Satu bulan kemudian
Esok hari pernikahan tiba, baik di rumah Sita maupun di rumah Dino sedang sibuk melakukan persiapan.
Tiba-tiba hand phone Sita berbunyi.
"Halo, Assalaamu'alaikum, ini siapa, ya?" ucap Sita di telepon.
Tidak ada jawaban. Sita hendak menutup teleponnya. Tiba-tiba " Halo ...." Terdengar suara perempuan di ujung telepon.
Sita bertanya kembali, "Halo, ini Siapa?"
"kekasihku menghianatiku," ucap perempuan di ujung telepon sambil menangis.
Deg ...
Sita sangat kaget, pikirannya seketika langsung tertuju pada Dino.
"Kekasihmu? Siapa kekasihmu?" tanya Sita.
"Besok dia akan menikahi perempuan lain. Kamu tau hatiku hancur berkeping-keping. Wanita itu telah merenggut kebahagiaanku," ucap perempuan itu masih menangis.
Sita mendengarkan dengan perasaan cemas, heran dan pastinya aneh.
"Katakan siapa?"
"Aku sedang bicara dengan perempuan tidak tau malu itu. Perempuan murahan. Perebut kekasih orang."
"Maksudmu!" sontak Sita tersadar kalo perempuan itu sedang bicara dengannya.
"Apa kekasihmu Dino?"
Tut ... tut ... tut ....
Halo ... halo ... halo ...
Perempuan itu menutup sambungan teleponnya.
***
Elena. Seminggu yang lalu
undangan pernikahan Dino dan Sita sampai ketangannya, membuatnya prustasi dan sakit hati.
Dino adalah sosok laki-laki impiannya selama ini, hanya saja Dino tidak pernah sedikitpun meliriknya. Elena sering sekali main kerumah Dino hanya untuk bermain dan bercanda dengan Dino dan ibu, bahkan sering sekali dia membantu ibunya memasak dan mengerjakan perkerjaan rumah lainnya.
Ayah Dino sudah tiada karna kecelakaan lima tahun yang lalu, untuk itu ibunya selalu sendiri dirumah, terkadang Elena datang hanya untuk menemani ibunya, dengan harapan Dino akan jatuh cinta padanya.
Tetapi apa pun itu, sama sekali tidak membuat Dino tertarik padanya. Melihatnya begitu akrab dengan ibu. Dino hanya menganggap Elena seperti adiknya sendiri. Sementara Ibu menganggap Elena seperti anaknya sendiri.
Tiba-tiba Elena Datang kerumah Dino dan bicara pada ibu, tanpa malu ia memohon agar ibu menikahkan Dino dengannya. Sontak ibu merasa terkejut.
Ibu meminta maaf pada Elena, karena tidak bisa mengikuti kemauannya. Elena pun menangis. Ibu merasa kasihan kepadanya dan memeluknya.
Ibu tidak tau kalau Elena menaruh hati pada anaknya. Kini ibu sadar perhatian Elena selama ini hanya untuk memikat hati Dino, sayangnya Dino hanya menganggapnya sebagi seorang adik.
Dino yang mendengar semua itu terkejut, dan mencoba memberi penjelasan pada Elena. Elena mengngguk mengerti, dan mencoba menerima keputusan Dino. Namun, sayangnya pengertian Elena hanya kepura-puraan. pada kenyataannya Elena merasa terluka dan sakit hati.
Merasa dikecewakan oleh Dino. Elena bertekad untuk menggagalkan pernikahan Dino dengan caranya.
Disela-sela kesibukan persiapan pernikahan Dino. Dia melihat hand phone Dino tergeletak di meja. Disaat itulah dia memiliki kesempatan untuk mencuri no Sita. Dan alhasil dia berhasil meneror Sita tanpa sepengatuan siapapun.
Sita terus gelisah setelah mendapatkan telepon dari perempuan itu, perasaannya campur aduk, antara kaget, sedih, tidak percaya dan penuh tanda tanya. Ingin rasanya Ia menangis, namun apa yang ingin ia tangisi adalah hal yang belum pasti. Ia berusaha menahan kekecewaannya itu dan mencari jawaban.
Malam itu Sita menceritakan semua pada sahabatnya Ratih lewat telepon. Ratih memberi saran untuk menanyakan hal itu langsung pada Dino.
Sita pun menelpon Dino.
Tut ... tut ... tut ...."
Sayangnya Dino sedang sibuk berbincang dengan teman-temannya yang mengunjungi dia. Jadi dia tidak mendengar panggilan telepon dari Sita.
Sita semakin gelisah.
Dia di mbuat lebih gelisah lagi dengan membaca pesan yang dikirim dari hand phone perempuan itu.
Dia tidak akan mengangkat telepon darimu dia sedang bersamaku. Sudah kubilang dia kekasihku.
Nampaknya Elena mengetahu panggilan itu, namun Ia diam tidak memberitahu Dino. Dia malah merasa jalannya semakin terbuka lebar untuk meneror Sita.
Sita tidak tahan menahan tangis dengan rasa tidak percayanya. Dia mengunci pintu kamarnya agar tidak ada yang masuk.
Sita terus mencoba menelpon Dino namun Dino tetap tidak mendengarnya.
Lagi lagi Elena memberi pesan.
