Alexus Di Culik

Sementara saat ini Reynaldi sudah bekerja di perusahaan milik almarhumah Oma Lani yakni Oma kandungnya sendiri.

Namun dia kerasan tinggal di rumah Michelson dan Rose, apa lagi sejak adanya baby twins yang sangat cerdas dan menggemaskan.

"Rey, sudah beberapa tahun berlalu apa kamu tak ingin menjenguk mamahmu?" tanya Rose pada saat waktu bersantai di ruang tengah.

"Iya, Rey. Bagaimanapun ia adalah mamahmu, bukannya ia sudah keluar dari penjara kan?" tanya Michelson.

"Sudah dua tahun yang lalu, mamah keluar dari penjara. Tapi yang aku dengar sekarang sudah menikah lagi, bahkan rumah peninggalan almarhumah Oma sudah dijual olehnya. Makanya aku tak bertemu," ucap Rey.

"Apa kamu tak coba bertanya pada para tetanggamu yang di sana di mana alamat rumah barunya atau apakah kamu tak menghubunginya lewat ponsel?" tanya Rose.

"Semua sudah aku lalui, Tante. Tak ada satupun tetangga yang tahu dimana saat ini mamah berada, bahkan nomor ponselnya juga tidak aktif sama sekali," ucap Rey.

"Hem, begitu ya? mungkin lain waktu, kamu yang sabar saja ya?" ucap Rose mencoba menghibur Reynaldi.

"Iya, Tante. Tak apa kok, di sini juga aku merasa kerasan dengan kalian semua."

Sama sekali tak ada gurat kesedihan di wajah Reynaldi. Dia begitu bahagia di Mension Michelson. Sebenarnya ada hal yang telah dia sembunyikan dari Michelson dan Rose.

Dia sudah beberapa kali bertemu dengan Linda, tetapi mamahnya itu masih juga belum berubah. Bahkan dia tahu jika saat ini mamahnya menikah dengan penjahat kelas kakap. Seorang mafia dan pengedar barang haram.

Reynaldi merasa malu jika dia jujur tentang kehidupan Linda yang sekarang. Dia malu punya seorang mamah yang tak pernah berubah dari dulu.

"Entah sampai kapan mamah akan berubah, kini dia malah bertambah parah sejak menikah dengan bandar narkoba dan pemimpin mafia," batin Reynaldi.

Sementara di suatu tempat, Linda juga sedang memikirkan Reynaldi.

"Rey, kenapa kamu dari dulu selalu membangkang pada mamah? jika kira mau bekerja sama untuk menyingkirkan Rose. Mungkin saat itu aku bisa menikahi suaminya. Seperti ini aku terpaksa menikah dengan seorang mafia."

"Tapi tak apa, aku akan terus berusaha membalaskan sakit hatiku ini. Walaupun kemarin usaha dua anak buahku gagal. Heran saja masa iya dua anaknya yang masih balita itu hebat?"

Ternyata penyerangan yang terjadi di mall adalah ulah dari anak buah Linda yakni ibu kandung Reynaldi.

Dia takkan mundur hingga benar-benar bisa menyingkirkan Rose dan suaminya.

********

"Mom-dad, kami ini sudah besar dan tak perlu pengawal pada saat di sekolah atau kemana pun. Kami mampu kok jaga dieu sendiri," protes Alexus pada saat dia akan

berangkat ke sekolah bersamaku Alexa.

"Sudah besar bagaimana? kalian baru berumur empat tahun, masih di bawah lima tahun. Masih di sebut balita yakni bawah lima tahun," ucap Michelson.

Michelson dan Rose sama sekali tak tega jika harus membiarkan kedua anak mereka berangkat ke sekolah tanpa adanya pengawalan apa lagi mereka sadar jika banyak sekali musuh yang tersembunyi.

"Mommy, ayo dong berikan saran supaya Daddy nggak pusing seperti ini. Setiap kali kedua anak kita akan berangkat ke sekolah mereka selalu protes untuk tidak ada yang mengawalnya," Michelson mengusap wajahnya dengan kasar.

