Episode 5-Baby Sitter Tuan Muda

Baby Sitter Tuan Muda

Alexandria melangkah kembali ke ruangannya. Terlihat beberapa office boy sedang menambahkan sebuah meja kerja di ruangan itu. Kedua meja kerja itu terlihat membentuk letter L dengan sedikit jarak di antara keduanya.

Sebenar Alexa merasa tidak nyaman dengan posisi itu. Tapi setelah dicoba mereka - reka di dalam otaknya tidak ada posisi lain yang cukup untuk ruangan itu. Karena memang ruang kerjanya tidak terlalu besar ditambah di sana ada  1 set sofa serta lemari besar tempat penyimpanan beberapa dokumen dan laporan.

Setelah selesai Alexa duduk kembali di kursi kerjanya dan mulai membuka laptop.

Kemana perginya si tuan muda pikirnya. Jangan-jangan dia kabur gumam Alexa dalam hati sambil tersenyum sendiri.

Tak lama kemudian, Theo masuk ke ruangan itu disusul oleh si tuan muda. Alexa refleks berdiri untuk menyambut kedatangan atasan dan bos kecil itu. Alexa memberi senyum dan mengangguk lalu mengulurkan tangannya ketika Theo memperkenalkan mereka satu sama lain.

Devon menjabat tangan Alexa dengan raut muka datar seperti biasa. Kemudian Theo menyerahkan dokumen program magang yang berisi data-data Devon ke Alexa dan buku panduan perusahaan kepada Devon. Lalu Theo pamit keluar ruangan meninggalkan Alexa dan Devon yang masih terpaku di posisi masing-masing.

Baiklah mari kita mulai gumam Alexa dalam hati. Ingat ajaran yogamu Lex, apa yang kita pikirkan sering kali itu lah yang terjadi, berpikirlah positif agar semesta membantumu. Anggap saja kamu sedang membekali Anthony adikmu sebelum terjun ke dunia kerja.

Begitulah kira-kira bisikan peri pelindungnya sebelum peri jahat meracuni otak Alexa.

Alexa menatap dengan menyipitkan matanya ke arah tuan muda itu yang telah duduk di sofa, kemudian dia melangkah ke meja kerjanya dan membuka tas. Tangannya merogoh isi tas dan berhenti ketika dia sudah menemukan apa yang dia cari. Alexa menggenggam benda kecil berbungkus plastik itu kemudian menyodorkan ke arah Devon.

“Maaf Tuan Devon, silahkan pakai tissue basah ini untuk membersihkan noda di baju Anda,” ujar Alexa yang ditanggapi dengan gelagapan oleh Devon.

Matanya langsung mencari sesuatu di bajunya, dan ternyata di sana terlihat noda berwarna merah muda seperti bekas lipstick wanita.

Pantesan tadi ketika dia sedang berjalan ke toilet orang-orang senyum-senyum padanya. Apa ini lipstick perempuan itu yang menempel ketika mereka bertabrakan?

“Maafkan atas keteledoran saya sampai menabrak anda Tuan. Itu lipstick biasa bukan yang colour stay, jadi masih bisa hilang," terang Alexa.

Devon hanya memegang tissue basah itu tanpa melakukan apa yang diminta oleh Alexa. Melihat itu Alexa tidak mau memaksa.

Ayo Alexa bayangkan kalau bocah ini adalah adikmu Anthony, apa yang bisa membuat dia menjadi adik manis dan penurut gumam Alexa pada dirinya sendiri.

"Oh ya Tuan Devon, mengingat pekerjaan analyst lebih banyak di depan komputer dan dalam ruangan, apakah Tuan membutuhkan minuman atau makan kecil, jus, kopi, kacangan-kacangan atau mini pastry mungkin?” tanya Alexa.

Seingatnya Anthony selalu ditemani makanan kecil pada saat belajar.

“Boleh, air putih dan capuccino. Yang lainnya terserah saja," balas Devon yang mulai terkikis rasa angkuhnya karena perhatian Alexa.

