Episode 14-Malam Minggu

Dan di sinilah akhirnya Alexa melewati ritual malam minggunya. Di sebuah penthouse di lantai tertinggi dari gedung apartemennya. Ya penthouse Devon Brahmana Putra!

Hah! Kok bisa seorang Alexandria berdua dengan laki-laki yang baru dia kenal dalam hitungan bulan bisa sedekat ini? Apakah Devon bisa meluluhkan hatinya?

Benar, akhirnya Alexa luluh setelah tuan muda itu berkeluh kesah tentang kesulitan hidup yang dialami karena kekangan dan penjara yang diciptakan ayahnya. Apa lagi sekarang di saat rumah besar kosong dan dia harus menghabiskan akhir pekan sendiri. Alexa jadi teringat Anthony adiknya yang juga sendiri di Jepang.

Semoga ketika adiknya merasa sepi akan ada juga orang lain yang menemaninya seperti yang dia lakukan pada Devon, doanya dalam hati.

Dari sejak secara kebetulan bertemu di fitness center yang kemudian dilanjutkan dengan minum jus di terrace café di sepanjang jalan taman di depan fitness itu sambil bercerita, akhirnya Devon dibolehkan mengikuti semua aktivitas Alexa. Mulai dari membereskan cuciannya yang menumpuk selama hari kerja di fasilitas laundry koin di basement 1, lalu berbelanja ke mini market sampai makan siang di salah satu café di gedung yang sama.

Saat makan siang Alexa sebenarnya mengusulkan agar mengundang tim analyst untuk bergabung menghabiskan malam minggu di penthouse Devon, namun karena dadakan mereka tidak bisa. Tentunya pada saat menelpon Alexa tidak mengatakan secara langsung bahwa acaranya akan diadakan di penthouse Devon.

Gadis yang memakai celana longgar ala jasmine yang dipadukan dengan sebuah kaos lengan panjang yang oversize berleher sabrina polos warna krem yang melapisi kemben ketat berwarna senada,  terlihat sudah duduk nyaman di sebuah sofa panjang yang langsung berhadapan dengan TV layar datar lebar di dinding sambil memegang remote control.

Sementara Devon sedang menyiapkan beberapa makanan kecil serta minuman yang akan menemani mereka menonton serial TV kesukaan Alexa.

Biar saja tuan muda itu repot, toh diakan tuan rumahnya dan aku tamunya,  dia juga yang memaksa, gumam Alexa yang tidak berniat membantu kerepotan Devon.

Alexa sebenarnya masih setengah hati untuk berada di penthouse itu. Home sweet home. Walau pun apartemennya cuma tipe studio tapi dia merasa nyaman bisa nonton dengan posisi sesuka hati, mau guling-gulingan atau jungkir balik juga tidak ada yang lihat kalau sekarang tentunya hal itu tidak bisa dia lakukan.

Bunyi getar telepon genggam dari arah meja kaca di depan sofa yang dia duduki mengalihkan pusat pandangan Alexa dari TV layar datar itu ke arah sumber bunyi tersebut. Di sana ada dua ponsel, ternyata yang bergetar adalah miliknya.

Segera Alexa meraih benda berwarna biru muda itu dan mendapatkan nama adik kesayangannya sedang memanggil.

Ah..kenapa dia lupa untuk menelpon adik semata wayangnya itu tadi siang. Senyum merekah di bibir Alexa yang hanya di olesi lipgloss berwarna pink.

“Nobita..ohayogozaimas!" ujar Alexa asal-asalan untuk menggoda adiknya itu.

Suara Alexa terdengar memenuhi ruangan itu, sambungan WA call dari Jepang itu membuat Alexa lupa bahwa dia sekarang berada di tempat orang lain.

“Apa sih Mbak, udah salah kenceng lagi ngomongnya," balas Anthony di seberang sana.

“Panjang umur ya kamu, baru juga dikangenin udah nelpon, pake alat dari kantong doraemon ya," ujar Alexa lagi masih dengan suara senang.

“Hmm, kalo kangen mbok ya adiknya yang ganteng ini ditelpon. Ini cuma ayah sama ibu aja yang dihubungi," balas Anthony pura-pura merajuk.

