Sudah dua malam Oon berada di apartemen menyelesaikan beberapa pekerjaannya, namun tidak mendapatkan kabar sama sekali dari Shania Junianatha, tanpa ada yang mengetahui dimana keberadaan Shania saat ini.
Namun, betapa terkejutnya Oon saat melihat berita hot gosip artis pagi itu ...
[Pemirsa ... Inisial SJ atau biasa disapa aktris sombong Shania, digrebek di hotel tengah bermesraan dengan pria yang merupakan artis figuran dan telah memiliki istri! Kini kedua pasangan mesum itu tengah dilakukan penyelidikan, apakah benar mereka pasangan suami istri, atau bahkan SJ menjadi seorang pelakor yang tengah dituntut oleh istri sah pria tersebut ...]
Lagi-lagi Oon menelan ludahnya sendiri, melihat berita yang beredar, membuat dadanya semakin terasa sangat sesak, perasaan semakin tidak enak dan tak karuan.
"Ooogh Tuhan ... Apa yang dilakukan Shania? Kenapa dia membuat malu keluarga? Apa yang dia lakukan? Bagaimana jika orang mengetahui bahwa akulah suami Shania Junianatha ..." sesalnya menggeram dalam hati menekan tombol off pada remote televisi.
"Sial! Berita ini akan membuat Ibu menjadi murka ...!"
Oon menengadahkan kepalanya, membayangkan makian dan hinaan yang akan keluar dari mulut Mala.
Benar saja, belum sempat Oon menghempaskan tubuhnya di sofa apartemen, handphone miliknya berdering dengan sangat keras, dan menuliskan nama yang menghubunginya saat itu ... "Ibu ..."
Belum selesai berita keterbelakangan mental yang beritakan pihak manajemen Shania, kini harus gelar pelakor menempel pada nama istri sahnya seorang Oon Syahputra.
"Apa yang harus aku lakukan Tuhan ...! Kenapa semenjak menikah tidak ada kebahagiaan yang Engkau kirimkan padaku! Apa aku harus mengatakan yang sesungguhnya pada Shania? Bahwa akulah pria yang telah menitipkan satu ginjal milikku untuk wanita itu ... Bagaimana jika dia hamil anak pria itu! Apa kata Ibu ..."
Oon tidak mengacuhkan panggilan telepon dari Mala, karena ia tidak ingin berdebat dengan sang Bunda yang akan memintanya untuk menceraikan Shania.
Bergegas Oon meminta pada secretarisnya untuk menghubungi pengacara mereka, agar mengeluarkan Shania Junianatha dari tahanan, atas kasus perselingkuhan yang menimpa sang istri.
[Apa Mas? Mau minta Bang Husin mengeluarkan Shania? Emang dia siapa Mas? Gadis itu kan, bukan artis kita ...]
Oon mendengus dingin, karena pihak manajemennya memang tidak mengetahui tentang pernikahan mereka beberapa hari lalu ...
[Ka-ka-kamu hubungi dulu Mita. Bukan masalah artis kita atau tidak saat ini, tapi karena saya ingin melibatkan dia dalam audisi yang akan diadakan Beny]
Lagi-lagi Oon berbohong, agar tidak menjadi bulan-bulanan berbagai pihak saat ini.
[Saran saya, tidak usah Mas!]
Oon menghardik Mita diseberang sana, kali ini ia tidak ingin berdebat dengan wanita yang telah menjadi secretarisnya sejak enam bulan lalu.
[Lakukan saja tugas mu! Karena saat ini saya tidak menanyakan pendapat mu!]
[Ba-ba-baik Mas. Saya langsung menghubungi Bang Husin ...]
Oon langsung mengakhiri panggilan teleponnya, meremas rambut yang ikal, membuat dia semakin frustasi. Bagaimana mungkin, dia harus menerima kenyataan bahwa istrinya telah tidur dengan pria lain selain dirinya ...
"Aaaagh ...!!"
"Pantas saja dua hari tidak ada kabar, alasan shooting, ternyata malah tidur dengan pria lain yang selalu dikatakan Shania akan tidur bersama pria itu. Rizal, yah Rizal ...! Akan aku cari pria yang selama ini menggoda istriku!" geramnya lagi.
.
Sangat berbeda dikediaman Mala, wanita paruh baya itu semakin murka melihat pemberitaan di televisi, membuat ia harus menyelamatkan Oon putra kesayangannya ...
BRAAK ...!
Tendangan kaki Mala di kediaman Ahmad Cirendeu membuat Widya selaku sahabat sekaligus besan bagi wanita paruh baya itu terlonjak seketika ...
"Mala ..."
Mala menyunggingkan senyumannya tipis, berkacak pinggang dengan wajah garang yang terlihat merah padam.
Tanpa pikir panjang, Mala langsung mendekati Widya yang tampak kebingungan karena baru saja mendapatkan laporan mengenai Shania putri kesayangan mereka.