Sekilas tuan muda itu menatap ke arah Alexa. Melihat mulai ada reaksi Alexa melanjutkan pancingan berikutnya.

“Baik, saya akan meyampaikan ke Pak Dirman untuk menyediakannya setiap hari. Oh ya, kalo boleh saya memberi saran, sebaiknya Tuan menghapus noda di baju Tuan. Setelah ini kita akan berkeliling ke divisi lain untuk familirisasi. Noda itu nanti akan menarik perhatian dan menimbulkan pikiran negatif orang-orang," ujar Alexa meminta pengertian Devon dengan sopan.

Devon mulai mengusap noda merah jambu di kemeja putihnya sekenanya, sehingga noda merah muda itu masih terlihat. Devon terlihat tidak puas dengan hasil kerjanya dan kemudian mengambil tissue basah yang tergelatak di atas meja sofa kemudian menyodorkan ke arah Alexa.

Benar-benar bocah gumam Alexa. Mengerjakan hal segampang ini saja tidak becus!

Alexa menyambut sodoran tissue basah dari tangan Devon kemudian menghempaskan tubuhnya untuk duduk di sebelah bocah itu. Tanpa menatap Devon, jari-jari tangan kiri Alexa masuk ke sela-sela kancing bajunya menjadi alas di bawah bagian yang terkena noda, sementara tangan kanannya yang telah memegang selembar tissue basah dengan sigap langsung menyeka noda itu.

Posisi mereka yang berkedatan membuat Devon bisa mencium aroma bunga yang lembut dari rambut dan tubuh Alexa. Senyum Devon tersungging di bibirnya. Namun karena Alexa terlalu fokus dengan usahanya menghilangkan noda itu, dia tidak melihat rona muka bad boy Devon.

Tanpa mereka sadari, kejadian di sofa itu terlihat oleh Ninda yang akan mengantarkan beberapa berkas ke meja Alexa. Ninda yang hanya sempat menyembulkan kepalanya dari pintu, pelan-pelan melepaskan handle pintu agar kehadirannya tidak diketahui oleh Alexa dan Devon.

Dia berusaha menahan ekspresi wajahnya agar tidak membuat banyak tanya dari rekan-rekannya yang lain. Dia pun kembali ke kubikelnya dan menunda menyerahkan berkas itu.

Sementara Alexa telah menekan-nekan kemeja Devon dengan tissue kering yang ada di meja sofa untuk mengurangi kesan basah di kain putih itu. Setelah merasa puas dengan hasil kerjanya, Alexa meraup semua bekas tissue yang berserakan di meja kemudian berdiri dan berjalan ke arah tong sampah yang ada di sudut ruangan.

Beneran bakal jadi baby sitter nih, gumam Alexa dalam hati.

Selama Alexa menghapus noda lipstick di bajunya, Devon hanya diam sambil menikmati aroma lembut yang direkam oleh indra penciumannya.

“Mari silahkan Tuan Devon," ujar Alexa sambil beranjak ke arah pintu. Devon pun bangkit dari sofa dan mengikuti Alexa ke luar ruangan.

Melihat Alexa dan Devon yang sudah berada di antara kubikal di ruang kerja tim analyst itu, Ninda dan rekannya yang lain Rico, Danu, Jaka dan Femi langsung berdiri mengucapkan salam setelah Alexa memperkenalkan nama masing-masing beserta tanggung jawabnya.

Gadis itu juga menunjukan ruangan Dirga yang berada di antara ruangannya dengan Theo. Alexa juga menyampaikan jika Dirga sedang mewakili Theo untuk rapat dengan tim business development.

Alexa bergerak cepat untuk membawa Devon berkeliling ke semua divisi di lantai itu. Hanya 3 divisi saja yaitu Business Development dan Information Technology selain Business Analyst. Semua manager dan karyawan di sana yang sudah diberitahukan akan kehadiran tuan muda itu oleh Ninda melalui group chat para sekretaris. Mereka segera memberi hormat dan senyum karir terbaiknya.

