Bab 3. Ceraikan dia!

...🍀🍀🍀...

Bukannya tidak berdaya atau lemah, tapi Ara masih punya harga diri sebagai seorang istri. Dia tidak mau mengejar suami yang jelas-jelas mengejar wanita lain di hadapannya sendiri.

Biarlah kali ini Bram pergi dan menyelesaikan urusannya dengan gadis itu, mungkin Bram akan mengatakan pada gadis itu untuk mengakhiri hubungan mereka. Pikir Ara dalam hatinya. Namun sepertinya Ara salah besar.

Bram memang menyusul Giselle, tapi bukan dengan tujuan seperti apa yang dipikirkan oleh Ara yang selalu berpikiran positif terhadap orang lain.

Kini Bram dan Giselle berada didepan gerbang rumah Bram yang mewah itu. Bram memegang tangan Giselle dan menahan wanita itu agar tidak pergi. "Sel! Tunggu dulu...aku ingin bicara denganmu."

"Apalagi yang perlu aku bicarakan denganmu, Bram? Kau katakan padaku bahwa aku tidaklah setia, padahal nyatanya siapa diantara kita yang tidak setia? Kau... bahkan sudah menikah dengan wanita itu dan tanpa peduli perasaanku, kau mengenalkanku dengan istrimu itu? Hah!" serka Giselle merupakan semua amarahnya pada Bram. Giselle bersikap seolah-olah bahwa dia tidak tahu pernikahan antara Bram dan Ara.

Buliran bening yang jatuh dari kedua mata berwarna biru itu membuat Bram luluh seketika. Mata yang selalu membuatmu jatuh cinta, dari dulu sampai sekarang tidak pernah berubah meski ia sudah menikah dengan Ara.

"Memang benar wanita kampungan itu adalah istriku, tapi aku tidak pernah mencintainya! Selama ini aku menunggumu Giselle, aku walau kau tidak ada kabar..."

"Kalau kau menungguku, lalu kenapa kau menikah dengan wanita lain Bram?" ucap Giselle seraya menepis tangan Bram yang memegang tangannya.

Bram menghela nafas, berusaha menetralkan emosinya agar dia bisa membujuk Giselle untuk bicara dengannya. "Aku akan jelaskan semuanya, ayo kita pergi dari sini dan bicara di apartemenku!" ajak pria itu lalu memegang tangan Giselle dan membawanya masuk ke dalam mobil.

Ara yang berdiri di depan rumah, melihat suaminya pergi bersama wanita lain.Sungguh hatinya terasa sangat sakit melihat pemandangan itu.

"Mas... kenapa kau tega melakukan ini padaku? Kenapa Mas? Padahal aku sedang mengandung anakmu." wanita itu memegang perutnya yang masih datar.

Sebenarnya Ara tidak tahu menahu secara detail tentang wanita yang bernama Giselle itu. Namun saudara-saudara perempuan selalu mengungkit namanya, sebagai nama perempuan yang selalu ada di dalam hati Bram. Kerap kali kakak dan kedua sepupu Bram membuat Ara kesusahan.

Bahkan mereka memperlakukan Ara seperti pembantu, bukan seperti keluarga. Namun wanita itu tetap bersabar, menghadapi suaminya, keluarga suaminya karena dia sangat menjunjung tinggi kewajiban sebagai seorang istri. Bukan hanya patuh kepada suaminya saja, namun kepada keluarganya juga. Sikap tak baik keluarga Bram tidak pernah membuat Ara sakit hati karena Ara sama sekali tidak pernah memasukkan ucapan dan sikap mereka ke dalam hatinya, tapi sikap Bram saat inilah yang membuat Ara sakit hati.

🎶🎶🎶

Tring... Tring...

Ara segera mengusap air matanya, manakala terdengar suara dering ponsel di dalam tas kecil miliknya.

Wanita itu segera mengangkat teleponnya dengan cepat. "As--"

"Gadis kampung! Eh maksudku kakak ipar--gimana sih kamu? Katanya kamu mau ke sini bantuin aku masak buat teman-teman. Kenapa belum datang juga?" hardik seorang wanita di sebrang panggilan telponnya.

"Astaghfirullah, maaf Nay...kakak lupa. Soalnya tadi Mas minta di masakan makan siang di rumah." jelasnya merasa bersalah.

"Ya sudah, sekarang kamu ke sini bantuin aku masak buat teman-teman. Soalnya acaranya mulai setengah jam lagi, aku nggak mau ya gara-gara kamu seorang... terus menghambat acaraku." cetus wanita itu dengan suara sarkas. Namun Ara tidak pernah memasukkannya ke dalam hati dan selalu menurut ketika dia diperintah seperti itu oleh sepupu Bram.

