Nasehat Kakek Pada Rose

Begitu banyak kejadian selama ini di dalam kehidupan Rose dan Michelson terutama pada anak-anak mereka yang masih teramat kecil.

"Daddy, aku pikir setelah kita mempunyai keturunan sudah tidak ada lagi suatu permasalahan yang sangat pelik. Aku pikir kehidupan rumah tangga kita akan adem ayem tanpa ada permasalahan. Ternyata pemikiran aku salah malah sekarang permasalahan yang kita hadapi lebih besar karena anak-anak kita memiliki kemampuan supranatural," keluh kesah Rose.

"Mom, selama kita masih hidup di dunia ini tentu saja ada permasalahan yang akan selalu kita hadapi. Tidak mungkin tidak ada suatu permasalahan entah itu permasalahannya kecil atau besar pasti akan kita lalui di dalam kehidupan."

"Walaupun belum berumah tangga juga akan mengalami sebuah problema hidup atau masalah. Intinya selama kita masih ada di dunia ini tak akan luput dari yang namanya suatu masalah."

"Tak usah diambil pusing, mommy. Jalanilah kehidupan kita ini bagaikan aliran sungai yang mengalir begitu saja dan yakinlah bahwa setiap permasalahan yang terjadi dalam kehidupan rumah tangga kita pasti akan bisa terselesaikan dan ada jalan keluarnya."

Michelson terus saja menasehati istrinya yang saat ini sedang berkeluh kesah karena tiada henti permasalahan terus saja terjadi dalam kehidupan rumah tangga mereka yang menimpa lewat kedua anak mereka.

"Iya juga sih, Daddy. Tapi mommy rasa ini tak adil untuk kedua anak kita. Karena mereka masih teramat kecil untuk berhadapan dengan musuh yang tak sepantasnya menjadi lawan mereka. Apa lagi musuh-musuh anak kita ini begitu menyeramkan karena bukan dari golongan manusia," ucap Rose.

"Jika aku boleh menawar dan meminta, aku akan meminta biar aku saja yang menjadi ganti si kembar untuk menghadapi musuh mereka. Biar si kembar hidup sewajarnya saja layak anak seusia dirinya tanpa terbebani oleh tanggung jawab dari kakek buyut mereka," protes Rose.

"Apa lagi anak ini yang sedang ada di dalam kandunganku juga sudah di perkirakan akan menjadi anak seperti kedua kakaknya. Haduh kenapa seperti ini sih, Daddy?" keluh kesah Rose.

"Mommy, seharusnya kita bersyukur karena anak-anak kita terlahir pintar cerdas dan mandiri. Serta terpilih menjadi pahlawan pembela kebenaran," ucap Michelson.

"Hem Daddy tak bisa mengerti bagaimana jika menjadi seorang ibu. Tak bisa memahami naluri seorang ibu. Sudahlah Daddy, lebih baik aku istirahat saja."

Rose berlalu pergi dari hadapan suaminya, ia melangkah menuju ke kamarnya dan merebahkan tubuhnya hingga tak sadar kini ia terlelap dalam tidurnya. Di dalam tidurnya ia kembali bertemu dengan kakek.

"Rose, kenapa kamu banyak berkeluh kesah? seharusnya kamu tak usah khawatir karena setiap kali si kembar sedang menghadapi musuh, aku selalu ada di dekat mereka walaupun aku ini tak terlihat."

"Percayalah padaku, Rose. Tidak akan terjadi apa-apa pada anak-anakmu. Mereka itu sudah di takdirkan di ciptakan sebagai anak yang tak terkalahkan."

Walaupun di dalam mimpi, kakek telah memberikan pengertian pada Rose. Akan tetapi Rose tetap tak terima saja dan ia pun protes pada kakek.

"Kek, kenapa tidak aku saja yang menggantikan posisi si kembar? biar aku saja yang mengemban tugas si kembar," ucap Rose.

"Kamu tidak akan sanggup melawan para musuh si kembar. Karena hanya seorang anak yang masih suci yang bisa mengalahkan musuh-musuh tak terlihat," ucap si kakek.

Di dalam mimpinya, Rose sudah tidak sanggup lagi untuk berkomentar dan ia hanya diam saja.