Devon hanya merespon sekedarnya, matanya terus memperhatikan gerak - gerik Alexa. Memperhatikan gaya berpakaian Alexa yang hari itu mengenakan celana panjang warna dark grey model editor cut dilengkapi blazer berlengan tiga perempat berwarna senada serta inner kemeja round neck berwarna putih gading dan sepasang sepatu bertumit rendah warna krem lembut.

Dengan perawakan kecil, rambut hitam panjang di bawah bahu, kulit putih bersih, riasan tipis tidak mencolok cukup mampu menyamarkan usianya yang sudah kepala tiga tahun ini.

Not bad lah, gumam Devon dalam hati.

Setidaknya selama enam bulan kedepan dia akan mendapat pemandangan yang lumayan, walau pun Alexa tidak masuk kriteria gadis – gadis teman kencannya.

Ah shit!

Devon membuyarkan lamunannya sendiri.

Ingat target dan kesepakatanmu dengan big boss pe’a, gumam Devon pada diri sendiri.

Mengingat jadwal hariannya yang padati oleh kerja, kuliah dan magang dari pagi sampai malam membuat perutnya mual. Tak terasa mereka telah sampai kembali di depan pintu kantor divisi business analyst.

“Mbak Alexa!" ujar Devon memanggil Alexa yang hendak membuka pintu.

Alexa memutar kepala dan melihat ke arah Devon yang berada tak jauh dari sampingnya.

Nah gitu dong, sopan sama orang yang lebih tua, gumam Alexa dalam hati.

“Ya, ada yang bisa saya bantu, Tuan Devon?” tanya Alexa dengan ramah sesuai standar customer service sambil membalikan badannya berhadapan langsung dengan tuan muda itu.

“Saya akan ke kampus lebih awal, ada yang harus diurus, sore saya kembali," ujar Devon.

“Oh tentu. Silahkan Tuan Devon. Hati-hati dan sampai jumpa,” balas Alexa masih dengan senyum di bibirnya.

Devon sekilas tersenyum dan kemudian mengayunkan langkahnya menuju lift.

Alexa mendorong pintu ruangan analyst itu dan menghembuskan napas kasar seperti melepaskan beban di dadanya. Dia berjalan dengan membuka mulut lebar kemudian mengerucut, mata di kedip - kedip seperti orang yang sedang senam wajah.

Kelakuannya membuat semua rekan-rekannya tertawa dan yang terdengar paling nyaring adalah suara tawa Ninda. Mereka sudah paham pasti tadi Alexa sedang berjuang memasang muka ramah dan menahan emosi selama bersama tuan muda itu.

Alexa tak menghiraukan tingkah rekan - rekan kerjanya itu. Percuma pikirnya. Kalau dilayani sekarang pasti juga dia akan habis di bully dan tidak akan menolong sama sekali. Dia langsung menuju ke ruangannya sendiri dan mengempaskan tubuhnya di kursi kerja, meraih gelas yang telah berisi air di sana dan meminumnya seperti orang yang telah menyelesaikan lomba lari.

Setelah tenang Alexa meraih dokumen yang berisi data tuan muda itu. Dengan seksama dia mulai membaca satu persatu informasi yang tertera di sana.

See…benar dugaannya, tuan muda itu hanya 2 tahun lebih tua dari Anthony adiknya. Dari sana dia tahu jika tuan muda itu baru kembali dari Australia setelah menetap hampir 4 tahun tanpa menyelesaikan kuliahnya.

Dasar anak horang kaiyah, bocah manja, gumamnya.

Ah..tetiba kangen Anthony adik semata wayangnya yang mendapat beasiswa untuk kuliah di Jepang. Kapan ya terakhir kita bertemu?

Ntar weekend mesti di telepon nih, masih hutang naik gunung bareng aku ya kamu Anth, gumam Alexa.

