Yang menolongnya

Di tempat yang berbeda, Shania tengah menjalani proses pemeriksaan dengan pihak kepolisian. Sudah lebih dari dua kali 24 jam Shania menjalani pemeriksaan, dan di tuntut uang senilai dua milyar oleh istri sah Rizal, yang ternyata seorang tante-tante.

Tentu ini merupakan tamparan keras bagi gadis cantik itu, karena mengalami penggerebekan saat pukul 14.00 waktu Jakarta, dan itu sangat mengejutkan baginya.

Cantik ... Wajah Shania kini sudah jauh dari kata cantik, karena terlihat seperti wanita kesepian tanpa make-up. Dengan tatanan rambut yang tergerai juga berantakan.

Polisi wanita memberikan kenyamanan bagi Shania, agar tidak ketakutan saat melakukan pemeriksaan.

Polisi wanita yang bernama Amel itu bertanya dengan sangat lembut, "Mba Shania, bukankah kamu baru menikah? Yang saya lihat di televisi menikah sama laki-laki keterbelakangan mental, itu lho? Duh, kasihan sekali Mba ... Suaminya. Tapi sudah dua hari Mba di sini, belum ada pihak keluarga yang mendatangi kami ..."

Shania hanya bisa menahan malu, dan menekukkan wajah cantiknya. Bagaimana mungkin, jika semua mata tertuju padanya saat ini, maka pihak yang sudah menandatangani kontrak kerja dengan dirinya, akan memutuskan secara sepihak.

"Mana ada yang mau membayarkan uang sebanyak tuntutan istri Rizal padaku ... Kenapa Rizal menipu ku? Apakah yang aku lakukan padanya sudah merusak kehormatan ku ...? Tuhan, jangan hukum aku seperti ini, karena aku tidak sanggup untuk berhadapan dengan Ibu dan Bapak ditambah Ibu mertua ku yang galaknya minta ampun ..." tangisnya dalam hati.

Saat mereka tengah melakukan pemeriksaan secara keseluruhan ... Shania kedatangan pengacara kondang Husin Gilman. Pengacara yang senantiasa membantu artis cantik papan atas yang terjerat kasus hukum, tapi tidak untuk obat-obatan terlarang.

Husin duduk dihadapan Shania, yang masih menekukkan wajahnya, sambil tersenyum sumringah dan bertanya ...

"Apa yang kamu lakukan? Mengapa kamu tidak melakukan hal itu dengan suami mu? Bukankah kamu telah menikah dengan hmm siapa itu? Saya hanya membaca beberapa artikel tentang kamu yang berseliweran di media tadi pagi. Sungguh tragis sekali hidup mu, Shania ..." jelasnya dengan nada pelan.

Shania menatap sendu kedua bola mata pengacara kondang tersebut, menjawab dengan geram ...

"Jangan pernah menyebut nama pria keterbelakangan mental itu disini, Bang. Saat ini bantu aku, dan laporkan kembali artis figuran itu, atas kasus pencemaran nama baik, serta pembohongan atas statusnya!" geramnya dengan mata berkaca-kaca.

Sejujurnya Shania biasa di manja oleh pihak manajemen, namun kali ini manajemen tidak ingin menemuinya atas kasus yang sangat memalukan, karena sudah berkali-kali menasehatinya agar tidak menjalin hubungan dengan sembarang pria, namun ia terus membangkang.

Ditambah predikat pelakor sudah melekat dinama belakang Shania, dan sampai kapanpun tidak akan pernah bersih dimata masyarakat juga keluarganya.

Iya, kalau Oon mau menerima Shania dengan lapang dada, jika tidak. Habislah karir gadis muda itu dalam waktu hitungan dua hari menyandang status sebagai istri pengusaha sukses di usia muda, walau tidak mereka ketahui, apa sebenarnya pekerjaan Oon selama ini.

Husin tidak banyak bicara, dia langsung mendengus dingin mendengar penuturan Shania, yang tidak akan pernah berubah terhadap pria yang kini membantunya.

"Ternyata kamu masih saja angkuh, bahkan memalukan bagi keluarga Oon. Pantas saja Ibu Mala, tidak menyukai kamu ... Saya rasa, jika Ibu Mala tahu kalau yang mengeluarkan kamu adalah anaknya, mungkin kamu akan menjadi bulan-bulanan sebagai pelakor, sekaligus istri yang tidak tahu balas budi ... Aagh Oon, kenapa kamu tidak menceraikan istri seperti ini. Bahkan kamu bisa mendapatkan wanita lebih terpandang dari wanita laknat ini ..." geramnya dalam hati.

