Alexa sudah duduk manis di kursi kerjanya. Dia memang sengaja datang lebih awal karena harus memeriksa ulang bahan meeting yang akan diserahkan kepada atasannya. Seminggu lalu waktunya benar-benar tersita mengurus pekerjaan dan bolak balik ke beberapa property untuk melakukan spot check dengan Devon.
Hampir satu jam lebih baru terdengar satu per satu tim analyst datang memasuki ruangan itu. Tanpa perlu melihat keluar ruangan, Alexa sudah hapal siapa saja yang sudah hadir. Dia cukup mendengarkan saja keluh kesah atau cerita mereka tentang macetnya jalanan sampai bagaimana mereka melewati akhir pekan.
Alexa hampir selesai memeriksa laporan yang sudah ditunggu oleh Theo ketika Ninda memasuki ruang kerjanya.
“Wah pagi amat datangnya, Mbak."
Ninda langsung menghampiri meja kerja Alexa dengan poni yang masih diikat krol rambut. Alexa cuma melirik sekilas kemudian memusatkan kembali matanya yang telah terlindungi oleh kaca mata anti radiasi ke layar laptopnya.
“Laporan untuk Pak Theo ya? Tenang rapatnya diundur besok kok."
Dengan senang Ninda kemudian melepas krol rambutnya dan merapikan poni dengan jari jarinya.
“Mesti selesai hari ini juga kali, ntar siang kan mesti ke unit lagi."
Masih serius Alexa memainkan jari jemari di tuts laptopnya.
“Sibuk banget ya? Kita jadi jarang hangout deh," sungut Ninda masih betah duduk di depan Alexa.
“Sabar, kan tinggal bentar lagi tuan muda di sini. Lagian malam minggu kemaren diajakin ngumpul ga mau."
Alexa menekan tombol send di emailnya setelah melampirkan laporan yang telah diperiksanya ke Theo. Lalu dia menaikan wajahnya menatap gadis manis yang masih cemberut di depannya.
“Mendadak sih, jadi fully booked hehehe. Hmm tapi setelah mas Devon selesai, Mbak yang bakal pergi."
Setengah-setengah Ninda bicara.
“Pergi ke mana? Ga ada rencana tuh."
Alexa menerka-nerka apa maksud perkataan Ninda.
“Kayaknya Mbak bakal masuk ke program career development deh. Kemaren Pak Theo minta aku buatin resume Mbak yang sesuai format pengajuan Top Talent," ujar Ninda setengah berbisik.
Belum sempat Alexa menanyai lebih lanjut, terlihat Devon memasuki ruangan itu. Tanpa dikomando kedua gadis itu langsung diam dan melempar senyum senormal mungkin.
Ninda kemudian berdiri dan melangkah ke arah pintu sambil menyapa dan mengangguk ke arah Devon.
“Pagi!” sapa Devon ketika sudah mendekati meja Alexa sambil meletakan sebuah paper bag kecil di meja Alexa.
“Selamat pagi!" jawab Alexa yang kemudian menatap heran ke arah paper bag yang diletakan Devon di mejanya
“Buka aja!” perintah Devon sambil meraih gelas air putih yang telah tersedia di mejanya.
Alexa pun membuka paper bag coklat itu, matanya menemukan sebuah kotak makan transparan yang terlihat berisi roti bertabur keju yang sangat menggugah selera. Alexa membungkam bibirnya.
Manis banget nih bocah bawain sarapan, gumam Alexa yang masih memandang kudapan lezat itu.
Kemudian dia merapatkan kembali bagian atas paper bag itu, dia belum berniat memakan kudapan itu. Dia pun beralih meraih beberapa dokumen di atas mejanya.
Karena merasa ada yang memerhatikan Alexa pun menoleh ke arah kiri mejanya di mana Devon berada.
Terlihat pemuda itu memandangnya dengan sorot mata tajam dan raut muka tidak senang. Tanpa perlu bersuara Alexa mengerti apa yang harus dia lakukan agar tatapan memerintah tuan muda itu hilang.
Dia segera meraih paper bag itu kemudian membuka kotak transparan di dalamnya, meraih pisau plastik yang telah tersedia di tempat yang sama kemudian memotong benda lembut yang bertabur parutan keju itu menjadi beberapa bagian kecil, menusukan garpu plastik pelan-pelan dan akhirnya kue lapis keju itu pun mendarat di lidahnya.
Alexa mengunyah pelan-pelan sambil menatap lurus ke kotak kue itu. Alexa tidak melihat senyum puas di wajah Devon.
Sepuluh menit sebelum jam sembilan, notifikasi undangan briefing pagi pun muncul di layar laptop semua tim analyst. Mereka pun satu per satu mulai bergerak ke arah board room termasuk Alexa dan Devon.
“Thanks, kuenya enak," ujar Alexa ketika akan meninggalkan ruangan kerja mereka.
Devon hanya terseyum tipis dan kemudian mengikuti langkah Alexa.
Setelah semua berkumpul, Theo pun membuka briefing itu tanpa basa basi. Mereka saling memberi informasi pekerjaan yang akan mereka lakukan seminggu ke depan, pekerjaan yang sudah selesai dan kendala yang dihadapi.
