Al-fatihah Pembuka Jodoh

Al-fatihah Pembuka Jodoh

Pertemuan

Sita adalah gadis kampung yang merantau ke kota untuk mencari sebuah pekerjaan. Sita diterima bekerja di sebuah perusahaan ternama di kota Bandung, sebagai Operator MC tenun. Sita gadis sederhana, sopan santun, dan baik, dia selalu berusaha agar tidak mengecewakan orang tuanya. Orang tua Sita selalu menanamkan nilai-nilai agama yang baik pada Sita.

Sebelum Sita pergi ke kota abah berpesan.

"Dimana pun, kapan pun, sesibuk apa pun, shalat jangan sampai ditinggalkan."

"Baik Abah, Sita akan selalu mengingat pesan Abah." Dengan nada lembut Sita menjawab.

"Assalaamu'alaikum. Sita berangkat ke kota dulu, jaga diri Abah baik-baik," kata Sita.

Sita berpamitan pada abah dengan deraian air mata di pipinya. Tidak terasa suara Sita mulai terdengar berat, semakin tenggelam dalam kesedihan.

Bagaimana tidak sedih? Ini kali pertama Sita meninggalkan abah sendirian di rumah, mengingat abah yang sudah tua dan sakit-sakitan Sita semakin berat meninggalkan abah.

Namun, apalah daya, Sita harus mengadu nasibnya di kota. Keadaan ekonomi keluarga yang pas-pasan memaksa Sita harus mecari uang untuk memenuhi kebutuhannya dan membantu abah yang hanya seorang buruh.

Ditambah kondisi abah yang sudah mulai sakit-sakitan tidak memungkinkan abah bekerja terlalu keras. Sedangkan umi sudah meninggal sejak Sita menginjak bangku SMP.

"Wa'alaikumussalaam. Tentu saja Abah bisa menjaga diri Abah." Abah menjawab salam Sita dengan diiringi limpahan doa dalam hati.

Berbeda dengan Sita. Meski ini pertama kalinya Sita ke kota, abah tidak begitu terlihat khawatir, seperti Sita yang mengkhawatirkan abah, karena di sana ada dua kakak perempuan Sita yaitu Riri dan Fitri, yang sudah lebih dulu pergi merantau dan telah menetap disana dengan keluarga kecil mereka masing-masing.

"Jaga dirimu baik-baik, Nak. Jangan bikin repot kakak-kakakmu!" Sita mengangguk pelan sambil menyeka air mata di pipinya yang sedari tadi tak berhenti berderai.

Kemudian Sita mencium tangan Abah.

***

Setiap hari Kak Riri tak berhenti mengantar Sita mencari pekerjaan.

Nasib Sita yang beruntung, Sita pun langsung mendapat pekerjaan di sebuah perusahaan Textil ternama "PT. TEXTIL JAYA."

Berawal dari kontrakan, tempat dimana Sita merebahkan dirinya untuk beristirahat setelah lelah bekerja. Disinilah Sita menemukan jodohnya.

Sita tidak tinggal bersama salah satu kakaknya. Dia lebih memilih tinggal di kontrakan, agar tidak terlalu merepotkan kakaknya. Sengaja Sita memilih kontrakan yang dekat dengan tempat tinggal kedua kakaknya agar dia mudah meminta bantuan jika terjadi sesuatu.

Teng! Teng! Teng!

Suara tukang bakso memukul mangkok dengan kayu kecilnya.

"Mang, beli Mang." Sita pun membeli bakso. Seperti itu setiap harinya Sita membeli bakso sepulang kerja.

Kontrakan Sita merupakan tempat mangkal tetap gerobak bakso Mang Adnan.

Sampai-sampai Mang Adnan tau baik keseharian Sita yang sudah hampir satu tahun berada disana.

Ya, Sita memang tak secantik selebriti. Namun, Sita yang sederhana, baik, ramah, dan rajin beribadah membuat hati para orang tua ingin menjadikannya menantu. Sehingga terbersit dalam hati mang Adnan ingin menjodohkan Sita dengan keponakannya.

Keesokan harinya, mang Adnan tidak melewatkan kesempatan saat Sita membeli bakso seperti biasanya.

Mang Adnan pun ingin mengutarakan keinginan menjodohkan Sita dan keponakannya.

Teng! Teng! Teng!

"Mang seperti biasa, ya,"

kata Sita ke mang Adnan.

"Siap, Neng," jawab mang Adnan.

"Nih, Neng baksonya."

"Waaah ... banyak sekali mang?" Sita merasa senang melihat isi mangkoknya lebih penuh dari biasanya.

