Jessy yang sudah berada diruangannya, memulai melakukan pekerjaannya lagi sementara dia memilah-milah dokumen, Manager bagian Jasa memintanya untuk ikut rapat dengan tim yang lain.
" Jessy, tinggalkan pekerjaanmu dan ikut rapat bersamaku sekarang ". Perintah managernya tanpa persetujuan Jessy.
" Ciih, tidak tahu apa pekerjaanku menumpuk begini, seenaknya saja menyuruhku ikut rapat ". Gerutunya lalu beranjak dari duduknya.
Jessy berjalan menuju ruang rapat, ketika dia buka pintu ternyata sudah banyak orang-orang disitu, dan dengan berjalan cepat Jessy mencari tempat duduk yang kosong. Rapat dipimpin oleh Presdir Coltarus siapa lagi kalau bukan Steve. Sepanjang Steve membeberkan penjelasan mengenai isi rapat, matanya melirik Jessy yang sedang menulis apa- apa saja yang dibahas dalam rapat.
Beberapa Manager bagian yang terlibat dalam rapat ini mengeluarkan pendapat serta masukan untuk proyek besar mereka. Perusahaan Coltarus mendapatkan 4 proyek besar yang harus ditangani sebaik mungkin untuk itu rapat ini diadakan.
Selesai rapat Jessy yang hendak keluar dari ruangan di tahan oleh Managernya.
" Apa kau sudah mencatat semua yang dirapatkan tadi ?".
" Sudah Tuan Tony ". Jawab Jessy memperlihatkan hasil ringkasan rapat tadi.
" Baiklah, jangan lupa serahkan hasilnya ke bagian unit pengadaan agar mereka memperhatikan apa yang dibutuhkan perusahaan untuk proyek ini ". Perintahnya lalu pergi.
" Siap tuan ". Tutur Jessy menundukkan kepalanya .
***
Setelah Jessy melakukan apa yang diperintahkan Manager kepadanya, dia kembali ke ruangannya disana ada Lanny yang sedang menunggunya untuk makan siang bersama. Ternyata rapat tadi cukup lama sehingga Jessy tidak mengetahui jika sekarang sudah waktunya makan siang.
" Ayo makan ". Ajak Lanny yang bersiap-bersiap.
" Bukankah ini masih jam kerja Lanny ? " Imbuhnya yang menatap Lanny di depannya.
" Lihatlah sekarang sudah jam 12 siang Jessy ".
" Benarkah ! ". serunya lalu melihat arloji dipergelangan tangan kirinya. " Astaga , aku tidak tahu jika sekarang sudah jam 12, maafkan aku, ayo kita pergi makan aku akan mentraktirmu ". Ucapnya yang beranjak berdiri dari duduknya.
" Serius !". Tanya Lanny senang menyakinkan.
Jessy hanya tersenyum dan menganggukan kepalanya tanda bahwa dia serius akan mentraktir Lanny.
Sesampainya mereka berdua di kantin, Lanny yang mencari tempat duduk sedangkan Jessy mengambil makanan untuk mereka. Sembari menunggu antrian Jessy bertemu lagi dengan Leon dikantin.
" Hai ". Sapa Jessy duluan
" Dengan siapa kau kemari ". Tanya Leon yang tersenyum kepada Jessy.
" Itu, bersama dengannya ". Tunjuk Jessy ke arah Lanny yang sedang memainkan ponselnya.
" Boleh aku gabung dengan kalian ". Leon Menawarkan diri sendiri.
" Silahkan, pergilah kesana terlebih dahulu sementara aku mengambil makanan ini ". Balasnya menyuruh Leon duluan.
Lalu Leon berjalan ke arah meja Lanny dan Jessy. Dia menyapa Lanny yang sedang sibuk memainkan ponselnya.
" Lanny ". Tegurnya mengagetkan Lanny.
" Dokter ". Jawabnya kaget
" Panggil saja Leon, apa kau lupa ". Sahut Leon lalu mendudukkan tubuhnya.
" Maaf dokter .. hmm maksudku Leon ". Jawab Lanny memperbaiko kata-katanya.
Kemudian Jessy datang membawa makanan untuknya dan Lanny, lalu mereka bertiga bersama-sama menikmati makan siang dengan di selingi candaan mereka masing-masing. Lanny memperhatikan mata Leon yang selalu mengarah kepada Jessy, entah Jessy sadar atau tidak tapi sepertinya dari matanya Leon menyukai Jessy.
" Leon, kenapa kuperhatikan dari tadi matamu selalu mengarah kepada Jessy ?". Tanya Lanny yang sengaja secara tiba-tiba.
Leon yang mendengar pertanyaan itu pun sontak terbatuk-batuk. Melihat itu Jessy mengambilkan minuman untuk diminum oleh Leon. Setelah selesai meneguk minumannya Leon menormalkan keadaannya agar tidak terlihat canggung.
" Tidak apa-apa, Jessy mirip sekali dengan seseorang yang ku kenal dulu ". Jawabnya yang melihat Jessy sekilas.
" Benarkah seperti itu ?. Atau kau menyukai Jessy ". Ledek Lanny yang tersenyum jail kepada Leon.
" Jangan bodoh Lanny ". Celetuk Jessy tiba-tiba memukul lengan Lanny.
" Awww .. sakit Jessy ".
" Rasakan itu, karena mulutmu tidak bisa di filter ternyata ". Timpal Jessy lalu meneguk minumannya.
" Aku kan hanya bertanya saja, kenapa kau yang marah ". gerutunya
" Karena kau menyebut namaku makanya aku marah ". Jawabnya melihat Lanny datar
" Iya iyaa, aku minta maaf ". Balas Lanny yang sudah merasakan aura dingin dari Jessy.
Leon yang memperhatikan dua orang yang bersamanya hanya bisa tertawa saja. Aku memang menyukaimu Jessy .. sejak pertama kali kita bertemu .. Dalam hati Leon.
" Baiklah aku rasa makan siang kita sudah cukup sampai disini . Ayo Lanny kita kembali, dan terima kasih Leon sudah menemani kami disini". Tutur Jessy yang hendak beranjak berdiri.
" Sama-sama, senang menghabiskan waktu makan siang bersama kalian berdua ".
" Sampai ketemu lagi Leon ". Timpal Lanny yang berjalan di belakang Jessy.
Leon menatap kepergian Jessy dan juga Lanny, lalu dia juga berjalan kembali keruangannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 124 Episodes
Comments
Ani you
semangat. 👍,5🌟,💓
2020-08-07
1
Tiqa Rantika Novista
udah mampir nih
yuk mampir kk
ke jangan nikah muda nak
dan
menikah 11x
makasih kk
2020-06-02
1
Bilkis😉
lanjutkan kakak
istri kedua tercinta menunggumu kakak
2020-06-01
1