BAB 03. Peringatan awal Papa

Tak disadari sekarang jam sudah menunjukkan pukul 18.00 wib. Terakhir kali dia mengingat saat itu dirinya mendapat kan notifikasi WA dari lelaki yang menyebabkan matanya sembab saat ini. Tapi karena kantuk lebih menguasai dirinya akhirnya pesan itu belum terbaca.

"Ohh ya ampun tenyata kesedihan bisa buat gue menjadi kebo" gumam naura

Setelah selesai membersihkan diri naura keluar menuruni anak tangga dan menuju ruang keluarga. Terlihat dua orang yang naura inginkan perhatiannya melihat kearahnya.

"Naura, kemari... " panggil papa, tanpa menjawab dia mendatangi mereka

"Duduk" titahnya

"Kenapa tadi kamu bolos saat jam pelajaran berlangsung?" tanya papa

"Naura bukan bolos, tapi gak denger kalau bel masuk udah bunyi, jadi ketinggalan deh, biasa aja tuh" jawab naura santai

"Bisa sopan gak klau ngomong sama papa" tegur mama

"Papa gak suka kamu terus terusan kayak gini, jadi anak yang bandel, gak punya masa depan yang jelas" bentaknya

Sedangkan gadis itu, terlihat seakan menahan amarah ia menggigit ujung bibirnya

"Atau mungkin semua ini karena pengaruh teman-teman mu, mereka pasti yang memberikan efek negatif ini ke kamu" tegas mama padaku

"Cukup...Mama papa sadar gak naura begini itu karena kalian..." sambil berdiri

"Mama papa pernah gak nanya apa mau naura? Enggak kan, jadi berhenti sok peduli sama naura!" Setelah naura selesai berkeluh kesah, sejurus tangan kekar hampir mendarat diwajahnya

"Argh kamu... " Ucap papa, untung tangan itu masi bisa dijinakkan sehingga gagal mendarat pada pipi mulus naura

" Kenapa, papa mau tampar aku? Tampar pa, biar papa puas!" ucap naura menantang

Padahal dalam batin kecilnya menyesali kebodohan yang berani menantang papanya

"CUKUP NAURA, PA" bentak mama

"Jika kamu tidak bisa berubah, kami akan

pindahkan kamu ke pesantren" ancam papa

"Terserah" ucap gadis itu sambil berlari meninggalkan mereka

Saat tiba dikamar sebenarnya aku yakin naura merasa sangat bersalah atas apa yang telah diucapkannya tadi. Tetapi Amarah terlanjur menguasai dirinya. Dia kalap...kata itu yang mungkin mendeskripsikannya saat ini.

"Hiks mama papa jahat, mereka benar-benar tidak menyayangi ku lagi" Gumam naura sambil tersedu dengan bahu naik turun menahan suara isak tangis.

Hampir 3 jam naura terus menangis hingga waktu kini menunjukkan pukul 22.15 wib

Entah sudah seperti apa wajahnya saat ini, naura pasti tidak peduli itu.

Ting ....

ting ....

ting ....

terlihat notifikasi WA dari handphone naura pertanda ada beberapa pesan masuk. Naura mencoba melihat isi pesan tersebut

From : *Baby tampan idaman*

Benar sekali, pesan itu dari Aditya. Beberapa spam chat sangat banyak sebelumnya mengisi notifikasi pesan layar handphone naura

'Assalamu'alaikum bidadari'

'Kok kamu gak jawab pesan aku bby'

'Kamu marah ya sama aku?'

'Aku ada salah? Klau aku ada salah kamu bilang ke aku ya bby, biar aku perbaiki'

'Tapi aku mohon jangan diami aku kayak gini bby'

'Plisss Balas bby'

_Aditya_

seperti itu isi pesan aditya dan tidak lupa semua itu disertai dengan emoticon kasmaran anak muda. Tetapi langkah pertama yang dilakukan naura bukan membalas pesan itu, tetapi naura malah mencari kontak lelaki itu dan mengubah nama kontak aditya

To : *Sok ganteng*

'Diem deh lu berisik, gk usah chat yang gak penting'

_naura_

Seketika pesan itu langsung di read oleh sang penerima

From : *Sok Ganteng*

'Yaudah maafin aku udah ganggu kamu'

'Dan aku minta maaf jika hari ini aku udah buat kamu kesel'

Setelahnya Adit terlihat off dari WA nya.

"Dasar lelaki cuma segitu doang bujuk gue..." Gumam naura

Dilemparkan hpnya ke kasur. Dan Kalian pasti tau apa yang terjadi selanjutnya.

....

