Pria tampan jelmaan dari burung rajawali raksasa itu membuka paksa pintu mobilnya. Dan ia meraih tangan Rose menariknya keluar.
"Hey, apa-apaan ini? jangan kamu ganggu istriku!" bentak Michelson ia lekas keluar menghampiri pria jelmaan itu.
Namun Michelson hanya manusia biasa hingga ia tak bisa melawan pria jelmaan itu. Sementara Alexa dan Alexus terus saja menutup matanya seraya bergandengan tangan. Mereka benar-benar memusatkan pikiran mereka untuk bisa melawan pria jelmaan itu beserta ribuan rajawali kecil.
Tiba-tiba si kembar bisa membagi diri mereka menjadi begitu banyaknya dan mereka juga telah ada di sekeliling burung rajawali kecil yang jumlahnya ribuan. Alexa dan Alexus berubah banyak menjadi ratusan ribu.
Saat itu juga si kembar palsu menyerang para burung rajawali dan juga Alexa dan Alexus yang asli menyerang pria jelmaan burung yang sedang lengah karena melihat begitu banyak sosok Alexa dan Alexus yang sedang menyerang semua anak buahnya.
Baik Rose maupun Michelson terperangah pada saat melihat aksi kedua anak mereka. Dan mereka juga heran begitu banyak wujud yang menyerupai si kembar. Mereka terus saja terpana menatap kepiawaian si kembar dalam berkelahi. Bahkan mereka tak tahu mana anak mereka yang asli.
Pria jelmaan dari burung rajawali raksasa itu terus saja berkelahi dengan si kembar. Sementara di kembar telah terlebih dahulu menyelematkan Rose yang sempat di sandera oleh pria itu. Dan saat ini Rose aman bersama Michelson.
Pertikaian terus saja terjadi dan pada akhirnya si kembar mampu mengalahkan lawan. Dan saat itu juga Alexus merubah pria jelmaan burung rajawali raksasa itu menjadi burung kecil yang tak punya kekuatan lagi.
Setelah pria jelmaan itu berubah wujud, semua burung rajawali kecil juga berubah wujud pula menjadi burung kecil. Semua jelmaan si kembar juga hilang begitu saja dan kini nampak si kembar yang asli.
"Ka, mau kita apakan burung-burung yang kita buat diam tak bergerak ini" tanya Alexa bingung melihat banyak burung yang diam bagai patung.
"Biar saja mereka itu tetap menjadi patung selamanya, tetapi kita harus pindahkan semua patung ini di tempat yang kira-kira tak kena air atau air hujan."
"Karena mantera yang aku berikan tidak selamanya bisa menahan mereka untuk selamanus menjadi patung jika mereka terkena percikan atau guyuran air hujan."
"Intinya jangan sampai patung-patung ini terkena air, karena mantraku bisa hilang. Tetapi jika selamanya mereka tak kena air. Mantraku juga tidak akan hilang begitu saja.'
Mendengar apa yang di katakan oleh Alexus, lantas Alexa tak berdiam diri. Ia pun miliki ide yang cukup bagus. Ia menyulap sebuah kotak besar dan semua burung itu di masukkan dalam kotak tersebut dan di kunci dengan mantra. Sesudah itu kotak itu di selimut dengan plastik yang tebal dan kain yang tebal. Setelah itu barulah kotak yang sudah di selimuti oleh kain dan plastik di kubur dalam-dalam.
"Sudah aman kan, ka," ucap Alexa seraya menyunggingkan senyumnya.
Alexus tak menjawab hanya merespon dengan kedua ibu jari di angkat dan tersenyum riang.
"Mom, baru kali ini aku melihat aksi genar mereka melawan musuh yang bukan orang biasa," bisik Michelson seraya merangkul istrinya.
"Iya, dad. Aku juga baru pernah melihatnya. Karena kesibukan kita di dalam bekerja hingga kita tak tahu jika kedua anak kita dewasa sebelum waktunya dan juga sangat cerdas dan tak pernah cengeng," ucap rose.
