Kembali Melawan Musuh

Alexa merasa heran karena ia tak bisa membaca pikiran orang yang ada di balik kursi yang menjadi atasan dari dua anak buahnya yang menculiknya.

"Kenapa aku tak bisa menembus pikiran orang di hadapanku ini ya? sehingga aku tak tahu apa maksud ia sebenarnya dan siapa ia sebenarnya," batin Alexa.

"Hem, percuma kamu mencoba menembus pikiranku. Kamu tidak akan tahu siapa aku sebenarnya," ucap orang itu.

"Kali ini aku menghadapi musuh yang luar biasa, karena mampu mengetahui isi hatiku ini," batin Alexa.

"Kamu benar sekali Alexa, aku memang luar biasa karena tahu apa pun yang sedang kamu pikirkan. Tetapi kamu tak bisa mengetahui apa yang ada di pikiranku. Makanya kamu akan aku jadikan budakku, dan juga kakakmu itu yang saat ini sedang ada di sekitar tempat ini untuk mengintaiku," ucapnya seraya terkekeh.

"Astaga, ia juga tahu jika Ka Alex sedang ada di sekitar sini. Berarti Kakak sedang dalam bahaya, lantas aku harus bagaimana?" batin Alexa panik.

"Alexa, kamu tak usah panik seperti itu. Aku tidak akan menyakiti kakakmu, justru aku akan membuat kakakmu itu berkumpul bersamamu. Kalian berdua jika bersama akan mempunyai kekuatan yang sangat luar biasa," ucapnya.

Dari tadi orang itu tak menampakkan wajahnya pada Alexa, ia terus saja membelakangi Alexa.

"Kenapa kamu tak berani menatapku, apa wajahmu itu teramat jelek hingga malu untuk melihat ke arahku?" ucap lantang Alexa dengan tak ada rasa takut sedikitpun.

"Hem, berani juga kamu ya? belum saatnya kamu tahu siapa aku, nanti jika kakakmu sudah bersama dirimu pasti kamu akan tahu siapa aku," ucapnya masih saja menyembunyikan wajahnyadi balik kursi.

Alexa benar-benar bingung karena ia tak bisa menembus pikiran si penculik, justru si penculik malah tahu isi hatinya.

"Bagaimana ini, supaya apa yang aku pikirkan tidak di ketahui olehnya," batin Alexa.

"Kamu tak perlu berpikir berat seperti itu. Karena apapun yang kamu pikirkan aku tahu semuanya," ucapnya tiba-tiba.

"Aku ingin ke toilet karena sudah tak tahan lagi perutku mules," ucap Alexa tiba-tiba.

"Aku yakin ini hanya alasanmu saja, pasti kamu ingin melarikan diri kan?" ucap orang itu.

"Baiklah, jika kamu tak mengizinkan aku untuk ke toilet. Aku juga tidak keberatan jika buang air kecil dan air besar di sini."

Alexa sengaja berpura-pura dengan dia jongkok dan akan melepas celananya.

Hingga pada akhirnya, orang tersebut memanggil salah satu anak buahnya untuk mengantar Alexa ke toilet.

"Nah aku rasa jika di sini aku bisa dengan tenang menghubungi Ka Alex," batin Alexa

Sejenak ia memejamkan matanya memusatkan pikirannya untuk menghubungi Alexus dan pada akhirnya mereka bisa saling berkomunikasi.

"Alexa, kamu sekarang ada dimana? kenapa tadi aku tak bisa menghubungimu?"

"Ka, saat ini musuh kita bukan sembarangan. Aku tak bisa baca pikirannya, tapi ia malah bisa baca pikiranku. Dan ia juga tahu kakak ada di sekitar sini. Ia akan menangkap kakak juga, kita akan di jadikan budak olehnya ka."

"Aku rasa di toilet ini, ia tak akan tahu jika aku sedang menghubungi Kaka."

"Ka, aku bingung bagaimana caranya untuk bisa menghadapi lawan kita ini karena ia bisa baca pikiranku."

"Kamu tenang saja, Lexa. Aku akan cari tahu kelemahannya dengan aku tanya pada kakek buyut."