Pagi ini naura terbangun, ada kemajuan dibandingkan hari biasanya. Sebelum mbok dan bibi membangunkannya, naura sudah terbangun lebih dulu. Yaa, meskipun sudah pukul 07.15 wib

"Aaaa..." teriak naura kencang

Gimana tidak berteriak, seharusnya naura sudah bangun dan bersiap dari pukul 07.00 paling lambat dan sekarang malah terbangun pukul 07.15. "kemana sih Mbok dan bibi" Gerutu naura kesal. Tanpa banyak proses pengumpulan nyawa kini naura segera mandi dan bersiap-siap.

Setelah selesai bersiap Naura kini turun kebawah. Namun ada yang berbeda darinya jika kalian menyadari. Ya.. naura kini menggunakan kaca mata hitam. Tentu saja untuk menutupi matanya yang sembab. Setelah kejadian semalam karena Aditya ditambah masalah tadi malam dengan kedua orangtuanya.

Di sana terlihat mbok dan bibi sedang menyiapkan sarapan untuknya.

"Bibi, Mbok...kenapa gak bangunin naura? Lihat sekarang naura telat ke sekolahnya" ucap naura kesal

"Maaf non, tadi bibi udah mencoba bangunkan, tapi pintu kamar non kan di kunci non" jawab bibi

"Alah pembelaan" ucap naura sarkas

"Mbok juga gak coba bangunin naura?"

"Maaf non, tuan dan nyonya melarang mbok untuk membangunkan non, karena percuma juga, kata tuan dan nyonya mungkin non gak sekolah" jawab mbok

"Ihhh naura kesel sama kalian semua" ucap naura sambil pergi tanpa menyentuh hidangan yang telah disediakan

Ketika sampai disekolah, benar saja dia sudah terlambat. Terlihat di sana ada sekumpulan anggota OSIS tengah menghukum siswa lainnya.

"Hey lo... "ucap salah seorang perempuan OSIS itu kepada naura

" Gue? " sambil menunjuk dirinya

" Iyaa lo, memang siapa lagi? " ketusnya

" Lepasin kaca mata hitam lo itu" perintahnya

"Gak, gue gak mau" jawab naura

"Elo, udah terlambat sekarang berani membantah pula" timpalnya

"Iya gue tau salah, tapi jangan atur gue" ucap naura kembali

Tak berselang lama tangan perempuan itu menyambar kearah naura dan mengambil kaca mata hitamnya.

Dan kalian tau selanjutnya, semua siswa yang ada di sana tertawa melihat mata sebab naura "Kurang ajar ni anak" gumam naura

Setelahnya rambut perempuan itu dijambak dan di detik berikutnya mereka pun bertengkar.

Setelah sesi perkelahian selesai, mereka kini dibawa ke kantor BK. Mereka mendapatkan beberapa pertanyaan di sana. Setelah itu ortu mereka, ralat maksudnya naura karena perempuan anggota OSIS itu terselamatkan sebab mendapatkan pembelaan.

"Huh sebel banget gue" batin naura berteriak

Ketiga sahabat naura kini datang menghampirinya

"Na, lo gpp kan? Apa yang sakit?" tanya yola perhatian sambil memegang tubuh Naura

"Gue gpp, kalian santai aja" ucap naura

"Oiya na, itu kok ada adit disitu?" tanya mela penasaran

"Ya iyalah, diakan ketua OSIS jadi gimana pun dia juga harus tanggung jawab, benar kan na?" ucap tara sementara naura menjadi kesal mengingat kejadian yang baru saja terjadi

"Btw, dia pasti bela lo kan na?" tanya mel lagi

"Gue gak perlu ada yang bela" ketus naura sambil meninggalkan ketiga sahabatnya itu