"Iya Neng, bonus. Kebetulan mang Adnan lagi punya rejeki lebih," ucap mang Adnan.

"Waaah ... makasih, Mang," ucap Sita senang.

"Sama-sama, Neng." Mang Adnan pun menjawab sambil tersenyum.

"Oh, ya, Neng Sita. Sudah punya pacar belum?" tanya mang Adnan.

"Eemmm ... belum, Mang." Sita mengerutkan keningnya karena heran.

"Mau gak, mang Adnan kenalin sama ponakan mamang?"

"APA!" Sita kaget dan mendadak tersedak.

Ohok! Ohok! Ohok!

Diambilnya gelas berisi air yang ada di meja. Ia pun meminumnya, lalu mengelap mulutnya dengan tisu.

"Eemmm ... boleh."

Dengan nada setengah ragu menanggapi mang Adnan.

Namun, akhirnya Sita mengiyakan, karena merasa takut mang Adnan sakit hati. Meski di dalam hati ingin menolakny.

"Bener nih, nanti mamang ajak kesini, ya."

"Iya Mang, saya tunggu." Sambil tersenyum Sita menjawab.

"Baiklah nanti mang Adnan kabarin, ya."

Sita ngasih mangkok kosong bekas bakso dan berkata, "Oke! Siap, Mang." Ia pun kembali ke kamarnya.

Ketika malam di dalam kamar Sita pun kepikiran kata-kata Mang Adnan.

"Bener gak sih? Apa Mang Adnan bercanda? Ya sudahlah terserah." Diambilnya selimut dan dipakainya lalu Ia pun tidur.

Suara ayam berkokok membangunkan Sita di waktu subuh. Seperti biasanya Sita mandi, dan lalu shalat subuh. Selesai shalat subuh Sita tidak pernah melewatkan sarapan pagi, dengan menyantap nasi goreng buatannya sendiri.

Tidak ada hal yang baru ditempat kerja Sita. Setiap harinya begitu saja, dengan rutinitas pekerjaan Sita yang hanya sebagai Operator MC tenun di sebuah pabrik.

Tiba waktu Sita pulang kerja, dia pun berjalan kaki bersama teman-temannya seperti biasa.

Setiba di kontrakan Sita pun dikagetkan dengan kehadiran tiga orang laki-laki yang sedang menunggunya.

Tidak disangka dia keponakannya mang Adnan, Ipan, dan temannya Dino, sedangkan seorang lagi ya itu mang Adnan sendiri.

Sita sedikit shock, sekejap Sita terdiam kaget dan bengong. Sita pikir mang Adnan bercanda ternya dia serius.

"Assalaamu'alaikum, Neng Sita." Sontak Sita tersadarkan oleh mang Adnan yang memberi salam.

"Wa'alaikumussalam, Mang," jawab Sita dengan expresi wajah yang masih terlihat kaget.

"Ini siapa, Mang?" tanya Sita ke mang Adnan sambil tersenyum lembut.

"Ini keponakan mamang, Ipan, dan ini temannya Dino." Sambil mengarahkan jari jempolnya ke arah Ipan dan Dino secara bergantian.

"Oh, iya. Perkenalkan nama saya Sita." Sambil mengulurkan tangannya, dan disambut dengan uluran tangan Ipan dan Dino bergantian.

"Mari masuk!" Sita mempersilahkan mereka untuk masuk.

Sita pun menawari mereka minum alakadarnya, tiga gelas air putih.

"Oh, ini ponakan Mamang?" basa basi Sita pada Mang Adnan.

"Iya neng, kalian ngobrol aja dulu, mamang mau jualan di depan. Maaf, mamang terburu-buru, nanti takut ada yang beli."

"Oh, iya. Makasih, Mang," kata Sita.

Setelah mang Adnan pergi suasana hening sejenak.

Tiba-tiba lpan mencoba memecah heningnya suasana saat itu, "Perkenalkan namaku Ipan." Ipan mengulurkan tangannya.

"Iya, tadi 'kan mang Adnan sudah kasih tahu."

Tawa mereka pun pecah.

"Kamu sudah lama ngontrak di sini?" tanya Ipan.

"Lumayanlah hampir satu tahun," kata Sita

"Lumayan lama ya, Sita," Sela Dino.

"Iya, lumayan," kata Sita.

"Orang tuamu ada dimana?" tanya Dino.

"Ada dikampung," Sita kembali menjawab

"Oh," Kata Dino dengan menganggukan kepalanya mengerti.

Sita ingin sekali bicara dengan Ipan, tapi Dino terus menyela. Ternyata Sita memang tertarik sama Ipan, tapi di sisi lain ternyata malah Dino yang tertarik sama Sita.