Sudah kubilang Dia sedang bersamaku. Kami sedang melampiaskan hasrat kami sebelum kalian menikah. Malam ini akan jadi malam terindah bagiku. Mungkin Esok dia 'kan jadi suamimu, tapi malam ini dia milikku seutuhnya.
Sontak Sita shok dan menjatuhkan ponselnya. Tidak terasa air mata mengalir semakin deras membasahi pipinya.
Malam itu Sita semakin hancur memikirkan semua perkataan perempuan itu. Dia tidak bisa menahan tangisnya lagi. Dia tidak percaya Dino melakukan ini. Dia harus memberitahu ini pada abah dan yang lainnya.
Dengan perasaan khawatirnya Sita keluar kamar melihat sekeliling rumah yang sudah dihias indah untuk pernikahannya. Semua sodaranya sedang tertawa bahagia di tengah tengah kesibukan mereka. Abah dengan tawanya yang terbahak bahak tidak seperti biasanya terlihat lebih bahagia bersama kedua kakaknya.
Mereka semua sedang merayakan kegembiraan mereka atas pernikahan Sita. Perasaan Sita semakin hancur melihat semua itu. Ia tidak mampu menghancurkan kebahagiaan semua orang.
Dia kembali kekamarnya, disekeliling kamarnya yang sudah penuh dengan hiasan cantik sontak membuatnya semakin bersedih. Tangisnya semakin pecah, semakin terdengar namun dia tahan agar tidak ada yang mendengar tangisannya. Malam ini perasaannya bergelut dengan kesedihan persasaan yang campur aduk tidak menentu. Sita sungguh-sungguh dengan kehancuran perasaannya malam ini.
"Apa yang harus aku lakukan, Ya Allah?" Sita bicara sambil mondar mandir dikamarnya, seraya berpikir, dan masih dengan air mata yang terus mengalir di pipinya, sesekali ia coba menyekanya, namun air matanya terus membasahi pipi.
Elena merasa puas membayangkan Sita yang malam ini tengah menangis tidak tenang memikirkan kata-katanya. Ia berharap besok ada kabar pembatalan pernikahan.
Malam semakin larut tidak terasa sudah pukul dua belas malam. ibu menyuruh Dino istirahat agar kondisinya besok benar-benar vit.
Teman-teman Dino pun berpamitan pulang. Terkecuali, Elena, yang memaksa menginap dengan alasan sudah membawa pakaian ganti.
Dino kaget melihat beberapa panggilan Sita di ponselnya. Dia mencoba menelpon balik. Namun, hand phone Sita tidak bisa di hubungi.
Elena tidak sabar mendengar pertengkaran Dino dan Sita di telepon, dia mencoba mengintip di balik pintu kamar Dino yang sedikit terbuka. Namun, Elena di kagetkan dengan pemandangan Dino yang sedang tersenyum-senyum sendiri melihat poto Sita di layar poselnya. Rasa penasarannya berubah kembali menjadi kekesalan. 'Kenapa mereka tidak bertengkar' gertak hatinya dengan geram, lalu pergi dari sana.
Dia berusaha meneror Sita kembali dengan mencoba menelponnya lagi, namun usahanya Sia-sia karena hand phone Sita tidak aktif. "Ah ... sial!" ucapnya geram.
Sita yang tenggelam dalam kesedihannya, telgeletak lemah tidur dilantai. Tidk ada seorang pun yang tau. Kak Riri yang mengetok pintu sedari tadi tidak dibuka oleh Sita. Kak Riri pun berpikir kalau Sita telah tidur.
Tok ... tok ... tok ...
Sita terbangun mendengar pintu diketuk, dia tidak sadar dirinya tidur di lantai semalaman. Sita lantas membuka pintu, nampaknya kak Riri dan Perias pengantin telah datang. Kak Riri heran melihat mata Sita yang bengkak lalu melihat hand phone Sita tergeletak pecah di bawah.
"Hand phone-mu jatuh, Sit?" tanya kak Riri, lalu menatap Sita heran.
"Oh iya, jatuh karna barusan terburu-buru Kak." Lalu Sita mengambil ponsnya. Sita berjalan agak menunduk menutupi matanya yang terasa bengkak karna menangis semalaman, Ia mencoba menghindar agar kak Riri tidak melihatnya. Sita bergegas pergi ke kamar mandi. Sesaat Sita teringat peristiwa semalam, namun ia coba menepisnya dan lalu beristigfar. "Astagfirullahhaladzim."
Perias kebingungan Saat merias wajah Sita, matanya terus berka-kaca sesekali air mata membasahai pipinya, dan merusak riasan.
"Tolong jangan menangis, aku tidak bisa merias wajahmu jika air matamu terus mengalir," ucap Perias itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 133 Episodes
Comments
💜⃞⃟𝓛 ⏤͟͟͞R𝐙⃝🦜༄༅⃟𝐐ƙׁׅуα
jangan langsung percaya sitaaa...elena itu ulet keket ulet bulu gitu lah pokoknya
2023-02-04
1
@Ani Nur Meilan
Elena kamu jahat Bangettt 😠😠😠😠Sita jangan dulu percaya apa yg Elena katakan..
2022-12-28
1
☠ᵏᵋᶜᶟ🍾⃝ͩɢᷞʜᷴᴇᷡᴀᷲℛᵉˣ⚔️⃠ 🍁
mulai datang niyh ular nyaa 🙄
2022-12-28
1