Terpopuler

Comments

Etik Widarwati Dtt Wtda

Etik Widarwati Dtt Wtda

nahan nsfas

2024-06-06

0

Uya Memang Surya

Uya Memang Surya

seperti apa Anthony? kayanya menyenangkan 😁

2022-11-16

0

fifid dwi ariani

fifid dwi ariani

trus berkarya

2022-10-18

0

lihat semua
Episodes
1 Episode 1- Prolog Alexandria
2 Episode 2-Prolog Devon Brahmana Putra
3 Episode 3-Am Single and Very Happy
4 Episode 4-Penawaran Theo
5 Episode 5-Baby Sitter Tuan Muda
6 Episode 6-Tuan Muda Berhutang
7 Episode 7-Keluar Dari Rumah Besar
8 Episode 8-Panggil 'Devon' Saja
9 Episode 9-Cerita Ninda
10 Episode 10-Masih Akan Bersama
11 Episode 11-Berpisah Itu Mudah?
12 Episode 12 - Spy On You
13 Episode 13-Hi Neighbor!
14 Episode 14-Malam Minggu
15 Episode 15 - Bucket List
16 Episode 16 - Ke Markas
17 Episode 17 - Saputangan
18 Episode 18 - Saputangan 2
19 Episode 19 - Man Talk
20 Episode 20 - Monday Madness Again
21 Episode 21 - Terjebak Nostalgia
22 Episode 22 - I Love You
23 Episode 23 - Nineoneone
24 Episode 24 - Kaitan Masa Lalu
25 Episode 25 - Kejutan
26 Episode 26 - Jamuan Makan Malam
27 Episode 27 - Sepasang Gelang Tali Merah
28 Episode 28 - Si Usil
29 Episode 29 - Opa Kepo
30 Episode 30 - Ajakan Kencan
31 Episode 31 - Sakit Perempuan
32 Episode 32 - Am Worry Bout You
33 Episode 33 - Brotherhood
34 Episode 34 - Taruhan
35 Episode 35 - Menahan Hasrat
36 Episode 36 - Nyawa Terakhir
37 Episode 37 - Mengungkapkan
38 Episode 38 - Pohon Pisang, Berjantung Tak Berhati
39 Episode 39 - Time Heals?
40 Episode 40 - Kiriman Siapa?
41 Episode 41- Cemburu
42 Episode 42 - Masih Cemburu
43 Episode 43 - Melunasi Hutang
44 Episode 44 - Interogasi
45 Episode 45 - Terhipnotis
46 Episode 46 - Mimpi Buruk Yang Kembali
47 Episode 47 - Membuka Diri
48 Episode 48 - Stand By Your Man
49 Episode 49 - Siasat
50 Episode 50 - Is it a farewell?
51 Episode 51 - Hampa
52 Episode 52 - Bidadari dan Sang Dewi
53 Episode 53 - DNA
54 Episode 54 - You Are The Reason
55 Episode 55 - Sahabat
56 Episode 56 - Sang Pemburu
57 Episode 57 - Tuduhan
58 Episode 58 - Rumor
59 Episode 59 - Kucing Angora
60 Episode 60 - Love Is In The Air
61 Episode 61 - Membelamu
62 Episode 62 - Menunggumu Datang
63 Episode 63 - Menjemputmu Pulang
64 Episode 64 - Sandaran Hati
65 Episode 65 - Sutradara
66 Episode 66 - Rusa Di Belantara
67 Episode 67 - Manuver
68 Episode 68 - Dia Milikku Bukan Dia Untukku
69 Episode 69 - Cast
70 Episode 70 - Sepasang Owa Jawa
71 Episode 71 - Astana Jomantara
72 Episode 72 - Istana Brahmana
73 Episode 73 - Woman Talk
74 Episode 74 - Ayah.....
75 Episode 75 - Terima kasih (Lagi)
76 Episode 76 - Dilema
77 Episode 77 - Buah Simalakama
78 Episode 78 - Sore Berdarah
79 Episode 79 - Firasat
80 Episode 80 - Keresahan
81 Episode 81 - Sorot Matamu Yang Berbeda
