Berhasil Kabur

Kecemasan Alexa terus saja ada di dalam hatinya. Dia bingung harus berkata apa pada orang tuanya nanti jika sampai rumah di tanya macam-macam. Hingga pada akhirnya pada saat dirinya di jemput oleh sopir pribadi, dia tak mau langsung pulang ke rumah.

"Loh non, mana Den Alex?" tanya sang sopir.

Alexa pun tak sungkan menceritakan perihal penculikan terhadap Alexus.

"Astaga, lantas bagaimana ini non?" tanya sopir panik.

"Nggak usah panik, pak. Begini saja, kita cari dulu Ka Alex, jangan langsung pulang," pinta Alexa.

"Lah kan kita nggak tahu di mana saat ini Den Alex berada? lantas bagaimana caranya mencarinya, kan nggak ada petunjuk yang kuat non?" tanya sopir merasa ragu.

"Bapak nggak usah khawatir, ikuti saja arahan dari saya," ucap Alexa meyakinkan pak sopir.

Sementara sejenak Alexa terdiam, dia fokus memusatkan pikirannya untuk menemukan jejak mobil yang membawa Alexus. Dia pun terus memberikan arahan pada sopirnya untuk melajukan mobilnya ke arah dimana saat ini mobil yang membawa Alexus berada.

"Stop, pak. Ini tempatnya, jangan berisik ya pak," bisik Alexa.

"Apa non yakin, disini?" tanya sopir lirih.

"Iya, pak. Cuma sekarang ini Ka Alexus belum juga sadarkan diri karena di bius," bisik Alexa.

Alexa terus saja memusatkan pikirannya untuk bisa menghubungi Alexus.

"Ka Alex, cepatlah sadar," ucapnya dengan bahasa batin.

Hingga beberapa menit kemudian, Alexus sadar dan dia sejenak menatap di sekelilingnya.

Diapun lekas merespon panggilan dari adiknya melalui telepati.

"Aku sudah sadar tepatnya aku di sebuah ruangan yang sangat gelap, sepertinya ini sebuah gudang karena baunya tidak enak sekali," ucapnya dalam bahasa batinnya menghubungi Alexa.

"Kak apakah di situ ada yang sedang menjaga dirimu atau kamu sendirian di situ?" tanya Alexa.

Belum juga Alexus menjawab pertanyaan dari adiknya pintu, pintu ruangan tersebut dibuka seseorang.

Kreketttttt...

Muncullah seorang wanita dikawal oleh dua orang pria bertubuh tinggi kekar menghampiri Alexus.

"Hai bocah kecil, ternyata kamu sudah sadar ya. Sayang sekali aku hanya bisa menangkap dirimu sementara kembaranmu tidak tertangkap!"

"Mulai hari ini dan seterusnya kamu akan aku jadikan budakku. Lihat saja ini pembalasan untuk orang tuamu yang juga telah merebut anakku sehingga saat ini dia tidak bersamaku tetapi bersama mereka!"

Mendengar apa yang diucapkan oleh wanita tersebut Alexus sama sekali tak mengerti.

"Jika saja di sini ada Alexa, pasti dia bisa membaca pikiran wanita ini sebenarnya ada masalah apa dia denganku sehingga menangkapku," batin Alexus.

"Tante, sebenarnya tante ada masalah apa dengan orang tuaku kenapa Tante dendam pada mereka? oh ya Tante, tolong dong nyalakan lampu di sini karena gelap sehingga aku tidak bisa melihat wajah cantik

,tante," pinta Alexus.

"Heh bocah, berani sekali kamu menyuruhku seperti itu! tetapi baiklah aku akan menyalakan lampu di gudang ini supaya kamu bisa melihat wajahku dengan jelas, tetapi kamu tidak akan tahu siapa sebenarnya aku ini."

Wanita tersebut memerintah kedua anak buahnya untuk menyalakan lampu di dalam gudang tersebut dan sekarang terlihat jelas wajah wanita itu.

"Jika seperti ini aku bisa mengendalikan pikiran mereka dan aku bisa pergi dari tempat ini secepatnya," batin al6exus penuh dengan tipu muslihat.

