BAB 17. Kedatangan Dia

Malam harinya, terdengar suara panggilan yang menyerukan ...

📢 : 'Kepada Santriwati yang bernama Naura cantika diharapkan segera keluar untuk menjumpai keluarganya'

Awalnya gadis itu merasa bingung, apakah itu benar panggilan untuk dirinya. Pasalnya keluarganya hanya mama dan papanya, dan pastinya mereka sekarang sibuk dengan bisnis mereka. "Apa mungkin itu mang dodi ya?" monolog gadis itu

Setelahnya terlihat naura pun berpamitan kepada kedua temannya, saat ini naura dan mira tentu sudah berbaikan karena naura juga sudah sadar jika mira sebenarnya bermaksud baik. Bagi naura nasihat mira sama seperti gus fajar, ingin membuat nya sadar... tetapi sedikit berbeda karena mira temannya itu tulus sedangkan gus fajar mode berbayar.

Tibalah naura di posko jaga security pondok

"Permisi pak, gue naura cantika..." ucapnya kepada sosok pria tua itu. "Oo iya nak, tadi lelaki itu bilang nak naura disuruh tunggu sebentar" tutur security itu dan diangguki oleh naura.

....

"Naura?" ucap seseorang memanggil namanya. Saat naura berbalik kebelakang ....

"Elo?". "Ngapain lo disini? " tanya naura heran karena ternyata orang itu adalah Adit. "Kenapa lu bisa tau gue disini?" tanya naura sedikit berbisik, lalu kemudian gadis itu langsung menarik Aditya untuk sedikit menepi. Sekarang mereka sudah berada tepat di samping posko security itu

"Lu jelasin ke gue sekarang, lu tau dari mana gue disini?" selidik naura

"Aku tau dari si mbok, kenapa kamu pergi gak ngasih kabar ke aku?...Aku khawatir sama kamu bby, aku kangen kamu" jelas adit, mendengar kata kangen entah kenapa membuat naura malah bergidik

"Gue gak sempet ngabarin lo, jangankan lo sahabat gue aja gak sempet gue kabarin" ucap naura. "Terus kenapa kamu pindah ke tempat ini bby?" tanya nya lagi

"Bokap gue yang nyuruh" singkat naura. "Hmm... ngomong ngomong kamu cantik sekali bby pakai hijab ini" pujinya sambil mengelus elus lembut pucuk kepala naura. Saat itu pula gadis itu refleks memegang tangan Aditya bermaksud untuk menyingkirkan tangan lelaki yang sampai saat ini sebenarnya masih berstatus sebagai kekasihnya. Gadis itu sepertinya enggan mendapatkan sentuhan dari kekasihnya itu...

"Astagfirullah, sedang apa kalian berduaan disini?" ternyata itu ustadz fahri. "Hmmm ustadz maaf" itu kata pertama yang keluar dari mulut naura bisa dibilang itu kali pertamanya dia mengucapkan kata maaf secara spontan namun berbeda dengan ustadz fahri yang fokus menatap lelaki yang ada di samping gadis itu sekarang.

"Kamu, seperti nya bukan santri disini" tegur ustadz fahri

"Benar, gue tamu disini... Gue datang kesini mau ketemu sama pacar gue, naura" jawab adit dan menggenggam kembali tangan naura yang sebelumnya naura hempas kan darinya. "Adit lo apa apa an sih" potong naura lalu menghempaskan kembali tangan lelaki itu

"Kan memang bener bby, aku kan pacar kamu" tegas adit

"Dulu, sekarang udah engga karena detik ini juga gue mau kita putus" ucap naura tegas lalu berlari meninggalkan mereka berdua.

....

Naura kini telah berada di tempat saat dia bersama gus fajar, entah mengapa dia merasa nyaman berada di tempat itu. Sekarang dia terlihat menangis ditemani oleh hembusan angin yang kencang.

"Hiks apa yang gue ucapin tadi, kenapa gue refleks ngucapin kata putus" gumam naura

"Gue gak beneran niat putus kok sama lo hiks.. Tapi gue juga gak tau kenapa rasanya gue harus ngucapin kata itu...". "Hikss ada apa sih dengan gue sebenernya" teriaknya sambil terisak tangis. Untung saja hembusan angin malam itu mampu menyamarkan teriakannya.

"Assalamu'alaikum" dari arah samping terdengar seseorang memberi salam yang ternyata itu ustadz fahri. "Waalaikumsalam" balas naura. "Kamu menangis? Apa karena lelaki tadi? Dia benar pacar kamu?" tanya ustadz fahri

"Ustadz ihhh bukannya bantu menenangkan malah ngasih banyak pertanyaan" kesal gadis itu. Karena memang benar adanya jika ustadz fahri kini malah melontarkan beberapa pertanyaan yang tentunya membuat gadis itu teringat dengan kekasihnya. Ralat, mantan kekasihnya karena beberapa menit yang lalu dia baru saja memutuskan nya.

