Senin pagi ini Alexa sudah menjadwalkan pertemuan dengan atasannya Theo untuk menyampaikan laporan perkembangan pemagangan Devon. Sedangkan Devon sendiri ada jadwal kuliah tambahan dan baru akan ke kantor setelah makan siang.
“Wah ternyata Tuan Muda itu progressnya lumayan juga ya. Kerja bagus, Lex," ujar Theo melihat laporan Alexa dengan senyum bahagia.
“Jadi next planning mau bagaimana?" lanjut Theo bertanya.
“Basically Tuan Devon punya dasar ilmu bisnis yang cukup, ditambah beliau seorang yang fast learner. Sedikit banyak ilmu kuliah business management di Melbourne membantunya dalam proses pengenalan ini," jelas Alexa.
“Oh ya? Baguslah, jadi ada gunanya juga kuliah mahal-mahal," ucap Theo sambil tersenyum mengingat cerita beberapa Division Head sewaktu meeting di headquater ketika mendengar tuan muda dipulangkan paksa setelah hidup berfoya-foya di luar negeri.
“Maaf Pak Theo, kalau boleh saya sarankan, mengingat Tuan Muda nantinya akan memimpin salah satu divisi, sebaiknya beliau mengetahui semua aspek bisnis dari hulu ke hilir dan detail di lapangan. Jadi tidak hanya
mempelajari data saja, tapi tahu asal data itu sehingga akan melatihkan dalam pengambilan keputusan dalam memimpin," lebih lanjut Alexa memaparkan masukannya karena ia merasa Devon sudah bisa pindah ke bagian lain untuk melanjutkan pemagangannya sehingga tak perlu berlama-lama menjadi tanggung jawabnya.
“Tentu! Untuk itu tolong kamu buatkan saja planning-nya, dan selama kamu mendampinginya, Dirga akan mengambil alih tugasmu sebagai pengawas Rico CS. Jadi kamu lebih fokus memastikan pemagangan Tuan Devon," perintah Theo kepada Alexa.
Waduh misi gagal nih, kenapa harus aku lagi sih, gumam Alexa yang merasa gagal terlepas dari tugas menjadi baby sitter tuan muda.
Gadis itu berusaha menutupi kekesalannya dengan senyum gondok. Dan tentu saja Theo tahu pasti apa yang ada di pikiran Alexa. Ketika Alexa akan kembali ke ruangannya, tiba-tiba Theo bertanya untuk sekedar menggodanya.
“Al, tumben hari Minggu kamu ga me time sama Arika?"
Theo sudah hapal jadwal kedua sahabat karib itu dan dia selalu memberi kelonggaran pada istrinya Arika jika ingin bersama Alexa.
“Lagi hibernasi, capek hati!” jawab Alexa ketus menumpahkan kekesalannya sambil berlalu dari ruangan Theo.
Theo langsung terkekeh melihat tingkah Alexa yang sepertinya kesal sehingga lupa untuk bersikap formal seperti kebiasaannya dalam jam kerja.
Theo tahu beban kerja Alexa bertambah sejak menjadi mentor Devon, sehingga ketika Ibu Dirga sudah bisa rawat jalan dan ada anggota keluarga yang membantu maka Theo langsung memutuskan agar Dirga mengambil alih sebagian pekerjaan Alexa.
Theo segera berkoordinasi dengan Division Head yang lain tentang jadwal observasi Devon dan Alexa ke semua bagian setelah sebelumnya mendapat persetujuan dari Adrian Brahmana. Theo dengan semangat menyampaikan mengenai perkembangan Devon selama di divisi Business Analyst serta meminta ijin untuk tahap selanjutnya.
Seharusnya proses pemagangan menjadi tugas Human Capital, hanya saja karena Devon masih harus melanjutkan kuliahnya sehingga Adrian kakaknya memutuskan merancang proses pemagangan yang berbeda.
Adrian hampir putus asa dalam menyelesaikan tugas yang diberikan ayahnya untuk memaksa Devon lebih serius menjalani kuliah dan magangnya, mengingat telah beberapa Division Head kewalahan menjadi mentor Devon.
Namun setelah mendengar dan mendapatkan laporan langsung dari Theo, sedikit membuat bebannya berkurang. Anak tertua itu pun mulai yakin dan merasa bahwa adik bungsunya akan bisa lebih terarah bersama Theo dan timnya.
Adrian pun belakangan ini tidak ada lagi mendapatkan laporan dari anak buahnya yang sudah di tempatkan di klub malam yang sering didatangi Devon dan teman-temannya jika melihat Devon menginjakan kaki di sana. Begitu pun dengan transaksi keuangan yang dilakukan Devon, semuanya masih dalam batas wajar.
Jauh di dalam lubuk hatinya, Adrian berharap semoga ini adalah fase di mana Devon mulai berubah. Meski pun mereka sering beradu argument tidak akur dari dulu, tapi pewaris utama Brahmana Corporation itu berharap Devon bisa membantunya mewujudkan cita-cita kakek dan orang tua mereka mengembangkan perusahaan yang telah dirintis sejak Brahmana Sailendra muda.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 158 Episodes
Comments
Etik Widarwati Dtt Wtda
kakak yg baik dan perhatian
2024-06-06
0
fifid dwi ariani
trus sejahtera
2022-10-18
0
Anis
ini adrian yg ujung ujungnya membuat konspirasi untuk mencelakai alexa itu ya???
2022-05-22
2