Waktu yang tak terasa bagi Jessy dan Leon yang sedari tadi asyik mengobrol, Jessy melihat arlojinya ternyata sudah jam 21.30 dan Jessy harus pulang. Leon khawatir jika Jessy pulang sendirian untuk itu dia menawarkan dirinya untuk mengantar Jessy pulang, awalnya Jessy menolak tapi melihat suasana malam semakin sepi mau tak mau dia mengiyakan permintaan Leon.
" Terima kasih sudah mengantarkanku Leon ". Ucap Jessy setelah mobil yang ditumpanginya sampai dirumah.
" Sama-sama, mampirlah lagi ke coffeshop jika kau ada waktu ".
" Lain kali aku akan mengajak Lanny juga biar ramai ". Balas Jessy tersenyum.
" Ide bagus, masuklah Jessy .. Selamat malam ". Ucap Leon yang melambaikan tangannya lalu melajukan mobilnya.
Semoga Steve sudah tidur sehingga aku aman masuk ke dalam. Pikir Jessy yang was-was menuju pintu.
Jessy membuka kunci pintu rumah dengan hati-hati, lalu membuka pintu sedikit. Setelah badannya masuk dia mengunci pintunya lagi dan berjalan pelan menuju kamarnya. Ketika dia ingin membuka pintu kamarnya, lampu yang tadinya mati tiba-tiba menyala. Bersamaan dengan suara laki-laki yang menegurnya.
" Kau dari mana saja tadi ? ". Ucap Steve dengan suara marahnya.
Jessy yang ketahuan terlihat gugup. " Dari .. dari .. minum kopi di pinggir jalan ". Balasnya terbata-bata.
" Apa kau lupa jika sekarang kau sudah punya suami ! " Serunya lagi yang masih marah.
" Maafkan aku Dteve ". Tunduk Jessy.
" Katakan kau bersama siapa tadi ?" Terlihat jelas di wajah Steve yang kesal.
" Bersama temanku itu saja ". Ujar Jessy dengan suara pelan.
" Teman !! Bohong !!! " Bentakan Steve mengejutkan Jessy.
" Aku berkata jujur Steve, lagi pula apa pedulimu denganku bukankah sudah jelas di surat perjanjian itu kau sendiri yang meminta agar kita tidak saling mencampuri urusan satu sama lain ? " Bantah Jessy yang sudah tidak tahan mendengar celotehannya Steve.
" Tapi kau berdua dengan pria lain disana, bagaimana nanti dilihat keluargaku dan juga keluargamu Jessy ". Rerdengar suara Steve yang kembali normal.
" Bagaimana denganmu yang berduaan dengan Nona Kimberly ! " Jessy membalikkan pertanyaannya kepada Steve.
" Kami hanya didalam rumah saja .... "
" Dalam rumah ? Apa kau kira aku tidak tahu jika kalian juga ada berkencan diluar. Ada apa denganmu Steve ? " Timpal Jessy.
Steve hanya diam mendengarkan perkataan Jessy, dia tidak bisa membantah lagi karena benar adanya ucapan Jessy barusan.
" Sudahlah ". Ucapnya singkat lalu menaiki tangga menuju kamarnya.
Berani sekali dia melawanku, tidak tahu diri sekali berdua dengan laki-laki lain padahal sudah bersuami. Gumam Steve dalam hatinya.
***
Jessy yang bangun pagi, membuat sarapan untuknya dan juga Steve. Dia membuat omelet dan menggoreng beberapa potong sosis serta membuat salad sayur. Setelah selesai, Jessy sarapan duluan setelah itu baru bersiap-siap berangkat kerja.
Seperti biasa Jessy berangkat kerja duluan agar tidak bersamaan dengan Steve seperti yang tertulis disurat perjanjian. Dalam perjalanannya yang menggunakan taxi, Jessy mengingat kembali perdebatannya dengan Steve semalam.
Kenapa Steve tiba-tiba marah sekali tadi malam ? Ada apa dengannya ? Bukankah sudah jelas dia tidak menganggapku sebagai istrinya bahkan di depan kekasihnya dia menganggapku sebagai pembantunya. Tapi kenapa dia marah sekali tadi malam ? Jelas sekali diwajahnya yang kesal. Pikir Jessy dalam lamunannya.
Taxi yang ditumpanginya sudah sampai membawanya ke perusahaan Coltarus. Jessy membayar ongkos taxinya lalu turun dari taxi. Sementara dia berjalan seseorang menepuk pundaknya dari belakang, Jessy menoleh dan ternyata Leon.
" Pagi Jessy ". Sapa Leon dengan ramah
" Pagi juga Leon ". balasnya tersenyum.
" Jangan lupa minum vitaminmu, aku hanya mengingatkan saja agar kau tak lupa ".
" Aku sudah meminumnya dirumah ".
" Baguslah, semoga harimu menyenangkan Jessy ". Pamit Leon yang mengantarkan Jessy di depan lift.
" Apa kau tidak ikut masuk ".
" Tidak, aku ada urusan di sebelah sana ". Tunjuk Leon arah sebelah kanan.
" Baiklah, semoga harimu menyenangkan juga Leon, bye ". Tutur Jessy lalu menekan tombol lift.
***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 124 Episodes
Comments
𝐒𝐓𝐄𝐂𝐔 𝐒𝐓𝐄𝐂𝐔😙
mulut bisa marahin org..mata ga bisa melihat ke kaca diri sendiri
2020-08-10
2