“Iya maaf, tadi siang pas nelpon ayah sama ibu, sebenarnya mau nelpon kamu sekalian biar video call group tapi sinyal di kebun ayah kayaknya lagi ga bagus, putus-putus.Tapi habis itu HP mbak lowbat, terus di-charge jadi lupa mau nelpon kamu," jelas Alexa agar adiknya tidak meneruskan niat merajuknya.

Sambungan telpon itu pun berlangsung hampir setengah jam. Selain canda mereka yang tidak ada habisnya, Anthony mengabarkan jika minggu depan dia diutus kampusnya untuk pertemuan tahunan mahasiswa penerima beasiswa di Singapura menggantikan seniornya yang tidak bisa hadir.

Dia menanyakan jika mungkin Alexa terbang ke negara Singa itu agar mereka bisa bertemu. Jakarta - Singapura lebih dekat dan murah dibandingkan jika Alexa harus ke Jepang.

Namun sayang jadwal Alexa sangat padat, tidak mungkin untuk mengambil cuti karena sedang ada beberapa proyek yang deadline serta dia masih harus mengurus tuan muda. Untung Alexa tidak keceplosan menyebut tentang pekerjaan tambahannya itu kepada Anthony.

Sementara Devon yang sedari tadi sudah selesai menata makan dan minuman di meja kaca sofa itu telah memosisikan tubuhnya berbaring terlentang di sofa panjang di sebelah sofa yang diduduki Alexa dengan kepala di atas bantalan kursi sambil memainkan ponselnya.

Dia mendengar hampir semua percakapan kedua kakak beradik itu dan bisa meyimpul apa saja yang mereka bicarakan dari kata-kata yang keluar dari bibir gadis itu.

Smartphone itu kemudian berpindah tempat ke sofa di dekat Alexa duduk. Alexa mengalihkan pandangannya ke arah Devon yang terlihat bangkit dari posisinya untuk duduk. Senyumnya kembali merekah terbayang jika Devon adalah sang adik yang baru saja menghubunginya. Tentunya itu membuat Devon heran.

Tumben nih senyum manis pake banget, gumam Devon.

Akhirnya tidak ada yang memperhatikan program acara di TV datar itu, terlihat mereka melanjutkan obrolan.

"Elo sakit Mbak? Kesambet?" tanya Devon

"Berasa dejavu aja, malam mingguan sama Anthony," balas Alexa.

"Kalian deket banget ya," tanya Devon menyelidik.

"Iya lah kan kakak adik. Di mana-mana juga gitu kali."

Pertanyaan Devon terasa aneh di kuping gadis itu.

"Ga semua. Gue sama Mas Adrian ga pernah cocok. Kalo ketemu pasti bertengkar. Cuma Mbak Natasya aja yang bisa diajak kompromi."

Tatapan Devon menerawang jauh.

"Oh ya, kalo mau putar serial TVnya tinggal cari di rekaman aja, tadi sudah di set programnya. Gue ke balkon dulu ya, asem nih."

Devon pun melangkah ke arah balkon  meninggalkan Alexa yang kemudian kembali memusatkan perhatiannya ke serial TV yang telah direkam oleh Devon sambil menikmati kudapan dan minuman yang ada di meja.

Serial TV itu selesai namun Devon belum kembali dari balkon. Alexa pun memutuskan untuk menyusul laki-laki itu.

Balkon itu kelilingi kaca, menampilkan pemandangan malam kota Jakarta yang khas, kerlap kerlip lampu dari bangunan pencakar langit dan lampu kendaraan yang lalu lalang. Beda banget sama view apartemen tipe studionya. Di sana juga ada kursi santai dan meja kecil.

Terlihat laki-laki muda itu sedang menghembuskan asap rokok dari mulutnya dan kemudian meneguk minuman kaleng yang tergeletak di meja kecil itu.

Melihat kehadiran Alexa, Devon langsung mematikan rokoknya di asbak dan menjauhkan asbak dari Alexa, megibas-ngibaskan tangannya seolah-olah menyuruh asap rokok yang tersisa untuk pergi dari sana. Devon  tahu jika Alexa tidak suka bau rokok.

“Pantes ya para owner ga pernah melepas penthouse untuk dijual," ujar Alexa yang kemudian duduk di kursi santai yang kosong.

“Mau beli berapa biji, Buk?" goda Devon tergelak.

