Menggodanya ...

Oon semakin kalud, dia bingung harus bicara apa. Saat ini, dia tidak mampu untuk menjelaskan, karena Mala telah melihat dua luka yang membekas dikepala putra kesayangannya.

Dalam benak Oon hanya ingin mempertahankan rumah tangganya, walau terasa semakin berat bahkan hanya tinggal selangkah lagi maka akan terjun bebas di jurang perpisahan.

"Bu ... Tolong jangan seperti ini. Biarkan Oon yang menyelesaikan masalah ini!" Oon memohon dengan suara lembut bahkan sangat sopan.

Mala melihat putranya seperti terhipnotis oleh pesona Shania Junianatha, hanya bisa berkata kesal.

"Kita ternyata telah tertipu oleh Widya! Kamu bayangkan saja, berapa mas kawin yang dia minta? 500 gram emas mulia, Oon, 500 gram!" geramnya meremas kuat paha Oon.

Oon meringis menahan rasa sakit, karena perlakuan Mala.

"Cepat ceraikan wanita itu! Ibu tidak sudi melihat dia lagi. Ibu menyesal telah menerima wanita yang tidak sayang sama kamu menjadi menantu, cepat!" perintahnya tak ingin di bantah.

Oon terdiam, ia tak mampu menyembunyikan lukanya kali ini. Di hatinya sangat yakin, Shania akan berubah suatu saat nanti.

Mala semakin mencaci-maki sang menantu di kediaman Ahmad Cirendeu ...

"Cepat ceraikan saja wanita itu Oon! Dia tidak layak untuk kamu perjuangkan. Ibu akan menuntut keluarga ini, bahkan mempidanakan mereka atas penghinaannya terhadap kamu!"

Oon hanya bisa menahan diri, kali ini dia harus tetap pada pendiriannya mempertahankan rumah tangganya bersama Shania Junianatha.

Oon Syahputra merupakan pria lugu, sangat baik juga sopan dalam bertutur kata. Mala, sebagai Ibu Oon yang sangat menyayangi putranya dengan teramat sangat, sehingga mengubah penampilan anaknya terlihat seperti pria bodoh.

Keluarga Oon sangat menyayangi putra satu-satunya. Apalagi semenjak usia tujuh tahun Oon hanya hidup dengan satu ginjal, karena permohonan Keluarga Ahmad Cirendeu kala itu.

Shania yang mengalami gagal ginjal diusia empat tahun, membuat kedua orang tua gadis itu meminta bantuan pada semua tetangga, agar ada yang mau mendonorkan ginjal anak mereka pada putrinya.

Namun tak seorangpun yang bersedia, memberikan bantuan hanya karena tidak ingin putra-putri mereka mengalami sakit yang sama dengan Shania kecil.

Perencanaan cuci darah, yang akan menjadi keputusan akhir bagi hidup Shania, membuat Oon yang sudah mengerti dengan pembicaraan orang dewasa saat mendengar berita itu. Bertekad menolong gadis kecil yang sangat menarik perhatiannya sejak kecil. 

Tentu Putra tidak menyetujui semua keputusan putra kesayangannya Oon Syahputra. Namun beberapa perjanjian telah mereka sepakati, hingga mampu memberi keyakinan pada Putra juga Mala.

Pernikahan ... Hanya itu yang menjadi jalan keluar bagi Keluarga Ahmad kala itu, yang penting putri kesayangannya Shania kecil dapat di selamatkan.

Kedua keluarga itu berangkat ke Cina, sesuai yang di janjikan oleh Keluarga Ahmad untuk menanggung semua biaya operasi, sehingga kembali terdengar keluarga itu mengalami krisis, karena harus merogoh kocek lebih dalam.

Lagi-lagi Ahmad meminta bantuan pada pihak Keluarga Oon, yang ikut menyaksikan keterpurukan Keluarga Ahmad beberapa tahun silam.

Shania, tidak dapat menolak keputusan sang ayah, dengan alasan tidak mengenal Oon. Bahkan semakin terhinanya Shania, ketika pria bertubuh subur itu menyambut tangan sang ayah saat ijab kabul.

.

Di tempat yang berbeda, tepatnya dikamar hotel mewah bintang lima. Rizal tengah menikmati indahnya menjalin hubungan terlarang dengan Shania Junianatha.

Pria yang berprofesi sebagai artis figuran, hanya memanfaatkan ketenaran seorang artis kelas atas. Serta mengakui dirinya sebagai pengusaha tambang batubara, membuat Shania terperdaya oleh pesona Rizal yang tampan.

Kedekatannya dengan Shania, membuat pria bertubuh tegap, berwajah tegas itu melihat satu peluang untuk mendongkrak popularitasnya sebagai seorang artis figuran.

"Dompet boleh tipis, tapi wajah keren seperti ini akan memikat hati Shania. Biarlah aku menjadi pria simpanan nya, yang penting uang dan karir ku terus melonjak naik ..."

Rizal tersenyum sumringah, menatap langit-langit kamar hotel yang ia boking, dengan uang transferan yang ia terima dari Shania tadi malam.