82 Episode 82 - Heart to Heart
83 Episode 83 - Onak dan Duri
84 Episode 84 - Melawan Dunia
85 Episode 85 - Sepenggal Kisah
86 Episode 86 - Berahasia
87 Episode 87 - Masih Berahasia
88 Episode 88 - Pejantan Lentur
89 Episode 89 - The Girls
90 Episode 90 - Langkah Catur
91 Episode 91 - Menagih Janji
92 Episode 92- Mawar Prahara
93 Episode 93 - Rencana Arika
94 Episode 94 - Memingitnya
95 Episode 95 - Kumau Dia
96 Episode 96 - Mana Tahan!
97 Episode 97 - Permintaan Adrian
98 Episode 98- Sayang..Maaf Ya!
99 Episode 99 - Hampir Saja!
100 Episode 100 - Kekacauan
101 Episode 101 - Tak Bisa Menolak
102 Episode 102 - Berjanjilah!
103 Episode 103 - Pasrah!
104 Episode 104 - Romansa
105 Episode 105 - Asmaraloka
106 Episode 106 - Crazy About You!
107 Episode 107 - New Day
108 Episode 108 Dibuang Sayang
109 Episode 109 - Dibuang Sayang (Lagi?)
110 Episode 110 - DNA - Till Death Do Us Part
111 Episode 111 - DNA - Hanya Rindu
112 Episode 112 - DNA - Perempuan Dalam Kenangan
113 Episode 113 - DNA - Sewindu
114 Episode 114 - DNA - Memori
115 Episode 115 - DNA - Bunda
116 Episode 116 - DNA - Life Begins At 40?
117 Episode 117 - DNA - You're Still The One
118 Episode 118 - DNA - Ibu dan Ubi
119 Episode 119 - DNA - Jasmine dan Bunga
120 Episode 120 - DNA - Rasa Yang Terpendam
121 Episode 121 - DNA - Menghapus Jejakmu
122 Episode 122 - DNA - Dia
123 Episode 123 - DNA - Ada dan Tiada
124 Episode 124 - DNA - Pilihan
125 Episode 125 - DNA - Suara Itu
126 Episode 126 - DNA - Gelisah
127 Episode 127 - DNA - Takdir
128 Episode 128 - DNA - Mencari
129 Episode 129 - DNA - Our Little Secret
130 Episode 130 - DNA - Rencana
131 Episode 131 - DNA - The D Day
132 Episode 132 - DNA - Apa Yang Telah Terjadi?
133 Episode 133 - DNA - It's All Coming Back to Me
134 Episode 134 - DNA - Ini Mimpi?
135 Episode 135 - DNA - While We Were Away
136 Episode 136 - DNA - Menangkap Basah
137 Episode 137 - DNA - Amarah
138 Episode 138 - DNA - Tak Ingin Pisah Lagi
139 Episode 139 - DNA - Don't Wanna Miss A Thing
140 Episode 140 - DNA - Memulai Permainan
141 Episode 141 - DNA - Pilu
142 Episode 142 - DNA - Terlanjur Basah
143 Episode 143 - DNA - Early Celebration
144 Episode 144 - DNA - Boomerang
145 Episode 145 - DNA - Sepasang Tupai Yang Terjatuh
146 Episode 146 - DNA - Too Good To be True
147 Episode 147 - DNA - Pelarian
148 Episode 148 - DNA - Hati Yang Tak Bertepi
149 Episode 149 - DNA - Can't Take My Eyes Off of You
150 Episode 150 - DNA - The Couples
151 Episode 151 - The Clues
152 Episode 152 - DNA - Pengejaran
153 Episode 153 - DNA - Something Are Better Left Unspoken
154 Episode 154 - DNA - Lima Puluh Tahun Lagi
155 Episode 155 - DNA - Waktu Yang Bergulir
156 Episode 156 - DNA - Here We Go Again
157 Episode 157 - Behind The Scene
158 2nd Anniversary
Episodes

