Sita Shock

"Maaf!"ucap Sita, lalu berusaha menghentikan tangisnya.

"Aku heran, orang menikah itu bahagia, bukan menangis," ucap perias itu pada Sita.

Sita hanya berusaha tersenyum pada perias itu.

Dalam diam Sita berusaha menahan kesedihannya, entah apa yang harus dia lakukan untuk membatalkan pernikahannya. Sita terus bergelut dengan semua kebingungannya, sekarang dia seolah tenggelam dalam lamunannya. Dia bahkan tidak menyadari sang pengantin laki-laki telah tiba di sana.

Ketika perias membawanya keruang akad Sita tersadar dari lamunannya.

Melihat sekeliling yang sudah dipenuhi keluarga dan para tamu undangan. Dia begitu terlihat semakin cemas, kecemasannya semakin bertambah ketika dia melihat Dino yang telah duduk di ruang akad.

Pikiran Sita semakin dipenuhu rasa cemas. Sita melihat sekeliling, dia seolah dibuat shock oleh keadaan saat itu. Ketika perias itu mendudukakan Sita disebelah Dino, Sita terkesiap kaget. Sita menatap Dino penuh tanda tanya dengan mata yang berkaca-kaca.

Dino yang menatap Sita penuh cinta seketika berubah, perasaannya menjadi aneh melihat kecemasan Sita. Tidak sedikitpun terlihat kebahagiaan di wajah calon pengantin perempuannya. Sita menundukan kepalanya kesal, kembali dia melamun mengingat semua perkataan perempuan itu tadi malam.

Sita tidak ingin semua terlambat. Sita pun tidak ingin menunggu lagi, ia hendak berdiri dan akan mengatakan pembatalannya sekarang. Namun, ketika hendak berdiri tiba-tiba semua terlihat gelap suara-suara pun mulai menghilang dan Sita pun di bawa kekamarnya. Seketika ia pingsan.

Sementara perempuan itu dengan perasaan kesalnya terus menunggu Sita menghentikan akad. Dia dibuat semakin kesal dengan keputusan keluarga yang akan melanjutkan akad tanpa kehadiran Sita.

'Ah sial! Kenapa jadi begini sih' gertak hati Elena.

“Saya nikahkan dan saya kawinkan engkau Ananda Prabu Aldino bin Surya sunarya Aldino dengan anak saya yang bernama Arsita Amelia dengan maskawin berupa emas lima puluh gram dibayar tunai.”

"Saya terima nikahnya dan kawinnya Arsita Amelia binti Muhammad Yahya dengan mas kawinnya yang tersebut, tunai.”

SAAHHH! ucap para saksi.

"Alhamdulilah," ucap Abah dan seluruh tamu undangan yang hadir.

Elena yang menyaksikan Itu pun seketika hancur. Tetesan air mata dipipinya tidak berhenti berderai. Wajahnya memerah penuh amarah. Ia pun pergi meninggalkan tempat sakral itu dengan isak tangis yang pilu.

Akhirnya upacara sakral itu berjalan dengan lancar meski tanpa kehadiran mempelai wanita.

Sita yang mulai tersadar membuka matanya perlahan, dan melihat Ratih sudah berada disampingnya menemani Sita dikamar.

"Ratih, kenapa aku ada disini? Ayo cepet kita harus membatalkan pernikahan ini sekarang, sebelum semua terlambat," ucap Sita sambil memegang kepalnya yang masih terasa pusing.

"Apa maksudmu?" tanya Ratih heran.

"Pernikahan ini harus dibatalkan, nanti aku jelaskan semua padamu," ucapnya lalu berusaha terbangun dari tempat tidurnya.

"Tetapi kamu sudah sah menjadi istrinya," ucap Ratih pelan.

"A- a-apa!" Sita shock mendengarnya, "Tidak mungkin, ini tidak mungkin!" airmata kembali membasahi pipinya dengan semua rasa tidak percaya di benaknya. "Mana mungkin ini terjadi, tidak, aku tidak mau menjadi istrinya, aku tidak mau, aku tidak mau," ucap Sita lirih, meski berusaha menahan tangisnya tetap saja air mata itu tidak terbendung juga.

"Apa yang terjadi padamu?" Ratih menatap Sita cemas, tidak terasa Ratih ikut meneteskan air mata.

Sita pun memandang Ratih, lalu memeluknya erat menumpahkan seluruh tangisnya di pelukan sahabatnya itu. Ratih membalas pelukan Sita. Ia mengusap-usap punggung Sita dan membiarkan sahabatnya menumpahkan airmata di pelukannya. Namun, Sita tidak henti menangis, di bayangnya hanya ada kata-kata di pesan itu. Membayangkan malam itu Dino menyentuh perempuan lain.

