Abimanyu membatalkan niatnya mejajal motor balap keluaran terbaru itu setelah melihat cuaca yang tiba-tiba mendung. Laki-laki itu melanjutkan langkahnya ke ruang kerjanya yang terletak di lantai 2 di sebelah kamarnya.
Kakak kandung Bima itu menghempaskan tubuhnya di atas kursi kerjanya yang empuk. Menghela napas dalam perlahan, kemudian jari tangannya meraih handle laci di meja kerjanya.
Dia mengeluarkan sebuah kotak kayu dan membukanya. Di sana mata coklatnya menatap sebuah saputangan biru yang sama dengan yang dia temukan di saku jaket adiknya terlipat rapi.
Akhirnya aku menemukan keberadaanmu Alexandria, gumam Abimanyu dalam hatinya sambil meraba kain biru itu.
Saputangan biru berbordir panda dengan inisial nama ALX itu membuka kenangan lamanya.
Ingatannya melayang pada kejadian tak sengaja di tangga darurat Gedung Mandira Group yang ada di Slipi sepuluh tahun yang lalu.
Abimanyu yang berstatus mahasiswa magang di perusahaan keluarganya. Dia sengaja menyembunyikan identitasnya agar bisa lebih tahu mengenai bisnis keluarganya dengan lebih detail. Sejak kecil memang dia telah sekolah di luar negeri sehingga tidak banyak karyawan Mandira Group yang mengenalnya. Terlebih dia memilih tempat magang di cabang bukan di kantor pusat.
Pagi itu terjadi kerusakan lift sehingga Abimanyu muda terpaksa menaiki tangga darurat untuk menuju ruang kerjanya di lantai 7, karena tak ingin terlambat di hari pertamanya. Ketika langkah buru-burunya hendak mencapai lantai 5, matanya menangkap bayangan seorang gadis berbaju hitam putih seperti dirinya terdengar mengeluarkan suara-suara aneh dengan tubuh menghadap ke dinding.
Abimanyu pun pelan-pelan mendekati gadis itu untuk mencari tau apa yang dikerjakannya. Namun tiba-tiba gadis itu membalikan tubuhnya, seketika Abimanyu merasakan cairan panas menerpa kulitnya. Ternyata cairan hangat itu berasal dari mug yang berisi teh panas yang sedang dipegang gadis itu.
“Aduh maaf-maaf, panas ya?"
Seketika gadis itu meletakan mug yang masih sempat dipegangnya ke lantai dan kemudian meraih lengan Abimanyu yang terkena tumpahan itu lalu menyeka dengan secarik saputangan.
Abimanyu terpaku melihat gadis itu, dia membiarkan saja semua tingkah khawatir yang terlihat jelas di raut wajahnya.
“Jangan bilang-bilang Bu Contes ya kalo aku sembunyi di sini, belum sempat sarapan tadi," bujuk gadis itu sambil terus berusaha mengeringkan lengan baju putih Abimanyu.
‘Udah ini terusin, aku masuk dulu, kelamaan ntar dicariin," ujar gadis itu sambil menyerahkan saputangan sambil tersenyum memandang wajah laki-laki itu.
Senyum yang membuat hati laki-laki itu bergetar.
“Thanks ya, ntar aku traktir makan siang deh," ujarnya sambil menepuk punggung tangan laki-laki itu dan kemudian berlalu meninggalkan Abimanyu yang masih bergeming di tempat berdirinya.
Tersadar dari keterpakuannya karena gadis itu, Abimanyu meneruskan langkahnya yang hanya tinggal beberapa lantai lagi sampai di ruang kerjanya.
Ingatannya merekam semua gerak-gerik anak magang yang baru saja ditemuinya.
Aku akan kembali nanti untuk mencari tahu pemilik senyum manis itu, gumamnya dalam hati.
Hari pertama magang membuat Abimanyu tidak bisa meluangkan waktu mencari keberadaan gadis pemilik saputangan biru itu. Ada rasa ketertarikan yang membuat dia ingin segera menemui lagi pemilik senyum yang membuatnya terpesona itu.
Sementara gadis pemilik sapu tangan itu pun sepertinya sibuk sehingga melupakan janjinya untuk mentraktir makan siang laki-laki yang ditabraknya.
Dua hari kemudian Abimanyu mencari-cari alasan untuk bisa ke lantai 5 yang bukan menjadi area magangnya. Dia berusaha mencari gadis itu, namun tidak berhasil menemukannya.
Dari informasi yang dia dapat setelah bertanya ke beberapa anak magang lainnya dia mengetahui jika semua anak magang perempuan sedang ditugaskan ke kantor pusat untuk membantu kegiatan amal.
Dari ciri-ciri yang diceritakannya ke seorang anak magang di lantai 5 itu, Abimanyu meyakini jika nama pemilik sapu tangan itu adalah Alexandria. Karena menurut pemuda itu hanya Alexandria yang bertubuh tidak terlalu tinggi di antara peserta magang perempuan lainnya di lantai lima.
Namun sepertinya takdir belum berpihak pada Abimanyu. Beberapa hari kemudian gadis pemilik saputangan panda itu telah kembali ke Sumatera, setelah menyelesaikan masa magangnya sebelum sempat menenuhi janjinya untuk mengajak laki-laki yang ditabraknya tak sengaja di tangga darurat untuk makan siang.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 158 Episodes
Comments
Etik Widarwati Dtt Wtda
ooo tmn magang pemilik perusahaan tuan muda jg
2024-06-06
0
Uya Memang Surya
waahh bgitu ceritanya ya
2022-11-17
0
anotherbyl
Tim Devon doonggg🙂
2021-11-07
3