"Iya, Kakak segera ke sana ya Nay. Sekali lagi Kakak minta maaf karena kakak lupa." jelas Ara dengan suara lembut khas dirinya.

"Jangan banyak bacot deh! Cepet kesini sekarang!" tegasnya lalu menutup telepon secara sepihak. Dia adalah Kanaya, salah satu keponakan Bram alias anak dari kakak mamanya Bram yaitu Rania.

Tut...Tut...

Ara segera mengunci pintu rumahnya dan gegas pergi ke rumah keluarga besar Wiratama. Rumah tempat di mana suaminya dibesarkan, hanya untuk memenuhi keinginan keponakan suaminya yang sering bersikap tidak sopan padanya.

"Ya Allah, aku sampai lupa mau bantuin Kanaya." gumam Ara kemudian dia pergi menaiki ojeg yang lewat di depan komplek perumahan rumahnya dan pergi meninggalkan rumahnya.

*****

Setelah melalui perjalanan kurang lebih 15 menit, Bram sampai di apartemen pribadi miliknya yang tidak diketahui oleh Ara. Dia membawa Giselle masuk ke dalam apartemennya.

"Kenapa? Kenapa apartemen mu masih sama?" tanya Giselle terheran-heran. Bram sudah menikah, namun password apartemennya adalah tanggal ulang tahun dirinya dan Bram tidak pernah mengganti password itu.

"Bukankah jawabannya sudah jelas, itu karena aku mencintaimu."

"Please Bram, aku mohon padamu...jangan pernah mengatakan lagi cinta kepadaku! Kau sudah menikah!" seru Giselle sambil mengacak-acak rambutnya dengan kasar. Seolah ia frustasi dengan kenyataan bahwa kekasihnya telah menikah dengan wanita lain.

"Tidak Giselle, aku mencintaimu dari dulu sampai sekarang tidak pernah berubah."

"Oke, kau bilang kau mencintaiku? Tapi kenapa kau menikah dengan wanita itu, jawab Bram?" tegas Giselle sambil menunjuk-nunjuk dada Bram dengan jari telunjuknya. Mata elangnya tak pernah terlepas dari netra pria tampan itu.

"Aku menikah dengan Ara karena dijodohkan dan demi perusahaan! Aku terpaksa dan bukan karena cinta!" sergah Bram menjelaskan semuanya pada Giselle dalam satu tarikan nafas.

Mendengar penjelasan Bram, seketika bibir Giselle langsung menyunggingkan senyumannya yang tipis. "Benarkah itu? Kau menikah dengannya bukan karena cinta?"

Bram meraih tangan Giselle dan menatap kedua mata biru yang berkaca-kaca itu. Tangan satunya mengusap air mata di sudut mata Giselle dengan perasaan sayang. "Aku hanya mencintaimu, mana mungkin aku menyukai wanita kampungan seperti dirinya. Kau lihat sendiri kan bagaimana penampilannya?" ucap Bram sambil meremehkan Ara.

Benar dugaanku, tidak mungkin mas Bram menyukai wanita kampungan seperti itu. Giselle merasa menang dan senang dengan jawaban Bram. Sekarang ia yakin bahwa hati Bram memang masih untuknya.

"Tapi...kita tak bisa berhubungan Bram, kau sudah menikah dengannya. Aku tidak mau dikira pelakor oleh orang lain." cetusnya.

"Tidak akan ada yang berani mengatakan itu padamu, Giselle. Kau kekasihku dan calon istriku yang sebenarnya. Dan aku juga akan segera bercerai dengannya atau lambat."

"Baiklah, kalau begitu ceraikan dia sekarang juga kalau kau masih ingin hubungan kita tetap berlanjut!" serka Giselle mempertegas hubungannya dan Bram. Dia tidak mau disangka pelakor atau apapun itu.

"Aku pasti akan bercerai, tapi bukan aku yang menceraikannya...harus dia yang meminta cerai."

Giselle mengerutkan kening. "Kenapa?"

"Karena kakekku tak akan setuju kami berpisah. Dan kalau aku mengajukan cerai lebih dulu, bisa-bisa posisiku di perusahaan akan terancam." jelas Bram sambil berpikir bagaimana caranya agar Ara meminta cerai lebih dulu padanya.

"Dia pasti akan meminta cerai dariku Bram, karena aku akan--" Giselle menatap nanar pada Bram, dia mengalungkan kedua tangannya di leher Bram. Kemudian mencium bibir Bram dengan begitu bergairah.

Bak kucing yang diberi ikan asin, Bram membalas ciuman dari Giselle. Mereka pun berakhir diatas ranjang dan akhirnya saling melepas rindu.

Sementara Ara sedang berada di rumah keluarga Wiratama, dia memasak di dapur sambil mendengarkan ocehan keponakan Bram disana.

