BAB 05. Cemburu

Sekarang jam sudah menunjukkan pukul 19.30 wib sebenarnya kalau kalian ingat hari ini naura akan pergi ke pesta bersama sahabat bar bar nya itu.

Naura sudah bersiap. Memakai gaun berwarna biru muda dengan rambut terurai, sementara bagian lainnya dililitkan kebelakang sehingga membentuk setengah lingkaran dengan jepitan rambut yang indah dibelikan oleh papanya saat bisnis di jepang. Make up diwajahnya dipoles senatural mungkin. Dan hmmm... "Cantik juga Lo Naura" ucap naura di cermin kepada dirinya sendiri

Kring

Kring

Ketiga sahabatnya kini menelepon melalui panggilan grup whatsapp. Dan diawali dengan mela si pencipta ide gil* agar gadis itu dapat keluar dari rumah itu untuk beberapa saat menghadiri pesta nantinya.

"Na, yang perlu lo lakuin sekarang siap-siap didepan pintu dan untuk selanjutnya lo tinggal tunggu arahan dari kita" tegas Mela dari arah sambungan handphone

POV Naura :

Diluar mereka sudah memulai aksinya. Mereka mendatangi security di pagar rumahku pura pura menanyakan alamat. Dan kalian tau, mela akting kejang disitu, sementara yola meminta supaya security yang lain memberikannya air hangat dan kain bersih untuk menutupi mulut mel. Dan jangan kalian tanya ekspresi kejang si mela

"Udah pas banget woy, bikin ngakak deh pokoknya... Hahaha"

"Pak buruan, ntar temen saya bisa gigit lidahnya loh pak. Ntar banjir darah pak disini. Bapak mau liat?" desak yola dengan ekspresi panik

"Cepet ambil man" perintah security satu lagi ketakutan.

Saat ku lihat sudah sedikit aman, aku mengendap keluar. Aku tidak melihat mbok dan bibi juga, mungkin mereka sudah dikamar... Entahlah aku tidak peduli itu.

Saat berjalan kearah luar, security hampir menoleh ke arah ku, untungnya si mel siaga. Mela langsung kejang diskon dong...makin kenceng kejang nya hahahah...

Setelah aku naik ke mobil mereka, tanpa disadari mel langsung sembuh mendadak dong, dia berjalan kembali ke mobil dan kalian tau si yola sekarang jadi orang paling lemot gantiin ratu lemot kita si mel, yola malah tercengang. Karena di briefing kita, bukan begini akhir strategi nya. Tapi untung saja mela langsung mengajak yola kembali ke mobil.

"Terima kasih ya pak" ucap yola ke security itu. Sementara security itu hanya menatap heran

"Ha hahahaha" mereka tertawa tanpa henti. Hingga akhirnya naura sadar satu sahabat bar bar nya hilang sehingga ketawa mereka pun kini terhenti

"Guys tara mana?"

" Loh iyaa, seharusnya dia tadi ada disni sama kita, dia aja tadi gak ikut berperan" jawab mel

"Sebentar gue telpon" ucap naura

"Tara, lo dimana? Kenapa lo gak ada di sini?" tanya naura

" Maafin gue ya, tadi gue kebelet jadi nyari toilet sebentar, tpi kalian gk usah takut, Gue gak kerumah lo kok ... Heheh" jelas tara

"Tapi bener kan lo gapapa?" tanya naura lagi

" Iyaa bener, kalian gak usah khawatir nanti gue langsung ke sana kok nyusul kalian"

"Oke kita jumpa di sana ya" akhiri naura sambil menutup sambungan handphone

Setelah sampai ditempat pesta semua mata tertuju kearah mereka, terutama kearah naura, gadis itu terlihat sangat cantik di pesta itu.

"Haii.. " sapa seorang lelaki kepada naura

"Lumayan sih gak terlalu jauh dibandingkan adit. Tapi gue gak pernah liat ni anak, mungkin dia dari sekolah lain kali ya" batin naura sambil melihat kearah lelaki itu

"Ya" hanya itu balasan naura

"kenalin gue aldi, dari SMA pelita" tuturnya

"Gue naura"

"Elo cantik banget, dan paling cantik diantara semua wanita disni" ujarnya tapi nampaknya naura enggan mendengar hal apapun aldi ucapkan.

Netra naura terlihat menelusuri banyak mata yang menatap ke arahnya, hingga tatapannya terhenti pada kerumunan wanita diujung sana. Ditengah kerumunan itu terdapat idola para cewek, tentunya Aditya Mahendra.

"Gak habis pikir gue, kenapa di acara seperti ini tetap ada fans alay yang berkeliaran" naura tampak berusaha mengabaikan adit agar tidak melihatnya, hingga tak berapa lama adit kini melihat kearahnya dan berjalan mendekatinya.

