Bab 7. Mulut manis Bram

...🍀🍀🍀...

Dengan polosnya Ara percaya pada sikap suaminya yang berubah. Mungkin karena dia hamil makanya Bram berubah.

Maka dari itu, Ara mengambil cuti kampus pada dosen yang paling dekat dengannya di kampus. Dia akan mempersiapkan dirinya untuk makan siang nanti bersama Bram. Sebagai catatan, ini pertama kalinya Ara makan siang bersama suaminya dan pertama kali diajak suaminya makan bersama.

Ara menghubungi dosennya yang bernama Regan Dirgantara. Dosen muda dan tampan, dengan mata kuliah statistika. Usia 25 tahun dia sudah menjadi dosen dengan prestasi yang gemilang. Sosoknya juga dewasa.

"Assalamualaikum pak."

"Waalaikumsalam Ara," balas Regan dengan suara ramahnya diseberang sana.

"Pak, maaf....hari ini saya izin tidak masuk mata kuliah bapak,"

"Ada apa Ra? Apa kamu sakit?" tanya Regan cemas.

"Saya gak apa-apa pak, Alhamdulillah saya sehat-sehat saja kok pak. Hanya saja hari ini saya ada acara keluarga." jelas Ara pada dosennya itu.

"Huft....saya kira kamu kenapa-napa." Regan menghela nafas lega setelah mendengar Ara baik-baik saja.

"Saya gak apa-apa kan cuti pak?" tanya Ara dengan suara lembutnya seperti biasa.

"Iya gak apa-apa kok, nanti kalau ada tugas saya bakal kasih tau kamu."

"Terima kasih pak, bapak sehat selalu ya pak. Insya Allah kalau masih ada umur, kita bertemu lagi besok di kampus." ucap Ara ramah dan rendah hati.

Deg!

Regan yang berada diseberang sana, terlihat gelisah setelah mendengar ucapan Ara. Regan sedang berada di mobilnya dan baru saja akan pulang.

"Ya, saya juga gak sabar pengen ketemu kamu besok."

"Hah? Bapak bilang apa?" tanya Ara tak mendengar jelas apa yang dikatakan oleh Regan. Ia ingin memastikan bahwa apa yang didengarnya salah.

"Ah...itu...saya...saya bilang besok pasti saya akan kasih banyak tugas sama kamu!" seru Regan.

"Oke siap pak. Kalau begitu saya tutup dulu teleponnya ya pak..maaf. Saya mau pergi ke rumah kakek saya." jelas Ara dengan sopan.

"Iya Ara, kamu hati-hati ya."

"Iya pak, bapak juga. Assalamualaikum pak!!" ucap Ara dengan lantang.

"Waalaikumsalam."

Kemudian telpon itu pun terputus. Terlihat sosok Regan didalam mobil, mendesah kecewa sambil memegang setirnya. "Haaahh...besok ke kampus tanpa lihat kamu rasanya berat Ra. Astaghfirullah....Regan sadar, dia istri orang!"

Plakk!

Plakk!

Regan menepuk-nepuk pipinya berulang kali, berusaha menyadarkan diri bahwa Ara sudah menikah dan dia tak boleh memikirkan wanita yang sudah menikah itu.

****

Sebelum pergi makan siang bersama suaminya, Ara pergi ke rumah keluarga Wiratama. Ya, alasannya karena Bram mengirimkan pesan pada Ara untuk menunggunya disana saja.

Pagi itu Ara melihat sang kakek sedang tiduran di sofa sambil menonton TV bersama Rania, kakak dari ibu suaminya yang tak lain adalah Tante suaminya.

"Assalamualaikum Tante, opa." Ara berjalan masuk ke ruang tengah dengan tubuh Yangs sedikit membungkuk.

"Waalaikumsalam." jawab Rania dan Aryan bersamaan. Namun bedanya Rania tersenyum sinis dan Aryan tersenyum ramah menyambut kehadiran Ara.

Cih, wanita kampungan ini datang lagi.

Rania memang selalu seperti itu, dia adalah satu dari sekian banyak orang di rumah itu yang tidak menyukai Ara. Jelas karena status sosialnya dan ia merasa Ara tidak cocok untuk keponakannya yang perfect.

"Ara! Sini masuk nak, ayo duduk disamping opa." ajak Aryan semangat. Raut wajah sang kakek tampak bersemangat dengan kehadiran Ara. Berbeda ketika dia bersama Rania, anaknya sendiri.

"Iya Opa." Ara selalu memasang senyuman walau tidak di balas dengan hal serupa oleh Rania, Kanaya maupun Olivia (salah satu anak Rania juga).

