Episode 17 - Saputangan

Devon dan Alexa diantar Steven dan Sierra ke halaman depan setelah mereka berpamitan untuk pulang. Namun langkah mereka terhenti ketika sebuah motor balap keluaran terbaru memasuki halaman dan berhenti tepat di depan mereka. Terlihat seorang pemuda berbalut jaket dan celana jeans membuka helm di kepalanya kemudian berjalan mendekati keempat orang yang dari tadi memperhatikannya.

“Wah baru lagi nih, Bim," ucap Sierra begitu mengenali pemuda yang baru turun dari motor itu.

Bima hanya tersenyum menanggapi perkataan gadis tinggi semampai itu.

“Ngumpul ga calling-calling ya. What’s up bro!"

Tatapan Bima tertuju pada Devon. Pemuda itu pun membuat salam khas lelaki seperti salam komando.

“Sibuk dia, baru sempat mampir. Itu pun setelah gue nelpon ribuan kali," sindir Steven pada pemuda yang berdiri di depan Bima.

Yang disindir pun hanya bisa tersenyum getir mengingat bagaimana susahnya untuk berkumpul dengan teman-temannya itu karena dia harus menghindari mata-mata kakaknya.

“Habis gue slowlah kita ngumpul-ngumpul. Sekarang gue ga bisa, ga ada waktu," jawab Devon tanpa memberi tahu alasan yang sebenarnya.

“Sibuk amat sih. Kalo nyobain itu ada waktu ga? Gue yakin elo udah lama ga narik," tawar Bima sambil menunjuk motor barunya yang termasuk produk terbaru dari Ducati yang harganya menyaingi harga mobil mewah.

Devon yang memang menyukai otomotif dan sangat tergiur dengan produk baru itu pun langsung meraih kunci motor dari tangan Bima. Dia melangkah mendekati motor berwarna merah itu dan menaikinya. Sebelum memakai helm Devon melemparkan kunci mobilnya ke arah Bima yang langsung ditangkap dengan sigap oleh laki-laki itu.

“Lexa, ikut Bima ya, kita ketemuan di café biasa yang dekat Semanggi " ujarnya pada Alexa yang sedari tadi masih berdiri di sana di samping Sierra.

“Eh gue ikut dong kalo ke café, makan ya. Laper," potong Steven begitu mendengar rencana dadakan dari Devon.

“Sierra, ikut yuk," ajak Alexa karena merasa tidak enak pergi dengan Steven dan Bima yang baru dikenalnya.

“Lain kali deh Al, aku lagi diet. Ntar kita set waktu sendiri ya," tolak Sierra.

Kedua gadis itu pun terlihat saling bertukar no handphone dan berpamitan.

Alexa pun mengikuti langkah Steven dan Bima menuju mobil Devon yang terparkir tak jauh dari motor balap itu. Gadis itu pun duduk di bangku penumpang sementara Steven duduk di depan di sebelah Bima yang mengambil alih kemudi.

Tak lama kemudian mobil itu pun meluncur meninggalkan rumah besar berpagar tinggi itu disusul oleh Devon yang memacu kuda besi yang ditungganginya.

“Beneran udah kepunan itu anak naik motor," komentar Steven melihat Devon dari dalam mobil ketika ia memacu motor itu dengan kencang.

“Jangan sampai dikejar polisi tu bocah gara-gara ngebut," ujar Bima sambil mengintip lewat spion ke samping dan belakang.

Saat itu matanya menangkap bayangan Alexa di kaca spion.

“Sampai lupa, ada yang manis di belakang. Gebetan baru Devon ya? Namanya siapa cantik?” goda Bima yang masih sesekali melirik ke arah  spion.

“Eh main cantik - cantik aja." Steven menyentil kening Bima. “Kenalin itu Alexa, mentornya Devon."

"Ini yang namanya Bima Mangkuta Dirja pewaris Mandira Group, Al," terang Steven memperkenalkan keduanya.

“Oh mentor Devon. Hmm mentor apa baby sitter." Bima terbahak dengan ucapannya sendiri. “Banyak sabar aja ya Al ngadepin bocah tengil macam dia ya."

Bima memang dari dulu suka mengejek temannya itu.

Alexa memilih diam dan melempar senyum datar mendengar hal itu, dia tak berniat mengomentari.

“ Hebat bener jadi karyawan di Brahmana Corp. hari libur masih kerja ngurus bocah. Pasti dibayar mahal nih." Giliran Alexa yang disindir oleh Bima.

