8

Becrox sedikit berbalik empat puluh lima derajat, melihat Noul yang panik melihatnya.

“Sungguh memalukan. Seorang Ksatria membuat seorang anak kecil tidak sadarkan diri, dan hendak menyerang penduduk yang hanya ingin saling menolong serta saling melindungi.” Ucapnya dengan nada merendahkan. Noul menelan kasar salivanya, tertawa kaku, “Haha, mana mungkin aku yang merupakan Ksatria paling elegan melakukannya. Anda salah paham, Tuan Muda Becrox.” Dalih Noul yang mendapat tatapan tidak terima para penduduk di sekitarnya.

Seorang pria paruh baya mengayunkan tongkat kayu ke udara kosong, “Jangan bercanda! Kami sedari awal melihatmu menendang, memukul, dan menginjaknya. Dasar Ksatria Banci!” cibirannya dibenarkan oleh penduduk lain, “Itu benar!! Bukan hanya kamisaja, penduduk Ibukota. Para pengembara, pengunjung, dan yang lain juga melihatnya!!”

Noul membeliak tidak terima, memelototi penduduk yang buka suara. Kalian hanyalah rakyat biasa, tanpa adanya bangsawan, apa yang bisa kalian lakukan, huh?—rutuknya dalam hati.

“Noul, apa yang kau lakukan disini?” tanya seorang wanita berambut lavender terang, mata lilac, dan wajah yang sama dengan Noul, datang menghampiri diantara keributan disana. Mendengar suaranya, Noul terkejut, wajahnya pucat, “Kakak Niul.” Ucapnya pelan.

Wanita yang juga terlihat elegan itu—Niul, kakak kembar Noul—melihat sekitar, “Kau membuat masalah lagi, rupanya.” Gumam Niul menatap dingin Noul. Lalu melihat Becrox yang menggendong gadis kecil pembawa pesan kerajaan tidak sadarkan diri.

Ksatria lain yang melihatnya terdiam di tempat melihat Niul muncul, “Hei, Niul, adikmu melakukan kekerasan pada bocah surat ini. Kuharap kau bisa memberinya pelajaran.” Kata Becrox yang tampak kesal.

“Bukankah Niul dan Tuan Muda Becrox adalah sahabat sejak memasuki Akademi Ksatria Kerajaan?” tanya ksatria lain saling berbisik, “Ya, mereka bersahabat. Tapi, Noul tidak. Pria muda itu berbeda jauh dengan kakaknya. Niul, tidak terlalu suka kekerasan yang tidak diperlukan. Sedangkan Noul, sepertinya suka menindas dan balas dendam terhadap orang-orang yang ada di bawahnya.” Jawab ksatria lain ikut berbisik.

Becrox dihampiri oleh salah seorang pria berkacamata, “Tuan Muda, jika anda berkenan. Anak ini bisa diobati di klinik kecil saya. Tempatnya tidak jauh dari sini, bagaimana?” ajak pria empat puluh tahunan itu menatap cemas pada bocah yang digendongnya. Ia melihat raut kecemasan yang terpancar dari para penduduk untuk gadis kecil

dalam gendongannya. Manik birunya menatap dalam, “Tentu, Tuan. Tolong antar saya kesana.” Sahut Becrox lembut.

Pria Tua berkacamata tersebut segera mengajaknya pergi ke klinik. Sedangkan Noul, dibawa Niul pergi meninggalkan Aula Ibukota entah kemana.

Ksatria-ksatria yang berpatroli tadi saling melihat, “Apakah hal ini perlu kita laporkan kepada Kepala Pimpinan Ksatria?” tanya salah satu ksatria, “Aku rasa kita tidak perlu melaporkannya. Jadi, cukup berpatroli sampai benar-benar ada masalah besar.” Sahut ksatria lain penuh penegasan.

Di bagian Selatan Ibukota Guinvers, sebuah bangunan dari susunan batu alam bersemen, berlantai kayu pualam, dan diatas pintu depan yang berbentuk gapura dengan papan kayu bertuliskan ‘Klinik Selatan Gidlove’

Beberapa pengunjung keluar masuk dari sana untuk membeli obat, memesan obat, meracik obat sendiri, mengunjungi kenalan atau sanak saudara yang dirawat di klinik, serta belajar ilmu pengobatan dari koordinator di ruangan khusus yang terpisah, dan letaknya yang berada di lantai ketiga klinik.

