Menyatakan Cinta

Samua orang yang ada di sana melihat ke arah yang sama.

"Assalamu'alaikum, perkenalkan saya Dino."

"Wa'alaikumsalaam," semua orang menjawab.

Abah tersenyum lebar pada Dino. Kemudian melirik Sita, dan berkata, "Akhirnya Nak, kamu membawa calon jodohmu kehadapan Abah."

"Apa! dia ...." Sita melihat Abah dan Dino bergantian.

Belum selesai Sita bicara." Suttttt ... biar Abah yang bicara padanya."

Sita diam tidak melanjutkan bicaranya.

Dino melirik Sita tersenyum, begitu juga dengan kak Riri, kak syamsul dan Kak Fitri, yang berada disana.

"Kemari, Nak!" abah memanggil Dino. Dino pun mendekat.

"Abah sudah tua, entah sampai kapan Abah bisa menemani Sita, semua kakaknya pun sudah menikah, Apa kamu bersedia menjaga anak Abah?"

"Abaahhh! Apa maksud Abah?" dengan nada sedikit tinggi Sita menyela.

"Diamlah, jangan menyela pembicaraan orang tua!"

"Bah, tapi--"

"Sutttt ...." kak Riri memberi kode agar Sita tidak melawan Abah.

"Bagaimana, Nak?" lanjut abah sambil melirik Dino.

"Tentu saja, Bah, Dino bersedia menjaga anak Abah dengan baik," dengan anggukan kepala dan senyuman yang merekah di bibirnya Dino menjawab.

Terang Saja Dino kegirangan, semangat empat lima dia menjawab abah. Hatinya sedang jingkrak-jingkrak sekarang, hanya saja dia tahan karna banyak orang disana.

Sementara Sita yang marah pada Dino langsung melihatnya dengan tatapan tajam dan dia pun pergi keluar.

Kak Riri melangkah hendak mengejar.

"Tunggu! Biar aku, Kak," ucap Dino.

Kak Riri mengangguk.

"Permisi!" Dino pamit ke luar.

Dino mencari Sita dimana-mana, nampaknya Sita sedang duduk menangis di kursi taman rumah sakit. Dino menghampirinya.

"Berhenti!" Sita menyadari Dino melangkah ke arahnya dari belakang.

Sita menyeka air matanya, lalu berdiri menatap Dino dengan marah.

"Apa maksudmu? jangan coba-coba mempermainkan aku dan keluargaku, kita tidak berpacaran, bahkan kita tidak saling mencintai. Tidak seharusnya kamu bicara seperti tadi di depan abah, apalagi tanpa bertanya dulu padaku," jelas Sita.

Sita hendak melangkah pergi.

"Aku mencintaimu!" dengan lantangnya Dino mengatakan perasaannya kemudian membalikkan badan menghadap Sita, sementara Sita membelakangi Dino.

"Apa!" Sita sangat terkejut, spontan membalikan badan ke arah Dino, sekarang mereka berhadapan. Sita masih menatap dengan marah, sedang kan Dino menatapnya penuh cinta.

"Sejak pertama kali melihatmu, aku jatuh cinta padamu," ucap Dino dengan lembut.

"Kamu gilaaa!" bentak Sita.

"Ya, aku Gila! Dan kegilaanku ini datang saat aku bertemu denganmu." Mereka saling tatap dengan tatapan yang berbeda.

Sita membalikan badannya kembali berlalu pergi tifak ingin mendengarkan.

Namun, Dino mencoba menghalangi langkahnya.

"Apa aku salah mencintaimu?"

Sita menatap Dino dengan tajam.

PLAAKK!

Spontan Sita menampar Dino melampiaskan kemarahannya, kemudian melanjutkan langkahnya.

"Awwww ...." Dino meringgis kesakitan.

"Belum sembuh lukaku karna mantan kekasihnya, sekarang malah dia menamparku." Dino menggelengkan kepalanya dan duduk di kursi taman, sambil terus tersenyum senyum sendiri.

Sementara Sita kembali masuk keruangan abah.

Cklekkkk

Sita masuk, disambut dengan tatapan seluruh keluarganya.

"Dimana Dino?" tanya abah.

Sita tidak menjawab.

"Kenapa Abah tidak bertanya dulu padaku, siapa dia? Dia bukan kekasihku."

"Apa masalhnya? Dia bersedia menikahimu."

"Akan tetapi, aku tidak mencintainya, Bah"

"Tadi abah hanya mengujinya. Laki-laki jika mau mengantar anak perempuan kemana-mana itu ada alasannya. Jika bukan karna berteman, pasti karna dia mencintai wanita itu. sekarang Abah tau dia mencintaimu," jelas Abah.

"Menikahlah dengan orang yang mencintai mu!" titah abah.

