Setelah naura selesai membersihkan halaman dia berjalan kembali ke kelas. Disana terlihat tiga orang santriwati yang berbeda kelas dengannya melihat kearahnya. Saat berjalan hendak melewati mereka, terdengar ketiga santriwati itu sedang membicarakan naura
"Ohhh jadi ini santriwati baru dikelas sebelah yang godain ustadz fahri" ucap salah seorang santriwati itu. "Gaya gayaan setor hafalan, padahal surah ar Rahman aja gak tuntas". "Baru sampai sepuluh ayat tuh udah berhenti" timpal yang lainnya
"Cantik sih, namanya juga orang kota, Tapi...Lemot, Hahahah" ucap santriwati itu disertai penekanan disetiap perkataannya, sepertinya dia adalah ketua circle itu dan itu terlihat saat ini dia memimpin di depan dan berwajah paling sinis diantara yang lain.
Brukk....
Naura mendorong perempuan itu yang dia anggap ketua circle nya, dan dorongan itu tentunya tepat sasaran karena seketika dua orang santriwati lainnya juga tersungkur kebelakang.
"Hahaha" tawa naura. "Kurang ajar ya lu" ucap ketua circle itu
Beberapa detik kemudian dia terbangun dan segera melayangkan tangannya untuk menampar naura. Beruntung naura ahli silat dengan cepat naura mampu menangkis serangan itu dan dengan mudah melintir tangan perempuan itu kearah belakang sehingga tidak bisa bergerak.
"Rasain lo, emang enak" ucap naura dengan bangganya. "Lepassin guee" bentak perempuan itu dan tidak dihiraukan oleh naura. Beberapa saat kemudian ....
"Aduhh sakittt...hiksss aku mohon lepasin tangan ku" ucap perempuan itu mendadak lemah
"Kenapa lu lemah sekarang hah? Mana ucapan kurang ajar lu tadi?" tantang naura tetapi perempuan itu tidak menjawab melainkan hanya merintih kesakitan, padahal naura sama sekali tidak menggunakan tenaganya, naura hanya mengunci pergerakan tangan perempuan itu saja dan dapat dipastikan itu sama sekali tidak sakit.
"Ada apa ini?" tegur seseorang dari arah belakang. "Lepaskan tangan dia" sambung wanita itu yang ternyata adalah ustadzah juli
"Coba jelaskan ada apa sebenarnya fara?" tanya Ustadzah juli. "Ustadzah, saya juga gak tau hikss, tiba-tiba santri baru ini mendorong kami, kemudian melintir tangan saya Ustadzah..hikss" lirih fara sambil menangis
"Eh elu ya, bohong Ustadzah...yang di bilang dia semuanya bohong" balas naura. "Astagfirullah, dia yang berbohong Ustadzah, yang dikatakan fara memang benar...dan tadi Ustadzah liat sendiri kan gimana santri ini melintir tangan fara" ucap teman fara
"Saya tidak tahu apa masalah kalian, tetapi yang saya lihat kamu santriwati baru sudah melakukan kekerasan terhadap teman kamu". jelas Ustadzah
"Ckk, teman? Gak sudi gue punya temen munafik kaya mereka" dengus naura
"Jaga ucapan kamu... perkataan kamu sangat tidak sopan" tegur Ustadzah. "Sekarang kamu harus minta maaf kepada mereka yang sudah kamu sakiti" ucap Ustadzah
Karena tidak mau berlama-lama dengan tiga serigala itu, akhirnya dengan sangat terpaksa naura meminta maaf.
"Oke, gue minta maaf" ucap naura malas
"Bukan seperti itu cara meminta maaf...minta maaf dengan serius dan akui kesalahan kamu" peringat Ustadzah. "Sudahlah Ustadzah tidak apa apa, mungkin pergaulan dia selama di kota memang seperti itu...jadi saya maklumi Ustadzah" ucap mira
"Ckk serigala, terserah lu" ucap naura lalu pergi meninggalkan mereka semua
....
"Sial banget sih hari gue...udah gagal hafalan sekarang dibuat kesel sama tiga serigala itu". "HAAHHH" teriak naura meluapkan isi hatinya kemudian dia menendang kaleng bekas yang ada dihadapannya
Pletakk ...