"Na, kamu cantik banget malam ini" ucap adit

"Makasih" balas naura singkat

"Asal lu tau ya adit, kejadian tadi masi sangat membekas di otak gue. Jadi dengan lo nyapa gue bukan berarti gue udah maafin lo" gumam naura dalam hatinya

"Oiya riko, ke sana Yuk, nikmati makanan sambil ngobrol santai bareng gue!" ajak naura kepada aldi

"Gue?" Aldi menunjuk kearahnya

"Iya elo, emang siapa lagi!" jawab naura ketus

"Nama gue aldi bukan riko" perjelas aldi

"Terserah deh, mau riko, aldi atau siapa, lo mau gak nemenin gue ke sana?"

"Mau lah, ayok" ajaknya sambil memegang tangan naura

Begitulah, naura kini meninggalkan Aditya tanpa memperdulikannya lagi

"Elu ada hubungan apa sama lelaki itu? Lu lagi ada masalah ya sama dia?" tanya aldi

"Bukan urusan lu" jawab naura

"Ohhh gitu, gue paham. Jadi gue cuman jadi pelampiasan lu aja ni ceritanya?"

"Aduh kenapa laki ini berisik banget sih, gue gak mau nanti adit curiga sama gue, pokok nya gue harus bikin dia cemburu malam ini"

"Sekarang lu pegang tangan gue" pinta naura yang diikuti aldi

"Nah bagus, sekarang lu pura-pura ngobrol ke gue" lanjut naura

"Ngobrolin apa?" tanya aldi

"Ya terserah lu lah" ucap naura

"Tapi tadi gue udah panjang lebar cerita ke elu, dan lu sama sekali gak dengerin gue, dan sekarang bahan cerita gue ke elu udah abis neng" lanjutnya

"Ihhh elu, banyak omong" sambil memegang rahang bawah wajah Aldi dan dirabanya dengan lembut.

"Lo kenapa kok diem" tanya naura, namun aldi tetap diam membisu.

"Aneh" sambil melirik kearah adit yang sejak tadi memperhatikannya

" Yes,,, " Ucap naura sambil menepuk kasar rahang lelaki didepan nya saat melihat Adit pergi dari tempat itu.

" Awww... Lu GILA ya. Sakit tau" ucap aldi

"Emang dasar sih lu, cowok... LEM.. MAH" ejek naura sambil pergi meninggalkan aldi

Kini naura telah kembali bersama dua sahabatnya. Dia terlihat puas akan tingkahnya tadi, naura telah berhasil membuat kekasihnya itu cemburu.

'Padahal aku yakin ada rasa penyesalan yang tersirat dalam dirinya telah menyakiti adit, namun ego nya menutup rasa itu'

Setelah menikmati pesta itu tepat pukul 21.00 wib, terlihat dua orang bertubuh tegap datang menghampiri ketiga sahabat itu

"Non naura, Non ikut kami sekarang" pinta pria berotot itu

" Gak, gue gak mau" ucap naura sambil berusaha melepaskan genggaman tangan pria itu

"Hey lepasin tangannya" terdengar suara lelaki dari seberang sana dan itu adalah aldi, "Padahal gue berharap itu adit" gumam naura

"Anda sebaiknya jangan ikut campur" tegas pria satu lagi

Dengan nekat si aldi memegang tangan kekar pria besar itu, dan dengan satu plintiran saja aldi meringis kesakitan.

"Aww, sakit"

"Dasar aldi, udah gue bilang lo tu, LEM.. MAH" batin naura

Kring

kring

Handphone naura berdering dan tertuliskan nama papa di sana. Naura terlihat kaget dan jelas tak ingin menjawab panggilan itu, tapi..

"Non, angkat telepon tuan" titah pria berotot itu

"Iya pa?" suara naura

"Kamu pulang sekarang bersama bodyguard yang sudah papa kirim" tegas papa

Naura pun tidak bisa berkata apapun, yang pasti dia juga tidak mau membuat keributan di acara ini.

Dan akhirnya naura pun pulang. Sambil melihat kearah dua sahabatnya. Tetapi matanya tetap tidak akan bisa tenang, karena naura masih ingin melihat seseorang yang sudah tidak ada ditempat itu.

"Ingin sekali melihat Aditya Mahendra sebelum dua pria ini membawaku. Tapi kemana dia??" batin naura

