Beraksi Kembali

Sejak kejadian di laut Michelson menjadi tanda tanya dia pun penasaran dari mana anaknya bisa bela diri hingga dia bertanya pada, Rose.

"Mommy, apakah kamu yang mengajari Alexus beladiri?" tanya Rose menyelidik.

"Nggak kok, Deddy. Aku tidak pernah sekalipun mengajari Alexus maupun Alexa beladiri, tapi memang kerap kali mereka sering melihatku latihan," ucap Rose.

"Apa di sekolahannya ada pelajaran bela diri juga, mom?" tanya Michelson lagi.

"Tidak ada, dad. Memangnya kenapa sih?" tanya Rose heran.

"Memangnya mommy nggak tahu pada saat di laut bagaimana Alexus dengan gesitnya melawan si suami yang telah mencoba melakukan pembunuhan terhadap istrinya itu," ucap Michelson.

"Aku kan sedang fokus menyelamatkan si istri bersama Alexa jadi aku tidak tahu sama sekali kalau waktu itu Alexus melawan si suami itu yang aku tahu Deddy yang melawannya. Biar lebih jelas tanya saja langsung pada anaknya," ucap Rose.

Hingga akhirnya Michelson menyambangi kamar Alexus dan kebetulan anaknya sedang asik bermain komputer.

"Alex, Daddy ingin tanya satu hal padamu dan kamu harus jawab jujur ya," pinta Michelson.

"Ada apa sih dad, kok sepertinya wajah daddy terlihat sangat serius sekali?" tanya Alexus heran.

"Kamu bisa bela diri dari mana?" tanya Michelson.

"Kapan aku melakukan bela diri, dad?" Alexus malah balik bertanya.

"Masa kamu lupa pada saat di laut itu loh," Michelson mencoba mengingatkan Alexus akan kejadian pada waktu di laut.

"Aduh aku lupa membuat daddy melupakan waktu itu," batin Alexus.

"Oh itu, aku cuma iseng sering melihat mommy latihan dan tiba-tiba bisa sendiri ," ucap Alexus jujur.

"Masa iya cuma melihat mommy latihan kamu bisa? kalau begitu daddy ingin melihatmu sekarang juga melakukan gerakan-gerakan yang sering dilakukan oleh mommy jika dia sedang latihan," pinta Michelson.

"Baiklah Daddy, kalau perlu ajak sekalian mommy biar kita melakukan gerakannya secara bersamaan," ucap Alexus tak keberatan.

Saat itu juga Michelson mengajak Rose dan juga Alexus ke ruangan khusus olahraga yang biasa digunakan untuk berlatih bela diri oleh, Rose.

Beberapa detik kemudian Rose melakukan gerakan-gerakan bela diri yang biasa dia lakukan saat berlatih dan Alexus pun mengikuti gerakan-gerakan itu tanpa kesusahan. Dia begitu lincahnya dan gerakan mereka begitu sama tidak ada yang terlewatkan satupun oleh Alexus walaupun Rose bergerak dengan begitu cepatnya.

Setelah melihat hal itu barulah Michelson percaya bahwa anaknya tersebut bisa bela diri hanya dengan melihat istrinya berlatih.

Beberapa menit kemudian, Alexa datang menghampiri Alexus untuk mengajaknya ke rumah teman guna belajar kelompok.

"Ka, kita kan harus ke rumah teman sekarang juga. Untuk mengerjakan tugas kelompok bersama di rumah Laras," ucap Alexa mencoba mengingatkan Alexus.

"Oh iya aku hampir lupa. Dad-mom, aku minta izin untuk pergi ke rumah Laras bersama Alexa guna melakukan kerja kelompok bersama," pinta Alexus.

"Biasanya teman-teman kalian yang datang ke rumah kenapa hari ini kalian yang ke rumah mereka?" tanya Michelson.

Biasanya Alexa dan Alexus yang mengundang teman-temannya untuk kerja kelompok di rumahnya tetapi kali ini dia ingin menyambangi rumah temannya karena dia merasa bosan jika setiap harinya hanya ada di dalam rumah terus.

Belum juga Alexus dan Alexa menjawab pertanyaan dari Michelson, Rose telah berkata terlebih dahulu.

