BAB 15. Bertemu Rival

Setelah naura selesai membersihkan halaman dia berjalan kembali ke kelas. Disana terlihat tiga orang santriwati yang berbeda kelas dengannya melihat kearahnya. Saat berjalan hendak melewati mereka, terdengar ketiga santriwati itu sedang membicarakan naura

"Ohhh jadi ini santriwati baru dikelas sebelah yang godain ustadz fahri" ucap salah seorang santriwati itu. "Gaya gayaan setor hafalan, padahal surah ar Rahman aja gak tuntas". "Baru sampai sepuluh ayat tuh udah berhenti" timpal yang lainnya

"Cantik sih, namanya juga orang kota, Tapi...Lemot, Hahahah" ucap santriwati itu disertai penekanan disetiap perkataannya, sepertinya dia adalah ketua circle itu dan itu terlihat saat ini dia memimpin di depan dan berwajah paling sinis diantara yang lain.

Brukk....

Naura mendorong perempuan itu yang dia anggap ketua circle nya, dan dorongan itu tentunya tepat sasaran karena seketika dua orang santriwati lainnya juga tersungkur kebelakang.

"Hahaha" tawa naura. "Kurang ajar ya lu" ucap ketua circle itu

Beberapa detik kemudian dia terbangun dan segera melayangkan tangannya untuk menampar naura. Beruntung naura ahli silat dengan cepat naura mampu menangkis serangan itu dan dengan mudah melintir tangan perempuan itu kearah belakang sehingga tidak bisa bergerak.

"Rasain lo, emang enak" ucap naura dengan bangganya. "Lepassin guee" bentak perempuan itu dan tidak dihiraukan oleh naura. Beberapa saat kemudian ....

"Aduhh sakittt...hiksss aku mohon lepasin tangan ku" ucap perempuan itu mendadak lemah

"Kenapa lu lemah sekarang hah? Mana ucapan kurang ajar lu tadi?" tantang naura tetapi perempuan itu tidak menjawab melainkan hanya merintih kesakitan, padahal naura sama sekali tidak menggunakan tenaganya, naura hanya mengunci pergerakan tangan perempuan itu saja dan dapat dipastikan itu sama sekali tidak sakit.

"Ada apa ini?" tegur seseorang dari arah belakang. "Lepaskan tangan dia" sambung wanita itu yang ternyata adalah ustadzah juli

"Coba jelaskan ada apa sebenarnya fara?" tanya Ustadzah juli. "Ustadzah, saya juga gak tau hikss, tiba-tiba santri baru ini mendorong kami, kemudian melintir tangan saya Ustadzah..hikss" lirih fara sambil menangis

"Eh elu ya, bohong Ustadzah...yang di bilang dia semuanya bohong" balas naura. "Astagfirullah, dia yang berbohong Ustadzah, yang dikatakan fara memang benar...dan tadi Ustadzah liat sendiri kan gimana santri ini melintir tangan fara" ucap teman fara

"Saya tidak tahu apa masalah kalian, tetapi yang saya lihat kamu santriwati baru sudah melakukan kekerasan terhadap teman kamu". jelas Ustadzah

"Ckk, teman? Gak sudi gue punya temen munafik kaya mereka" dengus naura

"Jaga ucapan kamu... perkataan kamu sangat tidak sopan" tegur Ustadzah. "Sekarang kamu harus minta maaf kepada mereka yang sudah kamu sakiti" ucap Ustadzah

Karena tidak mau berlama-lama dengan tiga serigala itu, akhirnya dengan sangat terpaksa naura meminta maaf.

"Oke, gue minta maaf" ucap naura malas

"Bukan seperti itu cara meminta maaf...minta maaf dengan serius dan akui kesalahan kamu" peringat Ustadzah. "Sudahlah Ustadzah tidak apa apa, mungkin pergaulan dia selama di kota memang seperti itu...jadi saya maklumi Ustadzah" ucap mira

"Ckk serigala, terserah lu" ucap naura lalu pergi meninggalkan mereka semua

....

"Sial banget sih hari gue...udah gagal hafalan sekarang dibuat kesel sama tiga serigala itu". "HAAHHH" teriak naura meluapkan isi hatinya kemudian dia menendang kaleng bekas yang ada dihadapannya

Pletakk ...

"Auuu..." teriak seseorang. "Ehhh ada orang di sana?" selidik naura

"Eluu" ucap mereka bersamaan

"Elu ngapain di sini hah?" tanya naura sementara gus fajar sosok orang itu memilih diam dan terus mengusap kepalanya akibat kaleng terbang itu

"OOO gue tau, lu pasti mau ngintip kan? Atau jangan-jangan...hah lu udah ngelanggar aturan dengan melewati gerbang itu, yakan?" ucap naura yakin tetapi tetap tidak ada respon dari gus fajar. "Oke kalau gitu gue akan laporin lu sekarang" sambung naura

"Tunggu..." tegas gus fajar dan berhasil memberhentikan naura

"Elo salah paham...gue gak ada niatan mau ngintip santriwati disini" terang gus fajar. "Ckk, Lu kira gue percaya gitu aja hah?" balas naura. "Terserah lu mau percaya atau enggak" kesal gus fajar. "Oke, terserah gue juga kalau gitu mau laporin elu" ucap naura lalu hendak berlalu pergi.

