BAB 04. Masalah x Idola Sekolah

POV Naura :

"Naura Cantika, ada masalah apa sampai kamu kemari lagi?" tanya bu ira

Tolong kalian jangan salah sangka kepadaku, bukan karena aku selalu membuat onar, tapi hanya saja aku tidak suka akan ketidak adilan, jadi aku selalu membantu siswa yang jadi bulan-bulanan siswa lainnya. Dan begitulah... Aku jadi sering keruangan ini.

"Tanya aja tu bu, sama anggota OSIS tercinta kita" jawabku kesal

Sedangkan kulihat bu ira hanya menggeleng kepala melihat kearah ku.

" Adit, ibu percaya sama kamu. Bisa kamu cerita kejadian sebenarnya kepada ibu?" pinta bu ira

" Begini bu .......... " begitu panjang kali lebar adit menjelaskan masalah ini, padahal intinya cuman satu, si wanita sihir ini yang mulai duluan. "Enak aja dia menghempaskan kaca mataku seenaknya, kan itu buat malu, gue malah diketawain siswa lain" batinku

Aku benar tidak ingin cari pembelaan tapi jika kalian diposisi ku pasti kalian juga kesal. Hanya saja kita berbeda mengungkapkan kekesalan kita. "Kalau gue memang tipe orang yang gak mau tertindas" gumam ku

"Okee sekarang ibu paham, jadi menurut kamu bagaimana adit, apakah dinda salah" tanya bu ira

"Kalau menurut pandangan saya yang dilakukan dinda sudah benar bu, mungkin saat itu dinda merasa ingin tau hal apa yang terjadi kepada naura sehingga dia memakai kacamata hitam itu. Tetapi naura terlalu keras kepala bu sehingga terjadilah hal yang tidak diinginkan ini" jelas adit

"Jadi menurut lo gue yang salah?" tegas ku padanya

"Penyihir ini benar, meskipun udah melepas paksa kacamata gue?" tambah ku. Jujur aku sempat kecewa mendengar Adit membela wanita sihir itu

Sementara Adit hanya tertunduk diam.

" Tenang naura...yang dikatakan Adit itu benar, kamu seharusnya lebih kooperatif dalam segala hal sehingga tidak akan terulang lagi hal seperti ini" ucap bu ira

"Jadi untuk masalah ini, saya akan telpon orang tua kamu, supaya orang tua kamu juga mengerti dan mampu menasihati kamu" tambah bu ira lagi

"Ckk, mau nasehati, ada waktu untuk gue aja enggak, belum lagi tadi malam kita habis bertengkar" gumam ku

"Okelah, kalau udah selesai gue permisi, dan untuk lo wanita penyihir.. SELAMAT, lo dapet banyak pembelaan" ucapku sambil berlalu meninggalkan mereka

"Untung saja pagi ini jam pelajaran pertama kosong sehingga gak susah payah gue harus nyari alasan atas keterlambatan gue" batinku

ting ....

ting ....

2 notifikasi pesan dari sok ganteng

'Assalamu'alaikum, bby maafin aku tadi, aku cuma bilang dari apa yang aku tau aja. Sekali lagi aku minta maaf'

'Aku mau saat pulang sekolah kita nanti ketemuan ditempat biasa, ada sesuatu yang ingin aku kasi ke kamu'

"Ahh bisa aja lo bambang, palingan lo mau nyogok gue kan biar gue gak marah. Alah gue tau lo pasti cuman mau minta maaf" gumam naura

Bel pulang pun berbunyi. Gadis itu teringat akan pesan Adit tadi kepadanya. Sebenarnya dia tidak ingin menjumpai nya, tapi... Pemikiran dan hati naura memang tidak pernah sejalan.

Kini dia telah sampai ditempat itu. Tempat yang teduh, tempat kemarin yang membuat naura harus ketinggalan satu mata pelajarannya.

Naura sudah menunggu sekitar 10 menit tetapi adit belum terlihat juga.

"Dasar lelaki, padahal kenyataannya gue yang nunggu dia. Tpi kebanyakan mereka yang merasa paling lama nunggu ... Ckk" sebalnya sambil sesekali melihat ponselnya berharap ada kejelasan dari pria itu. Melakukan kegiatan seperti kemarin melempari ikan ikan yang ada di kolam kecil itu membuat naura menjadi lebih tenang.

Setelah beberapa saat, naura melihat lelaki gagah dengan style yang sangat keren datang kearahnya. Tampan, menawan, dan berkharisma menggambarkan sosok kekasihnya aditya. Naura melihat kekasihnya dengan senyuman merekah, dan sepertinya Naura sedikit tersihir dan akan melupakan niat awalnya untuk tidak mudah menerima maaf lelaki itu.