"Bah, tapi--"

"Sita!" potong kak Fitri.

Kak Fitri menghampiri Sita dan mengelus kepalanya lembut, mencoba menenangkan.

Sita terdiam, dengan perasaan bingungnya.

Dino yang sedari tadi mendengar di balik pintu kemudian masuk. Dia sadar kalau ini terlalu cepat buat Sita.

"Maaf, jika Sita tidak mau menikah dengan Dino. Dino tidak akan memaksa. Dino serahkan keputusan ini sama Sita," ucap Dino pelan namun penuh kekhawatiran di dalam harapannya.

Semua orang kaget mendengarnya.

"Lihat, Nak! Dia tidak memaksamu. Abah sarankan kamu istikhoroh dulu!" Abah menatap Sita. Semua orang mengangguk setuju. terkecuali Sita yang hanya diam masih dengan wajah kesalnya.

"Permisi!" tiba-tiba Suster datang memeriksa keadaan abah.

Semua bergeser memberi ruang untuk suster.

"Bagaimana keadaan Abah?" tanya kak Fitri.

"Alhamdulilah, sudah membaik, besok Abah sudah boleh pulang," ucap Suster itu.

"Alhamdulilah!" ucap semua. Terkecuali Sita yang nampaknya sedang melamun memikirkan semua kejadian tadi.

"Sita, apa kamu tidak senang Abah sudah bisa pulang?" tanya kak Riri.

Sita masih tidak menghiraukan.

"Sit, Sita!" kak Riri memegang pundak Sita.

Seketika Sita tersadar dan menghela nafas panjang, lalu menutup mata mencoba menenangkan dirinya.

"Ya, apa kata suster?"

"Hemmhhhh ... bengong saja sih kamu, Sit," ucap Kak Fitri.

Kak Riri menatap Kak fitri memberi kode untuk diam.

"Abah, sudah boleh pulang besok," ucap Kak Riri.

"Alhamdulilah!" Sita berdiri kemudian memeluk Abah.

Mereka semua pun tersenyum bahagia.

"Abah, sembuh karna kedatanganmu dan Dino," jelas abah dengan tersenyum.

Tiba-tiba Sita melepaskan pelukannya mendengar Abah yang mengatakan itu.

"Jangan lupa saran Abah, kamu istikhoroh, beri kesempatan pada Dino!"

Sita melihat Dino. Dino pun menatap Sita penuh harap. Lalu Sita melihat Abah kembali. Sita pun mengangguk walau sedikit ragu.

Semua orang tersenyum lega melihat anggukan Sita.

Karna tidak boleh banyak orang menunggu di rumah sakit. Sita dan kak Fitri disuruh pulang serta membawa Dino untuk beristirahat di rumah Abah. Sementara kak Riri dan kak Syamsul menunggu di rumah sakit.

Sepanjang jalan Sita diam seribu bahasa, Dino pun tidak berani bicara apa-apa. Sementara kak Fitri mengendarai motornya sendiri.

Tiba-tiba Dino memelankan laju motornya, membiarkan kak Fitri melaju duluan.

Sita yang hanya diam kini bicara." Ada apa?kenapa melaju pelan," tanyanya.

"Jika ternyata untuk mendengar suaramu aku harus melaju pelan, aku akan lebih memelankannya, atau bahkan menghentikannya," jawab Dino.

"Tidak! aku malah ingin kamu melaju secepat mungkin, agar bisa cepat sampai rumah."

"Kamu yakin?"

"Ya!

"Baiklah!" Dino malah ngebut dengan kecepan di atas seratus km per jam. Sontak Sita kaget dan mengencangkan pegangannya kebesi belakang jok motor.

Dino terus mempercepat hingga kecepatan seratus dua puluh km perjam.

"Apa-apaan ini? Kamu cari mati!" ucap Sita dengan nada yang tinggi.

"Bukannya kamu ingin aku melaju secepat mungkin."

"Tidak begini juga, hentikan motornya!" pinta Sita.

Cekitttttttt ....

Seketika tubuh Sita langsung terhentak ke punggung Dino, kini kedua tangannya sudah melingkar di perut Dino.

Terang saja Dino kegirangan.

Sita turun dari motor, tangannya memukul-mukul pundak Dino, "Cari mati kamu!"

Alih-alih kesakitan Dino malah tertawa.

Melihat Dino tertawa Sita semakin mengeraskan pukulannya, "Aaaawww, aaawwww ampun, Sayang."

Seketika Sita langsung terdiam dan menghentikan pukulannya, mendengar ucapan Dino.

Dino membalikan badannya dan menatap Sita dengan penuh kasih sayang, menyadari itu Sita menunduk malu lalu membelakangi Dino.

