20. Mau Pindah?

Sore hari setelah dari mal, Badrina dan Cantara pulang dengan hati gembira. Ada belanjaan berupa buku cerita dalam tas jinjing merek sebuah toko buku besar. Cantara turun dari taksi yang mereka tumpangi, berlari kecil untuk berlindung menuju pohon besar di depan rumah takut bawaannya terkena gerimis, sementara Badrina keluar setelah membayar ongkos.

Kemana-mana Badrina selalu menggunakan taksi online, bahkan selama menjadi istri Arshaka. Tidak ada sopir disediakan Arshaka waktu itu, Badrina mandiri dengan angkutan publik yang digunakannya.

Ada peristiwa masa lalu yang membuatnya takut untuk menyetir. Pengalaman buruk itu seperti tidak tersembuhkan, ia pernah mengalami kecelakaan saat baru-baru belajar menyetir di usia 19 tahun. Sejak saat itu Badrina selalu beranggapan akan menabrak apa saja saat duduk di bangku setir. Oleh karenanya, Badrina senang menggunakan taksi dan atau angkutan umum ke mana saja.

Berhubung pengasuh Cantara dan ART telah pulang, Badrina membantu putrinya untuk membereskan barang belanjaan dengan menyusun buku cerita ke rak agar rapi. Ia juga menemani Cantara untuk membasuh diri. Baru setelahnya, Badrina melakukan untuk dirinya sendiri. Cantara membuntuti kemana Badrina pergi mengingat di luar rumah hujan deras.

Tidak terasa waktu makan malam tiba, Badrina dan Cantara makan berdua seperti biasa. Cantara tidak lagi menanyakan papanya yang sudah jarang makan malam bersama. Cantara hanya mengetahui papanya super sibuk bekerja sehingga sering melewatkan makan malam bersama.

Dalam kondisi hati yang baik selesai makan malam, Badrina bertanya pada Cantara, "Canta, gimana besok sudah mau sekolah, Nak?" Sebenarnya Badrina memiliki rencana untuk memindahkan Cantara dari sekolahnya, tetapi ia tetap menanyakan pendapat anaknya.

Cantara yang sedang memperhatikan buku bacaan barunya tampak terdiam, sesaat dia berpikir keras.

"Em... Ma... Canta takut ketemu Parama," ujar Cantara dengan wajah meringis, bukunya ditaruh di atas meja. Pembahasan tentang sekolah menjadi lebih menarik saat ini.

"Kenapa?" selidik Badrina mengamati ringisan putrinya.

"Parama seringkali mengganggu Canta, Ma. Suka bilang tulisan Canta jelek, gambar Canta aneh, juga bilang papa dan mama bercerai. Canta tidak suka dengan Parama, Ma." Guntur dari luar terdengar keras bersamaan kalimat akhir Cantara, ia terperanjat sampai bergeser lalu memeluk mamanya.

Badrina yang terkejut pun hampir saja limbung bila tidak berusaha menyeimbangkan tubuh.

"Sshh... ada mama di sini ya, Nak." Badrina mengusap punggung Cantara seraya meresapi perkataan anaknya. Ia dan Arshaka tidak pernah tahu bahwa Cantara mengalami perundungan yang lain dari Parama.

Badrina mengira selama ini putrinya baik-baik saja di sekolah. Cantara tidak pernah menceritakan perihal Parama atau teman lainnya yang bersikap kurang menyenangkan.

Badrina tidak ingin membahasnya lebih dalam, ia tahu rasanya direndahkan sangatlah tidak enak.

"Canta, mama mau tanya... kalau Canta pindah sekolah, mau?" tanya Badrina, mengeluarkan ide yang selama ini disimpan dalam hatinya.

Cantara merespon setelah beberapa waktu berpikir.

"Mau. Tapi, sekolah yang teman-temannya baik ya, Ma. Jangan seperti sekolah Canta," pinta Cantara memandang mamanya serius.

"Canta tidak bakal kangen dengan teman-teman?" tanya Badrina mencoba menggoyah persetujuan putrinya. Cantara mengurai pelukan mamanya lalu duduk menegak di samping Badrina.

"Kangen sih, Ma. Tapi, Canta lebih serem kalau ingat Parama. Iiih...," ucapnya dengan ekspresi takut. "nanti kalau Canta ulang tahun, bisa undang teman-teman, Ma. Parama jangan, Ma," usul Cantara sembari menggeleng cepat di akhir kalimatnya.