Eits tunggu, dia berhenti. Benar saja, fans centilnya mendatangi Adit, mereka berbicara sekarang. Dan... Yaa jepretan foto pun terjadi. Mereka meminta foto ke Adit kekasihnya. Entah lah, sudah beberapa kali. Dan bodoh nya lelaki itu juga mengabaikan Naura begitu saja.

Tak hanya sampai disitu, bagaikan anak kecebong ikut induknya, itulah yang terjadi sekarang, makin banyak yang berdatangan kearah adit. Apalagi sekarang jam pulang. Para fans centil itu pasti akan sangat bebas melakukannya.

"Ckk, dia kira gue apaan udah menunggu lama, sekarang gue disuruh menyaksikan drama idol bertemu fans"

"Hah, bahkan idol Korea yang gue suka gak se lebay ini" umpat naura menahan kesal

Karena tak ingin menunggu terlalu lama naura pun pergi dari tempat itu, meninggalkan pria itu bersama fans centilnya.

Saat diperjalanan bersama supir naura terus saja mengumpat lelaki itu. Hingga notifikasi pesan pun terlihat di WA nya.

*Sok Ganteng*

'Maafin aku bby, sudah lama membuat mu menunggu, dan tadi kamu harus menunggu aku lagi, pasti sekarang kamu kesal padaku kan bby'

'Sekali lagi maafkan aku untuk semua kejadian hari ini'

'Aku sayang kamu bby'

_Aditya_

"GILA ni cowok, gak ada kata lain apa selain maaf" ucap naura sambil membanting hp miliknya. Meskipun diakhir Adit menyebutkan kata sayang, saat ini mood sayang itu sudah hancur, apalagi saat Adit sudah membuat naura kesal sebanyak dua kali dalam sehari ini.

"Kalau udah tau salah, jangan diulang lagi, dasar bangs**" umpat naura

"Gue kesel sama lo Adit ****** ******" entah berapa umpatan yang telah dilontarkan naura, meskipun ada sepasang mata yang memperhatikan naura sama sekali tak peduli. "Gue benci Lo Aditya Mahendra" umpat naura selanjutnya

Selanjutnya hanya isak tangis yang terdengar didalam mobil itu. Naura terus menutup wajahnya dan tak mau melihat sekelilingnya, apalagi melihat notifikasi pesan yang terus masuk, karena naura tau jika pesan itu berasal dari Adit, lelaki yang saat ini membuat dirinya menangis.

Tapi di menit selanjutnya, suara notifikasi itu hilang berganti dengan suara deringan. Dan dengan terpaksa Naura membuka matanya.

Call : Cewek Cewek langka

Mau tidak mau Naura pun mengangkat panggilan dari ketiga sahabatnya.

"Guys kalian udah sampai rumah kan?" tanya tara

"Gue udah" jawab Yola dan Mela secara bersamaan

"Elo na? Elo udah sampai juga kan?" Namun Naura memilih untuk tidak menjawab dan menetralisir suaranya terlebih dahulu.

"Hallo na, Lo disitu kan?" tanya tara memastikan

"hem..iya gue disini, dan gue masih dijalan ni bentar lagi sampai kok" ucap naura

"Oke, Lo hati-hati ya...Dan maksud gue nelpon kalian semua untuk ngingetin nanti acara malam..." sambung tara

"Oiya gue sampai lupa" ucap mela

"Nah kan, untung gue ingetin...jadi jangan sampai lupa lagi...siap siap deh kalian dari sekarang" lanjut tara

"Sip, thanks tara love" lebay Mela

"Jijik tau gak...ya udah gue tutup ya" ucap Tara

"Oke tar...see you guys" akhiri yola

Sementara naura kini menghembuskan nafas dengan kasar.

"Hus...semoga nanti malam berjalan dengan lancar" sambil mengelap bekas air mata di pipinya