"Maaf kan saya, saya tidak bermaksud" ujarnya

"Ck, Bukan gak bermaksud tapi memang kebiasaan, gak peka sama perempuan" batin naura sinis

"Oke. Gue jawab satu satu ni, yg pertama betul gue habis nangis bahkan masi bisa lu liat ni bekasnya" sambil menunjuk sudut matanya. "Untuk pertanyaan yang kedua iyaa gue nangis karena gue merasa bersalah karena udah mutusin dia apalagi dia udah jauh jauh kemari, sambutan gue terasa gak enak aja ke dia... Dan yang terakhir betul dia pacar gue, lo juga tau kan kehidupan anak ABG apalagi gadis secantik dan seimut gue, gak mungkin gak ada yang suka" jawaban naura dengan penuh percaya diri

"Hmmm saya sangat menghargai kejujuran kamu, tapi jawaban untuk pertanyaan ketiga terlalu berlebihan" sahut ustadz fahri dingin

"Iihhh dasar ustadz kutub malah nyepelein gue" batin naura. "Terserah lu Kutub Utara" umpat naura kesal tetapi masih dalam batinnya karena sampai detik ini gadis itu hanya terdiam dan malah memasang netra tajamnya

"Kamu pasti sudah pernah dengar pacaran yang diperbolehkan dalam islam...." mulai Ustadz setelah tanpa sengaja melihat kearah netra naura. Sepertinya Ustadz fahri berusaha mencairkan suasana.

"Memang boleh pacaran? Setau gue gak boleh tuh" potong naura ketus

"Kenapa dia tau pacaran itu tidak boleh tetapi tetap dia lakukan. Kebiasaan para remaja... Semakin dilarang maka semakin dilakukan" batin Ustadz fahri

"Pacaran setelah menikah" ucap Ustadz setelah berkutat dengan batinnya

"Itu mah udah gak pacaran ustadz. Itu ritual pendekatan pengantin baru" ucap naura kesal

"Kamu salah. Pacaran setelah menikah itu hanya dirasakan oleh orang yang benar-benar menjaga hati nya hanya untuk satu orang saja yang kelak akan menjadi pendamping hidup nya. Seorang wanita muslimah yang baik tentu mampu menjaga hatinya hanya untuk suaminya. Akan berdosa bagi seorang muslimah yang belum menikah memberikan hatinya kepada seorang pria yang belum tentu akan menjadi jodohnya kelak. Bayangkan jika suaminya kelak mengetahui nya. Bagaimana perasaan suaminya itu apalagi jika dia mengetahui jika istrinya masih menyimpan perasaan untuk mantan nya... sedangkan suaminya itu kelak yang akan menafkahi dan akan menanggung semua dosa dan kesalahan yang istrinya itu perbuat. Padahal wanita itu tidak ada ikatan darah dengannya, bukan keluarga ataupun saudaranya..." jelas ustadz fahri

Degg

Gadis itu tersentuh mendengar setiap kalimat yang keluar dari mulut ustadz fahri. "Gue merasa apa yang gue lakukan selama ini sama adit salah. Kira kira suami gue entar maklumi gak ya?" pertanyaan itu terbesit dalam pikirannya.

"Walaupun kami tidak pernah melakukan hal diluar batas, apakah itu tetap salah?" tanya naura. "Maksud diluar batas kamu?" tanya ustadz fahri

"Hmm ya begituan, masa lo gak ngerti sih heheh" ucap naura canggung

....

"Masa sih dia gak ngerti maksud gue? Ya kali, gue rasa malah dia pasti baca bukunya dan pasti lebih paham cara ngelakuinnya" batin naura

Karena setahu naura sahabat nya dulu, yaitu mela yang bagi naura otaknya harus di sterilisasi sudah memberitahu nya jika dia pernah dekat dengan seorang santri, dia sempat bercerita jika santri itu juga pernah bilang kepada nya tentang adab untuk pasangan pengantin baru.

Walaupun naura juga yakin jika sahabat nya itu pasti yang memancing santri itu duluan....

Kini naura terlihat tersenyum karena jujur jauh didalam hatinya saat ini, naura sangat merindukan sahabat nya itu...

Kalian pada setuju berapa kali author upload dalam sehari??😁

Terpopuler

Comments

Sundari Cantiknya

Sundari Cantiknya

3x sehari up nya thour biar ceritanya panjang ngak nunggu 2 terlalu lama....👍🤭🤭🤭🤭