Saat ini Sita sendiri tidak menyadarinya klo ternyata Dino suka padanya. Sementara Sita sendiri tidak tertarik sama Dino.

Tidak lama mereka pun pulang, karna terburu-buru ada hal yang ingin Ipan kerjakan.

Ipan memang anak mandiri, dia merintis usahanya sendiri di bidang sepatu kulit, walaupun memang saat ini masih usaha kecil -kecilan.

Sementara Ipan yang memproduksi, Dino sendiri adalah patner bisnisnya sebagai distributor.

"Kami pamit dulu, ya. Assalaamu'alaikum." Dino dan Ipan pamit bersama.

"Wa'alaikumussalam," Sita pun menjawab.

Bersambung ...

Terpopuler

Comments

mom mimu

mom mimu

aku mampir di sini kak, salam kenal ya, maaf baru sempat mampir 🙏🏻🙏🏻🤗🤗

2023-05-10

0

վմղíα | HV💕

վմղíα | HV💕

nyimak thor.

2023-05-06

0

boomie👑

boomie👑

mampir kka

2023-02-28

2

lihat semua
Episodes
1 Pertemuan
2 Berteman
3 Khawatir
4 Mengajak Sita Jalan - Jalan.
5 Pertemuan Dino dan Darwin.
6 Dihadang Darwin
7 Menyatakan Cinta
8 Jawaban Sita.
9 Teror
10 Sita Shock
11 Di Rumah Sakit
12 Pelukan Hangat Sita
13 Gugup
14 Keromantisan Dimeja Makan
15 bertemu Ipan
16 kabar gembira.
17 keadilan
18 Malam terindah.
19 Bingkisan
20 Jebakan Elena
21 Tamparan
22 Kecelakaan
23 Lemparan batu
24 Fitnah
25 Perubahan Sikap Ibu.
26 Hinaan Ibu
27 Penjelasan Dino
28 Pergi Ke Rumah Elvira
29 Kisah Elvira.
30 Gombalan Dino
31 Undangan Pernikahan
32 Elvira Berkunjung Ke Rumah Ibu
33 Rupanya Cemburu
34 Surprise
35 Di Rumah Abah
36 Malam Di Rumah Abah
37 Sita Pusing
38 Kehamilan Sita
39 Plash Back
40 Elena Menyelinap Ke Rumah Elvira
41 Ngidam Part 1
42 Ngidam Part 2
43 Rencana Busuk Elvira
44 Siasat Elvira
45 Elvira dan Jons
46 Tersindir
47 Mencontoh Abah
48 Ngidam Part 3
49 Pengumuman
50 Akal licik Jons
51 Kena Batunya.
52 Tejebak
53 Luka Terdalam
54 Membutuhkan Donor
55 Mendapatkan Donor
56 Sita Siuman
57 Nasihat Abah
58 Tangisan
59 Abah Menginap
60 Abah Shock
61 Elena Kembali Menguntit
62 Kekhawatiran Sita
63 Hari Yang Pilu
64 Keputusan Abah
65 Curahan Hati
66 Menerima Telepon dari Jons
67 Mengajak Sita Sarapan Diluar
68 Mengingat Kenangan
69 Dino Terlambat
70 Paket
71 Berjiarah
72 Rasa Bersalah Jons
73 Teringat Kotak Foto
74 Penasaran
75 Keributan Warga
76 Tes Keperawanan
77 Emosi Sita
78 Kepergian Abah
79 Harapan
80 Terbongkar
81 Kepergian Sita
82 Pencarian Sita
83 Sita Sebagai Amel
84 Iklan Pencarian Sita
85 Hari Pertama Masuk Kerja
86 Kerinduan
87 Dino Bertemu Aditya
88 Suara Yang Dirindukan
89 Jantung Aditya Berdebar
90 Kembali Ke Rumah Aditya
91 Mencari Tau Identitas Amel
92 Mimpi Bayi Laki-Laki
93 Melahirkan
94 Arvi Aldino
95 Kamar Untuk Arvi
96 Pamit Pulang
97 Akhirnya Bertemu Kembali
98 Melepas Rindu.
99 Cinta Bersemi Kembali
100 Sita
101 Malam Bersama Sang Istri
102 Awal Pagi Yang Bahagia
103 Mencari Cadar
104 Bertemu Ratih
105 Aditya Mengakui Cintanya
106 Duka Ratih
107 Sakit Tak Berdarah
108 Handphone Baru
109 Surat
110 Misi Aditya
111 Ratih
112 Bimo
113 Ratih dan Aditya
114 Sita Cemburu
115 Bimo Menemukan Ratih.
116 Ratih Kritis
117 Kekecewaan Ipan.
118 Suami Idaman
119 Candu Perhatian.
120 Dikeroyok
121 Bebas Larangan
122 Liburan Bersama Di Villa
123 Hasutan Elena.
124 Makan Bersama
125 Dino Cemburu
126 Pikiran Kotor Elena.
127 Ancaman Jons
128 Kekantor polisi
129 Elvira Mengingkari Perjanjian Bersama Jons.
130 Kepergian Elvira
131 TAMAT
132 Promo Novel Baru
133 Promo Novel
Episodes