"Auuu..." teriak seseorang. "Ehhh ada orang di sana?" selidik naura
"Eluu" ucap mereka bersamaan
"Elu ngapain di sini hah?" tanya naura sementara gus fajar sosok orang itu memilih diam dan terus mengusap kepalanya akibat kaleng terbang itu
"OOO gue tau, lu pasti mau ngintip kan? Atau jangan-jangan...hah lu udah ngelanggar aturan dengan melewati gerbang itu, yakan?" ucap naura yakin tetapi tetap tidak ada respon dari gus fajar. "Oke kalau gitu gue akan laporin lu sekarang" sambung naura
"Tunggu..." tegas gus fajar dan berhasil memberhentikan naura
"Elo salah paham...gue gak ada niatan mau ngintip santriwati disini" terang gus fajar. "Ckk, Lu kira gue percaya gitu aja hah?" balas naura. "Terserah lu mau percaya atau enggak" kesal gus fajar. "Oke, terserah gue juga kalau gitu mau laporin elu" ucap naura lalu hendak berlalu pergi.
"Ehhh tunggu.." ucap gus fajar kembali. "Ckk, apalagi sih? Gue gak punya banyak waktu untuk ngomong sama lu" tegas naura
"Hah sial banget sih hari ini, kenapa gue harus jumpa sama perempuan songong ini" batin gus fajar
"Gue minta lo jangan laporin gue" pinta gus fajar. "Emang lu siapa mau atur gue" bantah naura
"Sial, susah banget bujuk perempuan ini... biasanya setiap perempuan yang ngomong sama gue selalu jawab 'iya' apapun yang gue perintahkan" kesalnya tetapi hanya dia luapkan dalam hati
"Hmm gini aja, gue akan kabulin satu permintaan lo asal lo janji jangan laporin gue" pinta kembali gus fajar
"Menarik juga" batin naura. "Hmm gue gak mau" ucapnya tegas
"Kenapa lo gak mau? Gue akan penuhi satu keinginan lo itu" jelasnya
"Iya gue gak mau kalau cuman satu, tapi gue maunya tiga keinginan" ucap naura tersenyum sinis
"Hah tiga? Gila lu ya, gue gak mau" balas gus fajar. "Oke terserah" ucap naura lalu berbalik hendak meninggalkan gus fajar
"Satuuuuuu, duaaaaa, tiiiiiiiii...." hitung naura dalam hati dengan jalan yang diperlambat
"Tunggu". "Nah kan, jadi gimana penawaran gue?" spontan naura berbalik kesumber suara
"Ckk, oke gue akan penuhi tiga keinginan lo, tapi lo juga harus janji jangan pernah laporin gue. Karena setiap harinya gue akan selalu ke tempat ini" ucap gus fajar
"Emang nya lo ngapain sih selalu datang ke tempat ini?" tanya naura penasaran
"Kalau gue jawab sekarang itu artinya satu keinginan lo hangus" jawabnya. "Hah? Gila lo ya gak mau gue, gak penting juga jawaban lo" umpat naura padahal sudah jelas ucapannya itu membohongi dirinya
"Sudahlah, gue mau kembali ke pondok santriwan" ucap gus fajar lalu berlalu meninggalkan naura. "Ehh lu.." teriak naura tak terima, baginya jika ingin meninggalkan tempat ini maka seharusnya yang duluan pergi adalah dia bukan lelaki itu
"Mirip juga lu kaya kakak lu" dengus naura
.....
"Arghhh.." sambil membuka pintu kamar dan sedikit membantingnya
"Astagfirullah naura, kamu kenapa?" tanya mira yang terlihat saat ini sedang merapikan kamar mereka
"Gue kesel sama si serigala di luar sana" ucap naura. "Serigala? Siapa yang kamu maksud?" tanya mira. "Santriwati kelas sebelah, fara kalau gak salah dan geng gila nya...gue kesel banget sama mereka" emosinya. "Ya ampun aku kira siapa" senyum mira
"Kok lu malah senyum sih, lo seharusnya nanya kenapa gue kesel sama serigala itu" dengan kekesalan di wajahnya. "Hmm iyaiya maafin aku, abisnya kamu lucu ngasih julukan ke fara" senyum mira kembali. "Hmm jadi gimana kok bisa kamu kesel sama dia? sini cerita ke aku" tutur mira, naura pun mulai menceritakan nya
.....
"Jadi gitu, gimana gak kesel coba, dia ngatain gue belum lagi ngadu domba gue sama Ustadzah juli, terus Ustadz kutub Utara itu juga kenapa sih selalu nyebelin" jelas naura kesal setengah berteriak. "Hustt ...aku paham pasti kamu kesel, tapi harus nya kamu bisa lebih sabar menghadapi fara dan temannya" nasihat mira
"Ckk, gue gak bisa.. karena gue bukan perempuan lemah" tegas naura
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 64 Episodes
Comments