Bab 15. Jangan pukul aku, Mas!

...🍀🍀🍀...

Suara lenguhan dan erangan memenuhi ruangan yang didominasi oleh cat berwarna putih biru itu. Dimana Bram tengah sibuk mencumbu tubuh Giselle, meninggalkan beberapa tanda merah disana. Bahkan Bram tidak mengindahkan ponselnya yang sedari tadi berdering.

Saat Giselle akan menanggalkan semua pakaiannya, Bram menghentikannya. "Kenapa sayang? Kamu gak mau? bukankah kita juga pernah melakukannya dan akan segera menikah?"

"Tidak Sel. Saat itu kita melakukannya karena kesalahan dan aku tak mau mengulang kesalahan itu dan cukup satu kali saja aku khilaf. Kita cukup bercumbu saja, aku belum bisa memasukimu...kamu belum sah menjadi istriku dan kamu sedang hamil!" tegas Bram.

Beberapa minggu yang lalu, Bram tidak sengaja melakukan hubungan intim dengan Giselle di Apartemennya. Entah kenapa sepulang rapat dengan kliennya, Bram merasakan tubuhnya dan ia pun jadi melakukan itu pada Giselle. Padahal sebelumnya dia sudah berkomitmen, tidak akan melakukan hubungan badan sebelum menikah.

Tapi sekarang keadaannya begini, bahkan Giselle sudah hamil karena kesalahannya. Bram tidak bisa lari dari tanggungjawab, apalagi pada Giselle wanita yang sangat ia cintai. Ia pun memutuskan untuk memilih Giselle daripada Ara yang sedang mengandung anaknya juga.

"Baiklah sayang, tapi kalau kamu ingin...kamu harus menyalurkannya padaku jangan pada wanita lain, apalagi istrimu." ucap Giselle seraya mengusap lembut pipi Bram.

"Iya sayang, waktu itu aku dan dia melakukannya karena khilaf." dusta Bram, padahal saat itu dia sangat menikmatinya. Terlepas dari penampilan kampungan Ara, gadis polos dan lugu itu berhasil membuatnya nyaman di atas ranjang. Apalagi Bram pertama kali melakukannya bersama Ara dan kedua adalah Giselle.

"Jangan di ulangi lagi ya sayang." lirih Giselle dengan tangan meraba-raba dada Bram yang ditumbuhi bulu-bulu halus disana. Terlihat sixpack dan bugar.

"Iya, aku tidak akan mengulanginya lagi. Aku kan sayang sama kamu." Bram memeluk Giselle dengan penuh kasih sayang. Namun Giselle tak melihat wajah Bram yang resah, ia memikirkan kakeknya di rumah. Masalah Ara, dia bodoh amat.

Dia akan berusaha tidak peduli pada Ara, sudah cukup dia mengkhianati Giselle dengan menikahi Ara bahkan sampai wanita itu hamil anaknya. Sekarang dia tidak akan peduli pada Ara, yang ia inginkan hanya satu yaitu perceraian. Tapi bisakah kakeknya menerima semua ini? Bisakah ia menceraikan wanita yang sedang hamil?

Bagaimana bila kakeknya mencabut hak waris dan posisinya sebagai presdir? Ah! Bram juga tak mau kehilangan itu semua, hasil jerih payahnya selama ini bisa hilang karena bercerai dari Ara. Tapi bagaimana dengan Giselle?

****

Sesampainya Regan dan Ara di depan sebuah rumah sederhana yang letaknya lumayan jauh dari rumah lain dan keramaian. Regan membopong tubuh Ara dan keluar dari mobil, wanita itu jatuh pingsan setelah memakan sate saat di perjalanan tadi. Badannya juga panas sekali.

Sebenarnya Regan ingin membawa Ara ke apartemennya, tapi dia terlalu jauh dan kurang ajar bila membawa istri orang ke apartemennya.

Tok,tok,tok!

Regan mengetuk pintu rumah berwarna putih itu, sambil menggendong Ara. Tak lama kemudian, seseorang membuka pintunya. Terlihat wanita paruh baya disana.

"Assalamualaikum Bu."

"Waalaikumsalam...maaf bapak cari siapa ya?" tanya wanita paruh baya itu. Namun saat ia melihat wanita yang digendong oleh Regan, dia langsung terkejut.

"Ara!"

"Siapa Bu?" teriak Mia dari dalam rumah.

Mia yang tadinya sedang mengerjakan tugas pun ikut keluar dari rumah, dia terperangah melihat Regan membawa Ara berada disana.

"Pak Regan?"

