Satu bulan berlalu, si kembar jalani hari-hari dengan berbagai ragam pengalaman supranatural.
Dan pada saat ini, ia juga tahu mommynya tengah hamil adik mereka.
"Mommy, jaga Dede bayi dengan baik loh ya. Jangan seperti pada waktu mommy hamil kami, kata Daddy suka loncat jendela," ucap Alexus terkekeh.
"Iya, mommy. Dede bayi itu kelak akan cantik sepertiku," ucap Alexa.
Mendengar apa yang barusan di katakan oleh Alexus dan Alexa membuat Rose dan Michelson terkekeh.
"Dari mana kalian tahu, jika mommy saat ini sedang hamil?" tanya Michelson tak percaya.
"Sebelumnya kami telah di beri tahu oleh kakek buyut jika kami akan punya adik cewek," ucap Alexus.
"Iya, dad. Dan bahkan kakek buyut mengatakan pada kami supaya selalu menjaga kandungan mommy. Dan semalam kami juga bermimpi kakek buyut lagi. Ia yang beri tahu kami jika saat ini mommy sedang hamil satu bulan," ucap Alexa.
Baik Rose maupun Michelson memicingkan alisnya, mereka saling berpandangan satu sama lain. Mereka masih saja tak percaya dengan apa yang dikatakan oleh Si kembar. Mana ada orang yang telah meninggal dunia bisa berkata di dalam mimpi. Yang mereka tahu jika seseorang yang telah meninggal datang ke alam mimpi tidak akan bisa berkomunikasi, hanya bisa diam menatap atau menitikkan air mata atau tersenyum.
"Hem, kamu lihat Lexa. Mommy end Daddy tak percaya sama kita."
"Dad-mom, jika tak percaya bisa periksa saja ke dokter kandungan sekarang juga," pinta Alexa.
Hingga pada akhirnya mereka pun menuruti kemauan si kembar karena mereka juga penasaran.
Saat itu juga Michelson mengajak Rose ke dokter kandungan. Dan alangkah terkejutnya mereka pada saat dokter kandungan yang memeriksa Rose menyatakan jika dirinya memang sedang hamil satu bulan.
"Daddy, kok bisa kebetulan seperti ini ya?' tanya Rose masih saja heran dan belum juga percaya.
"Iya, Mom. Hanya saja kandungan baru satu bulan belum jelas jenis kelaminnya," ucap Michelson.
"Dad, jika kelak anak ini juga seperti dua kakaknya yang punya kekuatan supranatural bagaimana ya?" tanya Rose heran.
"Ya kita harus selalu bersyukur saja dengan kelebihan yang di miliki oleh anak-anak kita, toh tidak semua anak yang di karuniai sebuah kelebihan," ucap Michelson.
"Tapi yang mommy nggak suka itu pasti ada saja orang jahat yang berniat tak baik pada anak-anak kita. Dan mommy nggak mau terjadi hal buruk pada anak-anak kita, dad."
"Sudahlah, mom. Jangan pernah khawatir yang berlebihan itu tak baik, apalagi kamu saat ini sedang hamil muda. Positif thinking saja jika yang kuasa akan selalu menjaga anak-anak kita," ucap Michelson mencoba menenangkan hati Rose.
"Hem, baiklah dad."
Saat itu juga Michelson mengajak Rose untuk kembali ke rumah. Dan pada saat mereka telah sampai di rumah, langsung saja si kembar menghampiri mereka.
'Bagaimana hasil pemeriksaannya, dad-mom?" tanya Alexus penasaran.
"Hem, apa yang kalian katakan benar adanya. Saat ini Mommy sedang hamil satu bulan," ucap Michelson antusias.
"Tapi adik kalian ini belum bisa di USG karena baru berusia satu bulan, jadi belum tahu cewek atau cowok," ucap Rose.
"Nggak apa-apa, mom. Toh kami sudah tahu dari kakek buyut jika kelak adik kami itu seorang cewek," ucap Alexa.