"Ehhh tunggu.." ucap gus fajar kembali. "Ckk, apalagi sih? Gue gak punya banyak waktu untuk ngomong sama lu" tegas naura

"Hah sial banget sih hari ini, kenapa gue harus jumpa sama perempuan songong ini" batin gus fajar

"Gue minta lo jangan laporin gue" pinta gus fajar. "Emang lu siapa mau atur gue" bantah naura

"Sial, susah banget bujuk perempuan ini... biasanya setiap perempuan yang ngomong sama gue selalu jawab 'iya' apapun yang gue perintahkan" kesalnya tetapi hanya dia luapkan dalam hati

"Hmm gini aja, gue akan kabulin satu permintaan lo asal lo janji jangan laporin gue" pinta kembali gus fajar

"Menarik juga" batin naura. "Hmm gue gak mau" ucapnya tegas

"Kenapa lo gak mau? Gue akan penuhi satu keinginan lo itu" jelasnya

"Iya gue gak mau kalau cuman satu, tapi gue maunya tiga keinginan" ucap naura tersenyum sinis

"Hah tiga? Gila lu ya, gue gak mau" balas gus fajar. "Oke terserah" ucap naura lalu berbalik hendak meninggalkan gus fajar

"Satuuuuuu, duaaaaa, tiiiiiiiii...." hitung naura dalam hati dengan jalan yang diperlambat

"Tunggu". "Nah kan, jadi gimana penawaran gue?" spontan naura berbalik kesumber suara

"Ckk, oke gue akan penuhi tiga keinginan lo, tapi lo juga harus janji jangan pernah laporin gue. Karena setiap harinya gue akan selalu ke tempat ini" ucap gus fajar

"Emang nya lo ngapain sih selalu datang ke tempat ini?" tanya naura penasaran

"Kalau gue jawab sekarang itu artinya satu keinginan lo hangus" jawabnya. "Hah? Gila lo ya gak mau gue, gak penting juga jawaban lo" umpat naura padahal sudah jelas ucapannya itu membohongi dirinya

"Sudahlah, gue mau kembali ke pondok santriwan" ucap gus fajar lalu berlalu meninggalkan naura. "Ehh lu.." teriak naura tak terima, baginya jika ingin meninggalkan tempat ini maka seharusnya yang duluan pergi adalah dia bukan lelaki itu

"Mirip juga lu kaya kakak lu" dengus naura

.....

"Arghhh.." sambil membuka pintu kamar dan sedikit membantingnya

"Astagfirullah naura, kamu kenapa?" tanya mira yang terlihat saat ini sedang merapikan kamar mereka

"Gue kesel sama si serigala di luar sana" ucap naura. "Serigala? Siapa yang kamu maksud?" tanya mira. "Santriwati kelas sebelah, fara kalau gak salah dan geng gila nya...gue kesel banget sama mereka" emosinya. "Ya ampun aku kira siapa" senyum mira

"Kok lu malah senyum sih, lo seharusnya nanya kenapa gue kesel sama serigala itu" dengan kekesalan di wajahnya. "Hmm iyaiya maafin aku, abisnya kamu lucu ngasih julukan ke fara" senyum mira kembali. "Hmm jadi gimana kok bisa kamu kesel sama dia? sini cerita ke aku" tutur mira, naura pun mulai menceritakan nya

.....

"Jadi gitu, gimana gak kesel coba, dia ngatain gue belum lagi ngadu domba gue sama Ustadzah juli, terus Ustadz kutub Utara itu juga kenapa sih selalu nyebelin" jelas naura kesal setengah berteriak. "Hustt ...aku paham pasti kamu kesel, tapi harus nya kamu bisa lebih sabar menghadapi fara dan temannya" nasihat mira