Ara mendudukkan dirinya di atas sofa tepat disamping Aryan. Pria tua itu mengusap lembut rambut Ara dengan penuh kasih sayang.

"Hari ini kamu gak ke kampus nak?" tanya Aryan heran karena pagi-pagi begini Ara sudah datang ke rumahnya.

"Gak opa, hari ini Ara ambil cuti." jawab Ara.

"Alah...palingan juga bolos." celetuk Rania yang membuat tidak nyaman yang mendengarnya. "Jangan bolos-bolos dong, inget! Kamu harus tau diri, siapa yang biayai kamu kuliah! Keluarga ini!" sambung Rania kesal.

"Maaf Tante, tapi aku gak bolos." ucap Ara sambil mengatur dadanya yang mulai sesak.

Mata Aryan melotot pada anak bungsunya itu."Jaga ucapan kamu Rania! Siapa yang biayai Ara kuliah? Dia dapat beasis--"

"Opa, udah gak apa-apa opa." potong Ara pada Aryan. Ketika pria itu akan menjelaskannya, namun Ara tidak mau memperpanjang masalah.

Rania beringsut dari tempat duduknya dan memasang wajah kesal. "Heh! Daripada aku disini sama virus kamseupay mending aku berenang aja biar fresh." sindir Rania pada Ara seperti anak kecil.

Sabar Ara...sabar...Tante Rania adalah Tante suamimu yang harus kamu hormati sama seperti kamu menghormati suamimu. Ara menghela nafas sambil mengusap-usap dadanya.

Seperti biasanya, Aryan selalu minta maaf bila ada yang berbuat kesalahan dan menyinggung Ara di rumah itu dan Ara sellau menerima maafnya. Entah kapan kesabaran Ara akan habis dengan sikap suami dan keluarga suaminya itu.

Seharian dia menjaga Aryan, hingga Bram dan menjemputnya.Tidak biasanya Bram tersenyum pada Ara, senyumnya sangat manis.

Ara baru pertama kali melihat senyuman suaminya yang seperti ini. Dia pun balas tersenyum dengan lembut.

"Kamu sudah siap Ra?" tanya Bram dengan senyuman manis dibibirnya. Sampai Ara tertipu olehnya.

Entah kenapa sulit sekali tersenyum dan bersikap manis padanya.

"Iya Mas, ayo kita berangkat." Ara mengambil tas selempangnya.

Bram memang mengajak Ara makan siang bersama di sebuah restoran mewah. Tapi tidak dengan rekan bisnis yang dikatakan oleh Bram. Pria itu hanya berbohong untuk mencari titik lengah Ara. Setelah selesai makan bersama, Bram membujuk Ara agar mau ikut dengannya ke sebuah klinik.

"Maafkan aku atas sikapku semalam ya Ra. Aku sadar kalau aku salah, harusnya aku tidak mengucapkan kata-kata itu padamu. Kehadiran bayi ini adalah amanat seperti yang kau katakan. Jadi, aku ingin melihat anak kita sekarang."

"Maksud mas?"

"Ayo kita ke klinik dan lakukan USG, aku tak sabar ingin melihat bayi kita." Bram tersenyum, lalu dia mengusap pipi Ara dengan terpaksa.

Senyuman pun terbit di bibir Ara. Dengan bodohnya ia percaya pada Bram.

"Baik Mas, ayo!" ajak Ara semangat.

Beberapa menit kemudian, Bram dan Ara sampai di depan sebuah klinik kecil yang tempatnya terpencil. Ara merasa heran kenapa suaminya tak mengajaknya ke rumah sakit besar tapi malah ke klinik kecil begini. Bram menjelaskan bahwa klinik itu adalah klinik temannya dan ia mau Ara diperiksa disana agar lebih aman.

Ara pun masuk ke sebuah ruangan dipandu seorang wanita berpakaian suster. Anehnya disana tak ada pasien selain dirinya. Setelah Ara masuk ke ruangan itu, Bram bicara dengan seorang wanita berpakaian dokter.

"Dokter Mayang, saya harap anda bisa menolong istri saya." Bram memelas.

Maaf nak, tapi kamu tidak boleh hadir ke dunia ini. Kamu hadir karena kesalahan, kamu harusnya tidak berada di rahim wanita kampungan itu.

"Ya tentu saja pak Bram. Saya akan pastikan istri anda tidak sadarkan diri selama operasi itu berlangsung." jawab dokter Mayang.

...****...

Terpopuler

Comments

Dewi Nurani

Dewi Nurani

sekeluarga jahar semua kecuali kakek

2024-05-05

0

Shinta Dewiana

Shinta Dewiana

terlalu kejam kamu bram....dan ara terlalu bodoh .

