🍁 Jangan lupa di vote ya guys, dan beri ratting 5 bintang sekalian Like, favorite dan Komennya 🍁
Jessy dan Lanny sedang makan siang di kantin perusahaan Coltarus, saat selesai mengambil makanan ternyata tidak ada kursi yang kosong, mereka pun kebinggungan mencari tempat.
" Sial, tidak ada tempat yang kosong Jessy ". Ujar Lanny yang melihat-lihat meja makan yang full dengan karyawan lainnya.
" Iya ya, tumben sekali hari ini di kantin banyak karyawan biasanya tidak seperti ini ".
Mereka berdua sibuk mencari tempat yang kosong, tak lama ada suara yang memanggil nama Jessy dan Lanny.
" Jessy, Lanny .. kemarilah ". teriak orang tersebut.
" Itu kan Leon Jessy ". Ucap Lanny yang menunjuk ke arah Leon duduk.
" Hmmm ... ayolah kita kesana saja daripada tidak dapat tempat ". Balasnya yang beranjak jalan menuju tempat Leon.
Sesampainya mereka berdua di meja makan Leon, Leon segera mempersilahkan Jessy dan Lanny duduk.
" Duduklah ". Perintah Leon yang tersenyum.
" Syukur ada dirimu, kalau tidak kami tidak akan mendapatkan tempat duduk ". Tutur Lanny yang mendudukkan tubuhnya.
" Terima kasih Leon ". Ucap Jessy tersenyum kepada Leon.
" Sama-sama, ayo makanlah ".
Mereka bertiga pun makan siang bersama untuk kedua kalinya.
***
Malamnya Jessy yang bersiap-siap untuk makan malam dengan Leon, karena tadi siang saat selesai makan Leon mengajak Jessy dinner dan karena tidak enak menolak terus akhirnya Jessy mengiyakan ajakan Leon.
Jessy keluar dari kamarnya dan mendapati Steve yang sedang duduk di sofa sambil nonton tv. Jessy ragu untuk meminta ijin keluar rumah tapi karena Steve sudah melihatnya mau tidak mau Jessy harus meminta ijin.
" Hmm .. Steve, aku keluar dulu ". Ucapnya sedikit ragu.
Steve hanya memandanginya dari atas sampai kebawah dan menatap wajah Jessy.
" Kau mau kemana ". Tanyanya datar.
" Aku .. aku .. mau makan malam bersama temanku ".
" Siapa !". Serunya lagi.
" Teman di perusahaan juga, aku tidak enak menolaknya terus jadi kali ini aku menerima ajakannya ".
" Siapa ? Aku tanya siapa .. laki-laki atau perempuan ?". Wajah Steve berubah kesal.
" Laki-laki ". Jawab Jessy pelan.
" Aku tidak mengizinkannya ". Tukas Steve kesal.
" Tapi Steve ... ".
" Apa kau mau membantahku Jessy ! ". Terdengar nada kesal dan marah yang diucapkan oleh Steve.
" Kenapa kau melarangku Steve, aku hanya pergi makan malam dengan teman ku saja tidak lebih, jika kau yang melakukannya aku tidak seperti ini tapi kenapa kau lakukan ini kepada ku ?". Jawab Jessy yang juga terlihat kesal dengan perlakuan Steve.
" Kau tidak malu sekali rupanya, apa kata orang yang melihatmu yang sudah bersuami tapi masih pergi dengan pria lain ".
" Untuk apa aku malu, lagipula pernikahan kita juga tidak ada yang tahu, bukankah itu isi di perjanjian yang kau buat ". Bantah Jessy yang marah juga kepada Steve.
Steve yang mendengar ucapan Jessy membuatnya terdiam, dia mengingat kembali isi perjanjian yang sudah dibuatnya. Karena dia tidak menerima pernikahan ini makanya dia membuat perjanjian antara mereka berdua salah satunya " Pernikahan ini tidak boleh diketahui oleh orang lain ".
" Terus, kau mau apa ". Timpalnya yang menajamkan arah matanya kepada Jessy.
" Lakukan sesuai perjanjian yang kau buat sendiri Steve, jangan pernah mencampuri urusan satu sama lain ". Jawab Jessy lantang.
" Terserah kau saja, pergilah sana dan tidak usah kembali kerumah ini lagi ".
" Kau mengusirku !". Serunya yang kaget mendengar kalimat Steve yang terakhir.
" Iya, bukankah kau mau bebas jadi silahkan pergilah dari rumah ini ". Tukasnya yang masih marah.
" Baiklah, jika itu kemauanmu ". Tutur Jessy dengan nada pelan dan langsung membalikkan badannya.
Steve melihat Jessy masuk kedalam kamarnya, hatinya masih kesal tapi dia menyadari atas omongannya kepada Jessy barusan. Sedangkan bagi Jessy kata-kata yang Steve lontarkan kepadanya sungguh membuat hatinya sakit, dia tidak menyangka Steve akan mengusirnya seperti ini hanya karena masalah makan malam saja. Sungguh tidak adil sekali dan hanya mementingkan dirinya saja, pikir Jessy.
Hiks .. hiks .. Suara tangisan Jessy, dia mengemasi barang-barangnya di koper sesekali Jessy menyeka wajahnya menghapus airmata yang keluar dari matanya.
" Aku tahu akan seperti ini, seharusnya aku lebih tahu diri lagi karena pernikahan ini memang tidak diterima oleh Steve ". Ucapnya sambil menangis.
Steve yang melihat Jessy sedang mengemasi barang-barangnya dari balik pintu hanya diam saja, dia menyesal telah mengeluarkan perkataan yang menyakiti hati Jessy. Jessy yang selesai membereskan semua barangnya hendak berjalan keluar dari kamar tapi langkah kakinya terhenti karena melihat Steve berdiri di depan pintu.
Jessy menghapus airmatanya sebentar dan dengan mantap melanjutkan jalannya. Saat sudah melewati Steve, Jessy menghentikan kakinya dan sebelum pergi dia mengatakan sesuatu kepada Steve tanpa menoleh kebelakang.
" Aku pergi Steve, jaga dirimu ". Ucapnya lalu berjalan lagi.
Sebelum sampai di depan pintu, tiba-tiba tangan Jessy di tarik oleh Steve dan karena tarikkan itu membuat tubuh Jessy berbalik menghadap Steve. Entah apa yang ada dipikiran Steve, dia langsung mendaratkan bibirnya ke bibir Jessy, mencium Jessy secara tiba-tiba.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 124 Episodes
Comments
yuliashafira14
next
2020-06-09
1
~Greentea~
Hai kaka aku mampir kekaryamu,
Semangat terus kaka, sukses selalu.
Jangan lupa mampir dan feedback juga ya kekaryaku. Like dan komennya di tunggu ya kaka
2020-06-09
1
Bilkis😉
tambah semngat kak
2020-06-09
1