Badrina memproses maksud perkataan putrinya, ia seperti kembali ke masa lalu saat dirinya ketakutan karena teman di sekolah dasar yang kerap menjulukinya "anak orang gila". Itu tidak nyaman sekali.

"Besok, Mama akan ke sekolah Canta, Mama mau mengurus pindah sekolah Canta. Besok Canta, Mama tinggal sama ibuk ya, Nak," urai Badrina sembari mengelus lengan Cantara perlahan agar maksudnya sampai pada bocah lima tahun itu.

Cantara mengangguk sembari membentuk simpul senyum di wajah cantiknya. Badrina mengajak Cantara menuju ke kamar untuk mengistirahatkan diri. Semenjak pulang dari rumah sakit, Badrina kini seringkali membawa Cantara untuk tidur bersama dirinya.

Badrina semakin nyaman untuk dekat dengan Cantara. Dirinya mampu melihat ada kesamaan masa kanak-kanaknya dengan putrinya itu. Ia bertekad untuk menggali dan menyembuhkan masa lalunya agar bisa mendampingi Cantara melewati masa sulitnya. Badrina merasa dulu sewaktu kecil kurang didukung secara emosional oleh orang terdekatnya.

Tidak lama merebahkan diri, Cantara terlelap tenang. Badrina bangkit dari ranjangny, ia menyempatkan membaca beberapa lembar buku baru yang ia beli, judulnya Inner Child Discovery Journey Workbook karya Agnese Iskrova. Buku kerja yang mengajak pembacanya untuk masuk ke dalam hidup pribadi ke masa lampau untuk mengenal diri sendiri yang sebenarnya.

Ada banyak pertanyaan yang harus dijawab secara jujur oleh pembaca, memang untuk mengikuti panduan dari workbook itu memerlukan waktu yang luang karena perlu kedalaman berpikir lalu menuliskan jawabannya.

Saat Badrina tengah menikmati bacaan itu, bergetar ponselnya di atas meja. Badrina melongok, ada panggilan suara dari seseorang.

Badrina meraih ponselnya lalu berjalan keluar kamar tidur. "Halo, Tante," sapa Badrina halus.

"Rina, tante mau ingatkan kamu hari Sabtu buat ketemuan sama Hafez di restoran Nuansa Biru jam 7 malam, ya." Itu panggilan dari Poppy. Perempuan yang kalau menelepon Badrina selalu langsung ke inti begitu panggilan mereka terhubung.

"Ya, Tante, aku ingat lusa 'kan," timpal Badrina.

"Bagus kalau begitu. Cantara tidak usah diajak, kamu titipkan dulu ke mantan mertuamu atau Arshaka," perintah Poppy, tanpa menanyakan kenyamana Badrina perihal putrinya.

"Loh, kenapa, Tante? Cantara tidak akan mengganggu pertemuan nanti," jelas Badrina. Ia keberatan meninggalkan Cantara.

"Ck, jangan membangkang sama Tante. Apa sulitnya menuruti perkataan Tante? Tidak kasihan kamu kalau Canta ikut kena angin malam dan percakapan kalian nanti tidak akan dia mengerti," sembur Poppy yang langsung terpantik begitu Badrina menyanggah perintahnya.

Badrina menghela nafas dalam, tidak bisa melakukan apa-apa lagi, selain menjawab, "Ya, Tante."

"Bagus, jadilah anak penurut." Tidak lama panggilan terputus, lebih tepatnya diputus sepiha oleh Poppy. Tangan Badrina terkulai bersama ponselnya, entah apa yang akan terjadi di hari Sabtu nanti.

Badrina tidak kenal benar dengan yang namanya Hafez Irsyad, teman tantenya, hanya pernah dengar nama. Seorang pengusaha muda yang kerap bergonta-ganti pasangan karena belum menikah. Namanya sesekali masuk dalam berita artis online, dikabarkan dekat dengan publik figur tertentu. Badrina tidak pernah mendalami sosoknya seperti apa, baru di hari Sabtu nantilah mereka bertemu untuk pertama kali.

Badrina tidak lagi semangat melanjutkan bacaannya, ia meninggalkan ponselnya di luar kamar, tidak ingin diganggu oleh panggilan lain. Badrina masuk kamar lalu merebahkan diri bersama Cantara menyusul ke alam mimpi.