"Awas loh ya kalau kalian kelak mengajari hal-hal yang bersifat supranatural pada adik kalian ini," ancam Rose.
"Kami tidak akan mengajarinya, karena tanpa di ajari kami, ia akan bisa dengan sendirinya karena dari lahir memiliki kekuatan supranatural tapi lebih hebat dari kami," ucap Alexa.
"Maka dari itu selama adik kami masih ada di dalam kandungan harus dijaga ekstrak ketat, karena banyak sekali yang menginginkannya," ucap Alexus.
Mendengar apa yang barusan dikatakan oleh Alexus, Michelson dan Rose saling berpandangan satu sama lain.
"Siapa yang mengatakan hal itu pada kalian? apakah kakek buyut lagi?" tanya Rose.
Si kembar hanya menganggukkan kepalanya serentak seraya tersenyum sumringah.
"Hem, padahal aku ingin anakku normal biasa saja tanpa memiliki kelebihan yang membuat banyak dari dunia kegelapan menginginkan mereka semua," batin Rose seraya menghela napas panjang.
Selagi perjalanan pulang, ada hal yang membuat mereka sempat terhenyak kaget. Tiba-tiba ada seekor burung raksasa mengangkat mobil mereka dan membawanya terbang.
Sementara semua kendaraan yang sedang berlalu lalang, tiba-tiba berhenti serentak tak bergerak sama sekali.
"Kenapa ini kenapa, kok mobilnya bisa terbang seperti ini?" Rose mendadak panik.
"Tenang saja mommy, nggak usah panik. Mobil kita dibawa terbang sama burung rajawali raksasa," ucap Alexa yang sudah tahu akan terjadinya suatu bahaya.
"Daddy, tolong waspada ya. Jaga mommy selalu karena burung rajawali raksasa ini juga salah satu makhluk yang sedang menginginkan adik bayi," ucap Alexus.
"Astaga, ada-ada saja dech. Kenapa mendadak hidup kita kok jadi penuh kegaiban seperti ini, dad?" Rose menghela napas panjang.
Dia tak menyangka akan mengalami berbagai hal aneh sejak memiliki anak si kembar.
"Nikmati saja, mom. Toh asik juga kan, mobil kita terbang di bawa burung rajawali raksasa?" canda Michelson terkekeh.
"Daddy, dalam kondisi seperti inilah masih bisa bercanda saja," ucap Rose kesal.
"Mommy, apa yang Daddy katakan ada benarnya. Nggak usah di bawa panik, kami bisa hadapi burung rajawali ini dengan satu syarat mommy dan Daddy nggak usah panik. Karena sumber kekuatan kami itu sebuah ketenangan. Jika berisik dan panik, kami tidak bisa konsentrasi untuk menggunakan energi supranatural kami," ucap Alexus.
Hingga akhirnya Rose mencoba bersikap tenang supaya kedua anaknya bisa berkonsentrasi untuk melawan burung rajawali raksasa tersebut.
Burung rajawali menurunkan mobil yang di tumpangi keluarga Roae di sebuah Padang belantara yang di tumbuhi rerumputan hijau.
"Kita di mana ini?" Rose celingukan dan akan keluar dari mobil tapi di tahan oleh Alexus.
"Jangan keluar, mom. Kita harus selalu waspada dengan setiap bahaya yang akan mengancam," cegah Alexus.
Rose diam menuruti perkataan anaknya. Semua yang ada di dalam mobil diam tak bersuara. Akan tetapi tiba-tiba terdengar begitu banyak suara burung yang sedang terbang.
Dan burung-burung itu mendarat di Padang rumput luas tersebut.
"Astaga, apa aku dan anak serta anakku akan di mangsa burung-burung yang begitu banyaknya itu?" batin Rose mulai panik.
Mereka fokus menatap ke arah semua burung tersebut. Pantas burung rajawali raksasa tadi mendarat tepat di hadapan burung-burung yang kecil tadi.
Burung rajawali raksasa itu berubah wujud menjadi seorang sosok pria yang tinggi kekar dan tampan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 36 Episodes
Comments