Pria itu mendengar suara bel berbunyi. Bergegas ia beranjak dari ranjang, mendekati pintu kamar, sedikit mengintip dari lubang kecil yang ada di tengah pintu.

"Shania ..."

Wajah tampannya mengisyaratkan sebuah senyuman yang mengundang gairah sebagai pria pemuas hasrat wanita cantik yang di kenalnya melalui dunia perfilman.

Perlahan Rizal membuka pintu kamar, menyambut gadis berusia 23 tahun itu dengan pelukan hangat dan satu kecupan di leher jenjangnya.

Sontak sentuhan Rizal, membuat bulu tangan Shania meremang, bahkan sulit untuk menghindari ciuman-ciuman kecil yang di berikan pria itu padanya.

"Sayang ... Tahan dulu! Aku baru menikah beberapa hari, jangan terburu-buru. Karena aku belum terbiasa dengan sentuhan seperti ini ..."

Shania memeluk tubuh tegap Rizal, namun pria itu terus mengusap tubuhnya yang terasa sangat padat dari gadis yang biasa ia kencani.

Rizal menautkan kedua alisnya, bertanya penasaran, "Apakah kamu belum pernah melakukan hal ini? Bukankah kamu pernah dekat dengan pria yang hmm ..."

Shania menggelengkan kepalanya, "Segel ku masih terpasang, sayang! Jadi belum pernah merasakan hal itu. Lagian aku kesini hanya untuk membicarakan semua rencana kita, agar pria bodoh yang memiliki keterbelakangan mental itu menceraikan aku! Dan kita bisa menikah walau tanpa persetujuan orangtuaku."

Rizal tersenyum tipis, mendengar ucapan Shania yang menurunkan kadar gairahnya. "Sial ... Gagal lagi rencana aku untuk membuat gadis ini tunduk sama aku! Tapi aku harus terus menggodanya, agar dia mau menyerahkan kesuciannya. Jika dia menolak, justru aku akan menyebarkan momen indah hari ini ..."

Perlahan Rizal mengaktifkan kamera handphone miliknya, untuk mengabadikan semua keindahan yang akan dia jadikan sebagai koleksi, sekaligus pemerasan jika tidak membutuhkan atau merasa bosan dengan Shania. Sengaja meletakkan handphone itu di atas mini bar dengan video menyala, yang sudah diatur sedemikian rupa.

Rizal kembali mendekati wanitanya, memeluk tubuh ramping Shania tanpa sungkan, tangannya yang sejak tadi sudah gatal ingin meremas punuk kenyal gadis di hadapannya itu. Mengusap lembut perut ramping Shania Junianatha dengan perlahan.

"Sayanghh ..."

Shania memejamkan matanya, menyandarkan kepala di tubuh pria yang berada di belakangnya.

Rizal berbisik perlahan ketelinga Shania, "Nikmati baby ... Aku akan melakukannya dengan perlahan. Dan kita akan terbang bersama menembus awan ..."

Dengan refleks Shania membalikkan tubuhnya agar dapat berhadapan dengan Rizal, menatap iris mata kecoklatan milik pria yang baru dikenalnya dua bulan lalu. Mengalungkan tangannya di leher kekar pria itu.

"Kamu sangat tampan, sayang! Aku sungguh mencintaimu. Tapi bagaimana jika keluarga dan manajemen tahu tentang hubungan diam-diam kita ini? Atau bahkan aku hamil ...?"

Mendengar penuturan Shania, wajah Rizal berubah geram seketika, hanya bisa bergumam dalam hati. "Bagaimana mungkin aku harus bertanggung jawab dengan kehamilannya ...? Sementara aku mendekatinya hanya untuk memanfaatkan gadis bodoh ini saja! Pantas saja dia mendapatkan suami yang keterbelakangan mental, ternyata otaknya benar-benar dungu ..."

Rizal tak memperdulikan ucapan dan ketakutan Shania. Baginya saat ini, merupakan hal yang tidak boleh di lewatkan, karena akan mendapatkan apapun yang diinginkan nya.

Rizal menatap sendu wajah Shania, menangkup kedua pipi gadis itu, "Percayalah padaku!"

Perlahan bibirnya mengecup lembut bibir Shania, yang belum pernah merasakan sentuhan pria, walau dia sering melakukan foto shoot dengan busana yang sensual, tapi dia belum terbiasa dengan perlakuan pria seberani Rizal.

Shania menahan tubuh Rizal yang semakin lama semakin menghimpitnya diranjang kingsize kamar hotel ...

"Ahh ... Hmmh ... Bisa kita lakukan dengan pelan. Aku sedikit gugup!" ucapnya pelan.

Benar saja, saat Shania Junianatha tengah terbuai dengan sentuhan jemari Rizal yang tengah lahap menikmati punuk kenyal wanita yang hanya tertinggal penutup benang di bagian bawahnya saja.

BRAAK ...!

Terpopuler

Comments

Tari Gan

Tari Gan

bener2 kisah yg menyayat hati

2022-12-23

2

moms 3 anak

moms 3 anak

tragis bner nasipmu oon ..huuh

2022-10-25

2

Danie a

Danie a

loh? emang boleh ya?🤔🤔

2022-10-23

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!