...****...

Terpopuler

Comments

Dewi Nurani

Dewi Nurani

semua orang pada gila

2024-05-05

0

Shinta Dewiana

Shinta Dewiana

muda2han sebahagian harta di buat milik ara...biar jd gembel tu si bram

2024-05-03

0

SEPTi

SEPTi

biarin si Bram menderita atau jadi miskin

2023-06-26

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Suamiku berubah
2 Bab 2. Tak pernah mencintaimu
3 Bab 3. Ceraikan dia!
4 Bab 4. Dia bukan pembantu
5 Bab 5. Aku hamil Mas
6 Bab 6. Gugurkan saja!
7 Bab 7. Mulut manis Bram
8 Bab 8. Tega kamu, Mas
9 Bab 9. Ara di rumah sakit
10 Bab 10. Kuberi satu kesempatan
11 Bab 11. Sudah cukup!
12 Bab 12. Kamu akan menyesal
13 Bab 13. Bertemu Regan
14 Bab 14. Aryan marah
15 Bab 15. Jangan pukul aku, Mas!
16 Bab 16. Lo suka istri orang?
17 Bab 17. Kebingungan Ara
18 Bab 18. Saling menyalahkan
19 Bab 19. Aku mau bercerai, opa
20 Bab 20. Bram ada akhlak
21 Bab 21. Mencoba sekali lagi
22 Bab 22. Membalas ucapan Bram
23 Bab 23. Drama Giselle
24 Bab 24. Kamu boleh pergi, Ara
25 Bab 25. Malaikat tak bersayap
26 Bab 26. Bukan saya, pak
27 Bab 27. Fakta Lyodra
28 Bab 28. Bayiku meninggal?
29 Bab 29. TALAK
30 Bab 30. Akan aku lupakan
31 Bab 31. Anna merasa bersalah
32 Bab 32. Kedatangan Yoshua
33 Bab 33. Kamu lupa sudah talak tiga?
34 Bab 34. Bram tidak mau cerai
35 Bab 35. Ara adalah keluarga Gallan
36 Bab 36. Pergi kalian semua
37 Bab 37. Busuknya Giselle
38 Bab 38. Buang saja Penyesalanmu
39 Bab 39. Bram BRENGSEK!
40 Bab 40. Gas keun Regan!
41 Bab 41. Tidak ada gunanya mengulang waktu
42 Bab 42. Setelah ketuk palu
43 Bab 43. Saya akan membahagiakanmu
44 Bab 44. Masa lalu (1)
45 Bab 45. Masa lalu (2)
46 Bab 46. Fakta menyakitkan untuk Giselle
47 Bab 47. Kesempatan kedua
48 Bab 48. Sindiran Mia
49 Bab 49. Buat dia cacat!
50 Bab 50. Dua wanita cantik
51 Bab 51. Regan cembukor
52 Bab 52. Ara di culik, Regan panik
53 Bab 53. Malaikat pencabut nyawa
54 Bab 54. Rumah sakit
55 Bab 55. Pemeriksaan Ara
56 Bab 56. Regan penyelamat
57 Bab 57. Cincin hello Kitty
58 Bab 58. Giselle masih tak tahu malu
59 Bab 59. Sisi lain Ara
60 Bab 60. Berhak bahagia
61 Bab 61. Calon mertua ikan terbang
62 Bab 62. Ingin Ara bahagia
63 Bab 63. Selamat tidur Malaikat cantik
64 Bab 64. Calon menantu
65 Bab 65. Percaya diri Bram
66 Bab 66. Regan kiss Ara?
67 Bab 67. Panggilan Mas
68 Bab 68. You are the one
69 Bab 69. Sah happy wedding
70 Bab 70. Boleh mas cium?
71 Bab 71. Malam pertama terindah
72 Bab 72. Senasib
73 Bab 73. Pagi pengantin baru
74 Bab 74. Jodoh Sean?
75 Bab 75. Maladewa
76 Bab 76. Karma is real
77 Bab 77. Panas hati Bram Tania
78 Bab 78. Terlambat menolong
79 Bab 79. Permohonan maaf Giselle
80 Bab 80. Keanehan Ara
81 Bab 81. Ara pingsan
82 Bab 82. Kabar bahagia
83 Bab 83. Calon ayah dan ibu
84 Bab 84. Bodyguard untuk Ara
85 Bab 85. Menolong Tania
86 Bab 86. Paket misterius
87 Bab 87. Kita pindah sekarang
88 Bab 88. Musim nikah
89 Bab 89. Keguguran lagi?
90 Bab 90. Aksi Windy (Revisi)
91 Bab 91. Bahagia (Ending)
92 One Night Stand With My Uncle
93 Novel WHEN BAD BOY MEET SHOLEHAH
94 Dihamili Berondong
95 Pengumuman penting, dibaca!
96 Membawa Benih Suami Kontrak
Episodes