“Sekilo dulu deh," jawab Alexa yang dibarengi tawa kedua insan itu.

Alexa melirik ke kaleng minuman di meja, kemudian mengambil dan membukanya.

“Eh, Mbak..itu…" Terkejut Devon coba menghentikan niat Alexa.

Gadis itu tetap menegak minuman itu. Ekspresi muka menahan pahit terlihat di wajahnya, tapi dia tidak berhenti. Sekali lagi dia meneguk minuman itu dan kemudian meletakan kembali di meja.

Devon memperhatikan dengan setengah takjub.

Ini Alexandria versi mana lagi nih, gumamnya.

“Tenang! Satu kaleng ga akan bikin mabuk kok," ujar Alexa santai menjawab raut muka keheranan di wajah Devon.

“Udah lama ga minum, terakhir sebelum Anthony ke Jepang. Ini ritual kami sesekali, tapi kalo minum hanya boleh di rumah ga boleh di tempat lain dan ga banyak-banyak," kenang Alexa.

“Enak banget punya kakak kayak elo, Mbak. Adik elo beruntung banget," ujar Devon takjub.

“Aku lakuin itu buat diri sendiri. Sebagai kakak, aku bertanggung jawab memberi contoh yang baik dan memastikan dia di jalan yang benar. Batasan dan kekangan pada jiwa muda bisa jadi boomerang. Jadi aku pilih untuk mengikuti dan mendampingi. Dia harus tahu dunia luar juga tapi dengan cara yang benar."

Ucapan Alexa seperti embun yang menetes di dada Devon yang sempat teringat kekesalannya dengan Adrian kakaknya.

Mereka pun berbincang sambil menikmati paduan bir dan kacang sambil menatap pemandangan malam yang semakin larut.

“Kalo boleh memilih, gue lebih baik dilahirkan di keluarga elo aja deh, Mbak. Pasti akan disupport jadi diri sendiri dan bisa bebas mau jadi apa," ucap Devon sambil mengunyah kacang yang sudah dia buka pelan-pelan.

"Hei, anak muda! Ga semua hal dalam hidup yang sudah kita rencanakan bahkan dicita-citakan bisa berjalan sesuai harapan. Tapi kita harus tahu kapan harus merubah rencana menyesuaikan dengan keadaan. Ada masa untuk memperjuangkan tapi tahu kapan batas waktunya. Nikmati aja, bahkan….,"

Belum sempat Alexa menyelesaikan kalimatnya, Devon sudah memotong.

"Bahkan selalu ada cara untuk membuat hidup berwarna dari sesuatu yang membosankan sekali pun!" potong Devon meniru ucapan dan gaya bicara Alexa waktu di awal pertemuan mereka.

“Apa sih copas – copas slogan orang”, ujar Alexa sambil melemparkan kulit kacang ke arah Devon yang membuat laki-laki muda itu tergelak dan membiarkan kulit kacang itu menyentuh dadanya.

“Kalo orang tua ngomong dengerin!" Alexa pura-pura ngomel.

“Jadi ga bosan nih ngurus bocah”, goda Devon.

“Demi trip ke Alexandria mana mungkin”,

Waduh keceplosan.

Wajah Alexa langsung pias. Raut wajah Devon langsung seperti keselek kacang mendengar jawaban spontan itu.

“Trip?Jalan-jalan?” tanya Devon kemudian.

“Iya.. ayah kasih nama aku sesuai nama kota di Mesir jadi pengen ke sana. Makanya kerja mesti rajin biar bisa ngumpulin duit," kilah Alexa walau pun tidak jujur seratus persen.

“I see, jadi gue juga harus ke kota Devon dong," balas Devon sambil tertawa.

“Oma kasih nama gue juga karna mau mengenang kota kelahirannya di Inggris," jelas Devon lagi.

Sejurus kemudian mereka berdua pun sibuk dengan lamunan masing-masing. Devon terkenang Charlotte istri kakeknya yang sangat dekatnya. Sementara Alexa merasa lega bisa membuat Devon tidak bertanya lebih jauh tentang bonus yang dijanjikan Theo itu.