Episodes
1 BAB 01. Prolog Naura
2 BAB 02. Masih kesal
3 BAB 03. Peringatan awal Papa
4 BAB 04. Masalah x Idola Sekolah
5 BAB 05. Cemburu
6 BAB 06. Tak Ada Kesempatan Lagi
7 BAB 07. Pertemuan Pertama
8 BAB 08. Salah Menduga
9 BAB. 09 Masalah Baru
10 BAB 10. Hukuman
11 BAB 11. POV ustadz fahri (Julukan untuknya)
12 BAB 12. Rasa Penasaran
13 BAB 13. Mendekatkan Diri
14 BAB 14. Mencoba
15 BAB 15. Bertemu Rival
16 BAB 16. Ada Harga Yang Harus Dibayar
17 BAB 17. Kedatangan Dia
18 BAB 18. Surat dari Ustadz Kutub Utara
19 BAB 19. Terjebak??
20 BAB 20. Mencari Pelakunya
21 BAB 21. Ternyata Dia
22 BAB 22. MHUD
23 BAB 23. MHUD
24 BAB 24. MHUD
25 BAB 25. MHUD
26 BAB 26. MHUD
27 BAB 27. MHUD
28 BAB 28. MHUD
29 BAB 29. MHUD
30 BAB 30. MHUD
31 BAB 31. Penolakan?
32 BAB 32. Yang Sebenarnya
33 BAB. 33 Kembali Kerumah
34 BAB 34. Bersama Si Kutub Utara
35 BAB 35. Saling Mengerti
36 BAB 36. Akhirnya Setuju
37 BAB 37. Hasil Istikharah
38 BAB 38. Menjadi Pusat Perhatian
39 BAB 39. Membahas Perjodohan
40 BAB 40. Deal Menikah!
41 BAB 41. Ijab kabul
42 BAB 42. Ritual Malam Pertama
43 BAB 43. Mencetak Si Utun
44 BAB 44. Kecebong Baru?
45 BAB 45. Perhatian Suami Kutubku
46 BAB 46. Keputusan Tinggal Bersama
47 BAB 47. Menggoda Iman
48 BAB 48. Curhat (Curahan Hati) Kutub Utara
49 BAB 49. Cara Menjadi Istri Yang Baik?
50 BAB 50. Malam Panas!
51 51. Tanda Merah?
52 BAB 52. Ustadzah Juli
53 BAB 53. Dibalik Sikap Dinginnya
54 BAB 54. Perasaan Yang Aneh
55 BAB 55. Makan malam Berdua
56 BAB 56. Merahasiakan Hubungan
57 BAB. 57 Salah Paham
58 BAB 58. Rencana Bulan Madu?
59 BAB 59. Kesalahan
60 BAB 60. Dua Pria Jahat!
61 BAB 61. Dia Sang Penyelamat
62 BAB 62. Refleks Gugup
63 BAB 63. Seharian Bersamanya
64 BAB 64. Saling Menerima
Episodes

Updated 64 Episodes

1
BAB 01. Prolog Naura
2
BAB 02. Masih kesal
3
BAB 03. Peringatan awal Papa
4
BAB 04. Masalah x Idola Sekolah
5
BAB 05. Cemburu
6
BAB 06. Tak Ada Kesempatan Lagi
7
BAB 07. Pertemuan Pertama
8
BAB 08. Salah Menduga
9
BAB. 09 Masalah Baru
10
BAB 10. Hukuman
11
BAB 11. POV ustadz fahri (Julukan untuknya)
12
BAB 12. Rasa Penasaran
13
BAB 13. Mendekatkan Diri
14
BAB 14. Mencoba
15
BAB 15. Bertemu Rival
16
BAB 16. Ada Harga Yang Harus Dibayar
17
BAB 17. Kedatangan Dia
18
BAB 18. Surat dari Ustadz Kutub Utara
19
BAB 19. Terjebak??
20
BAB 20. Mencari Pelakunya
21
BAB 21. Ternyata Dia
22
BAB 22. MHUD
23
BAB 23. MHUD
24
BAB 24. MHUD
25
BAB 25. MHUD
26
BAB 26. MHUD
27
BAB 27. MHUD
28
BAB 28. MHUD
29
BAB 29. MHUD
30
BAB 30. MHUD
31
BAB 31. Penolakan?
32
BAB 32. Yang Sebenarnya
33
BAB. 33 Kembali Kerumah
34
BAB 34. Bersama Si Kutub Utara
35
BAB 35. Saling Mengerti
36
BAB 36. Akhirnya Setuju
37
BAB 37. Hasil Istikharah
38
BAB 38. Menjadi Pusat Perhatian
39
BAB 39. Membahas Perjodohan
40
BAB 40. Deal Menikah!
41
BAB 41. Ijab kabul
42
BAB 42. Ritual Malam Pertama
43
BAB 43. Mencetak Si Utun
44
BAB 44. Kecebong Baru?
45
BAB 45. Perhatian Suami Kutubku
46
BAB 46. Keputusan Tinggal Bersama
47
BAB 47. Menggoda Iman
48
BAB 48. Curhat (Curahan Hati) Kutub Utara
49
BAB 49. Cara Menjadi Istri Yang Baik?
50
BAB 50. Malam Panas!
51
51. Tanda Merah?
52
BAB 52. Ustadzah Juli
53
BAB 53. Dibalik Sikap Dinginnya
54
BAB 54. Perasaan Yang Aneh
55
BAB 55. Makan malam Berdua
56
BAB 56. Merahasiakan Hubungan
57
BAB. 57 Salah Paham
58
BAB 58. Rencana Bulan Madu?
59
BAB 59. Kesalahan
60
BAB 60. Dua Pria Jahat!
61
BAB 61. Dia Sang Penyelamat
62
BAB 62. Refleks Gugup
63
BAB 63. Seharian Bersamanya
64
BAB 64. Saling Menerima

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!