Terlambat Mencintaimu
Hari yang sangat menyebalkan untuk Jessy alami saat ini, banyaknya pekerjaan diatas meja kerjanya membuatnya menunda makan siang. Padahal perutnya terasa sangat lapar apalagi tadi pagi dia hanya sarapan roti saja.
" Arrggghh .. " teriaknya kesal.
" Hey, kenapa berteriak ". Protes orang yang disebelah Jessy yang tak lain temannya bernama Lanny.
" Maaf, aku hanya kesal saja karena pekerjaanku belum selesai, lagi pula aku sangat lapar ". Jessy memegang perutnya yang ramping.
" Ayo kita makan siang dulu setelah itu kita kerjakan kembali ini semua ". Ajak Lanny yang beranjak berdiri.
Masih keadaan tidak bersemangat, Jessy mengikuti Lanny dari belakang. Mereka berdua menuju ke kantin perusahaan, duduk di salah satu meja belakang.
" Ambilkan makanan untuk ku ya Lanny ". Pintanya memelas memohon pada Lanny.
" Dasar kau ini, tunggu disini ". Gerutu Lanny lalu pergi meninggalkan Jessy.
Walaupun Lanny seperti itu tapi dia sangat menyayangi Jessy, perbedaan umur 2 tahun antara mereka berdua membuat Lanny menganggap Jessy seperti adiknya sendiri. Umur Lanny yang 26 tahun sedangkan Jessy 24 tahun.
" Nih, sekarang makan biar wajahmu tidak seperti orang susah ". Lanny menyodorkan makanan Jessy.
" Thank you Lanny ". Ucapnya terkekeh.
" Jessy, kenapa kau tidak bekerja diperusahaan ayahmu saja ? ". Tanya Lanny yang masih penasaran kenapa Jessy tidak bekerja dengan ayahnya.
" Aku mau mandiri Lanny, bekerja dengan ayahku sama saja aku masih menggantungkan hidupku kepada mereka ". Tuturnya lalu memakan makanannya.
" Oh begitu, jadi ceritanya kau membiayai hidupmu sendiri begitu ".
" Bisa dibilang seperti itulah ".
" Oh ya, apa kau tahu besok akan ada presdir kita yang baru Jessy ". Tanya Lanny.
" Aku mana tahu Lanny, lagian presdir juga tidak pernah melihat kita bawahan begini ". Tukasnya sambil meneguk minumannya.
" Tapi katanya presdirnya masih muda, lajang .. hmmm anak pemilik perusahaan ini ". Lanjut Lanny lagi.
" Ah terserah kau saja lah, aku sudah selesai ayo kita kembali ". Ajak Jessy yang berdiri duluan.
" Oke ".
Sementara dalam perjalanan kembali keruangan ponsel Jessy berdering terlihat nama yang menelepon dirinya. Papa. batin Jessy
" Halo pa ". Sapanya ditelepon.
" Apa kau sibuk nak ?". Tanya papa Leo ditelepon.
" Sedikit, ada apa pa ?" Tanya balik Jessy.
" Malam ini jangan telat pulang kerumah yaa, karena kita akan kedatangan tamu ". pinta papa Leo.
" Tamu ! Siapa pa ?. Tanya Jessy heran.
" Paman Brian dan keluarganya nak ". Jawab papa Leo lagi.
" Serius pa ! ". Serunya kaget kesenangan.
" Jangan telat pulang yaa sayang ". ucap papa Leo lagi lalu mengakhiri panggilannya.
Kalau paman Brian datang berarti Steve juga pasti datang kerumah. Asyiikkk. Dalam pikiran Jessy yang senang.
***
Malamnya, sesuai dengan apa yang dipikirkan Jessy paman Brian datang bersama keluarganya dan tak lupa Steve pun ada. Jessy yang dari dulu menyukai Steve ingin sekali berdekatan dengannya tapi melihat sikap Steve yang dingin, acuh tak acuh membuat Jessy berpikir dua kali, tapi tidak mengurangi rasa sukanya pada Steve.
Jessy yang sudah berpenampilan menarik agar bisa menndapatkan perhatian Steve malah dicuekin oleh Steve.
" Malam ini kedatangan kami sekeluarga, ingin menyampaikan sesuatu kepada kalian semua " Ucap paman Brian saat mereka semua sedang menikmati makan malam.
" Apa itu Brian ". Sahut papa Leo tersenyum.
" Aku ingin Steve dan Jessy menikah ". Ucap paman Brian tiba-tiba.
Mendengar ucapan itu Jessy dan Steve sama-sama kaget. Steve membulatkan mata dan mengarahkan pandangannya ke papanya tanda tidak terima. Sedangkan bagi Jessy, dia kaget karena ini suatu hal yang diinginkannya. Bertolak belakang dengan Steve.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 124 Episodes
Comments
Pembacaaaa_
aku mampir kak, semangat ya
2020-09-03
1
Tia Oktavianti
Hai thor aku hadir membawa boomlike untukmu lohhh. Semangat
2020-08-22
1
Zhia
mampir kembali thor👋
like mendarat, next terus😍
salam LIFE OR DEATH 💙
2020-08-20
1