Sekarang jam sudah menunjukkan pukul 19.30 wib sebenarnya kalau kalian ingat hari ini naura akan pergi ke pesta bersama sahabat bar bar nya itu.
Naura sudah bersiap. Memakai gaun berwarna biru muda dengan rambut terurai, sementara bagian lainnya dililitkan kebelakang sehingga membentuk setengah lingkaran dengan jepitan rambut yang indah dibelikan oleh papanya saat bisnis di jepang. Make up diwajahnya dipoles senatural mungkin. Dan hmmm... "Cantik juga Lo Naura" ucap naura di cermin kepada dirinya sendiri
Kring
Kring
Ketiga sahabatnya kini menelepon melalui panggilan grup whatsapp. Dan diawali dengan mela si pencipta ide gil* agar gadis itu dapat keluar dari rumah itu untuk beberapa saat menghadiri pesta nantinya.
"Na, yang perlu lo lakuin sekarang siap-siap didepan pintu dan untuk selanjutnya lo tinggal tunggu arahan dari kita" tegas Mela dari arah sambungan handphone
POV Naura :
Diluar mereka sudah memulai aksinya. Mereka mendatangi security di pagar rumahku pura pura menanyakan alamat. Dan kalian tau, mela akting kejang disitu, sementara yola meminta supaya security yang lain memberikannya air hangat dan kain bersih untuk menutupi mulut mel. Dan jangan kalian tanya ekspresi kejang si mela
"Udah pas banget woy, bikin ngakak deh pokoknya... Hahaha"
"Pak buruan, ntar temen saya bisa gigit lidahnya loh pak. Ntar banjir darah pak disini. Bapak mau liat?" desak yola dengan ekspresi panik
"Cepet ambil man" perintah security satu lagi ketakutan.
Saat ku lihat sudah sedikit aman, aku mengendap keluar. Aku tidak melihat mbok dan bibi juga, mungkin mereka sudah dikamar... Entahlah aku tidak peduli itu.
Saat berjalan kearah luar, security hampir menoleh ke arah ku, untungnya si mel siaga. Mela langsung kejang diskon dong...makin kenceng kejang nya hahahah...
Setelah aku naik ke mobil mereka, tanpa disadari mel langsung sembuh mendadak dong, dia berjalan kembali ke mobil dan kalian tau si yola sekarang jadi orang paling lemot gantiin ratu lemot kita si mel, yola malah tercengang. Karena di briefing kita, bukan begini akhir strategi nya. Tapi untung saja mela langsung mengajak yola kembali ke mobil.
"Terima kasih ya pak" ucap yola ke security itu. Sementara security itu hanya menatap heran
"Ha hahahaha" mereka tertawa tanpa henti. Hingga akhirnya naura sadar satu sahabat bar bar nya hilang sehingga ketawa mereka pun kini terhenti
"Guys tara mana?"
" Loh iyaa, seharusnya dia tadi ada disni sama kita, dia aja tadi gak ikut berperan" jawab mel
"Sebentar gue telpon" ucap naura
"Tara, lo dimana? Kenapa lo gak ada di sini?" tanya naura
" Maafin gue ya, tadi gue kebelet jadi nyari toilet sebentar, tpi kalian gk usah takut, Gue gak kerumah lo kok ... Heheh" jelas tara
"Tapi bener kan lo gapapa?" tanya naura lagi
" Iyaa bener, kalian gak usah khawatir nanti gue langsung ke sana kok nyusul kalian"
"Oke kita jumpa di sana ya" akhiri naura sambil menutup sambungan handphone
Setelah sampai ditempat pesta semua mata tertuju kearah mereka, terutama kearah naura, gadis itu terlihat sangat cantik di pesta itu.
"Haii.. " sapa seorang lelaki kepada naura
"Lumayan sih gak terlalu jauh dibandingkan adit. Tapi gue gak pernah liat ni anak, mungkin dia dari sekolah lain kali ya" batin naura sambil melihat kearah lelaki itu
"Ya" hanya itu balasan naura
"kenalin gue aldi, dari SMA pelita" tuturnya
"Gue naura"
"Elo cantik banget, dan paling cantik diantara semua wanita disni" ujarnya tapi nampaknya naura enggan mendengar hal apapun aldi ucapkan.
Netra naura terlihat menelusuri banyak mata yang menatap ke arahnya, hingga tatapannya terhenti pada kerumunan wanita diujung sana. Ditengah kerumunan itu terdapat idola para cewek, tentunya Aditya Mahendra.