"Tapi bagaimana caranya kakak bisa menemuinya selain lewat mimpi?"

"Nah itu, aku akan tidur sejenak dan pasti kakek buyut akan datang ke dalam mimpiku."

"Ya sudah, jika perlu nanti kamu juga tidur sejenak supaya bisa bertemu dengan kakek buyut. Karena jika kami sudah bersama si penculik kita tak bisa lagi berkomunikasi. Ia pasti akan tahu rencana kita karena bisa membaca pikiranmu."

"Tok tok tok tok tok "

Anak buah penculik mengetuk pintu kamar mandi karena Alexa sudah cukup lama di dalam kamar mandi.

"Cepat, lama sekali! buang air apa tidur!" bentaknya.

"Iya, ini sudah selesai. Sabar dikit kenapa sih om." Alexa keluar seraya mengerucutkan bibirnya.

Dia pun langsung di cekal lengannya oleh anak buah si penculik dengan sangat kencang.

"Sayangnya aku tak bisa mengendalikan pikiran orang, jika aku bisa seperti Ka Alex. Pasti aku sudah kendalikan pikiran orang ini supaya melepaskan aku," batin Alexa.

Kini Alexa di bawa ke sebuah kamar yang bagus.

"Ini kamarmu, dan jangan sekali-kali kamu mencoba kabur!" ucap salah satu anak buah penculik itu seraya mendorong tubuh kecil Alexa dengan kasar masuk ke dalam kamar itu.

"Sialan, apa nggak bisa pelan sedikit!" bentak Alexa seraya membanting pintu kamarnya karena kesal pada pria itu.

"Sebaiknya aku tidur sekarang juga supaya aku bermimpi seperti Ka Alex."

Saat itu juga, Alexa merebahkan tubuh mungilnya di pembaringan yang besar dan empuk.

Ia pun lantas memejamkan matanya untuk tidur, apa yang di lakukan oleh Alexa juga di lakukan oleh Alexus. Ia tidur di sebuah semak di balik persembunyiannya.

Keduanya benar-benar terlelap dalam tidur nyenyaknya. Untung saja Alexa dan Alexus itu tergolong anak yang gampang untuk tidur.

Dalam mimpi mereka bertemu dengan kakek buyut.

"Kalian tak usah bertanya, kakek sudah tahu apa yang sedang menjadi permasalahan kalian."

"Lexa, kamu bisa hadapi musuhmu yang sekarang jika di sampingmu ada kakakmu. Kamu pancung saja supaya ia tahu persembunyian kakakmu. Dan biarkan ia menangkap kakakmu."

"Satu pesan kakek, jangan pernah sekali-kali kalian menatap ke arah matanya. Kalau bisa kalian ikat mata kalian masing-masing saat kalian sudah bersama."

"Dan pada saat itu kalian akan langsung bisa melawannya secara perlahan-lahan. Tetapi jika kalian lengah dan lupa menatap matanya, kalian akan menjadi budaknya selamanya."

"Alexus-Alexa, bawalah cermin supaya pada saat ia menatap kalian. Ia melihat wajahnya sendiri dari pantulan kaca cermin."

"Nanti kalian akan tahu apa yang Alan terjadi sesidah itu. Dan untuk tugas selanjutnya, adalah tugasmu Alexus."

"Jangan kamu merubah

ia menjadi batu atau binatang yang kecil. Tetapi rubahlah ia menjadi benda kesukaanmu. Yang kelak akan menjadi salah satu alat saktimu, Alexus."

Setelah kakek buyut mengatakan banyak hal, ia pun menghilang begitu saja dari mimpi si kembar.

Dan saat itu juga si kembar terbangun dari tidurnya. Alexus sengaja menampakkan diri supaya di tangkap oleh anak buah si penculik itu. Semua di jalankan oleh Alexus sesuai arahan dari kakek buyut di dalam mimpinya barusan.

"Baguslah, kini kalian berdua sudah bersama dan kamu Alexa aku akan kabulkan keinginanmu untuk bisa melihat wajahku yang sebenarnya."

Saat itu juga penculik itu berbalik dari kursi yang ia duduki, menampakkan wajahnya pada Alexa dan Alexus.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!