Pada saat gilirannya, Alexa pun menjabarkan program kerjanya sekaligus jadwal spot checknya dengan Devon secara rinci.
Ketika sudah selesai, Theo pun memberikan tambahan instruksi pada masing - masing Tim termasuk kepada Alexa dan Devon.
“Untuk Tim Nona Alexa dan Tuan Devon tolong untuk jadwal spot check minggu ini yang di hari Kamis dan Jumat dipindahkan. Ini ada permintaan dari kantor cabang di Singapura untuk pemeriksaan data," perintah Theo.
Selama ini Alexa tidak pernah bertanya ulang setiap pekerjaan yang diberi Theo, tapi kali ini dia merasa heran. Pemeriksaan data di cabang Singapura mengapa harus dia yang berangkat, seharusnya langsung Theo atau Dirga.
“Saya sendiri ada jadwal pertemuan final dengan vendor IT support yang baru, sedangkan Pak Dirga masih dengan Tim Audit. Jadi tolong Nona Alexa memastikan permintaan dari Ibu Natasya dipenuhi ya," jelas Theo lebih lanjut.
“Baik Pak!"
Alexa merespon dengan cepat, niatnya untuk bertanya pun hilang. Sementara Devon hanya memasang muka datar seperti biasa.
Setelah selesai briefing, Alexa pun menghampiri meja Ninda sebelum menuju ruangannya.
“Ninda, bisa minta tolong pesenin tiket dan akomodasi selama di Singapura ya. Takut lupa, banyak banget yang mesti diburuin," pintanya sambil menghela napas dalam.
“Siap!” jawab Ninda sambil memberi hormat ala - ala militer.
Alexa tersenyum dan meneruskan langkahnya kembali ke ruangan di depannya. Ketika baru saja duduk di kursi kerjanya, terlihat Theo menghampirinya sambil menenteng sebuah bungkusan yang kemudian diletakannya di meja Alexa.
“Titipan dari mamanya Jessie," ujar Theo yang langsung disambut senyum lebar gadis itu.
”Sebagai permintaan maaf kemaren ga jadi me time," sambung Theo.
“Makasih...Oh ya, gimana si cantik, masih demamkah?” tanya Alexa.
“Sudah normal, akhirnya ke dokter. Untung cuma virus, biasa anak balita," lanjut Theo.
“Tuan Muda di mana?" Theo celingukan tidak melihat Devon di ruangan itu.
“Oh, pagi ini jadwalnya sama Danu ke divisi IT," jawab Alexa.
Theo pun melangkah keluar dari ruang kerja Alexa. Sepeninggal Theo, Alexa langsung membuka bungkusan di mejanya. Melihat isi kotak bekal yang dititipan Arika kepada Theo itu membuat Alexa girang.
Beruntungnya hari ini, ada yang bawain sarapan, terus ada juga yang kasih makan siang, rejeki anak soleha gumamnya.
Dia pun kemudian membuka HPnya untuk mengirim pesan kepada Arika. Dia mengirim emoji bibir merah dan simbol jempol telunjuk bersilangan ala-ala sarangheo. Tak lama kemudian terlihat balasan dari Arika yang mengirim emoji stiker Komeng yang sedang memonyongkan bibirnya.
Idih, apa ga ada emoji stiker yang lain. Dasar!
Setelah selesai makan siang, Alexa bersiap untuk jadwal spot checknya ke unit yang ada di Cassablanca. Hari ini dia akan ditemani Raka karena tuan muda ada jadwal kuliah dari jam 2 siang sampai sore.
Mereka berdua telah sampai di lobby untuk menunggu sopir kantor untuk mengantarkan mereka. Tak lama kemudian sebuah mobil berwarna silver metalik berhenti, terlihat pengemudinya menurunkan kaca pintu samping.
“Ayo berangkat!" ajak pengemudi mobil itu kepada mereka.
“Loh bukannya Mas Devon ada jadwal kuliah?" tanya Raka.
“Ga seru teori aja, mending langsung yang prakteknya," sahut Devon.
Alexa yang mendengar itu langsung meluruskan pandangan matanya tepat ke mata Devon. Tatapan Alexa bergeming dengan raut muka dosen galak yang mendapati mahasiswa mau bolos.
Melihat itu Devon mendengus dan memutuskan pergi meninggalkan drop off area itu dengan muka merengut.
Memangnya kamu aja yang bisa pasang muka menindas gumam Alexa.
Raka yang melihat itu berusaha keras menahan tawanya. Dia sudah hapal jika Alexa marah bisa sangat menyeramkan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 158 Episodes
Comments
jawir
Rasanya pingin loncat2 aja bacany langsung ke part di mn devon udh jd suami alexa ,,hmmm tp penasaran y weslah pelan2 aj bcny 🤭😅
2025-01-23
1
Etik Widarwati Dtt Wtda
bekal sarapan mkn siang duh lengkap g usah keluar
2024-06-06
0
tarip03🍁
manisnya devon bawain bekal buat mba Lexa😍
suka dg persahabatan Lexa-Arika
2021-11-08
2