"Mana Oon! Mana putra ku, Widya! Aku anggap kau merupakan Ibu yang baik untuk merawat putri mu! Ternyata kau sama seperti tetangga lainnya, yang tidak memiliki rasa sayang terhadap anak dan menantu! Kau kejam Widya, kau sangat kejam!!!!" teriak Mala menggelegar disisi ruang tamu kediaman mewah Ahmad Cirendeu.
Ahmad yang melihat tubuh Mala bergetar hebat, sangking emosi yang tak mampu ia bendung, seketika mencoba meredakan Mala ...
"Mpok ... Tenang dulu. Kami juga tidak mengetahui bahwa Shania menjalin hubungan dengan suami orang. Sekali lagi kami sudah menghubungi pihak pengacara untuk mengeluarkan Shania. Karena saat ini pihak keluarga istri Rizal, tengah menuntut putri ku habis-habisan," rundungnya menyiratkan kesedihan.
Mala terkesima mendengar penuturan besannya yang sangat lembut jika sudah berada dalam tekanan, ia mendengus dingin ...
"Aku pikir selama ini kita berteman baik! Karena keluarga kita sudah semakin dekat sejak putri mu terkena penyakit. Tapi janji yang kau berikan memberi luka pada ku, Ahmad! Aku yakin, Oon akan menceraikan putri kesayangan kalian karena dia sudah berani menjalin hubungan terlarang dengan pria lain, yang memiliki istri pula! Pelakor Ahmad, pelakor yang akan disematkan dinama putri mu!" teriak Mala dihadapan dua insan yang masih tampak tertekan tersebut.
Selama berada di kediaman Ahmad Cirendeu, berkali-kali juga Mala mendengar kepanikan Ahmad saat menerima panggilan telepon dari pihak pengacaranya, yang meminta 10% uang di muka ...
[Sudahlah Bang! Nanti saya hubungi lagi! Saya masih ada tamu, atau jika Abang ada waktu, bisakah untuk mampir dikediaman ku? Karena ada beberapa hal yang harus kita bicarakan. Jangan sampai istri pria itu menuntut yang aneh-aneh, karena saat ini kami pihak keluarga sudah angkat tangan dengan kelakuan Shania ...]
Ahmad meletakan telepon yang ada dalam genggamannya diatas meja, memijat pelipisnya, sesekali melirik kearah Widya.
"Lama-lama aku yang mati karena jantungan atas sikap anak mu, Widya! Di nikahkan, bukannya baik-baik saja tingkah laku Shania, malah berbuat seenaknya diluar sana. Aku sudah menyerah jika Nak Oon menceraikan putri ku. Aku pasrah!" sesalnya.
Mala semakin mencaci-maki sang besan, karena merasa terhina, "Brengsek kalian, jika Oon menceraikan Shania, maka tamatlah riwayat keluarga ini, karena aku akan menuntut kalian atas hutang yang sama sekali belum kalian lunasi, termasuk ginjal putra ku yang dipakai Shania dalam tubuhnya!" geramnya.
"Ja-ja-jangan Mala!" tukas Ahmad dengan cepat.
Widya bergidik ngeri, bagaimana mungkin semua perjanjian akan batal sejak dulu, dan akan menyeret mereka pada kasus hukum dalam tindakan pidana.
Widya menoleh kearah suaminya, merasa tidak nyaman atas ancaman Mala, "Pak ... Tolong keluarkan Shania, dan kita akan membawa anak itu masuk padepokan dulu. Jangan sampai Mala menuntut kita, Pak!" tukasnya tajam, membuat Mala tersenyum lirih melihat besannya tidak dapat berbuat apa-apa.
Ahmad berusaha untuk menenangkan Mala dihadapan Widya, "Tenang dulu Mala, tenang ..."
Entah apa yang ada dalam benak ketiga orang paruh baya itu, mendengar dan melihat berita yang beredar di media. Bahkan pihak wartawan seolah-olah tengah mengintip kediaman yang tidak berpagar itu, menanti kehadiran salah seorang penghuni rumah Ahmad Cirendeu.
[Pemirsa ... Saat ini kami tengah berada di kediaman Shania Junianatha, tapi belum ada tanda-tanda pihak keluarga akan memberikan statement tentang hubungan putri kesayangan mereka dengan pria bernama Rizal yang telah memiliki istri serta satu orang anak tersebut ...]
Hanya berita sampah itu yang seliweran di kediaman Ahmad Cirendeu hingga 24 jam ...
"Pelakor ... Ya, Shania sang pelakor ..."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 51 Episodes
Comments
Tari Gan
apa yg km pertahankan oon dari pernikahan yg menyesakan dada itu
2022-12-24
2
G-Dragon
dari awal menikah enggak ada hal baik yah oon, pantas saja orang tua oon memilih untuk mereka berpisah, sungguh tragis ...😏😡🤧
aku pikir Shania ini artis nggak ada akhlak🤧😡🤕😤
2022-10-26
3
moms 3 anak
haah ternyata pelakor...wah wah wah....ru awal2 sdh kena karmanya..aq suka thor ... lnjuut
2022-10-26
3