"Aku juga sama sekali tak menyangka jika tumbuh kembang anak kita tidak seperti anak pada umumnya. Walaupun mereka sangat cerdas dan pintar tetapi pada dasarnya mereka tetap saja masih balita dan masih anak-anak," ucap Rose.
"Ya mau bagaimana lagi, semua sudah menjadi takdir yang kuasa jika kita harus memiliki anak-anak yang mempunyai kekuatan supranatural. Lagi pula ini juga bukan suatu hal yang buruk," ucap Michelson.
"Iya, dad. Kita tak bisa melawan takdir kita jika seperti ini. Dan kita harus siap melihat tumbuh kembang anak kita yang sangat hebat ini," ucap Rose seraya menghela napas panjang.
"Mom-Dad, kita pulang sekarang ya," ucap Alexa.
"Bagaimana cara kita bisa pulang sementara kira saja tak tahu saat ini ada dimana?" tanya Rose bingung.
"Iya, Lexa. Tempat ini sepertinya sangat aneh dan bagaimana cara kita pulang?" tanya Rose.
"Mom-Dad, nggak usah khawatir pasti kita akan sampai juga di rumah," ucap Alexus.
"Bagaimana caranya?" tanya Rose ragu tak percaya.
"Dad-mom, kalian
pejamkan matanya saja dan lekaslah kita masuk ke dalam mobil. Karena jika kita terlalu lama di sini juga tak bagus. Sebentar lagi tempat ini juga akan runtuh karena pemiliknya sudah terkubur di dalam tanah.
Kini baik Rose maupun Michelson
langsung saja masuk ke dalam mobil dan tak berkata apapun, tapi mereka menuruti kemauan si kembar untuk memejamkan mata mereka.
Tak lupa si kembar juga ikut masuk ke dalam mobil tersebut. Dan hanya dalam waktu sekejap saja, mobil yang mereka tumpangi ada di pelataran rumah.
"Dad-mom, kita sudah sampai. Bukalah mata kalian," pinta Alexus.
Keduanya terbengong-bengong saat membuka matanya.
"Astaga, bagaimana ini bisa terjadi ya dad?"
"Iya, mom. Kita hampir tak percaya jika sudah ada di pelataran rumah, mom," ucap Michelson seraya celingukan mencari pekerjaan rumah.
Saat itu juga mereka keluar dari mobil melangkah menuju ke dalam rumah. Alexa dan Alexus juga berpamitan pada orang tuanya akan tidur sejenak.
"Dad-mom, kami tidur dulu ya. Karena jika kami telah bertempur dan mengeluarkan kekuatan kami. Pasti kami lemas dan tak kuat," ucap Alexus.
"Kekuatan kami akan kembali setelah kami istirahat sejenak," ucap Alexa.
"Baiklah, tidurlah kalian yang nyenyak supaya tenaga kalian lekas pulih," ucap Rose.
Baik Alexa maupun Alexus cepat melangkah ke kamar mereka masing-masing.
Rose dan Michelson membaringkan tubuhnya di ranjang. Sejenak mereka tak sadar memejamkan matanya tertidur pulas. Di dalam tidur, mereka bermimpi dengan kakek Rose yang sering datang di mimpi si kembar.
"Rose-Michelson, kakek minta maaf baru kali ini datang temui kalian.. Karena kakek sedang mengemban tugas untuk menumpas sejak kejahatan di dunia ini lewat kedua anak kalian. Dan kelak jika anak yang ada di kandungan Rose lahir, ia juga akan memiliki bakat seperti kedua kakak mereka."
"Makanya aku minta kalian agar selalu waspada, dan selalu menjaga janin yang ada di kandungan Rose. Karena setiap waktu bahaya akan selalu datang dan bisa saja secara mendadak menyerang seperti waktu tadi."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 36 Episodes
Comments