Tak disadari sekarang jam sudah menunjukkan pukul 18.00 wib. Terakhir kali dia mengingat saat itu dirinya mendapat kan notifikasi WA dari lelaki yang menyebabkan matanya sembab saat ini. Tapi karena kantuk lebih menguasai dirinya akhirnya pesan itu belum terbaca.
"Ohh ya ampun tenyata kesedihan bisa buat gue menjadi kebo" gumam naura
Setelah selesai membersihkan diri naura keluar menuruni anak tangga dan menuju ruang keluarga. Terlihat dua orang yang naura inginkan perhatiannya melihat kearahnya.
"Naura, kemari... " panggil papa, tanpa menjawab dia mendatangi mereka
"Duduk" titahnya
"Kenapa tadi kamu bolos saat jam pelajaran berlangsung?" tanya papa
"Naura bukan bolos, tapi gak denger kalau bel masuk udah bunyi, jadi ketinggalan deh, biasa aja tuh" jawab naura santai
"Bisa sopan gak klau ngomong sama papa" tegur mama
"Papa gak suka kamu terus terusan kayak gini, jadi anak yang bandel, gak punya masa depan yang jelas" bentaknya
Sedangkan gadis itu, terlihat seakan menahan amarah ia menggigit ujung bibirnya
"Atau mungkin semua ini karena pengaruh teman-teman mu, mereka pasti yang memberikan efek negatif ini ke kamu" tegas mama padaku
"Cukup...Mama papa sadar gak naura begini itu karena kalian..." sambil berdiri
"Mama papa pernah gak nanya apa mau naura? Enggak kan, jadi berhenti sok peduli sama naura!" Setelah naura selesai berkeluh kesah, sejurus tangan kekar hampir mendarat diwajahnya
"Argh kamu... " Ucap papa, untung tangan itu masi bisa dijinakkan sehingga gagal mendarat pada pipi mulus naura
" Kenapa, papa mau tampar aku? Tampar pa, biar papa puas!" ucap naura menantang
Padahal dalam batin kecilnya menyesali kebodohan yang berani menantang papanya
"CUKUP NAURA, PA" bentak mama
"Jika kamu tidak bisa berubah, kami akan
pindahkan kamu ke pesantren" ancam papa
"Terserah" ucap gadis itu sambil berlari meninggalkan mereka
Saat tiba dikamar sebenarnya aku yakin naura merasa sangat bersalah atas apa yang telah diucapkannya tadi. Tetapi Amarah terlanjur menguasai dirinya. Dia kalap...kata itu yang mungkin mendeskripsikannya saat ini.
"Hiks mama papa jahat, mereka benar-benar tidak menyayangi ku lagi" Gumam naura sambil tersedu dengan bahu naik turun menahan suara isak tangis.
Hampir 3 jam naura terus menangis hingga waktu kini menunjukkan pukul 22.15 wib
Entah sudah seperti apa wajahnya saat ini, naura pasti tidak peduli itu.
Ting ....
ting ....
ting ....
terlihat notifikasi WA dari handphone naura pertanda ada beberapa pesan masuk. Naura mencoba melihat isi pesan tersebut
From : *Baby tampan idaman*
Benar sekali, pesan itu dari Aditya. Beberapa spam chat sangat banyak sebelumnya mengisi notifikasi pesan layar handphone naura
'Assalamu'alaikum bidadari'
'Kok kamu gak jawab pesan aku bby'
'Kamu marah ya sama aku?'
'Aku ada salah? Klau aku ada salah kamu bilang ke aku ya bby, biar aku perbaiki'
'Tapi aku mohon jangan diami aku kayak gini bby'
'Plisss Balas bby'
_Aditya_
seperti itu isi pesan aditya dan tidak lupa semua itu disertai dengan emoticon kasmaran anak muda. Tetapi langkah pertama yang dilakukan naura bukan membalas pesan itu, tetapi naura malah mencari kontak lelaki itu dan mengubah nama kontak aditya
To : *Sok ganteng*
'Diem deh lu berisik, gk usah chat yang gak penting'
_naura_
Seketika pesan itu langsung di read oleh sang penerima
From : *Sok Ganteng*
'Yaudah maafin aku udah ganggu kamu'
'Dan aku minta maaf jika hari ini aku udah buat kamu kesel'
Setelahnya Adit terlihat off dari WA nya.