"Bisa saya masuk dulu? Saya akan jelaskan semuanya." Tanya Regan yang cemas dengan kondisi Ara dan juga cuaca yang masih hujan.

Wanita paruh baya yang tak lain adalah ibu Mia, yaitu Bu Ratih, mempersilahkan Regan untuk masuk. Regan membaringkan Ara diatas ranjang kamar Mia. Ratih pun menyuruh semua orang keluar dari kamar karena Ratih akan mengganti pakaian Ara yang basah terlebih dahulu.

Regan dan Mia kini berada di luar kamar. Mia dengan sopan meminta Regan duduk terlebih dahulu di ruangan kecil yang disebut sebagai ruang tamu.

Mia menyeduhkan kopi hangat untuk Regan, kemudian mereka berdua pun duduk berhadapan. "Kenapa bapak bisa sama Ara?" tanya Mia langsung pada intinya.

"Saya menemukan Ara di jalan, dia juga membawa kopernya dan kopernya masih ada di mobil saya."

"Apa? Hah! Jadi si brengsek itu mengusir Ara? Dia lebih memilih si pelakor itu!" begitulah pikir Mia saat ini. Sudah jelas Ara yang pergi atau Ara yang diusir dari rumah. Mia marah mengingat kejadian hari ini di rumah sakit, dia yang menyaksikannya saja merasa sesak. Apalagi Ara yang mengalaminya.

"Maaf pak, saya jadi marah-marah." ucap Mia yang sadar, baru saja menginjak Bram dengan sebutan brengsek.

"Jadi berita di televisi itu benar? Kalau suami Ara berselingkuh dan selingkuhannya sedang hamil?" tanya Regan dengan hati-hati.

Mia tak menjawab ia malah menangis meratapi nasib Ara, sahabatnya. "Hiks..."

"Mia..." Regan menatap Mia dengan cemas.

"Kasihan Ara pak...kasihan...hiks...suaminya jahat sekali. Padahal Ara sedang hamil, tapi dia--hiks..." Mia terisak, ketika mengingat beberapa luka di tubuh Ara karena ulah Bram tapi wanita itu tidak mau jujur. Ya, Ara mau saja disiksa batin dan fisik karena dia terlalu cinta pada Bram.

Bahkan Bram sering meninggalkannya bersama wanita lain. Tapi Ara tetap bertahan demi amanat keluarganya dan cinta pada suaminya. Berharap suaminya akan berubah ,tapi malah semakin menjadi-jadi.

Mendengar cerita dari Mia, Regan jadi kasihan pada Ara. Rupanya dibalik senyuman ceria yang selalu Ara tunjukkan di kampus, menyimpan banyak luka dalam hatinya.

"Saya tidak menyangka...bahwa kehidupan Ara seperti ini...ya Allah..." Regan mengelus dadanya, ikut bersimpati dengan kehidupan Ara dan suaminya yang ternyata tak bahagia.

"Jangan...jangan pukul aku Mas...jangan!!"

Suara teriakan wanita dari kamar Mia, membuat Mia dan Regan segera bangkit dari tempat duduk mereka dan pergi ke kamar.

Disana Ratih berusaha menenangkan Ara yang berteriak-teriak. Namun mata wanita itu masih terpejam. "Tenang nak...tidak apa-apa, ibu ada disini." Ratih memegang kedua tangan Ara yang terasa dingin itu.

"Jangan mas...jangan bunuh anak kita! Aku mohon...hiks..."

Mia menutup mulutnya yang menganga, bulir air mata mengalir lagi. Disisi lain Regan juga terlihat mencemaskan Ara, ia tidak bisa diam saja melihat Ara kesakitan. Akhirnya ia memutuskan menelpon salah satu temannya yang berprofesi sebagai dokter.

"Woy! Lo gila ya nelepon gue malam-malam gini!" hardik seorang pria diseberang sana.

"Datang sekarang, ke jalan kenanga nomor 30, rumah Bu Ratih. Bawa peralatan Lo!" ujar Regan pada seseorang yang berada di sambungan teleponnya.

Tut...Tut...

Telepon itu di putuskan secara sepihak, oleh Regan.

Sedangkan pria yang baru saja di telponnya terlihat kesal karena diganggu tidurnya. "Regan sialan!"

...****...

