BAYANGAN MANTAN

BAYANGAN MANTAN

1. Cerai Talak

"Menjatuhkan talak satu raj'i Pemohon Arshaka Alfarizi kepada Termohon Badrina Aini ...."

Arshaka Alfarizi dan Badrina Aini telah sah cerai talak di pengadilan agama. Badrina sedari tadi tidak fokus pada kalimat demi kalimat yang dilontarkan ketua majelis hakim.

Jari-jemarinya sesekali bertaut. Badrina mengelap telapak tangannya yang basah oleh keringat. Sayangnya, celana bahannya tidak menyerap sama sekali.

Seorang janda dan duda, itulah status mereka kini. Relasi suami dan istri telah terkubur bersamaan gejolak emosi Arshaka dan Badrina yang menjelma menjadi tekad kuat untuk berpisah.

Akhirnya, tidak akan ada lagi pertengkaran hanya gara-gara Arshaka pulang kantor terlambat akibat terjebak macet. Kini mereka akan menjalani hidup masing-masing.

Beda dengan Arshaka yang fokus mendengar putusan hakim, tatapan Badrina terlihat kosong dan dalam seakan-akan menembus dinding ruang pengadilan agama.

Setelah sidang selesai, Arshaka menghampiri Badrina, ia mengulurkan tangan ingin menjabat mantan istrinya sebagai tanda perpisahan.

Badrina mengamati paras Arshaka yang tersenyum padanya, ia menurunkan pandangan hingga melihat tangan Arshaka telah menjulur.

Badrina terhempas ke masa lalu. Tangan itu dulu memeluknya, menggenggam erat jemarinya saat ia kesakitan melahirkan Cantara Benazir, putri cantik berusia 5 tahun yang sangat mereka cintai. Tangan yang sama pula menopang kesejahteraan keluarga mereka.

Kini usai sudah. Manik Badrina berkaca-kaca, hampir menitik air matanya.

Tidak. Tidak boleh. Harus kuat. Badrina menghembuskan hasutan bagi dirinya sendiri, ia memecut kerapuhan yang melemahkan.

Mama Cantara membalikkan badan, ia keluar dari ruang persidangan tanpa menerima uluran tangan Arshaka yang menggantung di udara.

Badrina mengabaikan tatapan kasihan orang-orang padanya. Ia akan melanjutkan perjalanan hidup tanpa pasangan hidup. Hanya tinggal ia dan putrinya.

Menjelang persidangan ikrar talak, Badrina telah mempersiapkan diri sebagai calon single mom yang akan mengasuh hingga mencari nafkah. Apalagi setelah mendapat relaas atau surat panggilan dari jurusita pengadilan, Badrina makin menguatkan dirinya sendiri.

Namun, entah mengapa ketuk palu hakim begitu berat terdengar baginya? Pundaknya bahkan mencelos saat menyadari kini ia hidup sebagai janda talak.

Apa yang membuat Arshaka dan Badrina bercerai?

Badrina sosok perempuan yang teratur dan rapi, semua aktivitas dapat diatur dengan jadwal dan perencanaan yang matang.

Pada perjalanannya, Badrina kelimpungan dalam melayani anak dan suami. Dirinya berkeinginan agar semua yang dikerjakan teratur dan anggota keluarga menerapkan disiplin.

Mereka memiliki asisten rumah tangga (ART) untuk membantu tugasnya sebagai ibu rumah tangga di samping menjalankan bisnis online yang tengah berkembang. Namun, Badrina merasa kewalahan, tetap ada saja yang kurang.

Karyawannya mengenal Badrina sebagai orang yang perfeksionis. Sulit sekali menerima kesalahan yang tidak perlu. Di sisi lain, Badrina pribadi yang senang membantu orang lain, jiwa sosialnya tinggi. Sangat mudah tergerak untuk memberikan bantuan bila ada karyawan yang sakit, menikah, melahirkan, maupun meninggal.

Menumpuknya kesibukan membuat Badrina lebih tampak seperti bos ketimbang istri dan atau ibu. Ia menghadapi suami dengan kata-kata ketus, itulah menu mereka sehari-hari. Sikap ini mencuat setelah dikaruniai seorang putri, Badrina dan Arshaka malah kerap ribut masalah kecil.

Pada anaknya, Badrina sesekali kelepasan membentak, seperti bila Cantara meminta sesuatu dengan merengek atau menangis. Namun, segera ia meminta maaf hari itu juga atau saat anaknya tidur ia akan merapalkan kata maaf dan afirmasi.

Badrina tidak jahat, ia menyayangi keluarganya. Begitulah cara mencintai yang ia ketahui; menjalankan hidup yang teratur agar ada keseimbangan. Jam sekian begini, selanjutnya harus begitu. Namun, kedisiplinan yang ketat membuat sang suami tidak nyaman setiap kali pulang ke rumah.

Sampai satu waktu Arshaka tidak pulang karena kelelahan bekerja sebagai manajer korporasi perusahaan ternama, ditambah dengan perlakuan istrinya yang menggerutu tak karuan tanpa kenal waktu bahkan di depan anak mereka.