Updated 158 Episodes

1
Episode 1- Prolog Alexandria
2
Episode 2-Prolog Devon Brahmana Putra
3
Episode 3-Am Single and Very Happy
4
Episode 4-Penawaran Theo
5
Episode 5-Baby Sitter Tuan Muda
6
Episode 6-Tuan Muda Berhutang
7
Episode 7-Keluar Dari Rumah Besar
8
Episode 8-Panggil 'Devon' Saja
9
Episode 9-Cerita Ninda
10
Episode 10-Masih Akan Bersama
11
Episode 11-Berpisah Itu Mudah?
12
Episode 12 - Spy On You
13
Episode 13-Hi Neighbor!
14
Episode 14-Malam Minggu
15
Episode 15 - Bucket List
16
Episode 16 - Ke Markas
17
Episode 17 - Saputangan
18
Episode 18 - Saputangan 2
19
Episode 19 - Man Talk
20
Episode 20 - Monday Madness Again
21
Episode 21 - Terjebak Nostalgia
22
Episode 22 - I Love You
23
Episode 23 - Nineoneone
24
Episode 24 - Kaitan Masa Lalu
25
Episode 25 - Kejutan
26
Episode 26 - Jamuan Makan Malam
27
Episode 27 - Sepasang Gelang Tali Merah
28
Episode 28 - Si Usil
29
Episode 29 - Opa Kepo
30
Episode 30 - Ajakan Kencan
31
Episode 31 - Sakit Perempuan
32
Episode 32 - Am Worry Bout You
33
Episode 33 - Brotherhood
34
Episode 34 - Taruhan
35
Episode 35 - Menahan Hasrat
36
Episode 36 - Nyawa Terakhir
37
Episode 37 - Mengungkapkan
38
Episode 38 - Pohon Pisang, Berjantung Tak Berhati
39
Episode 39 - Time Heals?
40
Episode 40 - Kiriman Siapa?
41
Episode 41- Cemburu
42
Episode 42 - Masih Cemburu
43
Episode 43 - Melunasi Hutang
44
Episode 44 - Interogasi
45
Episode 45 - Terhipnotis
46
Episode 46 - Mimpi Buruk Yang Kembali
47
Episode 47 - Membuka Diri
48
Episode 48 - Stand By Your Man
49
Episode 49 - Siasat
50
Episode 50 - Is it a farewell?
51
Episode 51 - Hampa
52
Episode 52 - Bidadari dan Sang Dewi
53
Episode 53 - DNA
54
Episode 54 - You Are The Reason
55
Episode 55 - Sahabat
56
Episode 56 - Sang Pemburu
57
Episode 57 - Tuduhan
58
Episode 58 - Rumor
59
Episode 59 - Kucing Angora
60
Episode 60 - Love Is In The Air
61
Episode 61 - Membelamu
62
Episode 62 - Menunggumu Datang
63
Episode 63 - Menjemputmu Pulang
64
Episode 64 - Sandaran Hati
65
Episode 65 - Sutradara
66
Episode 66 - Rusa Di Belantara
67
Episode 67 - Manuver
68
Episode 68 - Dia Milikku Bukan Dia Untukku
69
Episode 69 - Cast
70
Episode 70 - Sepasang Owa Jawa
71
Episode 71 - Astana Jomantara
72
Episode 72 - Istana Brahmana
73
Episode 73 - Woman Talk
74
Episode 74 - Ayah.....
75
Episode 75 - Terima kasih (Lagi)
76
Episode 76 - Dilema
77
Episode 77 - Buah Simalakama
78
Episode 78 - Sore Berdarah
79
Episode 79 - Firasat
80
Episode 80 - Keresahan
81
Episode 81 - Sorot Matamu Yang Berbeda
82
Episode 82 - Heart to Heart
83
Episode 83 - Onak dan Duri
84
Episode 84 - Melawan Dunia
85
Episode 85 - Sepenggal Kisah
86
Episode 86 - Berahasia
87