Kedua muda-mudi beda usia itu pun terlihat sama-sama menguap terserang kantuk. Pantas saja karena jam di pergelangan tangan Devon sudah menunjukan pukul 3 dini hari. Devon meminta Alexa untuk tidur di kamarnya karena dia tau Alexa alergi debu sementara kamar lain di apartemennya jarang dibersihkan. Alexa menolak dan memilih  untuk tidur di sofa di ruang TV.

Devon pun mengambilkan bed cover untuk selimut dan bantal untuk gadis itu. Tidak butuh waktu lama Alexa pun sudah tertidur pulas di sofa, sementara Devon masih berbaring terlentang di tempat tidur sambil menatap langit-langit kamarnya. Memori otaknya masih memutar rekaman kebersamaan dan perbincangannya dengan Alexa hari ini.

Devon melangkah keluar dari kamarnya menuju ruang TV, mata lelahnya menatap wajah polos gadis yang seumuran kakak perempuannya yang sudah tertidur pulas.

Ia meraih selimut Alexa, menarik kain putih itu perlahan sampai menutupi bahu Alexa yang terlihat terbuka. Alexa terlihat bergeming saat Devon melepaskan earphone yang masih terpasang di telinganya, namun lelaki bertubuh tegap itu tidak memindahkan ponsel yang masih digenggamnya.

Setelah itu Devon beranjak ke sofa tempat dia duduk sebelumnya. Dia pun membaringkan tubuhnya di sana dan perlahan mulai terlelap.