Benar saja, tidak menunggu lama, dengan kepiawaian Husin memberikan pernyataan maaf kepada pihak keluarga Rizal, serta memenuhi semua syarat untuk membawa Shania keluar dari kantor polisi, namun tidak mengindahkan tuntutan dua milyar, Shania berhasil dibawa oleh Husin menunju apartemen Oon.

Tentu beberapa pihak terkait yang ingin mengambil keuntungan dalam kasus ini, mencari celah untuk kembali menjebloskan Shania ke dalam penjara.

Husin di hujami beberapa pertanyaan-pertanyaan, saat akan membawa artis terkenal itu keluar dari sana, dengan wajah wanita itu tertutup dengan topi dan selendang agar tidak terlihat oleh siapapun.

"Bang! Bang, sebentar Bang! Bagaimana kelanjutan kasus ini? Apakah ada yang menjamin Shania saat ini? Bagaimana dengan tuntutan Tante itu, Bang?"

Husin menghela nafas panjang, tertawa kecil mendengar pertanyaan dari pihak wartawan, hanya bisa menjawab ...

"Kita akan menyelesaikan secara kekeluargaan. Sorry, saya tidak memiliki waktu yang banyak. Terimakasih ..."

Husin membawa Shania memasuki mobil mewah miliknya, tidak menghiraukan beberapa pasang mata yang menyaksikan kebebasan artis polos itu dan pertanyaan-pertanyaan yang sangat tidak masuk akal menurut pria beranak tiga itu.

Tidak banyak bicara, Shania kembali terkejut saat melihat arah kendaraan pria itu menuju salah satu apartemen mewah, yang sangat mengejutkan baginya. Kali ini dia tidak menyangka akan kembali terjebak oleh pengacara yang ia anggap menolongnya tulus dan ikhlas melalui pihak manajemen keartisannya.

Namun, Shania salah dalam berpikir. Dia terjebak dalam situasi yang sangat mengejutkan saat berada di parkiran apartemen. Dengan gugup ia bertanya ...

"Ma-ma-maaf Bang. Kita mau kemana? Kenapa tidak membawa Shania pulang kerumah orang tua? Atau menyerahkan aku pada pihak manajemen? Apa Abang sengaja memperlakukan aku tidak senonoh?"

Husin menautkan kedua alisnya, dia menoleh kearah Shania, sambil tersenyum sumringah, "Apa aku terlihat seperti akan menjual mu? Dengar Shan, jika kamu kembali ke rumah atau ke pihak manajemen mu, kamu akan mati berdiri menerima hinaan dan cacian dari berbagai arah. Wartawan akan semakin menyatakan bahwa kamu sebagai pelakor. Sekarang saya bertanya pada kamu, jika kamu tidak menghilang beberapa waktu, apa kamu sanggup menghadapi media? Saat ini biarkan Rizal dan istrinya yang bicara dulu. Jangan kita lawan, karena kamu berada ditangan orang yang tepat. Sudah turunlah, ikuti perintah saya. Saya tidak akan menjual kamu, karena saya lebih menyukai istri sah saya ..." tegasnya.

Shania menunduk malu, karena ia sama sekali tidak mengetahui siapa dibelakang pengacara kondang ini. Dengan langkah gontai, ia turun dari mobil, mengikuti langkah Husin yang jalan lebih dulu dihadapannya.

Terjebak, hanya pikiran itu yang ada dalam benak Shania saat ini, ketika memasuki lift menuju lantai 26.

Shania bertanya-tanya dalam hati, "Siapa yang telah membebaskan aku dari kasus menyebalkan ini? Bagaimana jika Bapak dan Ibu mencari-cari keberadaan ku ..." sungutnya.

Ketika lift terbuka lebar, mata Shania mencari keberadaan orang yang ia kenal, namun tak satupun menyambutnya, selain pelayan untuk membawa Shania menuju kamar pribadi yang telah dipersiapkan.

Kedua bola mata Shania semakin liar, mencari foto atau apapun yang dapat ia jadikan sebagai acuan, bahwa yang menolongnya merupakan orang baik ...

"Siapa sosok yang menolong ku? Apakah dia wanita, ataukah seorang pria ...?"

Terpopuler

Comments

Tari Gan

Tari Gan

suami Luh sendiri Shania yg nolong!!!

2022-12-24

2

moms 3 anak

moms 3 anak

bikin shania mnyesal se mnyesal2nya pokonya mpe dlem bnger smpai di malu pd dunia krna kesombongnya dia tdk tau klo oon adlh pangeran yg sesungguhnya...gemees dg shania njiir

2022-10-26

0

G-Dragon

G-Dragon

biar dikata jelek, oon tetap mengeluarkan istrinya dari petugas kepolisian ... sungguh bijak, apakah mereka akan jatuh hati? dengan tinggal bersama?

2022-10-26

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!