“Biasa saja. Di mana-mana juga perusahaan pasti pernah memberi tugas ekstra pada karyawannya. Dulu waktu saya magang di Mandira Group yang di Slipi juga sering dapat tugas tambahan di hari libur." Alexa sengaja memberi contoh agar mematahkan keingintahuan laki-laki itu lebih jauh.

‘Oh ya? tahun berapa magangnya? Kayaknya ga pernah liat kamu deh," selidik Bima.

Mana mungkin dia bisa melewatkan wajah bening seperti Alexa ada di perusahaan keluarganya karena dia adalah pecinta wanita sejati yang suka menggoda gadis mana pun yang menarik hatinya.

Sementra Alexa hanya menarik nafas dalam. Niatnya agar Bima tidak bertanya lagi malah membuat makin panjang urusannya.

“Sudah lama sekali. Hampir sepuluh tahun yang lalu," jawab Alexa yang membuat Bima melongo dan langsung memperhatikan bayangan Alexa di kaca spion untuk memastikan.

“Elo yakin sepuluh tahun? Emangnya elo SMP udah magang apa?"

Bima heran karena dia menyangka Alexa ga beda jauh usianya dengan mereka. Steven yang mendengar itu hanya geleng-geleng kepala melihat raut wajah temannya.

“Makanya yang sopan kalo ngobrol ama yang lebih tua, jangan main bilang cantik - cantik aja," ejek Steven pada Bima yang masih terus mencuri pandang ke belakang melalui kaca spion.

Setelah hampir setengah jam berkendara, mereka pun sampai di tujuan. Terlihat Devon sudah menduduki kursi di sebuah meja persegi. Alexa dan kedua kenalan barunya itu pun meghampiri meja Devon. Tak lama kemudian pelayan mengantar makanan dan minuman yang telah dipesan terlebih dahulu oleh Devon. Cukup lama mereka berbincang sampai akhirnya Devon berpamitan karena dia harus kembali ke kediaman orang tuanya.

Devon, Steven dan Alexa pun meninggalkan Bima yang masih di café itu untuk menunggu anak buahnya yang meminta waktu untuk bertemu. Tak lama Bima pun menyelesaikan pertemuan dadakan itu dan dia mulai melangkah meninggalkan café menuju parkiran.

Namun langkahnya yang mencapai teras café terhenti ketika seorang pelayan mengantarkan sebuah saputangan yang dia temukan di bawah meja dekat Bima dan teman-temannya duduk.

Bima memeriksa saputangan biru yang terdapat bordiran panda serta inisial ALX di bawahnya. Melihat itu Bima bisa memastikan bahwa saputangan itu adalah kepunyaan Alexa. Laki-laki itu pun menerima dan menyimpan kain biru itu di saku jaketnya. Kemudian pemuda flamboyan itu memacu motor barunya kembali ke kediamannya.

Kedatangan Bima di sebuah rumah besar bergaya klasik yang didominasi cat berwarna abu-abu dan putih disambut oleh Abimanyu kakak satu-satunya. Seorang laki-laki berusia tiga puluhan dengan tubuh tinggi tegap berahang tegas dengan rambut klimisnya. Laki-laki itu memperhatikan gerak – gerik Bima yang turun dari motornya sambil membuka jaket dan helmnya.

“Kebut-kebutan lagi ya kamu Bim? Ga ingat perjanjian kita," ujar laki-laki itu dengan nada menyelidik.

“Ga lah Mas, mana mungkin aku mau motor cakep gini disita. Yang ada juga ntar Mas ikutan ngebut," sahut Bima.

“Mau coba ga? Ajib bener ini," goda Bima untuk memanasi kakaknya itu.

“Sini!" Abimanyu pun menyambar jaket di tangan Bima dengan cepat.

Kemudian dia mulai memasang kain berbahan jeans itu di tubuhnya. Dia terlihat menarik resleting jaket itu hingga mencapai lehernya dan kemudian merogoh kantong yang terletak di samping kiri kanan jaket itu untuk mencari kunci. Tangannya meraup isi kantong dan menemukan benda yang dia cari beserta sebuah kain biru.

Kain itu menarik perhatian Abimanyu karena terlihat sebuah gambar bordiran yang dia kenal. Dia membuka lebar kain yang ternyata saputangan dengan corak bordir panda dan tulisan 3 huruf capital di bawahnya.

Sapu tangan panda? Gumamnya dalam hati.

“Eh, sini Mas, itu punya orang," sahut Bima melihat saputangan yang berada di genggaman kakaknya.