"Mom-dad, coba kalian lihat ke arahku sebentar saja dan pandang mataku," rengek Alexus.

Baik Michelson maupun Rose menuruti permintaan Alexus, hingga pada akhirnya mereka pun mengizinkan si kembar berangkat ke sekolah hanya di antar oleh Reynaldi tanpa ada yang mengawal.

"Dad, kok kita diam saja sih pada saat anak kita pergi tanpa ada yang mengawal?" tanya Rose bingung.

"Entahlah, mom. Daddy juga tak tahu, sudahlah kita percaya saja pada si kembar, bahwa mereka bisa jaga diri dengan baik," ucap Michelson.

Hampir setiap hari, si kembar berangkat ke sekolah di antar oleh Reynaldi. Karena di samping Rey mengantar si kembar, setelah itu dia langsung berangkat ke kantor.

Pada saat di lampu merah, perasaan Alexa mulai tak enak.

"Ka, akan ada sesuatu terjadi. Akan ada yang menghadang kita, siap-siap saja Ka," ucapnya dengan bahasa batin.

"Ka, Rey. Hati-hati karena ada yang mengikuti kita yakni beberapa pengendara sepeda motor," pesan Alexa pada Rey.

"Hhhaa mana ada, Lexa. Nggak ada kok," Rey malah tertawa ngakak.

Tak berapa lama, apa yang Alexa katakan benar adanya. Ada beberapa pengendara sepeda motor mengikuti laju mobil yang ditumpangi si kembar. Namun Alexus tidak kehilangan ide, dia gunakan kemampuannya dalam hal mengendalikan pikiran orang.

"Lexa, kamu tenang saja. Mereka tidak akan bisa menjangkau kita, justru mereka akan celaka dengan sendirinya dan akan saling bertabrakan," ucapnya dengan bahasa batin pada adiknya.

Alexus fokus pikirannya pada beberapa pengendara motor yang sedang mengikuti laju mobil yang di tumpanginya. Hingga tak berapa lama, para pengendara motor tersebut melajukan motornya dengan cepat sekali.

Hingga pada jarak beberapa meter terjadilah kecelakaan beruntun yang membuat macet lajunya kendaraan yang lain. Hingga pada akhirnya Reynaldi memutar arah untuk mencari jalan yang lain.

Alexus dan Alexa saling tersenyum satu sama lain. Mereka puas karena para penjahat alami celaka sendiri sebelum mereka akan mencelakai si kembar.

Tak berapa lama, sampai juga si kembar di sekolahan. Mereka berbaur dengan teman-temannya seperti layaknya anak-anak seusianya.

Mereka pintar beradaptasi hingga tidak ada yang tahu jika sebenarnya mereka itu memiliki kemampuan lain yang luar biasa.

*******

Pelajaran sekolah telah usai, keduanya pun segera ke pintu gerbang untuk menunggu jemputan mereka.

"Ka, aku mau ke toilet sebentar ya. Karena aku sudah tak tahan ingin buang air kecil." Alexa berlari kecil masuk ke dalam sekolahan lagi.

Pada saat, Alexa sedang ada di dalam toilet. Tiba-tiba Alexus di sergap dua orang dari arah belakang dan di bungkam hingga tak sadarkan diri. Sementara security tak bisa melawan mereka. Alexa juga sudah merasakan hal buruk akan terjadi, akan tetapi pada saat dia berlari keluar, dia terlambat.

Karena Alexus sudah di bawa kabur oleh dua orang yang telah menyekapnya tadi.

"Pak, mana kakak saya?" tanya Alexa seolah tak tahu.

"Maaf, Non Lexa. Den Alex, di culik orang. Pada saat bapak ingin menolong, malah kalah di hajar oleh mereka " ucap security terunduk lesu.

"Ya sudah nggak apa-apa, pak," Alexa mencoba tersenyum walaupun sebenarnya di dalam hatinya gelisah karena dia tak bisa menghubungi Alexus dengan telepatinya.

"Aduh, bagaimana ini? aku tak bisa menghubungi Ka Alex," batin Alexa cemas.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!