"Gak habis pikir gue, kenapa di acara seperti ini tetap ada fans alay yang berkeliaran" naura tampak berusaha mengabaikan adit agar tidak melihatnya, hingga tak berapa lama adit kini melihat kearahnya dan berjalan mendekatinya.
"Na, kamu cantik banget malam ini" ucap adit
"Makasih" balas naura singkat
"Asal lu tau ya adit, kejadian tadi masi sangat membekas di otak gue. Jadi dengan lo nyapa gue bukan berarti gue udah maafin lo" gumam naura dalam hatinya
"Oiya riko, ke sana Yuk, nikmati makanan sambil ngobrol santai bareng gue!" ajak naura kepada aldi
"Gue?" Aldi menunjuk kearahnya
"Iya elo, emang siapa lagi!" jawab naura ketus
"Nama gue aldi bukan riko" perjelas aldi
"Terserah deh, mau riko, aldi atau siapa, lo mau gak nemenin gue ke sana?"
"Mau lah, ayok" ajaknya sambil memegang tangan naura
Begitulah, naura kini meninggalkan Aditya tanpa memperdulikannya lagi
"Elu ada hubungan apa sama lelaki itu? Lu lagi ada masalah ya sama dia?" tanya aldi
"Bukan urusan lu" jawab naura
"Ohhh gitu, gue paham. Jadi gue cuman jadi pelampiasan lu aja ni ceritanya?"
"Aduh kenapa laki ini berisik banget sih, gue gak mau nanti adit curiga sama gue, pokok nya gue harus bikin dia cemburu malam ini"
"Sekarang lu pegang tangan gue" pinta naura yang diikuti aldi
"Nah bagus, sekarang lu pura-pura ngobrol ke gue" lanjut naura
"Ngobrolin apa?" tanya aldi
"Ya terserah lu lah" ucap naura
"Tapi tadi gue udah panjang lebar cerita ke elu, dan lu sama sekali gak dengerin gue, dan sekarang bahan cerita gue ke elu udah abis neng" lanjutnya
"Ihhh elu, banyak omong" sambil memegang rahang bawah wajah Aldi dan dirabanya dengan lembut.
"Lo kenapa kok diem" tanya naura, namun aldi tetap diam membisu.
"Aneh" sambil melirik kearah adit yang sejak tadi memperhatikannya
" Yes,,, " Ucap naura sambil menepuk kasar rahang lelaki didepan nya saat melihat Adit pergi dari tempat itu.
" Awww... Lu GILA ya. Sakit tau" ucap aldi
"Emang dasar sih lu, cowok... LEM.. MAH" ejek naura sambil pergi meninggalkan aldi
Kini naura telah kembali bersama dua sahabatnya. Dia terlihat puas akan tingkahnya tadi, naura telah berhasil membuat kekasihnya itu cemburu.
'Padahal aku yakin ada rasa penyesalan yang tersirat dalam dirinya telah menyakiti adit, namun ego nya menutup rasa itu'
Setelah menikmati pesta itu tepat pukul 21.00 wib, terlihat dua orang bertubuh tegap datang menghampiri ketiga sahabat itu
"Non naura, Non ikut kami sekarang" pinta pria berotot itu
" Gak, gue gak mau" ucap naura sambil berusaha melepaskan genggaman tangan pria itu
"Hey lepasin tangannya" terdengar suara lelaki dari seberang sana dan itu adalah aldi, "Padahal gue berharap itu adit" gumam naura
"Anda sebaiknya jangan ikut campur" tegas pria satu lagi
Dengan nekat si aldi memegang tangan kekar pria besar itu, dan dengan satu plintiran saja aldi meringis kesakitan.
"Aww, sakit"
"Dasar aldi, udah gue bilang lo tu, LEM.. MAH" batin naura
Kring
kring
Handphone naura berdering dan tertuliskan nama papa di sana. Naura terlihat kaget dan jelas tak ingin menjawab panggilan itu, tapi..
"Non, angkat telepon tuan" titah pria berotot itu
"Iya pa?" suara naura
"Kamu pulang sekarang bersama bodyguard yang sudah papa kirim" tegas papa
Naura pun tidak bisa berkata apapun, yang pasti dia juga tidak mau membuat keributan di acara ini.
Dan akhirnya naura pun pulang. Sambil melihat kearah dua sahabatnya. Tetapi matanya tetap tidak akan bisa tenang, karena naura masih ingin melihat seseorang yang sudah tidak ada ditempat itu.
"Ingin sekali melihat Aditya Mahendra sebelum dua pria ini membawaku. Tapi kemana dia??" batin naura
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 64 Episodes
Comments