Terpopuler

Comments

Etik Widarwati Dtt Wtda

Etik Widarwati Dtt Wtda

wahhhhh ngenip ini alexa

2024-06-06

0

fifid dwi ariani

fifid dwi ariani

trus bahagia

2022-10-18

0

anotherbyl

anotherbyl

Terjabarkan dengan rapi🤩

2021-11-04

3

lihat semua
Episodes
1 Episode 1- Prolog Alexandria
2 Episode 2-Prolog Devon Brahmana Putra
3 Episode 3-Am Single and Very Happy
4 Episode 4-Penawaran Theo
5 Episode 5-Baby Sitter Tuan Muda
6 Episode 6-Tuan Muda Berhutang
7 Episode 7-Keluar Dari Rumah Besar
8 Episode 8-Panggil 'Devon' Saja
9 Episode 9-Cerita Ninda
10 Episode 10-Masih Akan Bersama
11 Episode 11-Berpisah Itu Mudah?
12 Episode 12 - Spy On You
13 Episode 13-Hi Neighbor!
14 Episode 14-Malam Minggu
15 Episode 15 - Bucket List
16 Episode 16 - Ke Markas
17 Episode 17 - Saputangan
18 Episode 18 - Saputangan 2
19 Episode 19 - Man Talk
20 Episode 20 - Monday Madness Again
21 Episode 21 - Terjebak Nostalgia
22 Episode 22 - I Love You
23 Episode 23 - Nineoneone
24 Episode 24 - Kaitan Masa Lalu
25 Episode 25 - Kejutan
26 Episode 26 - Jamuan Makan Malam
27 Episode 27 - Sepasang Gelang Tali Merah
28 Episode 28 - Si Usil
29 Episode 29 - Opa Kepo
30 Episode 30 - Ajakan Kencan
31 Episode 31 - Sakit Perempuan
32 Episode 32 - Am Worry Bout You
33 Episode 33 - Brotherhood
34 Episode 34 - Taruhan
35 Episode 35 - Menahan Hasrat
36 Episode 36 - Nyawa Terakhir
37 Episode 37 - Mengungkapkan
38 Episode 38 - Pohon Pisang, Berjantung Tak Berhati
39 Episode 39 - Time Heals?
40 Episode 40 - Kiriman Siapa?
41 Episode 41- Cemburu
42 Episode 42 - Masih Cemburu
43 Episode 43 - Melunasi Hutang
44 Episode 44 - Interogasi
45 Episode 45 - Terhipnotis
46 Episode 46 - Mimpi Buruk Yang Kembali
47 Episode 47 - Membuka Diri
48 Episode 48 - Stand By Your Man
49 Episode 49 - Siasat
50 Episode 50 - Is it a farewell?
51 Episode 51 - Hampa
52 Episode 52 - Bidadari dan Sang Dewi
53 Episode 53 - DNA
54 Episode 54 - You Are The Reason
55 Episode 55 - Sahabat
56 Episode 56 - Sang Pemburu
57 Episode 57 - Tuduhan
58 Episode 58 - Rumor
59 Episode 59 - Kucing Angora
60 Episode 60 - Love Is In The Air
61 Episode 61 - Membelamu
62 Episode 62 - Menunggumu Datang
63 Episode 63 - Menjemputmu Pulang
64 Episode 64 - Sandaran Hati
65 Episode 65 - Sutradara
66 Episode 66 - Rusa Di Belantara
67 Episode 67 - Manuver
68 Episode 68 - Dia Milikku Bukan Dia Untukku
69 Episode 69 - Cast
70 Episode 70 - Sepasang Owa Jawa
71 Episode 71 - Astana Jomantara
72 Episode 72 - Istana Brahmana
73 Episode 73 - Woman Talk
74 Episode 74 - Ayah.....
75 Episode 75 - Terima kasih (Lagi)
76 Episode 76 - Dilema
77 Episode 77 - Buah Simalakama
78 Episode 78 - Sore Berdarah
79 Episode 79 - Firasat
80 Episode 80 - Keresahan
81 Episode 81 - Sorot Matamu Yang Berbeda
82 Episode 82 - Heart to Heart