Karna kondisinya yang kurang vit, sebab tidak sedikitpun makanan yang masuk keperut Sita, ditambah pikirannya yang sedang kacau. Sita pun pingsan yang kedua kalinya.

Semua orang panik saat itu, terutama Abah yang tidak mengerti apa yang sebenarnya terjadi pada anak perempuannya itu.

Hampir saja penyakit asmanya kambuh. Tubuh abah tersungkur kelantai dengan kedua tangan memegang dadanya, nafasnya pun tersenggal-senggal. Untung saja kak Riri segera membawanya kekamar dan memberikan abah obat, sehingga kondisi abah langsung mereda.

Abah, Kak Riri, Kak Syamsul, dan Dino langsung membawa Sita ke rumah sakit karna khawatir. Sementara Kak Fitri tetap menjamu para tamu undangan di pesta.

Setibanya di Rumah Sakit Sita langsung di periksa oleh Dokter. Dokter yang baru saja keluar dari kamar pasien menjelaskan, Sita hanya Shock, sepertinya dia belum makan dan banyak pikiran, untuk saat ini sebaiknya Sita istirahat.

Abah dan yang lainnya masuk keruangan Sita.

"Maafkan Abah Nak, rupanya kamu belum siap menikah. Jika Abah tau kamu akan seperti ini abah tidak akan menyuruhmu menikah sekarang-sekarang ini. Abah hanya ingin melihatmu bahagia bukan menderita," ucap abah sedikit serak menahan tangis. Abah pun mengira Sita shock karna dipaksa menikah dengan Dino.

"Sita baik-baik saja Abah. Apa yang terjadi pada Sita bukan kesalahan Abah, Sita hanya kelelahan dan lupa makan." Sita berbohong demi menjaga kesehatan abah.

"Ohya, sekarang Sita sangat lapar, apa boleh Sita minta makan," lanjut Sita sambil tersenyum agar bisa menutupi kecemasannya.

Semua orang pun tersenyum, mendengar Sita meminta makan. Kak Riri pun langsung membeli makanan di rumah makan terdekat sekitat Rumah Sakit.

Sita pun makan dengan lahap disuapi kak Riri.

"Lihat Bah, lahapkan Sita!" ucap Sita.

Hahaha ...

Semua orang tertawa melihat Sita makan dengan lahap, dengan mulut yang manyun di penuhi makanan.

Abah pun lega melihat Sita seperti itu.

Abah, Kak Riri dan kak Syamsul kembali ke rumah karna tak enak meninggalkan para tamu undangan.

Abah pun pamit dengan mengucapkan salam, "Assalamualikum, kamu istirahat dulu di sini, Nak," ucap Abah, "Kakakmu sudah mengurus administrasinya sampai nanti sore," Lanjut Abah sambil berlalu pergi.

"Wa'alikumussalam iya, Bah." Sita menjawab, sambil menganggukan kepalanya.

Sementara Dino menjaga Sita di Rumah Sakit.

Sebenarnya Sita sudah bisa langsung di bawa pulang kembali. Namun, Dokter menyarankan Sita beristirahat dulu di Rumah Sakit supaya lebih tenang. Abah pun mengikuti saran dari Dokter, dan menyuruh Sita beristirahat dulu disini, mengingat suasana rumah juga masih sangat ramai.

Dino menghampiri Sita dan mencoba memegang tangannya, namun Sita melepaskan pegangan tangan itu.

"Kenapa? Bukankah aku sudah punya hak atas tanganmu ini." Dino mencoba mengambil kembali tangannya. Namun, Sita melepaskannya lagi.

"Apa kau marah padaku gara-gara semalam aku tidak mengangkat teleponmu?" tanya Dino dengan lembut.

Deg ....

Sita kembali ingat pada kejadian tadi malam.

"Maafkan aku, aku sedang bersama teman temanku. Hand phone-ku ada di meja kamar jadi aku tidak mendengar panggilan darimu."

"Deg ....

'Meja kamar! Berarti kemarin malam perempuan itu benar-benar ada di kamar Dino' Pikir Sita dalam diam, dan amarahnya pun mulai bergejolak kembali.

Bersambung ....

❤❤❤❤❤

Jangan lupa dukungannya kakak.