2024-05-03

0

fitriani

fitriani

laki2 bang*sat😡😡😡😡tega bunuh anaknya sendiri

2023-04-18

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Suamiku berubah
2 Bab 2. Tak pernah mencintaimu
3 Bab 3. Ceraikan dia!
4 Bab 4. Dia bukan pembantu
5 Bab 5. Aku hamil Mas
6 Bab 6. Gugurkan saja!
7 Bab 7. Mulut manis Bram
8 Bab 8. Tega kamu, Mas
9 Bab 9. Ara di rumah sakit
10 Bab 10. Kuberi satu kesempatan
11 Bab 11. Sudah cukup!
12 Bab 12. Kamu akan menyesal
13 Bab 13. Bertemu Regan
14 Bab 14. Aryan marah
15 Bab 15. Jangan pukul aku, Mas!
16 Bab 16. Lo suka istri orang?
17 Bab 17. Kebingungan Ara
18 Bab 18. Saling menyalahkan
19 Bab 19. Aku mau bercerai, opa
20 Bab 20. Bram ada akhlak
21 Bab 21. Mencoba sekali lagi
22 Bab 22. Membalas ucapan Bram
23 Bab 23. Drama Giselle
24 Bab 24. Kamu boleh pergi, Ara
25 Bab 25. Malaikat tak bersayap
26 Bab 26. Bukan saya, pak
27 Bab 27. Fakta Lyodra
28 Bab 28. Bayiku meninggal?
29 Bab 29. TALAK
30 Bab 30. Akan aku lupakan
31 Bab 31. Anna merasa bersalah
32 Bab 32. Kedatangan Yoshua
33 Bab 33. Kamu lupa sudah talak tiga?
34 Bab 34. Bram tidak mau cerai
35 Bab 35. Ara adalah keluarga Gallan
36 Bab 36. Pergi kalian semua
37 Bab 37. Busuknya Giselle
38 Bab 38. Buang saja Penyesalanmu
39 Bab 39. Bram BRENGSEK!
40 Bab 40. Gas keun Regan!
41 Bab 41. Tidak ada gunanya mengulang waktu
42 Bab 42. Setelah ketuk palu
43 Bab 43. Saya akan membahagiakanmu
44 Bab 44. Masa lalu (1)
45 Bab 45. Masa lalu (2)
46 Bab 46. Fakta menyakitkan untuk Giselle
47 Bab 47. Kesempatan kedua
48 Bab 48. Sindiran Mia
49 Bab 49. Buat dia cacat!
50 Bab 50. Dua wanita cantik
51 Bab 51. Regan cembukor
52 Bab 52. Ara di culik, Regan panik
53 Bab 53. Malaikat pencabut nyawa
54 Bab 54. Rumah sakit
55 Bab 55. Pemeriksaan Ara
56 Bab 56. Regan penyelamat
57 Bab 57. Cincin hello Kitty
58 Bab 58. Giselle masih tak tahu malu
59 Bab 59. Sisi lain Ara
60 Bab 60. Berhak bahagia
61 Bab 61. Calon mertua ikan terbang
62 Bab 62. Ingin Ara bahagia
63 Bab 63. Selamat tidur Malaikat cantik
64 Bab 64. Calon menantu
65 Bab 65. Percaya diri Bram
66 Bab 66. Regan kiss Ara?
67 Bab 67. Panggilan Mas
68 Bab 68. You are the one
69 Bab 69. Sah happy wedding
70 Bab 70. Boleh mas cium?
71 Bab 71. Malam pertama terindah
72 Bab 72. Senasib
73 Bab 73. Pagi pengantin baru
74 Bab 74. Jodoh Sean?
75 Bab 75. Maladewa
76 Bab 76. Karma is real
77 Bab 77. Panas hati Bram Tania
78 Bab 78. Terlambat menolong
79 Bab 79. Permohonan maaf Giselle
80 Bab 80. Keanehan Ara
81 Bab 81. Ara pingsan
82 Bab 82. Kabar bahagia
83 Bab 83. Calon ayah dan ibu
84 Bab 84. Bodyguard untuk Ara
85 Bab 85. Menolong Tania
86 Bab 86. Paket misterius
87 Bab 87. Kita pindah sekarang
88 Bab 88. Musim nikah
89 Bab 89. Keguguran lagi?
90 Bab 90. Aksi Windy (Revisi)
91 Bab 91. Bahagia (Ending)
92 One Night Stand With My Uncle
93 Novel WHEN BAD BOY MEET SHOLEHAH
94 Dihamili Berondong
95 Pengumuman penting, dibaca!
96 Membawa Benih Suami Kontrak
Episodes

