Menyelesaikan Permasalahan Raja

Hanya satu jalan supaya Alexa bisa membujuk Raja tersebut, ia pun meminta bantuan pada Alexus.

"Ka, kendalikan pikiran Raja supaya mau mendengarkan apa yang aku katakan. Supaya aku bisa menguak ratu palsu itu," ucap Alexa dengan bahasa batinnya.

"Baiklah, Lexa. Kamu tenang saja, aku pasti akan membuat Raja patuh," jawab Alexus dengan bahasa batinnya.

"Baginda Raja, coba dengarkan saya baik-baik. Biarkan adik saya membantu anda untuk mengetahui ratu yang asli dan yang palsu," ucap Alexus seraya menatap lekat manik hitam sang raja.

Hingga kini sang raja mendengarkan apa yang di katakan oleh Alexus tanpa perlawanan kembali.

"Baiklah, silahkan saja apa ide dari adikmu akan aku laksanakan," titah sang raja saat itu juga.

Alexa mendekati raja tersebut dan berbisik padanya. Raja pun mengangguk tandanya ia mengerti.

"Pengawal, tolong kamu carikan botol kosong yang terbuat dari beling yang ada tutupnya dan lekas bawa kemari!" perintahnya pada salah satu pelayannya.

"Baiklah Baginda Raja."

Tak berapa lama pengawal tersebut telah datang kembali dengan membawa botol kosong yang terbuat dari beling dan ada tutupnya. Pengawal tersebut memberikannya kepada sang raja.

"Hai adinda tercinta ratuku yang paling aku sayangi. Siapakah kiranya diantara kalian berdua yang bisa masuk ke dalam botol ini, itulah ratuku yang asli," ucap sang raja.

"Kanda, mana mungkin aku bisa masuk ke dalam botol. Ada-ada saja, aku ini istrimu yang asli kanda masa iya kamu nggak paham," protes ratu asli.

"Buktikan coba jika kamu asli, lekas masuklah ke dalam botol ini!" titah sang raja.

Akan tetapi ratu asli tersebut menggelengkan kepalanya membuktikan ia tak bisa masuk ke dalam botol tersebut.

"Dindaku sayang, berarti kamu ratuku yang asli. Pasti kamu bisa kan masuk ke dalam botol ini?" titah sang raja pada ratu palsu.

"Jelas saya bisa, kanda. Karena sayalah ratu yang asli," ucap ratu palsu dengan sangat antusianya.

"Jangan hanya ucapan sayang, coba kamu buktikan pada kandamu ini jika kamu itu ratuku yang asli," bujuk sang raja pada ratu palsu.

Dengan semangat yang membara, ratu palsu langsung menjelma menjadi asal hitam dan masuk ke dalam botol tersebut. Dan sang raja langsung menutup botol itu.

"Kanda, kenapa botolnya tmsi tutup? jika seperti ini aku tak bis keluar, bukalah kanda. Aku kan sudah membuktikan padamu jika aku ini ratu yang asli," pinta ratu palsu memohon di dalam botol.

"Hhaaa kamu telah terjebak olehku, mana ada seorang ratu yang berujud manusia bisa masuk ke dalam botol. Kamu ini ratu palsu jelmaan dari jin, kamu telah membohongiku," ucap sang raja kesal.

"Anak kecil, terima kasih karena dia kali kamu telah menolong saya. Pertama telsh menolong menyelamatkan istri saya yang di libur hidup-hidup. Dan kedua menolong saya membongkar ratu yang palsu," ucap Baginda Raja.

"Sama-sama Baginda Raja," ucap Alexa.

"Dinda, maafkan kanda yang telah terpercaya oleh jin itu."

Raja tersebut memeluk istrinya yang tengah hamil tua.

"Ita kanda nggak apa-apa, ini semua karena jin wanita itu yang ingin mengusai kerajaanmu Kanda. Ia menyamar menjadi diriku dan pada akhirnya nanti ia akan membunuhmu untuk mewujudkan keinginannya," ucap ratu asli.

Setelah cukup lama berada di kerajaan antah berantah tersebut, Alexa dan Alexus pun berpamitan pulang. Akan tetapi sebelum mereka pulang di beri sebuah kenang-kenangan.