Arshaka menghibur diri dengan menghabiskan malam di sebuah klub, ia mabuk lalu dibawa oleh seorang perempuan ke hotel. Mereka tidak melakukan apapun. Arshaka mabuk berat lalu tertidur.

Sementara, perempuan klub itu meninggalkannya. Ia tidak akan mencari masalah dengan cerita palsu untuk keuntungan pribadi, dirinya masih mau mencari penghasilan tanpa menipu orang lain.

Parfum perempuan yang lengket di pakaian Arshaka saat kembali ke rumah, membangkitkan kecurigaan Badrina dan menuduhnya berselingkuh. Mereka bertengkar lagi dan lagi.

Arshaka berupaya menjelaskan bahwa ia tidak melakukan apapun dengan perempuan itu. Bila perlu menghadirkannya untuk menjelaskan langsung pada Badrina atau menanyakan resepsionis hotel.

"Rina, kamu salah paham," ucap Arshaka kala itu, ia berusaha menjelaskan duduk perkaranya.

Badrina yang telah dikuasai amarah, refleks menampar suaminya. Itu ******* konflik dalam perkawinan mereka.

Arshaka tidak tahan lagi dengan istrinya, ia menggunakan alasan: 'Antara suami istri terus-menerus terjadi perselisihan dan pertengkaran dan tidak ada harapan untuk hidup rukun lagi dalam rumah tangga.'

Masihkah hati terpaut? Atau egoisme merajai hati? Di sinilah mereka memutuskan mengakhiri pernikahan.

****

Pagi itu, Badrina bangun lebih lama dari biasanya. Perceraian yang diputus beberapa minggu lalu membuat Badrina seakan ingin menikmati waktu untuk dirinya sendiri.

Ia pergi liburan sendiri. Menarik diri dari kepungan masalah dan kesibukan. Bahkan ia meninggalkan anaknya bersama keluarga suaminya tatkala ia pergi berlibur.

Mereka tidak meributkan hak asuh anak. Cantara tetap akan tinggal bersama Badrina karena anak itu masih membutuhkan kasih sayang utuh dari sang ibu.

Badrina merasa telah lama tidak menikmati waktu sendiri, selalu disibukkan dengan aktivitas yang padat setiap hari.

Pergi berlibur setelah perceraian, bukanlah bentuk keegoisan. Ia hanya perlu mulai menarik makna dari kegagalan pernikahannya. Ia perlu belajar untuk lebih mencintai dirinya sendiri.

Mulai dari mana!?

Badrina sendiripun bingung menjawabnya.

Dibilang senang ia senang, dibilang tidak senang ia tidak senang.

Pantai.

Setelah sarapan, Badrina melangkahkan kaki menyusuri bibir pantai. Melihat air laut yang sebentar naik sebentar surut, ia tersenyum. Kondisi itu terlihat seperti dirinya yang naik turun dalam mengelola emosinya.

Namun, perbedaannya air laut mampu memanjakan kaki telanjang Badrina, sementara emosi pasang surut malah memisahkan ia dan suaminya. Miris sekali hidupnya.

Delapan tahun usia pernikahan, dikaruniai putri cantik di tahun ketiga menjadi kebahagiaan buat Badrina dan mantan suami saat itu.

Mereka yakin akan bahagia sepanjang umur hingga maut memisahkan. Namun, ujian hidup tak mampu dipikul kedua anak manusia itu. Pernikahan malah dipandang sebagai beban, sementara tren pikiran mereka semua berhak bahagia.

Ponsel di saku tas kecilnya berdering. Ada panggilan dari tantenya, Poppy Alysa, adik dari papanya yang telah lama berpulang menghadap Sang Khalik.

"Masih lama liburannya? Egois banget! Anakmu sakit. Mantan suamimu tadi menelepon mencarimu." Begitulah nada Poppy berbicara pada keponakannya, ketus. Namun, bagi Badrina, Poppy telah berjasa mengasuhnya dari usianya enam bulan hingga ia melepas masa lajangnya.

"Canta sakit apa, Tante?" Badrina kuatir mendengar putrinya sakit.

"Demam tinggi. Sejak semalam dirawat. Ponselmu baru aktif? Sulit sekali dihubungi." Pagi ini setelah sarapan ponsel Badrina baru diaktifkan, ia mengira semua baik-baik saja. Dirinya hanya ingin tenang berlibur.

Rupanya ia keliru dan merasa bersalah. Ibu macam apa aku!? batin Badrina. Bukan lepas rasa penatnya malah bertambah. Lelah jadi Badrina.

"Ya Tante, maafkan aku."

"Sedari kecil kamu memang merepotkan! Sudah dewasa bukan mengurus suami dan anak dengan baik, malah bercerai! Mau mencari kesempurnaan seperti apa kamu?"

Badrina dicecar tantenya, bukan empati terhadap kasus perceraiannya. Badrina hanya diam. Tantenya tentu saja kesal mengingat motif perceraian mereka disebabkan oleh sikap Badrina. Namun, bukankah itu yang diterima Badrina sedari kecil dari tantenya?