“Punya temen kamu, Bim?” selidik Abimanyu.

“Ya ga temen juga sih. Baru ketemu tadi. Itu punya Alexa mentornya Devon tadi ketinggalan di café."

Informasi yang meluncur dari mulut adiknya itu membuat Abimanyu hening. Walaupun hanya beberapa kata tapi baginya sudah cukup sebagai informasi awal untuk mencari keberadaan pemilik saputangan biru berlogo panda yang selama ini dia cari.

Hmmm Alexa bekerja di Brahmana Corporation, ulangnya dalam hati.

Sementara di jalanan Jakarta yang terlihat masih ramai lancar, Devon masih mengendarai mobilnya setelah mengantar Steven ke rumahnya dan dilanjutkan mengantar Alexa pulang ke apartemen mereka. Alexa yang duduk di kursi depan di samping Devon terlihat mencari sesuatu di tas kecilnya. Berkali-kali ia terlihat merogoh semua kantong yang ada di tas itu.

“Cari apa sih?" tanya Devon yang sedari tadi memperhatikan gerak-gerik gadis itu.

“Saputangan," jawab Alexa tanpa melihat ke arah laki-laki itu.

“Itu ada tissue di belakang," sahut Devon.

“Bukan mau tissue. Tadi kayaknya pas di café aku iket rambut pake saputangan deh. Ini ga nemu."

Alexa meraba rambutnya yang tergerai sambil mengingat-ingat.

“Perlu banget sekarang? Mau mampir beli dulu?" tanya Devon kemudian.

“Ya ga sih. Ya sudahlah. Sudah hilang 2 biji nih saputangan. Aku masih punya satu sih. Tapi itu kenang-kenangan dari anak panti asuhan yang dikelola Ibu waktu di Sumatera," kenang Alexa terlihat sedih sambil menatap tasnya yang masih terbuka berharap menemukan benda yang dia cari di sana.

Tak lama mereka pun sampai di depan lobby apartemen. Devon menurunkan Alexa di drop off area setelah itu ia langsung memacu mobilnya meninggalkan area itu menuju kediaman orang tuanya di Bogor.

Terpopuler

Comments

Etik Widarwati Dtt Wtda

Etik Widarwati Dtt Wtda

sapa abimanyu

2024-06-06

0

tarip03🍁

tarip03🍁

abimanyu?? siapa lg ini? ada apa dengan sapu tangan di masa lalu??