"Maaf! Jika keadaan ini membuatmu jadi serba salah. Jujur aku tidak suka melihatmu murung seperti tadi. Cerialah kembali semudah saat kamu melepas Ipan, tangisanmu tidak membiarkan senyum di wajahmu pergi. Aku rela kau tolak asal senyummu itu selalu menghiasi wajahmu," ucap Dino.

"Apa kamu tidak terluka jika aku tolak?" tanya Sita pelan.

Bersambung....

❤❤❤❤

Maaf bila banyak kesalah kata atau pun penulisan. Author masih pemula dan masih perlu banyak belajar.

Silahkan tekan like sedudah membaca. Kasih favorit juga biar Author semangat. Jangan lupa sekuntum mawar merahnya ya. secangkir kopi juga boleh.🤗🤗🤗

Terpopuler

Comments

Ning Mar

Ning Mar

Dino cowok baik dehh

2023-03-11

1

Maharani Rania

Maharani Rania

katanya wanita muslimah ,tapi kelakuan nya bar bar

2023-03-01

0

💜⃞⃟𝓛 ⏤͟͟͞R𝐙⃝🦜༄༅⃟𝐐ƙׁׅуα

💜⃞⃟𝓛 ⏤͟͟͞R𝐙⃝🦜༄༅⃟𝐐ƙׁׅуα

ya jelas lah terluka pasti kalo dino km tolak..tp yakin lah dino tulus menyayangi km kok

2023-02-01

1

lihat semua
Episodes
1 Pertemuan
2 Berteman
3 Khawatir
4 Mengajak Sita Jalan - Jalan.
5 Pertemuan Dino dan Darwin.
6 Dihadang Darwin
7 Menyatakan Cinta
8 Jawaban Sita.
9 Teror
10 Sita Shock
11 Di Rumah Sakit
12 Pelukan Hangat Sita
13 Gugup
14 Keromantisan Dimeja Makan
15 bertemu Ipan
16 kabar gembira.
17 keadilan
18 Malam terindah.
19 Bingkisan
20 Jebakan Elena
21 Tamparan
22 Kecelakaan
23 Lemparan batu
24 Fitnah
25 Perubahan Sikap Ibu.
26 Hinaan Ibu
27 Penjelasan Dino
28 Pergi Ke Rumah Elvira
29 Kisah Elvira.
30 Gombalan Dino
31 Undangan Pernikahan
32 Elvira Berkunjung Ke Rumah Ibu
33 Rupanya Cemburu
34 Surprise
35 Di Rumah Abah
36 Malam Di Rumah Abah
37 Sita Pusing
38 Kehamilan Sita
39 Plash Back
40 Elena Menyelinap Ke Rumah Elvira
41 Ngidam Part 1
42 Ngidam Part 2
43 Rencana Busuk Elvira
44 Siasat Elvira
45 Elvira dan Jons
46 Tersindir
47 Mencontoh Abah
48 Ngidam Part 3
49 Pengumuman
50 Akal licik Jons
51 Kena Batunya.
52 Tejebak
53 Luka Terdalam
54 Membutuhkan Donor
55 Mendapatkan Donor
56 Sita Siuman
57 Nasihat Abah
58 Tangisan
59 Abah Menginap
60 Abah Shock
61 Elena Kembali Menguntit
62 Kekhawatiran Sita
63 Hari Yang Pilu
64 Keputusan Abah
65 Curahan Hati
66 Menerima Telepon dari Jons
67 Mengajak Sita Sarapan Diluar
68 Mengingat Kenangan
69 Dino Terlambat
70 Paket
71 Berjiarah
72 Rasa Bersalah Jons
73 Teringat Kotak Foto
74 Penasaran
75 Keributan Warga
76 Tes Keperawanan
77 Emosi Sita
78 Kepergian Abah
79 Harapan
80 Terbongkar
81 Kepergian Sita
82 Pencarian Sita
83 Sita Sebagai Amel
84 Iklan Pencarian Sita
85 Hari Pertama Masuk Kerja
86 Kerinduan
87 Dino Bertemu Aditya
88 Suara Yang Dirindukan
89 Jantung Aditya Berdebar
90 Kembali Ke Rumah Aditya
91 Mencari Tau Identitas Amel
92 Mimpi Bayi Laki-Laki
93 Melahirkan
94 Arvi Aldino
95 Kamar Untuk Arvi
96 Pamit Pulang
97 Akhirnya Bertemu Kembali
98 Melepas Rindu.
99 Cinta Bersemi Kembali
100 Sita
101 Malam Bersama Sang Istri
102 Awal Pagi Yang Bahagia
103 Mencari Cadar
104 Bertemu Ratih
105 Aditya Mengakui Cintanya
106 Duka Ratih
107 Sakit Tak Berdarah
108 Handphone Baru
109 Surat
110 Misi Aditya
111 Ratih
112 Bimo
113 Ratih dan Aditya
114 Sita Cemburu
115 Bimo Menemukan Ratih.
116 Ratih Kritis
117 Kekecewaan Ipan.
118 Suami Idaman
119 Candu Perhatian.
120 Dikeroyok
121 Bebas Larangan
122 Liburan Bersama Di Villa
123 Hasutan Elena.
124 Makan Bersama
125 Dino Cemburu
126 Pikiran Kotor Elena.
127 Ancaman Jons
128 Kekantor polisi
129 Elvira Mengingkari Perjanjian Bersama Jons.
130 Kepergian Elvira
131 TAMAT
132 Promo Novel Baru
133 Promo Novel
Episodes