Episodes
1 BAB 01. Prolog Naura
2 BAB 02. Masih kesal
3 BAB 03. Peringatan awal Papa
4 BAB 04. Masalah x Idola Sekolah
5 BAB 05. Cemburu
6 BAB 06. Tak Ada Kesempatan Lagi
7 BAB 07. Pertemuan Pertama
8 BAB 08. Salah Menduga
9 BAB. 09 Masalah Baru
10 BAB 10. Hukuman
11 BAB 11. POV ustadz fahri (Julukan untuknya)
12 BAB 12. Rasa Penasaran
13 BAB 13. Mendekatkan Diri
14 BAB 14. Mencoba
15 BAB 15. Bertemu Rival
16 BAB 16. Ada Harga Yang Harus Dibayar
17 BAB 17. Kedatangan Dia
18 BAB 18. Surat dari Ustadz Kutub Utara
19 BAB 19. Terjebak??
20 BAB 20. Mencari Pelakunya
21 BAB 21. Ternyata Dia
22 BAB 22. MHUD
23 BAB 23. MHUD
24 BAB 24. MHUD
25 BAB 25. MHUD
26 BAB 26. MHUD
27 BAB 27. MHUD
28 BAB 28. MHUD
29 BAB 29. MHUD
30 BAB 30. MHUD
31 BAB 31. Penolakan?
32 BAB 32. Yang Sebenarnya
33 BAB. 33 Kembali Kerumah
34 BAB 34. Bersama Si Kutub Utara
35 BAB 35. Saling Mengerti
36 BAB 36. Akhirnya Setuju
37 BAB 37. Hasil Istikharah
38 BAB 38. Menjadi Pusat Perhatian
39 BAB 39. Membahas Perjodohan
40 BAB 40. Deal Menikah!
41 BAB 41. Ijab kabul
42 BAB 42. Ritual Malam Pertama
43 BAB 43. Mencetak Si Utun
44 BAB 44. Kecebong Baru?
45 BAB 45. Perhatian Suami Kutubku
46 BAB 46. Keputusan Tinggal Bersama
47 BAB 47. Menggoda Iman
48 BAB 48. Curhat (Curahan Hati) Kutub Utara
49 BAB 49. Cara Menjadi Istri Yang Baik?
50 BAB 50. Malam Panas!
51 51. Tanda Merah?
52 BAB 52. Ustadzah Juli
53 BAB 53. Dibalik Sikap Dinginnya
54 BAB 54. Perasaan Yang Aneh
55 BAB 55. Makan malam Berdua
56 BAB 56. Merahasiakan Hubungan
57 BAB. 57 Salah Paham
58 BAB 58. Rencana Bulan Madu?
59 BAB 59. Kesalahan
60 BAB 60. Dua Pria Jahat!
61 BAB 61. Dia Sang Penyelamat
62 BAB 62. Refleks Gugup
63 BAB 63. Seharian Bersamanya
64 BAB 64. Saling Menerima
Episodes

Updated 64 Episodes

1
BAB 01. Prolog Naura
2
BAB 02. Masih kesal
3
BAB 03. Peringatan awal Papa
4
BAB 04. Masalah x Idola Sekolah
5
BAB 05. Cemburu
6
BAB 06. Tak Ada Kesempatan Lagi
7
BAB 07. Pertemuan Pertama
8
BAB 08. Salah Menduga
9
BAB. 09 Masalah Baru
10
BAB 10. Hukuman
11
BAB 11. POV ustadz fahri (Julukan untuknya)
12
BAB 12. Rasa Penasaran
13
BAB 13. Mendekatkan Diri
14
BAB 14. Mencoba
15
BAB 15. Bertemu Rival
16
BAB 16. Ada Harga Yang Harus Dibayar
17
BAB 17. Kedatangan Dia
18
BAB 18. Surat dari Ustadz Kutub Utara
19
BAB 19. Terjebak??
20
BAB 20. Mencari Pelakunya
21
BAB 21. Ternyata Dia
22
BAB 22. MHUD
23
BAB 23. MHUD
24
BAB 24. MHUD
25
BAB 25. MHUD
26
BAB 26. MHUD
27
BAB 27. MHUD
28
BAB 28. MHUD
29
BAB 29. MHUD
30
BAB 30. MHUD
31
BAB 31. Penolakan?
32
BAB 32. Yang Sebenarnya
33
BAB. 33 Kembali Kerumah
34
BAB 34. Bersama Si Kutub Utara
35
BAB 35. Saling Mengerti
36
BAB 36. Akhirnya Setuju
37
BAB 37. Hasil Istikharah
38
BAB 38. Menjadi Pusat Perhatian
39
BAB 39. Membahas Perjodohan
40
BAB 40. Deal Menikah!
41
BAB 41. Ijab kabul
42
BAB 42. Ritual Malam Pertama
43
BAB 43. Mencetak Si Utun
44
BAB 44. Kecebong Baru?
45
BAB 45. Perhatian Suami Kutubku
46
BAB 46. Keputusan Tinggal Bersama
47
BAB 47. Menggoda Iman
48
BAB 48. Curhat (Curahan Hati) Kutub Utara
49
BAB 49. Cara Menjadi Istri Yang Baik?
50
BAB 50. Malam Panas!
51
51. Tanda Merah?
52
BAB 52. Ustadzah Juli
53
BAB 53. Dibalik Sikap Dinginnya
54
BAB 54. Perasaan Yang Aneh
55
BAB 55. Makan malam Berdua
56
BAB 56. Merahasiakan Hubungan
57
BAB. 57 Salah Paham
58
BAB 58. Rencana Bulan Madu?
59
BAB 59. Kesalahan
60
BAB 60. Dua Pria Jahat!
61
BAB 61. Dia Sang Penyelamat
62
BAB 62. Refleks Gugup
63
BAB 63. Seharian Bersamanya
64
BAB 64. Saling Menerima

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!