Terpopuler

Comments

Shinta Dewiana

Shinta Dewiana

segitu traumanya ara....😭😭😭

2024-05-03

0

fitriani

fitriani

aku sampai nangis bacanya😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭

2023-04-18

0

⚘️💙⚘️ Neng Gemoy ⚘️💙⚘️

⚘️💙⚘️ Neng Gemoy ⚘️💙⚘️

ternyata Bram cemen ... wkwkwkwk ....
kalo emang cinta sama Giselle ... ya pertahankan donk .. biarpun gak dapet warisan atau jabatan tinggi ... koq takut miskin ya ? 🤪🤪

2023-02-07

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Suamiku berubah
2 Bab 2. Tak pernah mencintaimu
3 Bab 3. Ceraikan dia!
4 Bab 4. Dia bukan pembantu
5 Bab 5. Aku hamil Mas
6 Bab 6. Gugurkan saja!
7 Bab 7. Mulut manis Bram
8 Bab 8. Tega kamu, Mas
9 Bab 9. Ara di rumah sakit
10 Bab 10. Kuberi satu kesempatan
11 Bab 11. Sudah cukup!
12 Bab 12. Kamu akan menyesal
13 Bab 13. Bertemu Regan
14 Bab 14. Aryan marah
15 Bab 15. Jangan pukul aku, Mas!
16 Bab 16. Lo suka istri orang?
17 Bab 17. Kebingungan Ara
18 Bab 18. Saling menyalahkan
19 Bab 19. Aku mau bercerai, opa
20 Bab 20. Bram ada akhlak
21 Bab 21. Mencoba sekali lagi
22 Bab 22. Membalas ucapan Bram
23 Bab 23. Drama Giselle
24 Bab 24. Kamu boleh pergi, Ara
25 Bab 25. Malaikat tak bersayap
26 Bab 26. Bukan saya, pak
27 Bab 27. Fakta Lyodra
28 Bab 28. Bayiku meninggal?
29 Bab 29. TALAK
30 Bab 30. Akan aku lupakan
31 Bab 31. Anna merasa bersalah
32 Bab 32. Kedatangan Yoshua
33 Bab 33. Kamu lupa sudah talak tiga?
34 Bab 34. Bram tidak mau cerai
35 Bab 35. Ara adalah keluarga Gallan
36 Bab 36. Pergi kalian semua
37 Bab 37. Busuknya Giselle
38 Bab 38. Buang saja Penyesalanmu
39 Bab 39. Bram BRENGSEK!
40 Bab 40. Gas keun Regan!
41 Bab 41. Tidak ada gunanya mengulang waktu
42 Bab 42. Setelah ketuk palu
43 Bab 43. Saya akan membahagiakanmu
44 Bab 44. Masa lalu (1)
45 Bab 45. Masa lalu (2)
46 Bab 46. Fakta menyakitkan untuk Giselle
47 Bab 47. Kesempatan kedua
48 Bab 48. Sindiran Mia
49 Bab 49. Buat dia cacat!
50 Bab 50. Dua wanita cantik
51 Bab 51. Regan cembukor
52 Bab 52. Ara di culik, Regan panik
53 Bab 53. Malaikat pencabut nyawa
54 Bab 54. Rumah sakit
55 Bab 55. Pemeriksaan Ara
56 Bab 56. Regan penyelamat
57 Bab 57. Cincin hello Kitty
58 Bab 58. Giselle masih tak tahu malu
59 Bab 59. Sisi lain Ara
60 Bab 60. Berhak bahagia
61 Bab 61. Calon mertua ikan terbang
62 Bab 62. Ingin Ara bahagia
63 Bab 63. Selamat tidur Malaikat cantik
64 Bab 64. Calon menantu
65 Bab 65. Percaya diri Bram
66 Bab 66. Regan kiss Ara?
67 Bab 67. Panggilan Mas
68 Bab 68. You are the one
69 Bab 69. Sah happy wedding
70 Bab 70. Boleh mas cium?
71 Bab 71. Malam pertama terindah
72 Bab 72. Senasib
73 Bab 73. Pagi pengantin baru
74 Bab 74. Jodoh Sean?
75 Bab 75. Maladewa
76 Bab 76. Karma is real
77 Bab 77. Panas hati Bram Tania
78 Bab 78. Terlambat menolong
79 Bab 79. Permohonan maaf Giselle
80 Bab 80. Keanehan Ara
81 Bab 81. Ara pingsan
82 Bab 82. Kabar bahagia
83 Bab 83. Calon ayah dan ibu
84 Bab 84. Bodyguard untuk Ara
85 Bab 85. Menolong Tania
86 Bab 86. Paket misterius
87 Bab 87. Kita pindah sekarang
88 Bab 88. Musim nikah
89 Bab 89. Keguguran lagi?
90 Bab 90. Aksi Windy (Revisi)
91 Bab 91. Bahagia (Ending)
92 One Night Stand With My Uncle
93 Novel WHEN BAD BOY MEET SHOLEHAH
94 Dihamili Berondong
95 Pengumuman penting, dibaca!
96 Membawa Benih Suami Kontrak
Episodes