"Ckk, gue gak bisa.. karena gue bukan perempuan lemah" tegas naura

Episodes
1 BAB 01. Prolog Naura
2 BAB 02. Masih kesal
3 BAB 03. Peringatan awal Papa
4 BAB 04. Masalah x Idola Sekolah
5 BAB 05. Cemburu
6 BAB 06. Tak Ada Kesempatan Lagi
7 BAB 07. Pertemuan Pertama
8 BAB 08. Salah Menduga
9 BAB. 09 Masalah Baru
10 BAB 10. Hukuman
11 BAB 11. POV ustadz fahri (Julukan untuknya)
12 BAB 12. Rasa Penasaran
13 BAB 13. Mendekatkan Diri
14 BAB 14. Mencoba
15 BAB 15. Bertemu Rival
16 BAB 16. Ada Harga Yang Harus Dibayar
17 BAB 17. Kedatangan Dia
18 BAB 18. Surat dari Ustadz Kutub Utara
19 BAB 19. Terjebak??
20 BAB 20. Mencari Pelakunya
21 BAB 21. Ternyata Dia
22 BAB 22. MHUD
23 BAB 23. MHUD
24 BAB 24. MHUD
25 BAB 25. MHUD
26 BAB 26. MHUD
27 BAB 27. MHUD
28 BAB 28. MHUD
29 BAB 29. MHUD
30 BAB 30. MHUD
31 BAB 31. Penolakan?
32 BAB 32. Yang Sebenarnya
33 BAB. 33 Kembali Kerumah
34 BAB 34. Bersama Si Kutub Utara
35 BAB 35. Saling Mengerti
36 BAB 36. Akhirnya Setuju
37 BAB 37. Hasil Istikharah
38 BAB 38. Menjadi Pusat Perhatian
39 BAB 39. Membahas Perjodohan
40 BAB 40. Deal Menikah!
41 BAB 41. Ijab kabul
42 BAB 42. Ritual Malam Pertama
43 BAB 43. Mencetak Si Utun
44 BAB 44. Kecebong Baru?
45 BAB 45. Perhatian Suami Kutubku
46 BAB 46. Keputusan Tinggal Bersama
47 BAB 47. Menggoda Iman
48 BAB 48. Curhat (Curahan Hati) Kutub Utara
49 BAB 49. Cara Menjadi Istri Yang Baik?
50 BAB 50. Malam Panas!
51 51. Tanda Merah?
52 BAB 52. Ustadzah Juli
53 BAB 53. Dibalik Sikap Dinginnya
54 BAB 54. Perasaan Yang Aneh
55 BAB 55. Makan malam Berdua
56 BAB 56. Merahasiakan Hubungan
57 BAB. 57 Salah Paham
58 BAB 58. Rencana Bulan Madu?
59 BAB 59. Kesalahan
60 BAB 60. Dua Pria Jahat!
61 BAB 61. Dia Sang Penyelamat
62 BAB 62. Refleks Gugup
63 BAB 63. Seharian Bersamanya
64 BAB 64. Saling Menerima
Episodes

Updated 64 Episodes

1
BAB 01. Prolog Naura
2
BAB 02. Masih kesal
3
BAB 03. Peringatan awal Papa
4
BAB 04. Masalah x Idola Sekolah
5
BAB 05. Cemburu
6
BAB 06. Tak Ada Kesempatan Lagi
7
BAB 07. Pertemuan Pertama
8
BAB 08. Salah Menduga
9
BAB. 09 Masalah Baru
10
BAB 10. Hukuman
11
BAB 11. POV ustadz fahri (Julukan untuknya)
12
BAB 12. Rasa Penasaran
13
BAB 13. Mendekatkan Diri
14
BAB 14. Mencoba
15
BAB 15. Bertemu Rival
16
BAB 16. Ada Harga Yang Harus Dibayar
17
BAB 17. Kedatangan Dia
18
BAB 18. Surat dari Ustadz Kutub Utara
19
BAB 19. Terjebak??
20
BAB 20. Mencari Pelakunya
21
BAB 21. Ternyata Dia
22
BAB 22. MHUD
23
BAB 23. MHUD
24
BAB 24. MHUD
25
BAB 25. MHUD
26
BAB 26. MHUD
27
BAB 27. MHUD
28
BAB 28. MHUD
29
BAB 29. MHUD
30
BAB 30. MHUD
31
BAB 31. Penolakan?
32
BAB 32. Yang Sebenarnya
33
BAB. 33 Kembali Kerumah
34
BAB 34. Bersama Si Kutub Utara
35
BAB 35. Saling Mengerti
36
BAB 36. Akhirnya Setuju
37
BAB 37. Hasil Istikharah
38
BAB 38. Menjadi Pusat Perhatian
39
BAB 39. Membahas Perjodohan
40
BAB 40. Deal Menikah!
41
BAB 41. Ijab kabul
42
BAB 42. Ritual Malam Pertama
43
BAB 43. Mencetak Si Utun
44
BAB 44. Kecebong Baru?
45
BAB 45. Perhatian Suami Kutubku
46
BAB 46. Keputusan Tinggal Bersama
47
BAB 47. Menggoda Iman
48
BAB 48. Curhat (Curahan Hati) Kutub Utara
49
BAB 49. Cara Menjadi Istri Yang Baik?
50
BAB 50. Malam Panas!
51
51. Tanda Merah?
52
BAB 52. Ustadzah Juli
53
BAB 53. Dibalik Sikap Dinginnya
54
BAB 54. Perasaan Yang Aneh
55
BAB 55. Makan malam Berdua
56
BAB 56. Merahasiakan Hubungan
57
BAB. 57 Salah Paham
58
BAB 58. Rencana Bulan Madu?
59
BAB 59. Kesalahan
60
BAB 60. Dua Pria Jahat!
61
BAB 61. Dia Sang Penyelamat
62
BAB 62. Refleks Gugup
63
BAB 63. Seharian Bersamanya
64
BAB 64. Saling Menerima

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!