16

Litana melemparkannya ke udara setinggi yang dia bisa.Begitu angin bertiup, seekor elang menangkap gulungan itu dan terbang ke Utara.Becrox terheran-heran pada sang Elang, "Apakah burung itu sama dengan Tian Feng?"dia bertanya dengan rasa ingin tahu.Dia mengangguk, "Itu Elang Istana. Burung itu telah dilatih sebagai pembawa pesan sama seperti saya. Tentu saja tugasnya berbeda dengan saya."jawab Litana sambil duduk dengan dua kaki di punggungnya.

Becrox, yang masih belum mengetahui tentang pekerjaan pembawa pesan, bertanya lagi, “Apa yang membuatnya berbeda?”Litana mengeluarkan sepotong daging favorit Tian Feng, yang dilemparkan ke depan.Tian Feng segera melahap daging itu dengan paruhnya yang kuat.

"Elang itu menuju ke tempat perdagangan utama yang sudah lama menjalin hubungan bisnis dengan Ratu Ionles. Terutama makanan pokok Kerajaan. Sedangkan Tian Feng, adalah elang milikku sendiri yang aku pelihara sejak masih di dalam telur. Bisa saja bisa dikatakan Tian Feng adalah keluargaku. Jadi, kemanapun aku pergi dan kemanapun berada, kami selalu bersama."dia dengan jelas melihat Becrox, tersenyum tipis.

Jenderal muda itu menarik napas dalam-dalam, "Saya baru tahu."ucap Becrox yang sebenarnya masih ingin bertanya, namun dia menahan diri agar tidak melewati batas.

Angin malam bertiup lembut menerpa wajah tampan Becrox, "Nona, saya siap menjadi pengawal pribadi Anda."dia terus menatap Litana sambil berlutut untuk memberi penghormatan.Litana tertegun sejenak, lalu tersenyum."Jika, Tuan Pengawal ada keraguan atau penyesalan. Saya tidak akan memaksa."

Saya hanya seorang pembawa pesan, tidak lebih.

Di ruang kerja Ratu Ionles.

Dua perdana menteri berjubah diantar ke kantor Ratu, dikawal oleh pelayan pribadi Ratu.

“Yang Mulia Ratu, kedua perdana menteri telah tiba.”ucap pelayan itu sedikit membungkuk memberi hormat.Ratu Ionles yang sudah selesai melakukan upacara penobatan, segera meninggalkan Aula Utama Istana, dan menuju ruang kerja.Kemudian, memanggil kedua perdana menterinya yang kini berdiri di tengah ruangan, menunggu jawaban dari Ratu.

Ratu Ionles menoleh sedikit, tanpa memalingkan wajahnya, “Apakah semuanya berjalan sesuai rencana?”Kedua perdana menteri membungkuk memberi hormat dengan tangan kanan di dada kiri.“Ya, Yang Mulia. Segalanya berjalan sesuai keinginan Yang Mulia.”jawab kedua perdana menteri hampir bersamaan.Ratu Ionles menghela nafas, "Terima kasih. Sekarang kalian berdua bisa kembali beristirahat."ucapnya tegas, namun ada kelembutan di dalamnya.

"Baik, Yang Mulia Ratu. Kami mohon untuk mundur." Ucap kedua perdana menteri bangkit dari memberi hormat, lalu berbalik, melangkah keluar dari kantor Ratu Ionles."Maaf, saya tidak bisa mengantar kedua perdana menteri pulang."kata pelayan itu dengan sopan.Salah satu perdana menteri yang berdiri tepat di samping pelayan itu, dengan lembut menepuk bahunya.Dan dia hanya mengembalikannya dengan rasa hormat yang mendalam.

Setelah kedua perdana menteri itu pergi, pelayan segera menutup pintu.Ketika pintu sudah tertutup rapat, ia kembali melakukan tugasnya yang lain, yaitu membereskan berkas-berkas penting, serta beberapa surat dari Kerajaan lain untuk menjalin hubungan dengan Kerajaan Gidlove.

Ratu Ionles berbalik, duduk kembali di kursi kerja, "Zi Yue."memanggilnya.

Pelayan-Zi Yue-segera menghentikan apa yang dia lakukan, dan berbalik menghadap Ratu Ionles, "Ya, Yang Mulia Ratu."Zi Yue menjawab dengan sopan.