Badrina menepis pemikirannya. Tante Poppy orang baik, bila tidak ada beliau, aku pasti tidak akan hidup seperti saat sekarang. Begitulah Badrina selalu mendoktrin dirinya sendiri.

"Aku akan segera kembali dengan jam penerbangan terdekat, Tante. Tolong kirimkan alamat rumah sakit tempat Cantara dirawat ya, Tante," pinta Badrina sopan.

Episodes
1 1. Cerai Talak
2 2. Cantara Sakit
3 3. Pulang ke Rumah
4 4. Persimpangan Hati
5 5. Bertemu Berdebat
6 6. Nasihat
7 7. Papa Berubah?
8 8. Makan Malam Menegangkan
9 9. Insiden Arshaka
10 10. Kesal pada Mantan
11 11. Kebersamaan
12 12. Fakta Baru
13 13. Rencana Tante Poppy
14 14. Sekolah Kembali
15 15. Naik ke Permukaan
16 16. Diskusi Berakhir Cekcok
17 17. Rencana
18 18. Sosok Lain
19 19. Pertemuan??
20 20. Mau Pindah?
21 21. Mengurus Kepindahan
22 22. Kencan
23 23. Meminta Penjelasan
24 24. Kesulitan untuk Tegas
25 25. Kegelisahan Badrina
26 26. Keresahan Arshaka
27 27. Antara Dua Pilihan
28 28. Langkah Berani Arshaka
29 29. Demi Poppy
30 30. Rencana Masing-masing
31 31. Badrina Menjauh - Arshaka Mendekat
32 32. Arshaka ke Rumah Badrina
33 33. Badrina Serba Salah
34 34. Bimbang
35 35. Tekanan Darah Turun
36 36. Menolak Arshaka
37 37. Dibesuk Dua Pria
38 38. Keributan di Rumah Sakit
39 39. Meledek
40 40. Terlarang
41 41. Curahan Hati
42 42. Akhir Pekan
43 43. Sandiwara
44 44. Akhir Pekan 2
45 45. Kepiting Rebus
46 46. Makan Bersama
47 47. Damai
48 48. Ditentang
49 49. Rahasia
50 50. Memergoki
51 51. Mengamuk
52 52. Memeluk
53 53. Akmal Eyandri
54 54. Fakta Mengejutkan
55 55. Melawan Rasa
56 56. Keputusan
57 57. Masa Kini vs Masa Lalu
58 58. Hati Badrina
59 59. Betapa Malang
60 60. Sosok Dibalik Penculikan
61 61. Demi Uang
62 62. Hangat
63 63. Penyelamatan
64 64. Akhir Menjadi Awal - TAMAT
Episodes

Updated 64 Episodes

1
1. Cerai Talak
2
2. Cantara Sakit
3
3. Pulang ke Rumah
4
4. Persimpangan Hati
5
5. Bertemu Berdebat
6
6. Nasihat
7
7. Papa Berubah?
8
8. Makan Malam Menegangkan
9
9. Insiden Arshaka
10
10. Kesal pada Mantan
11
11. Kebersamaan
12
12. Fakta Baru
13
13. Rencana Tante Poppy
14
14. Sekolah Kembali
15
15. Naik ke Permukaan
16
16. Diskusi Berakhir Cekcok
17
17. Rencana
18
18. Sosok Lain
19
19. Pertemuan??
20
20. Mau Pindah?
21
21. Mengurus Kepindahan
22
22. Kencan
23
23. Meminta Penjelasan
24
24. Kesulitan untuk Tegas
25
25. Kegelisahan Badrina
26
26. Keresahan Arshaka
27
27. Antara Dua Pilihan
28
28. Langkah Berani Arshaka
29
29. Demi Poppy
30
30. Rencana Masing-masing
31
31. Badrina Menjauh - Arshaka Mendekat
32
32. Arshaka ke Rumah Badrina
33
33. Badrina Serba Salah
34
34. Bimbang
35
35. Tekanan Darah Turun
36
36. Menolak Arshaka
37
37. Dibesuk Dua Pria
38
38. Keributan di Rumah Sakit
39
39. Meledek
40
40. Terlarang
41
41. Curahan Hati
42
42. Akhir Pekan
43
43. Sandiwara
44
44. Akhir Pekan 2
45
45. Kepiting Rebus
46
46. Makan Bersama
47
47. Damai
48
48. Ditentang
49
49. Rahasia
50
50. Memergoki
51
51. Mengamuk
52
52. Memeluk
53
53. Akmal Eyandri
54
54. Fakta Mengejutkan
55
55. Melawan Rasa
56
56. Keputusan
57
57. Masa Kini vs Masa Lalu
58
58. Hati Badrina
59
59. Betapa Malang
60
60. Sosok Dibalik Penculikan
61
61. Demi Uang
62
62. Hangat
63
63. Penyelamatan
64
64. Akhir Menjadi Awal - TAMAT

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!