2022-11-02

3

lihat semua
Episodes
1 BAB 01. Prolog Naura
2 BAB 02. Masih kesal
3 BAB 03. Peringatan awal Papa
4 BAB 04. Masalah x Idola Sekolah
5 BAB 05. Cemburu
6 BAB 06. Tak Ada Kesempatan Lagi
7 BAB 07. Pertemuan Pertama
8 BAB 08. Salah Menduga
9 BAB. 09 Masalah Baru
10 BAB 10. Hukuman
11 BAB 11. POV ustadz fahri (Julukan untuknya)
12 BAB 12. Rasa Penasaran
13 BAB 13. Mendekatkan Diri
14 BAB 14. Mencoba
15 BAB 15. Bertemu Rival
16 BAB 16. Ada Harga Yang Harus Dibayar
17 BAB 17. Kedatangan Dia
18 BAB 18. Surat dari Ustadz Kutub Utara
19 BAB 19. Terjebak??
20 BAB 20. Mencari Pelakunya
21 BAB 21. Ternyata Dia
22 BAB 22. MHUD
23 BAB 23. MHUD
24 BAB 24. MHUD
25 BAB 25. MHUD
26 BAB 26. MHUD
27 BAB 27. MHUD
28 BAB 28. MHUD
29 BAB 29. MHUD
30 BAB 30. MHUD
31 BAB 31. Penolakan?
32 BAB 32. Yang Sebenarnya
33 BAB. 33 Kembali Kerumah
34 BAB 34. Bersama Si Kutub Utara
35 BAB 35. Saling Mengerti
36 BAB 36. Akhirnya Setuju
37 BAB 37. Hasil Istikharah
38 BAB 38. Menjadi Pusat Perhatian
39 BAB 39. Membahas Perjodohan
40 BAB 40. Deal Menikah!
41 BAB 41. Ijab kabul
42 BAB 42. Ritual Malam Pertama
43 BAB 43. Mencetak Si Utun
44 BAB 44. Kecebong Baru?
45 BAB 45. Perhatian Suami Kutubku
46 BAB 46. Keputusan Tinggal Bersama
47 BAB 47. Menggoda Iman
48 BAB 48. Curhat (Curahan Hati) Kutub Utara
49 BAB 49. Cara Menjadi Istri Yang Baik?
50 BAB 50. Malam Panas!
51 51. Tanda Merah?
52 BAB 52. Ustadzah Juli
53 BAB 53. Dibalik Sikap Dinginnya
54 BAB 54. Perasaan Yang Aneh
55 BAB 55. Makan malam Berdua
56 BAB 56. Merahasiakan Hubungan
57 BAB. 57 Salah Paham
58 BAB 58. Rencana Bulan Madu?
59 BAB 59. Kesalahan
60 BAB 60. Dua Pria Jahat!
61 BAB 61. Dia Sang Penyelamat
62 BAB 62. Refleks Gugup
63 BAB 63. Seharian Bersamanya
64 BAB 64. Saling Menerima
Episodes

Updated 64 Episodes

1
BAB 01. Prolog Naura
2
BAB 02. Masih kesal
3
BAB 03. Peringatan awal Papa
4
BAB 04. Masalah x Idola Sekolah
5
BAB 05. Cemburu
6
BAB 06. Tak Ada Kesempatan Lagi
7
BAB 07. Pertemuan Pertama
8
BAB 08. Salah Menduga
9
BAB. 09 Masalah Baru
10
BAB 10. Hukuman
11
BAB 11. POV ustadz fahri (Julukan untuknya)
12
BAB 12. Rasa Penasaran
13
BAB 13. Mendekatkan Diri
14
BAB 14. Mencoba
15
BAB 15. Bertemu Rival
16
BAB 16. Ada Harga Yang Harus Dibayar
17
BAB 17. Kedatangan Dia
18
BAB 18. Surat dari Ustadz Kutub Utara
19
BAB 19. Terjebak??
20
BAB 20. Mencari Pelakunya
21
BAB 21. Ternyata Dia
22
BAB 22. MHUD
23
BAB 23. MHUD
24
BAB 24. MHUD
25
BAB 25. MHUD
26
BAB 26. MHUD
27
BAB 27. MHUD
28
BAB 28. MHUD
29
BAB 29. MHUD
30
BAB 30. MHUD
31
BAB 31. Penolakan?
32
BAB 32. Yang Sebenarnya
33
BAB. 33 Kembali Kerumah
34
BAB 34. Bersama Si Kutub Utara
35
BAB 35. Saling Mengerti
36
BAB 36. Akhirnya Setuju
37
BAB 37. Hasil Istikharah
38
BAB 38. Menjadi Pusat Perhatian
39
BAB 39. Membahas Perjodohan
40
BAB 40. Deal Menikah!
41
BAB 41. Ijab kabul
42
BAB 42. Ritual Malam Pertama
43
BAB 43. Mencetak Si Utun
44
BAB 44. Kecebong Baru?
45
BAB 45. Perhatian Suami Kutubku
46
BAB 46. Keputusan Tinggal Bersama
47
BAB 47. Menggoda Iman
48
BAB 48. Curhat (Curahan Hati) Kutub Utara
49
BAB 49. Cara Menjadi Istri Yang Baik?
50
BAB 50. Malam Panas!
51
51. Tanda Merah?
52
BAB 52. Ustadzah Juli
53
BAB 53. Dibalik Sikap Dinginnya
54
BAB 54. Perasaan Yang Aneh
55
BAB 55. Makan malam Berdua
56
BAB 56. Merahasiakan Hubungan
57
BAB. 57 Salah Paham
58
BAB 58. Rencana Bulan Madu?
59
BAB 59. Kesalahan
60
BAB 60. Dua Pria Jahat!
61
BAB 61. Dia Sang Penyelamat
62
BAB 62. Refleks Gugup
63
BAB 63. Seharian Bersamanya
64
BAB 64. Saling Menerima

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!