Terpopuler

Comments

Kayanamikhayla

Kayanamikhayla

kalo menurut q di sini badrina itu kurng kasih sayang dn perhatian hidupnya penuh tekanan tpi suami yg dia jadikan sandaran tidk mengerti

2023-01-17

1

lovely

lovely

move-on aja toh mantan pun juga dah move on🥺

2022-11-18

1

lihat semua
Episodes
1 1. Cerai Talak
2 2. Cantara Sakit
3 3. Pulang ke Rumah
4 4. Persimpangan Hati
5 5. Bertemu Berdebat
6 6. Nasihat
7 7. Papa Berubah?
8 8. Makan Malam Menegangkan
9 9. Insiden Arshaka
10 10. Kesal pada Mantan
11 11. Kebersamaan
12 12. Fakta Baru
13 13. Rencana Tante Poppy
14 14. Sekolah Kembali
15 15. Naik ke Permukaan
16 16. Diskusi Berakhir Cekcok
17 17. Rencana
18 18. Sosok Lain
19 19. Pertemuan??
20 20. Mau Pindah?
21 21. Mengurus Kepindahan
22 22. Kencan
23 23. Meminta Penjelasan
24 24. Kesulitan untuk Tegas
25 25. Kegelisahan Badrina
26 26. Keresahan Arshaka
27 27. Antara Dua Pilihan
28 28. Langkah Berani Arshaka
29 29. Demi Poppy
30 30. Rencana Masing-masing
31 31. Badrina Menjauh - Arshaka Mendekat
32 32. Arshaka ke Rumah Badrina
33 33. Badrina Serba Salah
34 34. Bimbang
35 35. Tekanan Darah Turun
36 36. Menolak Arshaka
37 37. Dibesuk Dua Pria
38 38. Keributan di Rumah Sakit
39 39. Meledek
40 40. Terlarang
41 41. Curahan Hati
42 42. Akhir Pekan
43 43. Sandiwara
44 44. Akhir Pekan 2
45 45. Kepiting Rebus
46 46. Makan Bersama
47 47. Damai
48 48. Ditentang
49 49. Rahasia
50 50. Memergoki
51 51. Mengamuk
52 52. Memeluk
53 53. Akmal Eyandri
54 54. Fakta Mengejutkan
55 55. Melawan Rasa
56 56. Keputusan
57 57. Masa Kini vs Masa Lalu
58 58. Hati Badrina
59 59. Betapa Malang
60 60. Sosok Dibalik Penculikan
61 61. Demi Uang
62 62. Hangat
63 63. Penyelamatan
64 64. Akhir Menjadi Awal - TAMAT
Episodes

Updated 64 Episodes

1
1. Cerai Talak
2
2. Cantara Sakit
3
3. Pulang ke Rumah
4
4. Persimpangan Hati
5
5. Bertemu Berdebat
6
6. Nasihat
7
7. Papa Berubah?
8
8. Makan Malam Menegangkan
9
9. Insiden Arshaka
10
10. Kesal pada Mantan
11
11. Kebersamaan
12
12. Fakta Baru
13
13. Rencana Tante Poppy
14
14. Sekolah Kembali
15
15. Naik ke Permukaan
16
16. Diskusi Berakhir Cekcok
17
17. Rencana
18
18. Sosok Lain
19
19. Pertemuan??
20
20. Mau Pindah?
21
21. Mengurus Kepindahan
22
22. Kencan
23
23. Meminta Penjelasan
24
24. Kesulitan untuk Tegas
25
25. Kegelisahan Badrina
26
26. Keresahan Arshaka
27
27. Antara Dua Pilihan
28
28. Langkah Berani Arshaka
29
29. Demi Poppy
30
30. Rencana Masing-masing
31
31. Badrina Menjauh - Arshaka Mendekat
32
32. Arshaka ke Rumah Badrina
33
33. Badrina Serba Salah
34
34. Bimbang
35
35. Tekanan Darah Turun
36
36. Menolak Arshaka
37
37. Dibesuk Dua Pria
38
38. Keributan di Rumah Sakit
39
39. Meledek
40
40. Terlarang
41
41. Curahan Hati
42
42. Akhir Pekan
43
43. Sandiwara
44
44. Akhir Pekan 2
45
45. Kepiting Rebus
46
46. Makan Bersama
47
47. Damai
48
48. Ditentang
49
49. Rahasia
50
50. Memergoki
51
51. Mengamuk
52
52. Memeluk
53
53. Akmal Eyandri
54
54. Fakta Mengejutkan
55
55. Melawan Rasa
56
56. Keputusan
57
57. Masa Kini vs Masa Lalu
58
58. Hati Badrina
59
59. Betapa Malang
60
60. Sosok Dibalik Penculikan
61
61. Demi Uang
62
62. Hangat
63
63. Penyelamatan
64
64. Akhir Menjadi Awal - TAMAT

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!