83 Episode 83 - Onak dan Duri
84 Episode 84 - Melawan Dunia
85 Episode 85 - Sepenggal Kisah
86 Episode 86 - Berahasia
87 Episode 87 - Masih Berahasia
88 Episode 88 - Pejantan Lentur
89 Episode 89 - The Girls
90 Episode 90 - Langkah Catur
91 Episode 91 - Menagih Janji
92 Episode 92- Mawar Prahara
93 Episode 93 - Rencana Arika
94 Episode 94 - Memingitnya
95 Episode 95 - Kumau Dia
96 Episode 96 - Mana Tahan!
97 Episode 97 - Permintaan Adrian
98 Episode 98- Sayang..Maaf Ya!
99 Episode 99 - Hampir Saja!
100 Episode 100 - Kekacauan
101 Episode 101 - Tak Bisa Menolak
102 Episode 102 - Berjanjilah!
103 Episode 103 - Pasrah!
104 Episode 104 - Romansa
105 Episode 105 - Asmaraloka
106 Episode 106 - Crazy About You!
107 Episode 107 - New Day
108 Episode 108 Dibuang Sayang
109 Episode 109 - Dibuang Sayang (Lagi?)
110 Episode 110 - DNA - Till Death Do Us Part
111 Episode 111 - DNA - Hanya Rindu
112 Episode 112 - DNA - Perempuan Dalam Kenangan
113 Episode 113 - DNA - Sewindu
114 Episode 114 - DNA - Memori
115 Episode 115 - DNA - Bunda
116 Episode 116 - DNA - Life Begins At 40?
117 Episode 117 - DNA - You're Still The One
118 Episode 118 - DNA - Ibu dan Ubi
119 Episode 119 - DNA - Jasmine dan Bunga
120 Episode 120 - DNA - Rasa Yang Terpendam
121 Episode 121 - DNA - Menghapus Jejakmu
122 Episode 122 - DNA - Dia
123 Episode 123 - DNA - Ada dan Tiada
124 Episode 124 - DNA - Pilihan
125 Episode 125 - DNA - Suara Itu
126 Episode 126 - DNA - Gelisah
127 Episode 127 - DNA - Takdir
128 Episode 128 - DNA - Mencari
129 Episode 129 - DNA - Our Little Secret
130 Episode 130 - DNA - Rencana
131 Episode 131 - DNA - The D Day
132 Episode 132 - DNA - Apa Yang Telah Terjadi?
133 Episode 133 - DNA - It's All Coming Back to Me
134 Episode 134 - DNA - Ini Mimpi?
135 Episode 135 - DNA - While We Were Away
136 Episode 136 - DNA - Menangkap Basah
137 Episode 137 - DNA - Amarah
138 Episode 138 - DNA - Tak Ingin Pisah Lagi
139 Episode 139 - DNA - Don't Wanna Miss A Thing
140 Episode 140 - DNA - Memulai Permainan
141 Episode 141 - DNA - Pilu
142 Episode 142 - DNA - Terlanjur Basah
143 Episode 143 - DNA - Early Celebration
144 Episode 144 - DNA - Boomerang
145 Episode 145 - DNA - Sepasang Tupai Yang Terjatuh
146 Episode 146 - DNA - Too Good To be True
147 Episode 147 - DNA - Pelarian
148 Episode 148 - DNA - Hati Yang Tak Bertepi
149 Episode 149 - DNA - Can't Take My Eyes Off of You
150 Episode 150 - DNA - The Couples
151 Episode 151 - The Clues
152 Episode 152 - DNA - Pengejaran
153 Episode 153 - DNA - Something Are Better Left Unspoken
154 Episode 154 - DNA - Lima Puluh Tahun Lagi
155 Episode 155 - DNA - Waktu Yang Bergulir
156 Episode 156 - DNA - Here We Go Again
157 Episode 157 - Behind The Scene
158 2nd Anniversary
Episodes