Terpopuler

Comments

💜⃞⃟𝓛 ⏤͟͟͞R𝐙⃝🦜༄༅⃟𝐐ƙׁׅуα

💜⃞⃟𝓛 ⏤͟͟͞R𝐙⃝🦜༄༅⃟𝐐ƙׁׅуα

dengar dulu penjelasan suamimu sitaaa

2023-02-04

1

💜⃞⃟𝓛 ⏤͟͟͞R𝐙⃝🦜༄༅⃟𝐐ƙׁׅуα

💜⃞⃟𝓛 ⏤͟͟͞R𝐙⃝🦜༄༅⃟𝐐ƙׁׅуα

Alhamdulillah sah kan gagal semua rencana elena

2023-02-04

1

@Ani Nur Meilan

@Ani Nur Meilan

Sita chat kamu sama Elena blum dihapus kan???tunjukkan pada Dino minta penjelasan..

2022-12-28

2

lihat semua
Episodes
1 Pertemuan
2 Berteman
3 Khawatir
4 Mengajak Sita Jalan - Jalan.
5 Pertemuan Dino dan Darwin.
6 Dihadang Darwin
7 Menyatakan Cinta
8 Jawaban Sita.
9 Teror
10 Sita Shock
11 Di Rumah Sakit
12 Pelukan Hangat Sita
13 Gugup
14 Keromantisan Dimeja Makan
15 bertemu Ipan
16 kabar gembira.
17 keadilan
18 Malam terindah.
19 Bingkisan
20 Jebakan Elena
21 Tamparan
22 Kecelakaan
23 Lemparan batu
24 Fitnah
25 Perubahan Sikap Ibu.
26 Hinaan Ibu
27 Penjelasan Dino
28 Pergi Ke Rumah Elvira
29 Kisah Elvira.
30 Gombalan Dino
31 Undangan Pernikahan
32 Elvira Berkunjung Ke Rumah Ibu
33 Rupanya Cemburu
34 Surprise
35 Di Rumah Abah
36 Malam Di Rumah Abah
37 Sita Pusing
38 Kehamilan Sita
39 Plash Back
40 Elena Menyelinap Ke Rumah Elvira
41 Ngidam Part 1
42 Ngidam Part 2
43 Rencana Busuk Elvira
44 Siasat Elvira
45 Elvira dan Jons
46 Tersindir
47 Mencontoh Abah
48 Ngidam Part 3
49 Pengumuman
50 Akal licik Jons
51 Kena Batunya.
52 Tejebak
53 Luka Terdalam
54 Membutuhkan Donor
55 Mendapatkan Donor
56 Sita Siuman
57 Nasihat Abah
58 Tangisan
59 Abah Menginap
60 Abah Shock
61 Elena Kembali Menguntit
62 Kekhawatiran Sita
63 Hari Yang Pilu
64 Keputusan Abah
65 Curahan Hati
66 Menerima Telepon dari Jons
67 Mengajak Sita Sarapan Diluar
68 Mengingat Kenangan
69 Dino Terlambat
70 Paket
71 Berjiarah
72 Rasa Bersalah Jons
73 Teringat Kotak Foto
74 Penasaran
75 Keributan Warga
76 Tes Keperawanan
77 Emosi Sita
78 Kepergian Abah
79 Harapan
80 Terbongkar
81 Kepergian Sita
82 Pencarian Sita
83 Sita Sebagai Amel
84 Iklan Pencarian Sita
85 Hari Pertama Masuk Kerja
86 Kerinduan
87 Dino Bertemu Aditya
88 Suara Yang Dirindukan
89 Jantung Aditya Berdebar
90 Kembali Ke Rumah Aditya
91 Mencari Tau Identitas Amel
92 Mimpi Bayi Laki-Laki
93 Melahirkan
94 Arvi Aldino
95 Kamar Untuk Arvi
96 Pamit Pulang
97 Akhirnya Bertemu Kembali
98 Melepas Rindu.
99 Cinta Bersemi Kembali
100 Sita
101 Malam Bersama Sang Istri
102 Awal Pagi Yang Bahagia
103 Mencari Cadar
104 Bertemu Ratih
105 Aditya Mengakui Cintanya
106 Duka Ratih
107 Sakit Tak Berdarah
108 Handphone Baru
109 Surat
110 Misi Aditya
111 Ratih
112 Bimo
113 Ratih dan Aditya
114 Sita Cemburu
115 Bimo Menemukan Ratih.
116 Ratih Kritis
117 Kekecewaan Ipan.
118 Suami Idaman
119 Candu Perhatian.
120 Dikeroyok
121 Bebas Larangan
122 Liburan Bersama Di Villa
123 Hasutan Elena.
124 Makan Bersama
125 Dino Cemburu
126 Pikiran Kotor Elena.
127 Ancaman Jons
128 Kekantor polisi
129 Elvira Mengingkari Perjanjian Bersama Jons.
130 Kepergian Elvira
131 TAMAT
132 Promo Novel Baru
133 Promo Novel
Episodes