"Adik kecil, aku minta maaf karena telah meragukan kemampuan kalian. Aku kagum dengan kecerdikan dan kepintaran kalian. Padahal usia kalian paling baru beberapa tahun."

"Sebagai tanda terima kasihku pada kalian berdua, aku berikan cinderamata ini untuk kalian berdua sebagai tanda mata atau kenang-kenangan jika kalian pernah singgah di negeri kami."

Baginda Raja memberikan dua buah kipas sakti untuk Alexa dan Alexus.

"Adik kecil, ini kipas bukan sembarang kipas. Tapi ini adalah kipas sakti, kelak kalian pasti membutuhkan kipas ini."

"Terima kasih, Baginda Raja. Jika begitu kami permisi pamit pulang. Dan jika bisa, botol yang berisikan jin tersebut di kubur saja, karena jika di buang itu bisa sangat berbahaya."

"Jika sembarang botol itu di buang, kelak akan ada yang mengambilnya dan bisa membuka tutupnya, jin itu bisa lepas dan berulah lagi."

"Jika di buang di lautpu.n suatu saat bisa terbuka. Jadi saran saya, kubur saja botol itu sedalam mungkin. Biar tidak berulah kembali."

Sebelum pergi Alexa memberikan sebuah saran tersebut pada Baginda Raja. Alexa dan Alexus juga menerima kipas yang sangat kecil sekali, bagaikan kipas mainan.

Sementara di apartement Michelson, Rose terus saja gelisah karena beberapa hari anaknya hilang dan sudah di cari kemana-mana tetapi tidak bertemu juga.

"Daddy, bagaimana ini? masa iya tiba-tiba anak kita hilang begitu saja tanpa ada kabar sama sekali?" ucap Rose mulai khawatir.

"Mommy, nggak usah begitu khawatir. Pasti anak kita sedang menjalani panggilan tugas kebaikan dari kakek buyutnya. Pasti nanti juga pulang," ucap Michelson mencoba untuk menenangkan hati istrinya walaupun dirinya sendiri juga merasa tak tenang.

"Ah itu lagi itu lagi, aku bosan mendengarnya Daddy. Masa iya panggilan tugas hingga berhari-hari, apa lagi mereka masih sangat kecil. Dan juga mereka kan harus sekolah, jika seperti ini pasti pendidikan mereka menjadi terganggu," ucap Rose.

"Sudahlah, mommy. Tak usah lagi di buat bingung atau pusing nanti yang ada kamu malah sakit dan kasihan anak kita yang sedang ada di kandunganmu ini."

Michelson mencoba kembali memberikan pengertian pada Rose.

Kini akhirnya Rose diam karena dia sudah merasa lelah beberapa hari ngiceh terus akan tetapi tidak ada hasilnya hanya rasa capek saja.

Esok harinya pukul tiga dini hari pada saat Rose menyambangi kamar si kembar, ia menjadi kaget karena melihat kedua anaknya sedang tertidur pulas di kamarnya masing-masing.

"Hem... sudah ku duga ini ulah kakek buyut. Benar juga apa yang di katakan suamiku jika si kembar sedang menjalankan misi kebaikan."

"Kasihan sekali, baik wajah Alexus maupun Alexa sangat terlihat jelas kelelahan. Tidur mereka begitu nyenyak, pasti telah mengeluarkan banyak energi."

"Hati ini sudah tenang tat kala sudah bisa melihat kondisi si kembar sehat."

Rose kembali ke kamarnya dan ia pun tidur lagi karena masih terasa ngantuk setelah beberapa hari ia uring-uringan tak nyenyak tidur memikirkan keberadaan di kembar.

Pada saat Michelson terbangun, ia mendapati Rose masih ternyenysk dalam tidurnya. Michelson menatap istrinya seraya tersenyum.

"Dulu kamu selalu membuatku khawatir dengan kepergianmu yang tak pernah pamit, kini kamu merasakan apa yang pernah aku rasakan. Kamu khawatir setiap kali si kembar pergi tak pamit," batin Michelson.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!