2021-11-01

1

🐝⃞⃟𝕾𝕳 YULI HARTATI 𝕱𝖘

🐝⃞⃟𝕾𝕳 YULI HARTATI 𝕱𝖘

datang lagi pengagumnya alexa

2021-07-09

1

lihat semua
Episodes
1 Episode 1- Prolog Alexandria
2 Episode 2-Prolog Devon Brahmana Putra
3 Episode 3-Am Single and Very Happy
4 Episode 4-Penawaran Theo
5 Episode 5-Baby Sitter Tuan Muda
6 Episode 6-Tuan Muda Berhutang
7 Episode 7-Keluar Dari Rumah Besar
8 Episode 8-Panggil 'Devon' Saja
9 Episode 9-Cerita Ninda
10 Episode 10-Masih Akan Bersama
11 Episode 11-Berpisah Itu Mudah?
12 Episode 12 - Spy On You
13 Episode 13-Hi Neighbor!
14 Episode 14-Malam Minggu
15 Episode 15 - Bucket List
16 Episode 16 - Ke Markas
17 Episode 17 - Saputangan
18 Episode 18 - Saputangan 2
19 Episode 19 - Man Talk
20 Episode 20 - Monday Madness Again
21 Episode 21 - Terjebak Nostalgia
22 Episode 22 - I Love You
23 Episode 23 - Nineoneone
24 Episode 24 - Kaitan Masa Lalu
25 Episode 25 - Kejutan
26 Episode 26 - Jamuan Makan Malam
27 Episode 27 - Sepasang Gelang Tali Merah
28 Episode 28 - Si Usil
29 Episode 29 - Opa Kepo
30 Episode 30 - Ajakan Kencan
31 Episode 31 - Sakit Perempuan
32 Episode 32 - Am Worry Bout You
33 Episode 33 - Brotherhood
34 Episode 34 - Taruhan
35 Episode 35 - Menahan Hasrat
36 Episode 36 - Nyawa Terakhir
37 Episode 37 - Mengungkapkan
38 Episode 38 - Pohon Pisang, Berjantung Tak Berhati
39 Episode 39 - Time Heals?
40 Episode 40 - Kiriman Siapa?
41 Episode 41- Cemburu
42 Episode 42 - Masih Cemburu
43 Episode 43 - Melunasi Hutang
44 Episode 44 - Interogasi
45 Episode 45 - Terhipnotis
46 Episode 46 - Mimpi Buruk Yang Kembali
47 Episode 47 - Membuka Diri
48 Episode 48 - Stand By Your Man
49 Episode 49 - Siasat
50 Episode 50 - Is it a farewell?
51 Episode 51 - Hampa
52 Episode 52 - Bidadari dan Sang Dewi
53 Episode 53 - DNA
54 Episode 54 - You Are The Reason
55 Episode 55 - Sahabat
56 Episode 56 - Sang Pemburu
57 Episode 57 - Tuduhan
58 Episode 58 - Rumor
59 Episode 59 - Kucing Angora
60 Episode 60 - Love Is In The Air
61 Episode 61 - Membelamu
62 Episode 62 - Menunggumu Datang
63 Episode 63 - Menjemputmu Pulang
64 Episode 64 - Sandaran Hati
65 Episode 65 - Sutradara
66 Episode 66 - Rusa Di Belantara
67 Episode 67 - Manuver
68 Episode 68 - Dia Milikku Bukan Dia Untukku
69 Episode 69 - Cast
70 Episode 70 - Sepasang Owa Jawa
71 Episode 71 - Astana Jomantara
72 Episode 72 - Istana Brahmana
73 Episode 73 - Woman Talk
74 Episode 74 - Ayah.....
75 Episode 75 - Terima kasih (Lagi)
76 Episode 76 - Dilema
77 Episode 77 - Buah Simalakama
78 Episode 78 - Sore Berdarah
79 Episode 79 - Firasat
80 Episode 80 - Keresahan
81 Episode 81 - Sorot Matamu Yang Berbeda
82 Episode 82 - Heart to Heart
83 Episode 83 - Onak dan Duri
84 Episode 84 - Melawan Dunia