"Rose, kakek minta kamu tak usah lagi berkeluh-kesah dan tak usah lagi khawatir. Percaya saja pada segala yang kakek katakan. Sekarang kamu fokus saja pada kehamilanmu itu. Supaya anakmu terlshir sehat. Dan kamu juga selalu sehat," nasehat kakek di dalam mimpi Rose.

Tak berapa lama, Rose pun terbangun dari tidurnya. Ia mengerjapkan matanya seraya menatap langit-langit kamar.

"Kakek tahu saja apa yang sedang aku resahkan, hingga di dalam mimpi dia datang menemuiku dengan segala nasehatnya. Ternyata memang benar jika kakek selama ini memperhatikan segala yang terjadi di kehidupanku," batin Rose.

"Baiklah, kek. Aku akan menuruti nasehat kakek. Aku akan fokus dengan kandunganku ini dan juga tidak akan lagi berkeluh-kesah seperti tadi."

"Aku minta maaf ya, kek. Karena sudah meragukan kemampuan kakek."

Rose menggerutu sendiri seraya mengingat segala yang dikatakan oleh kakek di dalam mimpinya barusan.

Sementara saat ini si kembar sedang belajar bersama di kamar Alexus. Tetapi tiba-tiba Alexa terpaku terdiam sendiri.

"Alexa... tolong...hanya kamu yang bisa menolongku ..Alexa..."

Ia mendengar seseorang meminta tolong tapi ia tak tahu dimana sumber suara itu.

"Siapakah kiranya yang meminta tolong padaku ya?" batin Alexa semakin penasaran ingin tahu suara yang meminta tolong tersebut.

Alexus menatap heran pada adiknya yang tiba-tiba diam bengong tak berkata apapun.

"Lexa, apa kamu baik-baik saja?" tanya Alexus menyelidik.

"Aku sedang tidak baik, ka. Karena aku mendengar ada teriakan minta tolong tapi aku bingung siapa itu?" ucap Alexa masih saja menajamkan pendengarannya.

"Coba kamu ajak ia komunikasi dengan telepati dan tanyakan segala hal yang ingin kamu tanyakan," saran Alexus.

"Baiklah, ka. Kakak jangan banyak tanya dulu ya, karena aku akan fokus dengan suara rintihan minta tolong," ucap Alexa.

"Baiklah."

Alexa sejenak diam, ia sengaja fokus dan konsentrasi untuk mendengarkan rintihan minta tolong padanya.

"Hay, siapa kamu dan ada dimana?" tanya Alexa dengan bahasa batinnya.

"Lexa, tolong.....aku di kubur hidup-hidup oleh seseorang yang bukan manusia. Dan saat ini orang itu juga berniat jahat pada suamiku. Lexa, tolong....

"Aku akan menolongmu, tapi di mana sekarang lokasimu. Supaya aku bisa datang untuk secepatnya menolong dirimu, Nyonya?" tanya Alexa dengan bahasa batinnya.

"Baiklah, Nyonya. Aku akan melihat dulu di sekeliling Nyonya, supaya aku bisa datang menolong."

Alexa mengamati sumber suara tersebut, dan mulailah penglihatannya jelas terlihat suatu lokasi yakni di sebuah perkebunan teh.

"Baiklah, nyonya. Sekarang juga aku dan kakakku akan menolong anda. Bertahanlah sejenak ya."

"Baiklah, Alexa. Aku akan tunggu kedatanganmu segera."

Setelah cukup lama berkomunikasi dengan seorang wanita yang meminta tolong. Alexa membuka matanya.

"Ka, sekarang juga kita ke lokasi dimana ada seorang wanita yang di kubur hidup-hidup," ajak Alexa.

"Apa kamu sudah yakin dan pasti tentang lokasinya. Coba kamu lihat ulang supaya kita tidak salah tempat," ucap Alexus.

"Ka, aku sudah sangat pasti. Cepat gunakan Nagin untuk kita lekas sampai ke tempat itu. Karena kita tidak bisa gunakan kekuatan kita dulu untuk menghilangkan diri langsung sampai di sana."

"Kekuatan kita akan di gunakan untuk melawan makhluk jahat yang telah mengubur wanita itu hidup-hidup."

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!