Updated 96 Episodes

1
Bab 1. Suamiku berubah
2
Bab 2. Tak pernah mencintaimu
3
Bab 3. Ceraikan dia!
4
Bab 4. Dia bukan pembantu
5
Bab 5. Aku hamil Mas
6
Bab 6. Gugurkan saja!
7
Bab 7. Mulut manis Bram
8
Bab 8. Tega kamu, Mas
9
Bab 9. Ara di rumah sakit
10
Bab 10. Kuberi satu kesempatan
11
Bab 11. Sudah cukup!
12
Bab 12. Kamu akan menyesal
13
Bab 13. Bertemu Regan
14
Bab 14. Aryan marah
15
Bab 15. Jangan pukul aku, Mas!
16
Bab 16. Lo suka istri orang?
17
Bab 17. Kebingungan Ara
18
Bab 18. Saling menyalahkan
19
Bab 19. Aku mau bercerai, opa
20
Bab 20. Bram ada akhlak
21
Bab 21. Mencoba sekali lagi
22
Bab 22. Membalas ucapan Bram
23
Bab 23. Drama Giselle
24
Bab 24. Kamu boleh pergi, Ara
25
Bab 25. Malaikat tak bersayap
26
Bab 26. Bukan saya, pak
27
Bab 27. Fakta Lyodra
28
Bab 28. Bayiku meninggal?
29
Bab 29. TALAK
30
Bab 30. Akan aku lupakan
31
Bab 31. Anna merasa bersalah
32
Bab 32. Kedatangan Yoshua
33
Bab 33. Kamu lupa sudah talak tiga?
34
Bab 34. Bram tidak mau cerai
35
Bab 35. Ara adalah keluarga Gallan
36
Bab 36. Pergi kalian semua
37
Bab 37. Busuknya Giselle
38
Bab 38. Buang saja Penyesalanmu
39
Bab 39. Bram BRENGSEK!
40
Bab 40. Gas keun Regan!
41
Bab 41. Tidak ada gunanya mengulang waktu
42
Bab 42. Setelah ketuk palu
43
Bab 43. Saya akan membahagiakanmu
44
Bab 44. Masa lalu (1)
45
Bab 45. Masa lalu (2)
46
Bab 46. Fakta menyakitkan untuk Giselle
47
Bab 47. Kesempatan kedua
48
Bab 48. Sindiran Mia
49
Bab 49. Buat dia cacat!
50
Bab 50. Dua wanita cantik
51
Bab 51. Regan cembukor
52
Bab 52. Ara di culik, Regan panik
53
Bab 53. Malaikat pencabut nyawa
54
Bab 54. Rumah sakit
55
Bab 55. Pemeriksaan Ara
56
Bab 56. Regan penyelamat
57
Bab 57. Cincin hello Kitty
58
Bab 58. Giselle masih tak tahu malu
59
Bab 59. Sisi lain Ara
60
Bab 60. Berhak bahagia
61
Bab 61. Calon mertua ikan terbang
62
Bab 62. Ingin Ara bahagia
63
Bab 63. Selamat tidur Malaikat cantik
64
Bab 64. Calon menantu
65
Bab 65. Percaya diri Bram
66
Bab 66. Regan kiss Ara?
67
Bab 67. Panggilan Mas
68
Bab 68. You are the one
69
Bab 69. Sah happy wedding
70
Bab 70. Boleh mas cium?
71
Bab 71. Malam pertama terindah
72
Bab 72. Senasib
73
Bab 73. Pagi pengantin baru
74
Bab 74. Jodoh Sean?
75
Bab 75. Maladewa
76
Bab 76. Karma is real
77
Bab 77. Panas hati Bram Tania
78
Bab 78. Terlambat menolong
79
Bab 79. Permohonan maaf Giselle
80
Bab 80. Keanehan Ara
81
Bab 81. Ara pingsan
82
Bab 82. Kabar bahagia
83
Bab 83. Calon ayah dan ibu
84
Bab 84. Bodyguard untuk Ara
85
Bab 85. Menolong Tania
86
Bab 86. Paket misterius
87
Bab 87. Kita pindah sekarang
88
Bab 88. Musim nikah
89
Bab 89. Keguguran lagi?
90
Bab 90. Aksi Windy (Revisi)
91
Bab 91. Bahagia (Ending)
92
One Night Stand With My Uncle
93
Novel WHEN BAD BOY MEET SHOLEHAH
94
Dihamili Berondong
95
Pengumuman penting, dibaca!
96
Membawa Benih Suami Kontrak

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!