Updated 133 Episodes

1
Pertemuan
2
Berteman
3
Khawatir
4
Mengajak Sita Jalan - Jalan.
5
Pertemuan Dino dan Darwin.
6
Dihadang Darwin
7
Menyatakan Cinta
8
Jawaban Sita.
9
Teror
10
Sita Shock
11
Di Rumah Sakit
12
Pelukan Hangat Sita
13
Gugup
14
Keromantisan Dimeja Makan
15
bertemu Ipan
16
kabar gembira.
17
keadilan
18
Malam terindah.
19
Bingkisan
20
Jebakan Elena
21
Tamparan
22
Kecelakaan
23
Lemparan batu
24
Fitnah
25
Perubahan Sikap Ibu.
26
Hinaan Ibu
27
Penjelasan Dino
28
Pergi Ke Rumah Elvira
29
Kisah Elvira.
30
Gombalan Dino
31
Undangan Pernikahan
32
Elvira Berkunjung Ke Rumah Ibu
33
Rupanya Cemburu
34
Surprise
35
Di Rumah Abah
36
Malam Di Rumah Abah
37
Sita Pusing
38
Kehamilan Sita
39
Plash Back
40
Elena Menyelinap Ke Rumah Elvira
41
Ngidam Part 1
42
Ngidam Part 2
43
Rencana Busuk Elvira
44
Siasat Elvira
45
Elvira dan Jons
46
Tersindir
47
Mencontoh Abah
48
Ngidam Part 3
49
Pengumuman
50
Akal licik Jons
51
Kena Batunya.
52
Tejebak
53
Luka Terdalam
54
Membutuhkan Donor
55
Mendapatkan Donor
56
Sita Siuman
57
Nasihat Abah
58
Tangisan
59
Abah Menginap
60
Abah Shock
61
Elena Kembali Menguntit
62
Kekhawatiran Sita
63
Hari Yang Pilu
64
Keputusan Abah
65
Curahan Hati
66
Menerima Telepon dari Jons
67
Mengajak Sita Sarapan Diluar
68
Mengingat Kenangan
69
Dino Terlambat
70
Paket
71
Berjiarah
72
Rasa Bersalah Jons
73
Teringat Kotak Foto
74
Penasaran
75
Keributan Warga
76
Tes Keperawanan
77
Emosi Sita
78
Kepergian Abah
79
Harapan
80
Terbongkar
81
Kepergian Sita
82
Pencarian Sita
83
Sita Sebagai Amel
84
Iklan Pencarian Sita
85
Hari Pertama Masuk Kerja
86
Kerinduan
87
Dino Bertemu Aditya
88
Suara Yang Dirindukan
89
Jantung Aditya Berdebar
90
Kembali Ke Rumah Aditya
91
Mencari Tau Identitas Amel
92
Mimpi Bayi Laki-Laki
93
Melahirkan
94
Arvi Aldino
95
Kamar Untuk Arvi
96
Pamit Pulang
97
Akhirnya Bertemu Kembali
98
Melepas Rindu.
99
Cinta Bersemi Kembali
100
Sita
101
Malam Bersama Sang Istri
102
Awal Pagi Yang Bahagia
103
Mencari Cadar
104
Bertemu Ratih
105
Aditya Mengakui Cintanya
106
Duka Ratih
107
Sakit Tak Berdarah
108
Handphone Baru
109
Surat
110
Misi Aditya
111
Ratih
112
Bimo
113
Ratih dan Aditya
114
Sita Cemburu
115
Bimo Menemukan Ratih.
116
Ratih Kritis
117
Kekecewaan Ipan.
118
Suami Idaman
119
Candu Perhatian.
120
Dikeroyok
121
Bebas Larangan
122
Liburan Bersama Di Villa
123
Hasutan Elena.
124
Makan Bersama
125
Dino Cemburu
126
Pikiran Kotor Elena.
127
Ancaman Jons
128
Kekantor polisi
129
Elvira Mengingkari Perjanjian Bersama Jons.
130
Kepergian Elvira
131
TAMAT
132
Promo Novel Baru
133
Promo Novel

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!