Updated 133 Episodes

1
Pertemuan
2
Berteman
3
Khawatir
4
Mengajak Sita Jalan - Jalan.
5
Pertemuan Dino dan Darwin.
6
Dihadang Darwin
7
Menyatakan Cinta
8
Jawaban Sita.
9
Teror
10
Sita Shock
11
Di Rumah Sakit
12
Pelukan Hangat Sita
13
Gugup
14
Keromantisan Dimeja Makan
15
bertemu Ipan
16
kabar gembira.
17
keadilan
18
Malam terindah.
19
Bingkisan
20
Jebakan Elena
21
Tamparan
22
Kecelakaan
23
Lemparan batu
24
Fitnah
25
Perubahan Sikap Ibu.
26
Hinaan Ibu
27
Penjelasan Dino
28
Pergi Ke Rumah Elvira
29
Kisah Elvira.
30
Gombalan Dino
31
Undangan Pernikahan
32
Elvira Berkunjung Ke Rumah Ibu
33
Rupanya Cemburu
34
Surprise
35
Di Rumah Abah
36
Malam Di Rumah Abah
37
Sita Pusing
38
Kehamilan Sita
39
Plash Back
40
Elena Menyelinap Ke Rumah Elvira
41
Ngidam Part 1
42
Ngidam Part 2
43
Rencana Busuk Elvira
44
Siasat Elvira
45
Elvira dan Jons
46
Tersindir
47
Mencontoh Abah
48
Ngidam Part 3
49
Pengumuman
50
Akal licik Jons
51
Kena Batunya.
52
Tejebak
53
Luka Terdalam
54
Membutuhkan Donor
55
Mendapatkan Donor
56
Sita Siuman
57
Nasihat Abah
58
Tangisan
59
Abah Menginap
60
Abah Shock
61
Elena Kembali Menguntit
62
Kekhawatiran Sita
63
Hari Yang Pilu
64
Keputusan Abah
65
Curahan Hati
66
Menerima Telepon dari Jons
67
Mengajak Sita Sarapan Diluar
68
Mengingat Kenangan
69
Dino Terlambat
70
Paket
71
Berjiarah
72
Rasa Bersalah Jons
73
Teringat Kotak Foto
74
Penasaran
75
Keributan Warga
76
Tes Keperawanan
77
Emosi Sita
78
Kepergian Abah
79
Harapan
80
Terbongkar
81
Kepergian Sita
82
Pencarian Sita
83
Sita Sebagai Amel
84
Iklan Pencarian Sita
85
Hari Pertama Masuk Kerja
86
Kerinduan
87
Dino Bertemu Aditya
88
Suara Yang Dirindukan
89
Jantung Aditya Berdebar
90
Kembali Ke Rumah Aditya
91
Mencari Tau Identitas Amel
92
Mimpi Bayi Laki-Laki
93
Melahirkan
94
Arvi Aldino
95
Kamar Untuk Arvi
96
Pamit Pulang
97
Akhirnya Bertemu Kembali
98
Melepas Rindu.
99
Cinta Bersemi Kembali
100
Sita
101
Malam Bersama Sang Istri
102
Awal Pagi Yang Bahagia
103
Mencari Cadar
104
Bertemu Ratih
105
Aditya Mengakui Cintanya
106
Duka Ratih
107
Sakit Tak Berdarah
108
Handphone Baru
109
Surat
110
Misi Aditya
111
Ratih
112
Bimo
113
Ratih dan Aditya
114
Sita Cemburu
115
Bimo Menemukan Ratih.
116
Ratih Kritis
117
Kekecewaan Ipan.
118
Suami Idaman
119
Candu Perhatian.
120
Dikeroyok
121
Bebas Larangan
122
Liburan Bersama Di Villa
123
Hasutan Elena.
124
Makan Bersama
125
Dino Cemburu
126
Pikiran Kotor Elena.
127
Ancaman Jons
128
Kekantor polisi
129
Elvira Mengingkari Perjanjian Bersama Jons.
130
Kepergian Elvira
131
TAMAT
132
Promo Novel Baru
133
Promo Novel

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!