85 Episode 85 - Sepenggal Kisah
86 Episode 86 - Berahasia
87 Episode 87 - Masih Berahasia
88 Episode 88 - Pejantan Lentur
89 Episode 89 - The Girls
90 Episode 90 - Langkah Catur
91 Episode 91 - Menagih Janji
92 Episode 92- Mawar Prahara
93 Episode 93 - Rencana Arika
94 Episode 94 - Memingitnya
95 Episode 95 - Kumau Dia
96 Episode 96 - Mana Tahan!
97 Episode 97 - Permintaan Adrian
98 Episode 98- Sayang..Maaf Ya!
99 Episode 99 - Hampir Saja!
100 Episode 100 - Kekacauan
101 Episode 101 - Tak Bisa Menolak
102 Episode 102 - Berjanjilah!
103 Episode 103 - Pasrah!
104 Episode 104 - Romansa
105 Episode 105 - Asmaraloka
106 Episode 106 - Crazy About You!
107 Episode 107 - New Day
108 Episode 108 Dibuang Sayang
109 Episode 109 - Dibuang Sayang (Lagi?)
110 Episode 110 - DNA - Till Death Do Us Part
111 Episode 111 - DNA - Hanya Rindu
112 Episode 112 - DNA - Perempuan Dalam Kenangan
113 Episode 113 - DNA - Sewindu
114 Episode 114 - DNA - Memori
115 Episode 115 - DNA - Bunda
116 Episode 116 - DNA - Life Begins At 40?
117 Episode 117 - DNA - You're Still The One
118 Episode 118 - DNA - Ibu dan Ubi
119 Episode 119 - DNA - Jasmine dan Bunga
120 Episode 120 - DNA - Rasa Yang Terpendam
121 Episode 121 - DNA - Menghapus Jejakmu
122 Episode 122 - DNA - Dia
123 Episode 123 - DNA - Ada dan Tiada
124 Episode 124 - DNA - Pilihan
125 Episode 125 - DNA - Suara Itu
126 Episode 126 - DNA - Gelisah
127 Episode 127 - DNA - Takdir
128 Episode 128 - DNA - Mencari
129 Episode 129 - DNA - Our Little Secret
130 Episode 130 - DNA - Rencana
131 Episode 131 - DNA - The D Day
132 Episode 132 - DNA - Apa Yang Telah Terjadi?
133 Episode 133 - DNA - It's All Coming Back to Me
134 Episode 134 - DNA - Ini Mimpi?
135 Episode 135 - DNA - While We Were Away
136 Episode 136 - DNA - Menangkap Basah
137 Episode 137 - DNA - Amarah
138 Episode 138 - DNA - Tak Ingin Pisah Lagi
139 Episode 139 - DNA - Don't Wanna Miss A Thing
140 Episode 140 - DNA - Memulai Permainan
141 Episode 141 - DNA - Pilu
142 Episode 142 - DNA - Terlanjur Basah
143 Episode 143 - DNA - Early Celebration
144 Episode 144 - DNA - Boomerang
145 Episode 145 - DNA - Sepasang Tupai Yang Terjatuh
146 Episode 146 - DNA - Too Good To be True
147 Episode 147 - DNA - Pelarian
148 Episode 148 - DNA - Hati Yang Tak Bertepi
149 Episode 149 - DNA - Can't Take My Eyes Off of You
150 Episode 150 - DNA - The Couples
151 Episode 151 - The Clues
152 Episode 152 - DNA - Pengejaran
153 Episode 153 - DNA - Something Are Better Left Unspoken
154 Episode 154 - DNA - Lima Puluh Tahun Lagi
155 Episode 155 - DNA - Waktu Yang Bergulir
156 Episode 156 - DNA - Here We Go Again
157 Episode 157 - Behind The Scene
158 2nd Anniversary
Episodes