Episodes
1 BAB 01. Prolog Naura
2 BAB 02. Masih kesal
3 BAB 03. Peringatan awal Papa
4 BAB 04. Masalah x Idola Sekolah
5 BAB 05. Cemburu
6 BAB 06. Tak Ada Kesempatan Lagi
7 BAB 07. Pertemuan Pertama
8 BAB 08. Salah Menduga
9 BAB. 09 Masalah Baru
10 BAB 10. Hukuman
11 BAB 11. POV ustadz fahri (Julukan untuknya)
12 BAB 12. Rasa Penasaran
13 BAB 13. Mendekatkan Diri
14 BAB 14. Mencoba
15 BAB 15. Bertemu Rival
16 BAB 16. Ada Harga Yang Harus Dibayar
17 BAB 17. Kedatangan Dia
18 BAB 18. Surat dari Ustadz Kutub Utara
19 BAB 19. Terjebak??
20 BAB 20. Mencari Pelakunya
21 BAB 21. Ternyata Dia
22 BAB 22. MHUD
23 BAB 23. MHUD
24 BAB 24. MHUD
25 BAB 25. MHUD
26 BAB 26. MHUD
27 BAB 27. MHUD
28 BAB 28. MHUD
29 BAB 29. MHUD
30 BAB 30. MHUD
31 BAB 31. Penolakan?
32 BAB 32. Yang Sebenarnya
33 BAB. 33 Kembali Kerumah
34 BAB 34. Bersama Si Kutub Utara
35 BAB 35. Saling Mengerti
36 BAB 36. Akhirnya Setuju
37 BAB 37. Hasil Istikharah
38 BAB 38. Menjadi Pusat Perhatian
39 BAB 39. Membahas Perjodohan
40 BAB 40. Deal Menikah!
41 BAB 41. Ijab kabul
42 BAB 42. Ritual Malam Pertama
43 BAB 43. Mencetak Si Utun
44 BAB 44. Kecebong Baru?
45 BAB 45. Perhatian Suami Kutubku
46 BAB 46. Keputusan Tinggal Bersama
47 BAB 47. Menggoda Iman
48 BAB 48. Curhat (Curahan Hati) Kutub Utara
49 BAB 49. Cara Menjadi Istri Yang Baik?
50 BAB 50. Malam Panas!
51 51. Tanda Merah?
52 BAB 52. Ustadzah Juli
53 BAB 53. Dibalik Sikap Dinginnya
54 BAB 54. Perasaan Yang Aneh
55 BAB 55. Makan malam Berdua
56 BAB 56. Merahasiakan Hubungan
57 BAB. 57 Salah Paham
58 BAB 58. Rencana Bulan Madu?
59 BAB 59. Kesalahan
60 BAB 60. Dua Pria Jahat!
61 BAB 61. Dia Sang Penyelamat
62 BAB 62. Refleks Gugup
63 BAB 63. Seharian Bersamanya
64 BAB 64. Saling Menerima
Episodes

Updated 64 Episodes

1
BAB 01. Prolog Naura
2
BAB 02. Masih kesal
3
BAB 03. Peringatan awal Papa
4
BAB 04. Masalah x Idola Sekolah
5
BAB 05. Cemburu
6
BAB 06. Tak Ada Kesempatan Lagi
7
BAB 07. Pertemuan Pertama
8
BAB 08. Salah Menduga
9
BAB. 09 Masalah Baru
10
BAB 10. Hukuman
11
BAB 11. POV ustadz fahri (Julukan untuknya)
12
BAB 12. Rasa Penasaran
13
BAB 13. Mendekatkan Diri
14
BAB 14. Mencoba
15
BAB 15. Bertemu Rival
16
BAB 16. Ada Harga Yang Harus Dibayar
17
BAB 17. Kedatangan Dia
18
BAB 18. Surat dari Ustadz Kutub Utara
19
BAB 19. Terjebak??
20
BAB 20. Mencari Pelakunya
21
BAB 21. Ternyata Dia
22
BAB 22. MHUD
23
BAB 23. MHUD
24
BAB 24. MHUD
25
BAB 25. MHUD
26
BAB 26. MHUD
27
BAB 27. MHUD
28
BAB 28. MHUD
29
BAB 29. MHUD
30
BAB 30. MHUD
31
BAB 31. Penolakan?
32
BAB 32. Yang Sebenarnya
33
BAB. 33 Kembali Kerumah
34
BAB 34. Bersama Si Kutub Utara
35
BAB 35. Saling Mengerti
36
BAB 36. Akhirnya Setuju
37
BAB 37. Hasil Istikharah
38
BAB 38. Menjadi Pusat Perhatian
39
BAB 39. Membahas Perjodohan
40
BAB 40. Deal Menikah!
41
BAB 41. Ijab kabul
42
BAB 42. Ritual Malam Pertama
43
BAB 43. Mencetak Si Utun
44
BAB 44. Kecebong Baru?
45
BAB 45. Perhatian Suami Kutubku
46
BAB 46. Keputusan Tinggal Bersama
47
BAB 47. Menggoda Iman
48
BAB 48. Curhat (Curahan Hati) Kutub Utara
49
BAB 49. Cara Menjadi Istri Yang Baik?
50
BAB 50. Malam Panas!
51
51. Tanda Merah?
52
BAB 52. Ustadzah Juli
53
BAB 53. Dibalik Sikap Dinginnya
54
BAB 54. Perasaan Yang Aneh
55
BAB 55. Makan malam Berdua
56
BAB 56. Merahasiakan Hubungan
57
BAB. 57 Salah Paham
58
BAB 58. Rencana Bulan Madu?
59
BAB 59. Kesalahan
60
BAB 60. Dua Pria Jahat!
61
BAB 61. Dia Sang Penyelamat
62
BAB 62. Refleks Gugup
63
BAB 63. Seharian Bersamanya
64
BAB 64. Saling Menerima

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!