Updated 158 Episodes

1
Episode 1- Prolog Alexandria
2
Episode 2-Prolog Devon Brahmana Putra
3
Episode 3-Am Single and Very Happy
4
Episode 4-Penawaran Theo
5
Episode 5-Baby Sitter Tuan Muda
6
Episode 6-Tuan Muda Berhutang
7
Episode 7-Keluar Dari Rumah Besar
8
Episode 8-Panggil 'Devon' Saja
9
Episode 9-Cerita Ninda
10
Episode 10-Masih Akan Bersama
11
Episode 11-Berpisah Itu Mudah?
12
Episode 12 - Spy On You
13
Episode 13-Hi Neighbor!
14
Episode 14-Malam Minggu
15
Episode 15 - Bucket List
16
Episode 16 - Ke Markas
17
Episode 17 - Saputangan
18
Episode 18 - Saputangan 2
19
Episode 19 - Man Talk
20
Episode 20 - Monday Madness Again
21
Episode 21 - Terjebak Nostalgia
22
Episode 22 - I Love You
23
Episode 23 - Nineoneone
24
Episode 24 - Kaitan Masa Lalu
25
Episode 25 - Kejutan
26
Episode 26 - Jamuan Makan Malam
27
Episode 27 - Sepasang Gelang Tali Merah
28
Episode 28 - Si Usil
29
Episode 29 - Opa Kepo
30
Episode 30 - Ajakan Kencan
31
Episode 31 - Sakit Perempuan
32
Episode 32 - Am Worry Bout You
33
Episode 33 - Brotherhood
34
Episode 34 - Taruhan
35
Episode 35 - Menahan Hasrat
36
Episode 36 - Nyawa Terakhir
37
Episode 37 - Mengungkapkan
38
Episode 38 - Pohon Pisang, Berjantung Tak Berhati
39
Episode 39 - Time Heals?
40
Episode 40 - Kiriman Siapa?
41
Episode 41- Cemburu
42
Episode 42 - Masih Cemburu
43
Episode 43 - Melunasi Hutang
44
Episode 44 - Interogasi
45
Episode 45 - Terhipnotis
46
Episode 46 - Mimpi Buruk Yang Kembali
47
Episode 47 - Membuka Diri
48
Episode 48 - Stand By Your Man
49
Episode 49 - Siasat
50
Episode 50 - Is it a farewell?
51
Episode 51 - Hampa
52
Episode 52 - Bidadari dan Sang Dewi
53
Episode 53 - DNA
54
Episode 54 - You Are The Reason
55
Episode 55 - Sahabat
56
Episode 56 - Sang Pemburu
57
Episode 57 - Tuduhan
58
Episode 58 - Rumor
59
Episode 59 - Kucing Angora
60
Episode 60 - Love Is In The Air
61
Episode 61 - Membelamu
62
Episode 62 - Menunggumu Datang
63
Episode 63 - Menjemputmu Pulang
64
Episode 64 - Sandaran Hati
65
Episode 65 - Sutradara
66
Episode 66 - Rusa Di Belantara
67
Episode 67 - Manuver
68
Episode 68 - Dia Milikku Bukan Dia Untukku
69
Episode 69 - Cast
70
Episode 70 - Sepasang Owa Jawa
71
Episode 71 - Astana Jomantara
72
Episode 72 - Istana Brahmana
73
Episode 73 - Woman Talk
74
Episode 74 - Ayah.....
75
Episode 75 - Terima kasih (Lagi)
76
Episode 76 - Dilema
77
Episode 77 - Buah Simalakama
78
Episode 78 - Sore Berdarah
79
Episode 79 - Firasat
80
Episode 80 - Keresahan
81
Episode 81 - Sorot Matamu Yang Berbeda
82
Episode 82 - Heart to Heart
83
Episode 83 - Onak dan Duri
84
Episode 84 - Melawan Dunia
85
Episode 85 - Sepenggal Kisah
86
Episode 86 - Berahasia
87
Episode 87 - Masih Berahasia
88
Episode 88 - Pejantan Lentur
89
Episode 89 - The Girls
90
Episode 90 - Langkah Catur
91
Episode 91 - Menagih Janji
92
Episode 92- Mawar Prahara
93
Episode 93 - Rencana Arika
94
Episode 94 - Memingitnya
95
Episode 95 - Kumau Dia
96
Episode 96 - Mana Tahan!
97
Episode 97 - Permintaan Adrian
98
Episode 98- Sayang..Maaf Ya!
99
Episode 99 - Hampir Saja!
100
Episode 100 - Kekacauan
101
Episode 101 - Tak Bisa Menolak
102
Episode 102 - Berjanjilah!
103
Episode 103 - Pasrah!
104
Episode 104 - Romansa
105
Episode 105 - Asmaraloka
106
Episode 106 - Crazy About You!
107
Episode 107 - New Day
108
Episode 108 Dibuang Sayang
109
Episode 109 - Dibuang Sayang (Lagi?)
110
Episode 110 - DNA - Till Death Do Us Part
111
Episode 111 - DNA - Hanya Rindu
112
Episode 112 - DNA - Perempuan Dalam Kenangan
113
Episode 113 - DNA - Sewindu
114
Episode 114 - DNA - Memori
115
Episode 115 - DNA - Bunda
116
Episode 116 - DNA - Life Begins At 40?
117
Episode 117 - DNA - You're Still The One
118
Episode 118 - DNA - Ibu dan Ubi
119
Episode 119 - DNA - Jasmine dan Bunga
120
Episode 120 - DNA - Rasa Yang Terpendam
121
Episode 121 - DNA - Menghapus Jejakmu
122
Episode 122 - DNA - Dia
123
Episode 123 - DNA - Ada dan Tiada
124
Episode 124 - DNA - Pilihan
125
Episode 125 - DNA - Suara Itu
126
Episode 126 - DNA - Gelisah
127
Episode 127 - DNA - Takdir
128
Episode 128 - DNA - Mencari
129
Episode 129 - DNA - Our Little Secret
130
Episode 130 - DNA - Rencana
131
Episode 131 - DNA - The D Day
132
Episode 132 - DNA - Apa Yang Telah Terjadi?
133
Episode 133 - DNA - It's All Coming Back to Me
134
Episode 134 - DNA - Ini Mimpi?
135
Episode 135 - DNA - While We Were Away
136
Episode 136 - DNA - Menangkap Basah
137
Episode 137 - DNA - Amarah
138
Episode 138 - DNA - Tak Ingin Pisah Lagi
139
Episode 139 - DNA - Don't Wanna Miss A Thing
140
Episode 140 - DNA - Memulai Permainan
141
Episode 141 - DNA - Pilu
142
Episode 142 - DNA - Terlanjur Basah
143
Episode 143 - DNA - Early Celebration
144
Episode 144 - DNA - Boomerang
145
Episode 145 - DNA - Sepasang Tupai Yang Terjatuh
146
Episode 146 - DNA - Too Good To be True
147
Episode 147 - DNA - Pelarian
148
Episode 148 - DNA - Hati Yang Tak Bertepi
149
Episode 149 - DNA - Can't Take My Eyes Off of You
150
Episode 150 - DNA - The Couples
151
Episode 151 - The Clues
152
Episode 152 - DNA - Pengejaran
153
Episode 153 - DNA - Something Are Better Left Unspoken
154
Episode 154 - DNA - Lima Puluh Tahun Lagi
155
Episode 155 - DNA - Waktu Yang Bergulir
156
Episode 156 - DNA - Here We Go Again
157
Episode 157 - Behind The Scene
158
2nd Anniversary

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!