Kembali Di Culik

Sejak kejadian Oma Berta kesurupan, kini semua orang yang ada di dalam rumah sudah tak heran lagi dengan kemampuan supranatural yang di miliki oleh si kembar. Semua juga menjaga rahasia ini rapat-rapat.

Ular yang mereka selamatkan selalu menjadi teman mereka. Untuk Nagin selalu ada di kantung celana atau baju Alexus. Untuk anaknya Nagin selalu ada di kantung baju Alexa.

Si kembar selalu membawanya, jika mereka sedang ada di luar ruangan rumah. Karena kedua hewan ini akan selalu membantu si kembar, itu sudah tertulis dalam mimpi si kembar.

Pada saat si kembar berada di dalam kelasnya, mereka mulai merasakan udara di dalam ruangan tidak seperti biasanya.

Ada hawa yang tak enak, yakni sebuah hawa kejahatan.

"Ka, sepertinya ada hal yang mencurigakan di dalam kelas ini. Tapi aku juga belum tahu apa itu," ucap Alexa dengan bahasa batinnya.

"Aku juga merasakan di kelas ini kok beda ya, nggak seperti biasanya. Semua teman kita seolah seperti robot tak ada senyum sedikitpun tapi mereka menatap tak suka pada kita," ucap Alexus.

Tiba-tiba semua teman kelas si kembar menghampiri mereka dengan sorot mata yang aneh. Bahkan tiba-tiba kuku tangan mereka berubah menjadi panjang dan siap mencabik mangsanya.

"Lexa, kakak tak bisa mengendalikan pikiran mereka. Ada apa ini?" tanya Alexus dengan telepatinya.

"Karena pikiran mereka sudah ada yang mengendalikan, ka. Kita harus mencari tahu siapa orang yang ada di balik semua ini," ucap Alexa.

'Lantas bagaimana caranya?" tanya Alexus bingung.

"Ka, kita pusatkan pikiran kita bersama dan kita gabungkan tenaga kita berdua. Pejamkan mata Kaka dan pegang kedua tanganku erat."

Saat itu juga baik Alexa dan Alexus memusatkan pikiran mereka dan memejamkan matanya. Tak berapa lama, keluarlah sinar terang bercahaya menyilaukan dari tubuh keduanya. Hingga membuat semua teman mereka yang ingin mencabik-cabik mereka terpental begitu saja pada saat akan menghampiri mereka.

Seberkas asap gelap pekat keluar dari tubuh semua teman kelas si kembar. Dan asap itu menyatu menggumpal. Sementara semua siswa yang ada di dalam kelas tersebut pingsan tak sadarkan diri.

Sementara gumpalan asap hitam itu menjelma menjadi seorang pria bertubuh tinggi besar menghampiri si kembar yang dari tadi fokus meditasi.

Gumpalan asap hitam yang menyerupai pria itu mencoba menyerang si kembar tapi tetap tak bisa juga. Hingga pada akhirnya gumpalan itu menghilang begitu saja.

'Ka, sepertinya ia sudah pergi."

Saat itu juga si kembar membuka mata mereka, dan lantas memindahkan semua teman kelasnya ke bangku masing-masing hanya dengan hentakan jari telunjuk mereka saja.

Beberapa menit kemudian, semuanya tersadar dari pingsannya.

"Eh, aku juga tadi seperti mimpi loh. Dimana aku itu kuku tangannya memanjang. Dan di dalam mimpiku, aku itu akan mencakar Alexa dan Alexus," ucap salah satu anak.

Dan bahkan semua mengatakan hal yang sama telah bermimpi seperti itu. Hal ini membuat Alexa dan Alexus tersenyum. Apa lagi pada saat teman-temannya bertanya apakah mereka juga alami mimpi yang sama.

"Lexa, Alex. Apa kalian juga mimpi seperti kami?" tanyanya.

"Iya, hanya saja kami lebih seram, karena di dalam mimpi kami, kalian menghampiri kami dengan kuku tajam kalian. Dan akan mencabik-cabik kami hingga kami berlari minta pertolongan," ucap Alexus sekenanya menahan tawanya.

Kini kelas kembali seperti sediakala, dan tak lama kemudian datanglah guru yang sudah siap dengan mata pelajaran yang akan di berikannya kepada semua muridnya.

Pelajaran sekolah berlangsung hingga siang jam dua belas, dan berhenti sejenak untuk istirahat. Baik Alexa dan Alexus lebih nyaman istirahat di dalam kelas sembari makan bekal makanan yang telah di siapkan oleh Rose.

Hampir setiap hari, si kembar membawa bekal makanan dan buah serta minuman. Mereka juga tak pernah komplen dengan semua itu. Apalagi mereka anak yang jenius hingga tahu jika semua itu demi kesehatan mereka.

Mereka tak pernah iri jika teman sekelas mereka jajan di kantin dengan sesuka hati, tapi mereka hanya memakan bekal dari rumah. Walaupun mereka di beri uang saku dan di izinkan untuk sesekali jajan, tapi si kembar justru sungkan.

Mereka lebih suka uang saku mereka diberikan pada anak jalanan atau fakir miskin yang kerap kali mereka temui pada saat pulang sekolah.

Beberapa jam kemudian, bel pulang sekolah berbunyi. Semua murid berhamburan keluar ruangan dan berlari ke pintu gerbang sekolah dimana sudah ada jemputan bagi semuanya.

Ada yang di jemput dengan sopir pribadi, ada yang di jemput baby sitter. Bahkan ada yang di jemput oleh mamah atau papah mereka. Begitu pula dengan si kembar yang telah di jemput oleh sopir pribadi keluarga mereka.

Secepat kilat keduanya langsung berlari masuk ke dalam mobil tersebut. Rasa lelah dan cape yang mereka rasakan membuat pikiran mereka tak fokus.

Mereka telah mengeluarkan energi banyak hingga konsentrasi hilang. Padahal saat ini mereka telah masuk dalam perangkap baru.

Mobil yang mereka tumpangi itu bukanlah mobil jemputan mereka, sopirnya juga bukan. Ada seseorang berilmu hitam yang mampu menjelma menjadi wujud manusia.

Karena terasa lelah, tak sadar si kembar tidur begitu saja di dalam mobil. Si sopir melirik sinis pada di kembar.

"Tidurlah yang nyenyak, dan pada saat kalian terbangun sudah ada di tempat yang jauh yang tidak kalian ketahui," gumam si sopir.

Tiba-tiba mobil melesat terbang berjalan di atas udara bak layaknya seperti pesawat terbang yang terbang tinggi di atas awan.

Hingga beberapa menit, mobil ini turun di sebuah gua yang sangat gelap. Dan pada saat sopir akan memindahkan si kembar dengan menyentuh tubuh si kembar, ia justru bagai tersengat aliran listrik.

"Sialan, kenapa kedua anak ini sama sekali tak bisa aku gapai? apa aku harus gunakan kekuatan ku untuk mengeluarkan mereka dari mobil ini?" batinnya kesal.

Hingga saat itu juga si sopir palsu itu mengerahkan tenaganya untuk memindahkan si kembar keluar dari mobil dan membawanya ke dalam gua.

Akan tetapi kembali lagi tak bisa ia lakukan. Justru ia terpental begitu kerasnya. Ia tak tahu jika di dalam tubuh Alexus dan Alexa ada yang melindungi, sejak mereka memakai cincin dan gelang pemberian kakek buyut.

Jika kondisi tidur cincin dan gelang tersebut berfungsi menjaga tidur mereka hingga tak ada yang bisa menggangu mereka sama sekali.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!