Updated 133 Episodes

1
Pertemuan
2
Berteman
3
Khawatir
4
Mengajak Sita Jalan - Jalan.
5
Pertemuan Dino dan Darwin.
6
Dihadang Darwin
7
Menyatakan Cinta
8
Jawaban Sita.
9
Teror
10
Sita Shock
11
Di Rumah Sakit
12
Pelukan Hangat Sita
13
Gugup
14
Keromantisan Dimeja Makan
15
bertemu Ipan
16
kabar gembira.
17
keadilan
18
Malam terindah.
19
Bingkisan
20
Jebakan Elena
21
Tamparan
22
Kecelakaan
23
Lemparan batu
24
Fitnah
25
Perubahan Sikap Ibu.
26
Hinaan Ibu
27
Penjelasan Dino
28
Pergi Ke Rumah Elvira
29
Kisah Elvira.
30
Gombalan Dino
31
Undangan Pernikahan
32
Elvira Berkunjung Ke Rumah Ibu
33
Rupanya Cemburu
34
Surprise
35
Di Rumah Abah
36
Malam Di Rumah Abah
37
Sita Pusing
38
Kehamilan Sita
39
Plash Back
40
Elena Menyelinap Ke Rumah Elvira
41
Ngidam Part 1
42
Ngidam Part 2
43
Rencana Busuk Elvira
44
Siasat Elvira
45
Elvira dan Jons
46
Tersindir
47
Mencontoh Abah
48
Ngidam Part 3
49
Pengumuman
50
Akal licik Jons
51
Kena Batunya.
52
Tejebak
53
Luka Terdalam
54
Membutuhkan Donor
55
Mendapatkan Donor
56
Sita Siuman
57
Nasihat Abah
58
Tangisan
59
Abah Menginap
60
Abah Shock
61
Elena Kembali Menguntit
62
Kekhawatiran Sita
63
Hari Yang Pilu
64
Keputusan Abah
65
Curahan Hati
66
Menerima Telepon dari Jons
67
Mengajak Sita Sarapan Diluar
68
Mengingat Kenangan
69
Dino Terlambat
70
Paket
71
Berjiarah
72
Rasa Bersalah Jons
73
Teringat Kotak Foto
74
Penasaran
75
Keributan Warga
76
Tes Keperawanan
77
Emosi Sita
78
Kepergian Abah
79
Harapan
80
Terbongkar
81
Kepergian Sita
82
Pencarian Sita
83
Sita Sebagai Amel
84
Iklan Pencarian Sita
85
Hari Pertama Masuk Kerja
86
Kerinduan
87
Dino Bertemu Aditya
88
Suara Yang Dirindukan
89
Jantung Aditya Berdebar
90
Kembali Ke Rumah Aditya
91
Mencari Tau Identitas Amel
92
Mimpi Bayi Laki-Laki
93
Melahirkan
94
Arvi Aldino
95
Kamar Untuk Arvi
96
Pamit Pulang
97
Akhirnya Bertemu Kembali
98
Melepas Rindu.
99
Cinta Bersemi Kembali
100
Sita
101
Malam Bersama Sang Istri
102
Awal Pagi Yang Bahagia
103
Mencari Cadar
104
Bertemu Ratih
105
Aditya Mengakui Cintanya
106
Duka Ratih
107
Sakit Tak Berdarah
108
Handphone Baru
109
Surat
110
Misi Aditya
111
Ratih
112
Bimo
113
Ratih dan Aditya
114
Sita Cemburu
115
Bimo Menemukan Ratih.
116
Ratih Kritis
117
Kekecewaan Ipan.
118
Suami Idaman
119
Candu Perhatian.
120
Dikeroyok
121
Bebas Larangan
122
Liburan Bersama Di Villa
123
Hasutan Elena.
124
Makan Bersama
125
Dino Cemburu
126
Pikiran Kotor Elena.
127
Ancaman Jons
128
Kekantor polisi
129
Elvira Mengingkari Perjanjian Bersama Jons.
130
Kepergian Elvira
131
TAMAT
132
Promo Novel Baru
133
Promo Novel

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!