Updated 96 Episodes

1
Bab 1. Suamiku berubah
2
Bab 2. Tak pernah mencintaimu
3
Bab 3. Ceraikan dia!
4
Bab 4. Dia bukan pembantu
5
Bab 5. Aku hamil Mas
6
Bab 6. Gugurkan saja!
7
Bab 7. Mulut manis Bram
8
Bab 8. Tega kamu, Mas
9
Bab 9. Ara di rumah sakit
10
Bab 10. Kuberi satu kesempatan
11
Bab 11. Sudah cukup!
12
Bab 12. Kamu akan menyesal
13
Bab 13. Bertemu Regan
14
Bab 14. Aryan marah
15
Bab 15. Jangan pukul aku, Mas!
16
Bab 16. Lo suka istri orang?
17
Bab 17. Kebingungan Ara
18
Bab 18. Saling menyalahkan
19
Bab 19. Aku mau bercerai, opa
20
Bab 20. Bram ada akhlak
21
Bab 21. Mencoba sekali lagi
22
Bab 22. Membalas ucapan Bram
23
Bab 23. Drama Giselle
24
Bab 24. Kamu boleh pergi, Ara
25
Bab 25. Malaikat tak bersayap
26
Bab 26. Bukan saya, pak
27
Bab 27. Fakta Lyodra
28
Bab 28. Bayiku meninggal?
29
Bab 29. TALAK
30
Bab 30. Akan aku lupakan
31
Bab 31. Anna merasa bersalah
32
Bab 32. Kedatangan Yoshua
33
Bab 33. Kamu lupa sudah talak tiga?
34
Bab 34. Bram tidak mau cerai
35
Bab 35. Ara adalah keluarga Gallan
36
Bab 36. Pergi kalian semua
37
Bab 37. Busuknya Giselle
38
Bab 38. Buang saja Penyesalanmu
39
Bab 39. Bram BRENGSEK!
40
Bab 40. Gas keun Regan!
41
Bab 41. Tidak ada gunanya mengulang waktu
42
Bab 42. Setelah ketuk palu
43
Bab 43. Saya akan membahagiakanmu
44
Bab 44. Masa lalu (1)
45
Bab 45. Masa lalu (2)
46
Bab 46. Fakta menyakitkan untuk Giselle
47
Bab 47. Kesempatan kedua
48
Bab 48. Sindiran Mia
49
Bab 49. Buat dia cacat!
50
Bab 50. Dua wanita cantik
51
Bab 51. Regan cembukor
52
Bab 52. Ara di culik, Regan panik
53
Bab 53. Malaikat pencabut nyawa
54
Bab 54. Rumah sakit
55
Bab 55. Pemeriksaan Ara
56
Bab 56. Regan penyelamat
57
Bab 57. Cincin hello Kitty
58
Bab 58. Giselle masih tak tahu malu
59
Bab 59. Sisi lain Ara
60
Bab 60. Berhak bahagia
61
Bab 61. Calon mertua ikan terbang
62
Bab 62. Ingin Ara bahagia
63
Bab 63. Selamat tidur Malaikat cantik
64
Bab 64. Calon menantu
65
Bab 65. Percaya diri Bram
66
Bab 66. Regan kiss Ara?
67
Bab 67. Panggilan Mas
68
Bab 68. You are the one
69
Bab 69. Sah happy wedding
70
Bab 70. Boleh mas cium?
71
Bab 71. Malam pertama terindah
72
Bab 72. Senasib
73
Bab 73. Pagi pengantin baru
74
Bab 74. Jodoh Sean?
75
Bab 75. Maladewa
76
Bab 76. Karma is real
77
Bab 77. Panas hati Bram Tania
78
Bab 78. Terlambat menolong
79
Bab 79. Permohonan maaf Giselle
80
Bab 80. Keanehan Ara
81
Bab 81. Ara pingsan
82
Bab 82. Kabar bahagia
83
Bab 83. Calon ayah dan ibu
84
Bab 84. Bodyguard untuk Ara
85
Bab 85. Menolong Tania
86
Bab 86. Paket misterius
87
Bab 87. Kita pindah sekarang
88
Bab 88. Musim nikah
89
Bab 89. Keguguran lagi?
90
Bab 90. Aksi Windy (Revisi)
91
Bab 91. Bahagia (Ending)
92
One Night Stand With My Uncle
93
Novel WHEN BAD BOY MEET SHOLEHAH
94
Dihamili Berondong
95
Pengumuman penting, dibaca!
96
Membawa Benih Suami Kontrak

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!