Ratu Ionles meliriknya, lalu memejamkan mata karena lelah."Besok aku ingin kamu memberi tahu Wei tentang tugas yang harus dia selesaikan dalam tujuh hari. Malam sudah larut. Kamu kembali ke kamarmu dan istirahat."ucapnya yang langsung diangguk oleh Zi Yue, tanpa banyak bertanya. Tidak lupa memberi hormat sebelum meninggalkan ruang kerja Ratu Ionles.

Begitu Zi Yue dihitung jauh dari ruangan.Ratu Ionles bergumam, “Sesuatu yang belum terjadi, tidak perlu khawatir.”

Ratu Ionles perlahan mulai terlelap, diiringi cahaya bulan purnama yang menyinari lembut ruang kerja diiringi semilir angin sejuknya udara malam.Tampaknya membantunya menghilangkan rasa lelahnya.

Keesokan harinya di koridor luar istana, saat matahari mulai menyelimuti dunia dengan kehangatan.Burung-burung berkicau riang di dahan-dahan pohon besar menyambut sejuknya pagi hari.

Tian Feng terbang mengelilingi Istana dari ketinggian yang luar biasa, lalu mata elangnya menangkap sosok yang dikenalnya dari jauh.Ia juga terbang rendah dengan cepat dan perlahan menuju pohon besar.

Becrox melihat burung-burung kecil yang berkumpul di setiap dahan, berkicau merdu.Tiba-tiba kepalanya terantuk cukup keras karena dipukul oleh Tian Feng.Mengejutkan pemiliknya.Namun, tidak ada satupun burung kecil yang terganggu karena kedatangan Tian Feng. “Jika kamu memukulku lagi, mungkin kamu tidak akan mendapat kesempatan untuk mencicipi daging yang kubawa. Tian Feng.” Ucap Becrox sambil mengeluarkan sepotong daging irisan berkualitas tinggi yang dilemparkan ke udara dan langsung dilahap oleh Tian Feng secepat angin bertiup.

Elang dengan cepat menghentikan ketidaktahuannya, kini bertengger di bahu kanan Jenderal Muda Pengembara. “Sepertinya kamu benar-benar berbeda dari semua burung pemakan daging lainnya.” tangannya menengadah, sambil berusaha mengelus leher elang gagah di bahu kanannya.

"Itu semua karena Tian Feng suka pilih-pilih makanan. Bahkan seekor tikus pun tidak akan menggugah seleranya. Karena dia tahu mana yang lebih enak dan menjanjikan."jawab Litana dari koridor luar istana tak jauh dari pohon besar itu.

Becrox berbalik, dan terkejut melihatnya. Dia tersenyum pada Becrox. Senyuman hangat dan cerah gadis kecil itu membuatnya tersipu sesaat. Rambut peraknya yang indah tidak ditutupi jubah, kakinya ditutupi gaun sutra biru tipis berlapis, dan dia mengenakan kain tipis yang menutupi sebagian wajahnya sehingga dia tidak mudah dikenali.

Di belakang tangan kanannya terdapat topi anyaman bambu dengan kerudung kain yang diikatkan di sekeliling topi. "Selamat pagi, Tuan Pengawal." dia berjalan ke Becrox.

Pemuda itu merasakan detak jantung yang tidak biasa, tangan kanannya memegangi dada, "Selamat pagi, Nona." dia menjawab dengan memberi hormat untuk menghilangkan kegugupannya.

DEG DEG DEG DEG DEG DEG DEG

Litana mendongak, memandangi dahan pohon, "Sepertinya kalian merindukanku, ya." Perkataan gadis kecil itu dibalas oleh burung-burung di pohon besar dengan banyaknya kicauannya. Becrox kembali berdiri tegak, memandang ke atas, memandangi burung-burung kecil yang masih bertengger di dahan pohon, padahal Tian Feng ada di sana. “Mereka tidak takut pada Tian Feng?” dia berpikir dengan heran.

Dia mengambil nafas pendek, "Ya... Itu karena aku selalu memberi makan Tian Feng potongan daging mentah segar atau daging panggang. Dia tidak pernah berburu hewan lain, kecuali ketika aku menyuruhnya." jelas menggaruk pipi yang tidak gatal. Aku* baru ingat bahwa Tuan Pengawal masih belum tahu banyak. Lagipula, semua ini hanyalah pengalih perhatian*.--pikirnya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!