Episode 87 - Masih Berahasia
88
Episode 88 - Pejantan Lentur
89
Episode 89 - The Girls
90
Episode 90 - Langkah Catur
91
Episode 91 - Menagih Janji
92
Episode 92- Mawar Prahara
93
Episode 93 - Rencana Arika
94
Episode 94 - Memingitnya
95
Episode 95 - Kumau Dia
96
Episode 96 - Mana Tahan!
97
Episode 97 - Permintaan Adrian
98
Episode 98- Sayang..Maaf Ya!
99
Episode 99 - Hampir Saja!
100
Episode 100 - Kekacauan
101
Episode 101 - Tak Bisa Menolak
102
Episode 102 - Berjanjilah!
103
Episode 103 - Pasrah!
104
Episode 104 - Romansa
105
Episode 105 - Asmaraloka
106
Episode 106 - Crazy About You!
107
Episode 107 - New Day
108
Episode 108 Dibuang Sayang
109
Episode 109 - Dibuang Sayang (Lagi?)
110
Episode 110 - DNA - Till Death Do Us Part
111
Episode 111 - DNA - Hanya Rindu
112
Episode 112 - DNA - Perempuan Dalam Kenangan
113
Episode 113 - DNA - Sewindu
114
Episode 114 - DNA - Memori
115
Episode 115 - DNA - Bunda
116
Episode 116 - DNA - Life Begins At 40?
117
Episode 117 - DNA - You're Still The One
118
Episode 118 - DNA - Ibu dan Ubi
119
Episode 119 - DNA - Jasmine dan Bunga
120
Episode 120 - DNA - Rasa Yang Terpendam
121
Episode 121 - DNA - Menghapus Jejakmu
122
Episode 122 - DNA - Dia
123
Episode 123 - DNA - Ada dan Tiada
124
Episode 124 - DNA - Pilihan
125
Episode 125 - DNA - Suara Itu
126
Episode 126 - DNA - Gelisah
127
Episode 127 - DNA - Takdir
128
Episode 128 - DNA - Mencari
129
Episode 129 - DNA - Our Little Secret
130
Episode 130 - DNA - Rencana
131
Episode 131 - DNA - The D Day
132
Episode 132 - DNA - Apa Yang Telah Terjadi?
133
Episode 133 - DNA - It's All Coming Back to Me
134
Episode 134 - DNA - Ini Mimpi?
135
Episode 135 - DNA - While We Were Away
136
Episode 136 - DNA - Menangkap Basah
137
Episode 137 - DNA - Amarah
138
Episode 138 - DNA - Tak Ingin Pisah Lagi
139
Episode 139 - DNA - Don't Wanna Miss A Thing
140
Episode 140 - DNA - Memulai Permainan
141
Episode 141 - DNA - Pilu
142
Episode 142 - DNA - Terlanjur Basah
143
Episode 143 - DNA - Early Celebration
144
Episode 144 - DNA - Boomerang
145
Episode 145 - DNA - Sepasang Tupai Yang Terjatuh
146
Episode 146 - DNA - Too Good To be True
147
Episode 147 - DNA - Pelarian
148
Episode 148 - DNA - Hati Yang Tak Bertepi
149
Episode 149 - DNA - Can't Take My Eyes Off of You
150
Episode 150 - DNA - The Couples
151
Episode 151 - The Clues
152
Episode 152 - DNA - Pengejaran
153
Episode 153 - DNA - Something Are Better Left Unspoken
154
Episode 154 - DNA - Lima Puluh Tahun Lagi
155
Episode 155 - DNA - Waktu Yang Bergulir
156
Episode 156 - DNA - Here We Go Again
157
Episode 157 - Behind The Scene
158
2nd Anniversary

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!