Updated 96 Episodes

1
Bab 1. Suamiku berubah
2
Bab 2. Tak pernah mencintaimu
3
Bab 3. Ceraikan dia!
4
Bab 4. Dia bukan pembantu
5
Bab 5. Aku hamil Mas
6
Bab 6. Gugurkan saja!
7
Bab 7. Mulut manis Bram
8
Bab 8. Tega kamu, Mas
9
Bab 9. Ara di rumah sakit
10
Bab 10. Kuberi satu kesempatan
11
Bab 11. Sudah cukup!
12
Bab 12. Kamu akan menyesal
13
Bab 13. Bertemu Regan
14
Bab 14. Aryan marah
15
Bab 15. Jangan pukul aku, Mas!
16
Bab 16. Lo suka istri orang?
17
Bab 17. Kebingungan Ara
18
Bab 18. Saling menyalahkan
19
Bab 19. Aku mau bercerai, opa
20
Bab 20. Bram ada akhlak
21
Bab 21. Mencoba sekali lagi
22
Bab 22. Membalas ucapan Bram
23
Bab 23. Drama Giselle
24
Bab 24. Kamu boleh pergi, Ara
25
Bab 25. Malaikat tak bersayap
26
Bab 26. Bukan saya, pak
27
Bab 27. Fakta Lyodra
28
Bab 28. Bayiku meninggal?
29
Bab 29. TALAK
30
Bab 30. Akan aku lupakan
31
Bab 31. Anna merasa bersalah
32
Bab 32. Kedatangan Yoshua
33
Bab 33. Kamu lupa sudah talak tiga?
34
Bab 34. Bram tidak mau cerai
35
Bab 35. Ara adalah keluarga Gallan
36
Bab 36. Pergi kalian semua
37
Bab 37. Busuknya Giselle
38
Bab 38. Buang saja Penyesalanmu
39
Bab 39. Bram BRENGSEK!
40
Bab 40. Gas keun Regan!
41
Bab 41. Tidak ada gunanya mengulang waktu
42
Bab 42. Setelah ketuk palu
43
Bab 43. Saya akan membahagiakanmu
44
Bab 44. Masa lalu (1)
45
Bab 45. Masa lalu (2)
46
Bab 46. Fakta menyakitkan untuk Giselle
47
Bab 47. Kesempatan kedua
48
Bab 48. Sindiran Mia
49
Bab 49. Buat dia cacat!
50
Bab 50. Dua wanita cantik
51
Bab 51. Regan cembukor
52
Bab 52. Ara di culik, Regan panik
53
Bab 53. Malaikat pencabut nyawa
54
Bab 54. Rumah sakit
55
Bab 55. Pemeriksaan Ara
56
Bab 56. Regan penyelamat
57
Bab 57. Cincin hello Kitty
58
Bab 58. Giselle masih tak tahu malu
59
Bab 59. Sisi lain Ara
60
Bab 60. Berhak bahagia
61
Bab 61. Calon mertua ikan terbang
62
Bab 62. Ingin Ara bahagia
63
Bab 63. Selamat tidur Malaikat cantik
64
Bab 64. Calon menantu
65
Bab 65. Percaya diri Bram
66
Bab 66. Regan kiss Ara?
67
Bab 67. Panggilan Mas
68
Bab 68. You are the one
69
Bab 69. Sah happy wedding
70
Bab 70. Boleh mas cium?
71
Bab 71. Malam pertama terindah
72
Bab 72. Senasib
73
Bab 73. Pagi pengantin baru
74
Bab 74. Jodoh Sean?
75
Bab 75. Maladewa
76
Bab 76. Karma is real
77
Bab 77. Panas hati Bram Tania
78
Bab 78. Terlambat menolong
79
Bab 79. Permohonan maaf Giselle
80
Bab 80. Keanehan Ara
81
Bab 81. Ara pingsan
82
Bab 82. Kabar bahagia
83
Bab 83. Calon ayah dan ibu
84
Bab 84. Bodyguard untuk Ara
85
Bab 85. Menolong Tania
86
Bab 86. Paket misterius
87
Bab 87. Kita pindah sekarang
88
Bab 88. Musim nikah
89
Bab 89. Keguguran lagi?
90
Bab 90. Aksi Windy (Revisi)
91
Bab 91. Bahagia (Ending)
92
One Night Stand With My Uncle
93
Novel WHEN BAD BOY MEET SHOLEHAH
94
Dihamili Berondong
95
Pengumuman penting, dibaca!
96
Membawa Benih Suami Kontrak

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!