Updated 158 Episodes

1
Episode 1- Prolog Alexandria
2
Episode 2-Prolog Devon Brahmana Putra
3
Episode 3-Am Single and Very Happy
4
Episode 4-Penawaran Theo
5
Episode 5-Baby Sitter Tuan Muda
6
Episode 6-Tuan Muda Berhutang
7
Episode 7-Keluar Dari Rumah Besar
8
Episode 8-Panggil 'Devon' Saja
9
Episode 9-Cerita Ninda
10
Episode 10-Masih Akan Bersama
11
Episode 11-Berpisah Itu Mudah?
12
Episode 12 - Spy On You
13
Episode 13-Hi Neighbor!
14
Episode 14-Malam Minggu
15
Episode 15 - Bucket List
16
Episode 16 - Ke Markas
17
Episode 17 - Saputangan
18
Episode 18 - Saputangan 2
19
Episode 19 - Man Talk
20
Episode 20 - Monday Madness Again
21
Episode 21 - Terjebak Nostalgia
22
Episode 22 - I Love You
23
Episode 23 - Nineoneone
24
Episode 24 - Kaitan Masa Lalu
25
Episode 25 - Kejutan
26
Episode 26 - Jamuan Makan Malam
27
Episode 27 - Sepasang Gelang Tali Merah
28
Episode 28 - Si Usil
29
Episode 29 - Opa Kepo
30
Episode 30 - Ajakan Kencan
31
Episode 31 - Sakit Perempuan
32
Episode 32 - Am Worry Bout You
33
Episode 33 - Brotherhood
34
Episode 34 - Taruhan
35
Episode 35 - Menahan Hasrat
36
Episode 36 - Nyawa Terakhir
37
Episode 37 - Mengungkapkan
38
Episode 38 - Pohon Pisang, Berjantung Tak Berhati
39
Episode 39 - Time Heals?
40
Episode 40 - Kiriman Siapa?
41
Episode 41- Cemburu
42
Episode 42 - Masih Cemburu
43
Episode 43 - Melunasi Hutang
44
Episode 44 - Interogasi
45
Episode 45 - Terhipnotis
46
Episode 46 - Mimpi Buruk Yang Kembali
47
Episode 47 - Membuka Diri
48
Episode 48 - Stand By Your Man
49
Episode 49 - Siasat
50
Episode 50 - Is it a farewell?
51
Episode 51 - Hampa
52
Episode 52 - Bidadari dan Sang Dewi
53
Episode 53 - DNA
54
Episode 54 - You Are The Reason
55
Episode 55 - Sahabat
56
Episode 56 - Sang Pemburu
57
Episode 57 - Tuduhan
58
Episode 58 - Rumor
59
Episode 59 - Kucing Angora
60
Episode 60 - Love Is In The Air
61
Episode 61 - Membelamu
62
Episode 62 - Menunggumu Datang
63
Episode 63 - Menjemputmu Pulang
64
Episode 64 - Sandaran Hati
65
Episode 65 - Sutradara
66
Episode 66 - Rusa Di Belantara
67
Episode 67 - Manuver
68
Episode 68 - Dia Milikku Bukan Dia Untukku
69
Episode 69 - Cast
70
Episode 70 - Sepasang Owa Jawa
71
Episode 71 - Astana Jomantara
72
Episode 72 - Istana Brahmana
73
Episode 73 - Woman Talk
74
Episode 74 - Ayah.....
75
Episode 75 - Terima kasih (Lagi)
76
Episode 76 - Dilema
77
Episode 77 - Buah Simalakama
78
Episode 78 - Sore Berdarah
79
Episode 79 - Firasat
80
Episode 80 - Keresahan
81
Episode 81 - Sorot Matamu Yang Berbeda
82
Episode 82 - Heart to Heart
83
Episode 83 - Onak dan Duri
84
Episode 84 - Melawan Dunia
85
Episode 85 - Sepenggal Kisah
86
Episode 86 - Berahasia
87
Episode 87 - Masih Berahasia
88
Episode 88 - Pejantan Lentur
89
Episode 89 - The Girls
90
Episode 90 - Langkah Catur
91
Episode 91 - Menagih Janji
92
Episode 92- Mawar Prahara
93
Episode 93 - Rencana Arika
94
Episode 94 - Memingitnya
95
Episode 95 - Kumau Dia
96
Episode 96 - Mana Tahan!
97
Episode 97 - Permintaan Adrian
98
Episode 98- Sayang..Maaf Ya!
99
Episode 99 - Hampir Saja!
100
Episode 100 - Kekacauan
101
Episode 101 - Tak Bisa Menolak
102
Episode 102 - Berjanjilah!
103
Episode 103 - Pasrah!
104
Episode 104 - Romansa
105
Episode 105 - Asmaraloka
106
Episode 106 - Crazy About You!
107
Episode 107 - New Day
108
Episode 108 Dibuang Sayang
109
Episode 109 - Dibuang Sayang (Lagi?)
110
Episode 110 - DNA - Till Death Do Us Part
111
Episode 111 - DNA - Hanya Rindu
112
Episode 112 - DNA - Perempuan Dalam Kenangan
113
Episode 113 - DNA - Sewindu
114
Episode 114 - DNA - Memori
115
Episode 115 - DNA - Bunda
116
Episode 116 - DNA - Life Begins At 40?
117
Episode 117 - DNA - You're Still The One
118
Episode 118 - DNA - Ibu dan Ubi
119
Episode 119 - DNA - Jasmine dan Bunga
120
Episode 120 - DNA - Rasa Yang Terpendam
121
Episode 121 - DNA - Menghapus Jejakmu
122
Episode 122 - DNA - Dia
123
Episode 123 - DNA - Ada dan Tiada
124
Episode 124 - DNA - Pilihan
125
Episode 125 - DNA - Suara Itu
126
Episode 126 - DNA - Gelisah
127
Episode 127 - DNA - Takdir
128
Episode 128 - DNA - Mencari
129
Episode 129 - DNA - Our Little Secret
130
Episode 130 - DNA - Rencana
131
Episode 131 - DNA - The D Day
132
Episode 132 - DNA - Apa Yang Telah Terjadi?
133
Episode 133 - DNA - It's All Coming Back to Me
134
Episode 134 - DNA - Ini Mimpi?
135
Episode 135 - DNA - While We Were Away
136
Episode 136 - DNA - Menangkap Basah
137
Episode 137 - DNA - Amarah
138
Episode 138 - DNA - Tak Ingin Pisah Lagi
139
Episode 139 - DNA - Don't Wanna Miss A Thing
140
Episode 140 - DNA - Memulai Permainan
141
Episode 141 - DNA - Pilu
142
Episode 142 - DNA - Terlanjur Basah
143
Episode 143 - DNA - Early Celebration
144
Episode 144 - DNA - Boomerang
145
Episode 145 - DNA - Sepasang Tupai Yang Terjatuh
146
Episode 146 - DNA - Too Good To be True
147
Episode 147 - DNA - Pelarian
148
Episode 148 - DNA - Hati Yang Tak Bertepi
149
Episode 149 - DNA - Can't Take My Eyes Off of You
150
Episode 150 - DNA - The Couples
151
Episode 151 - The Clues
152
Episode 152 - DNA - Pengejaran
153
Episode 153 - DNA - Something Are Better Left Unspoken
154
Episode 154 - DNA - Lima Puluh Tahun Lagi
155
Episode 155 - DNA - Waktu Yang Bergulir
156
Episode 156 - DNA - Here We Go Again
157
Episode 157 - Behind The Scene
158
2nd Anniversary

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!