"Dasar lelaki cuma segitu doang bujuk gue..." Gumam naura
Dilemparkan hpnya ke kasur. Dan Kalian pasti tau apa yang terjadi selanjutnya.
....
Pagi ini naura terbangun, ada kemajuan dibandingkan hari biasanya. Sebelum mbok dan bibi membangunkannya, naura sudah terbangun lebih dulu. Yaa, meskipun sudah pukul 07.15 wib
"Aaaa..." teriak naura kencang
Gimana tidak berteriak, seharusnya naura sudah bangun dan bersiap dari pukul 07.00 paling lambat dan sekarang malah terbangun pukul 07.15. "kemana sih Mbok dan bibi" Gerutu naura kesal. Tanpa banyak proses pengumpulan nyawa kini naura segera mandi dan bersiap-siap.
Setelah selesai bersiap Naura kini turun kebawah. Namun ada yang berbeda darinya jika kalian menyadari. Ya.. naura kini menggunakan kaca mata hitam. Tentu saja untuk menutupi matanya yang sembab. Setelah kejadian semalam karena Aditya ditambah masalah tadi malam dengan kedua orangtuanya.
Di sana terlihat mbok dan bibi sedang menyiapkan sarapan untuknya.
"Bibi, Mbok...kenapa gak bangunin naura? Lihat sekarang naura telat ke sekolahnya" ucap naura kesal
"Maaf non, tadi bibi udah mencoba bangunkan, tapi pintu kamar non kan di kunci non" jawab bibi
"Alah pembelaan" ucap naura sarkas
"Mbok juga gak coba bangunin naura?"
"Maaf non, tuan dan nyonya melarang mbok untuk membangunkan non, karena percuma juga, kata tuan dan nyonya mungkin non gak sekolah" jawab mbok
"Ihhh naura kesel sama kalian semua" ucap naura sambil pergi tanpa menyentuh hidangan yang telah disediakan
Ketika sampai disekolah, benar saja dia sudah terlambat. Terlihat di sana ada sekumpulan anggota OSIS tengah menghukum siswa lainnya.
"Hey lo... "ucap salah seorang perempuan OSIS itu kepada naura
" Gue? " sambil menunjuk dirinya
" Iyaa lo, memang siapa lagi? " ketusnya
" Lepasin kaca mata hitam lo itu" perintahnya
"Gak, gue gak mau" jawab naura
"Elo, udah terlambat sekarang berani membantah pula" timpalnya
"Iya gue tau salah, tapi jangan atur gue" ucap naura kembali
Tak berselang lama tangan perempuan itu menyambar kearah naura dan mengambil kaca mata hitamnya.
Dan kalian tau selanjutnya, semua siswa yang ada di sana tertawa melihat mata sebab naura "Kurang ajar ni anak" gumam naura
Setelahnya rambut perempuan itu dijambak dan di detik berikutnya mereka pun bertengkar.
Setelah sesi perkelahian selesai, mereka kini dibawa ke kantor BK. Mereka mendapatkan beberapa pertanyaan di sana. Setelah itu ortu mereka, ralat maksudnya naura karena perempuan anggota OSIS itu terselamatkan sebab mendapatkan pembelaan.
"Huh sebel banget gue" batin naura berteriak
Ketiga sahabat naura kini datang menghampirinya
"Na, lo gpp kan? Apa yang sakit?" tanya yola perhatian sambil memegang tubuh Naura
"Gue gpp, kalian santai aja" ucap naura
"Oiya na, itu kok ada adit disitu?" tanya mela penasaran
"Ya iyalah, diakan ketua OSIS jadi gimana pun dia juga harus tanggung jawab, benar kan na?" ucap tara sementara naura menjadi kesal mengingat kejadian yang baru saja terjadi
"Btw, dia pasti bela lo kan na?" tanya mel lagi
"Gue gak perlu ada yang bela" ketus naura sambil meninggalkan ketiga sahabatnya itu
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 64 Episodes
Comments