“Selamat siang, Pak Cao.” Sapa seorang perawat laki-laki dua puluh tahun kepada pria berkacamata yang diikuti Becrox dibelakang. Pak Cao mengangkat tangan kiri, “Kau ikut aku ke ruangan khusus pengobatan.” Ujarannya langsung dilaksanakan oleh perawat tersebut.

Perawat itu sempat terkejut melihat Becrox yang menggendong gadis kecil seperti tuan putri, terlebih, melihat keadaan gadis kecil yang digendong. “Bocah surat ini kenapa?” tanyanya ke Pak Cao, tetapi Becrox yang menjawab, “Noul Ksatria baru Duke Vlo EnH menindasnya sampai pingsan.”

“Ha-, b-b-bocah surat ditindas oleh Ksatria Vlo EnH?! Pak Cao-” perawat itu cemas tidak percaya, yang kemudian diangguki oleh Pak Cao.

Mereka bertiga menaiki tangga kayu pualam ke lantai dua, berukir bunga magnolia pada pagar pembatas tangga. Lalu berbelok ke kiri koridor, di tempat paling ujung terdapat ruangan bertuliskan ‘Pengobatan Khusus’.

Perawat laki-laki berlari kecil mendahului Pak Cao dan Becrox, segera memutar kenop pintu yang ditarik ke luar ruangan. Becrox masuk terlebih dahulu, membaringkan tubuh gadis kecil berambut perak itu ke tempat tidur dengan hati-hati, disusul Pak Cao, serta perawat.

“Buat campuran air dari dedaunan Hou dan Brine. Aku akan membersihkan noda dan luka kecil yang ada.” Ujar Pak Cao mengambil air dari baskom kayu yang dibawa perawat lain dengan tergesa-gesa, “Baik.”

Becrox melihat Pak Cao melipat lengan baju, lalu mengambil sebuah serbet bersih yang direndam ke dalam baskom kayu berisi air, kemudian meremasnya spiral. Dan segera membersihkan noda, serta luka kecil seperti lecet di telapak tangan atau wajah. “Pak Cao. Ini air campuran dedaunan yang anda minta.” Kata perawat sebelumnya berdiri di samping Pak Cao dengan membawa sebakom air hangat yang berisi daun spiral berwarna ungu dan daun hitam menjari dengan lubang di bagian pusat. Dengan terus membasuhkan serbet bersih ke tubuh yang terluka, Pak Cao tidak beralih, “Letakkan di tepi meja. Dia akan segera pulih dan sadar setelah tiga hion[1]menghirup aromanya.” Lanjut Pak Cao kini meletakkan serbet tadi di pinggiran baskom kayu, bernapas lega.

Pak Cao melihat Becrox seraya tersenyum, “Tuan Muda, terima kasih sudah membawanya kemari. Aku khawatir sejak anak ini tertangkap oleh Tuan Noul, tapi kekhawatiranku hilang saat melihat Anda menyelamatkannya. Sekali lagi, terima kasih.” Pria itu membungkuk dengan melakukan pai[2]di depan wajah.

Becrox mendelik tidak mengerti, “Tidak perlu berterima kasih. Aku kebetulan lewat, dan melihatnya. Jadi, aku menyelamatkannya.” Katanya bohong. Lagipula, aku belum tahu nama Nona ini.—pikirnya yang teralihkan oleh isakan Pak Cao. Ia menoleh heran, “Maaf, Tuan Muda. Aku terharu. Untuk pertama kalinya, aku mengetahui ada yang mau datang menolong kalau bocah ini dalam masalah dengan para bangsawan atau Ksatria kejam, seperti hari ini.” Celetuk Pak Cao mengusap air mata yang hampir jatuh dari pelupuk mata dengan lengan bajunya.

Ksatria muda itu bingung harus berbuat apa, dan tidak lama dari koridor, sekelebat putih bergerak cepat dan menyentak kepala Becrox dari belakang. Ia mengaduh kaget, Pak Cao berkedip-kedip. Pak Cao mendongak, tertawa kecil, “Tian Feng rupanya.”

Disusul suara derap langkah kecil yang cukup banyak, terdengar mendekati ruangan pengobatan khusus. Tian Feng mengibaskan sayap perlahan, mendarat di mulut jendela. “Bagaimana ini? Tian Feng masuk ke sana.” Bisik salah seorang anak laki-laki tujuh tahun.

[1] Hion = puluhan detik

[2]Kedua tangan seperti mengepal di depan dada

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!