"Tante, ternyata cantik juga ya. Dan om berdua ini juga ganteng badannya bagus kekar aku suka itu," celoteh Alexus untuk mengalihkan perhatian mereka supaya mereka menatap dirinya lebih lagi karena ia akan mengendalikan pikiran ketiga orang yang ada di hadapannya tersebut.

"Heh bocah, masih kecil aja sudah bisa merayu orang dewasa apalagi besarnya nanti. Siapa yang mengajarimu seperti ini hah?" ucap wanita tersebut yang tak lain adalah Linda.

"Tante, saya nggak merayu tapi saya memuji para cantik tante," ucap Alexus terus menatap mata Linda lebih dalam lagi dan juga sesekali menatap kedua anak buahnya itu.

"Enak saja kamu panggil aku dengan sebutan tante! sejak kapan aku menikah dengan om kamu,hah? kalau manggil itu jangan asal ya!" bentak Linda kesal.

"Jika sudah seperti ini aku tidak akan main-main lagi. Aku harus segera mengendalikan pikiran ketiga orang yang ada di hadapanku ini, supaya aku lekas bisa kabur dari tempat ini karena aku tak ingin mommy dan deddy khawatir jika aku belum juga pulang ke rumah," batin Alexus segera melancarkan aksinya.

Dan saat itu juga terjadilah apa yang telah diharapkan oleh Alexus di mana kedua anak buah Linda tiba-tiba melotot ke arah Linda dan mengangkat tubuhnya membawanya keluar dari ruangan tersebut.

"Heh, apa-apaan kalian? kenapa kalian malah bersikap kasar seperti ini terhadapku, kurang ajar sekali lepaskan aku sekarang juga!" teriak Linda tapi sama sekali tak di hiraukan oleh kedua anak buahnya.

Kesempatan ini tak disia-siakan oleh Alexus, dia pun lekas berlari melompat dari jendela supaya dia tak berpapasan dengan Linda dan kedua anak buahnya yang lewat dari arah pintu. Kemudian dia lekas menemui Alexa dan saat itu juga masuk ke dalam mobil, sang sopir pun dengan cekatan langsung melajukan mobilnya meninggalkan tempat tersebut.

"Syukurlah Aden selamat juga, tadi bapak sempat khawatir takut terjadi apa-apa pada Aden nanti bapak yang akan disalahkan karena bapak yang telah menjemput kalian," ucapnya lega.

"Pak, nanti tak usah menceritakan kejadian ini pada orang rumah ya, jika ditanya kenapa kita terlambat bilang saja tadi kita habis muter-muter sebentar ke taman," pinta Alexa.

"Baiklah, Non Alexa."

Alexa merasa lega karena bisa menemukan keberadaan Alexus, begitu pula dengan Alexus dia juga lega karena berhasil kabur dari cengkeraman Linda dan kedua anak buahnya.

Seperginya Alexus tiba-tiba kedua anak buah Linda sudah sadar dan dia melepaskan cengkraman tangannya pada Linda spontanitas Linda menampar kedua anak buahnya.

Plak Plak

"Kalian kenapa sih, kenapa malah seperti ini terhadapku!" bentak Linda melotot.

"Maafkan kami bos, kami juga tak tahu kenapa kami melakukan hal ini pada bos."

Kedua anak buahnya tertunduk ketakutan melihat amarah yang terlihat dari wajah Linda.

"Apa, kalian bilang tidak tahu? jelas-jelas kalian telah berlaku kasar padaku masih saja mengelak seperti ini!" bentaknya lagi.

"Sumpah bos, seperti ada orang yang membisikkan sesuatu pada kami untuk melakukan hal itu pada anda bos.

Kami juga tak bisa menolaknya entah bagaimana itu bisa terjadi begitu saja," ucap salah satu anak buahnya.

"Kalian tahu, karena ulah kalian ini target jadi kabur! cepat kalian cari sekarang juga mungkin masih ada di sekitar tempat ini!" perintah Linda.

Namun pada saat mereka mencari tak mendapati adanya Alexus.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!