"Daddy, mungkin mereka juga suntuk di rumah terus biarkanlah mereka sesekali ke rumah teman-temannya supaya tidak terlalu suntuk dan juga mereka kan butuh hiburan," bela Rose.

Hingga akhirnya Michelson mengijinkan Alexa dan Alexus untuk pergi ke rumah salah satu teman sekolahnya, akan tetapi dengan catatan mereka diantar oleh sopir pribadi dan jika pulang pun dijemput oleh sopir pribadi keluarga tersebut.

Alexa dan Alexus mengiyakan saja tapi mereka punya rencana pulang untuk tidak minta dijemput oleh sopir pribadi. Mereka telah punya rencana tersendiri yakni akan pulang sendiri.

Mereka pun lekas berangkat ke rumah Laras dengan diantara oleh sopir pribadi. Selama satu jam lamanya mereka di rumah Laras, dan pada saat pulang mereka memutuskan untuk jalan-jalan sejenak.

"Ka, kenapa kita tidak seperti anak-anak yang lain ya? yang bebas bermain di luar," ucap Alexa.

"Mungkin saja itu karena Daddy dan mommy terlalu khawatir pada kita. Apa lagi orang tua kita kan orang penting san ternama. Pasti Daddy dan mommy tak ingin terjadi hal buruk pada kita," ucap Alexus.

"Seharusnya mereka tak perlu khawatir pada kita, karena kita bisa jaga diri. Apa nggak sebaiknya kita jujur saja pada mommy dan daddy kalau kita punya kelebihan," ucap Alexa.

"Jangan, Lexa. Belum saatnya hal ini kita beri tahukan pada mommysab Daddy," ucap Alexus.

Selagi keduanya asik berjalan sambil bercengkrama, tiba-tiba mereka di hadang oleh dua orang pria bertubuh tinggi kekar.

"Heee kalian ini kembar ya?" tanyanya.

"Sudah tahu tanya," ucap Alexa.

"Heh, kami ini teman baik orang tua kalian. Di minta untuk jemput kalian berdua, yuk kita pulang sekarang," ucap salah satu pria itu dan akan meraih tangan Alexa.

Tetapi Alexa secepat kilat menepisnya.

"Ka bersiap-siap," ucap Alexa pada Alexus.

"Tenang, aku sudah tahu kalau mereka berniat tidak baik," ucap Alexus.

Keduanya seperti biasa berbicara dengan mata hati mereka.

Dua pria tersebut akan mengangkat paksa Alexa dan Alexus malah tiba-tiba keduanya terpelanting begitu saja.

Dan Alexus telah berhasil mengendalikan pikiran kedua pria tersebut hingga keduanya saling baku hantam satu sama lain. Kedua pria ini merasa heran, kenapa mereka tak bisa mengendalikan tubuh mereka sendiri, hingga terus sing baku hantam.

Sementara Alexa dan Alexus hanya tersenyum sinis seraya mereka melanjutkan langkahnya dan membiarkan kedua pria tersebut terus saja saling baku hantam.

"Ka, kenapa nggak di lerai? jika terjadi apa-apa dengan mereka bagaimana?" tanya Alexa agak khawatir.

"Nanti juga berhenti sendiri jika mereka sudah merasa lelah, dan kamu tak usah khawatir mereka tidak akan terluka parah," ucap Alexus.

Dan pada saat mereka sedang asik melangkah. Alexa tiba-tiba berkata lagi.

"Ka, akan ada seseorang yang tertabrak mobil. Jadi kakak harus siap-siap untuk menolongnya," ucap Alexa yang tengah berhasil melihat dengan mata batinnya.

Tak berapa lama, Alexus melihat sebuah laju mobil yang begitu cepat dan dari arah berlawanan, terlihat seorang ibu yang sedang mendorong stroller bayinya sedang menyeberang.

"Aahhhhhhhhhh" teriak wanita itu ketakutan.

Sementara si pengendara mobil tiba-tiba telah menghentikan laju mobilnya tanpa arahan sendiri. Padahal dia sama sekali belum menginjak rem mobilnya. Tetapi mobilnya sudah berhasil berhenti dengan sendirinya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!