Bab 20 - Mabuk perjalanan

Alan terus saja mengajak Kamelia berbicara, namun wanita itu tetap saja bungkam, "ya sudah kalau kau tak ingin bicara padaku, tapi apa yang aku katakan semalam tidak akan pernah berubah, aku tetap mencintaimu!" Alan meregangkan otot-ototnya yang kaku.

"Aah, Lia apa kita tidak akan membawa oleh-oleh? Sayang aku lupa, ayo menepi dulu kita beli sesuatu untuk di bawa pulang!" Ucap Alan, dia masih saja berisik walau Kamelia tak merespon.

Namun dia tetap menepi, mereka berhenti di tempat pusat jajanan khas kota ini, "Kamelia kamu tidak turun?" Kamelia bergeming, dia melengos membuang muka ke arah lain.

"Baiklah, biar aku saja yang pergi kamu tunggu saja disini. Apa ada sesuatu yang kamu inginkan?" Alan masih saja mengajak Kamelia berbicara meski wanita itu tetap acuh.

"Baiklah, aku anggap diamnya kamu dengan kata Ya!" Alan lantas berlalu keluar.

Kamelia menghela napas berat, dia memandang punggung Alan yang berlalu masuk kedalam toko oleh-oleh.

"Bagaimana caranya aku membuatmu menyerah Lan, kita tidak ditakdirkan untuk bersama, kamu terlalu baik untukku. Kamu pantas mendapatkan wanita yang terbaik, bukan orang sepertiku."

Tak-lama kemudian, Alan keluar dengan dua kantong plastik besar makanan, "buset tuh anak borong semua isi toko apa?" Dia nampak kesulitan membawanya. Alhasil dia meminta pegawai toko ber-gender pria untuk membantunya membawakan barang belanjaan itu kedalam mobil.

"Makasih ya Mas! Ini sebagai imbalannya." Alan memberikan selembar uang lima puluh ribu pada pria itu, walau dia menolaknya Alan tetap memaksa, dan aksinya itu tak lepas dari pengawasan Kamelia.

Rasa kagum muncul di hati Kamelia, dia tersenyum miris jika membandingkan dirinya dengan Alan. Alan masuk, refleks Kamelia langsung memalingkan muka kearah lain.

"Lia, aku belikan kamu ini!" Wajah sumringah Alan tertangkap dari sudut mata Kamelia. Dia membawa gula kapas seperti terakhir kali Ia membawanya.

Namun kali ini Kamelia tetap acuh, bahkan makanan kesukaannya pun tak membuat dia menoleh, sebetulnya Alan merasa sakit hati, tapi seperti yang Mang Ujang katakan Kamelia wanita yang keras kepala, dia tak mudah di bujuk.

Kamelia melajukan kembali mobilnya, perjalanan kali ini membuat hubungan mereka yang sebelumnya sangat akrab kini renggang.

'Apa salah jika aku mencintaimu Lia? Katakan padaku, apa yang membuat dirimu menutup hatimu? Jika orang di masalalu yang melakukannya, tidak bisakah aku yang menjadi obatnya? Aku akan berusaha membuat lukamu sembuh dengan cinta yang ku miliki.' Batin Alan, dia terus mencuri-curi pandang melihat ekspresi serius Kamelia.

Tiba-tiba ekspresi wajah Alan berubah, dia terlihat seperti menahan sesuatu, "Li-lia bisakah kau menepi sebentar?" mukanya nampak memerah.

Kamelia menurutinya tanpa menjawab dia menepi di bahu jalan, seketika Alan keluar setengah melompat, dia berlari menuju pinggiran dan memuntahkan sesuatu disana, Kamelia menatap Alan penuh ke khawatiran, beberapa kali dia hendak keluar, namun Ia urungkan. Tapi saat Alan muntah untuk kesekian kalinya, Kamelia nekad turun dan membawa sebotol air putih, dia juga membawa minyak kayu putih untuk memijat punggung Alan.

Kamelia mendekat, dia mengusap tengkuk Alan dengan minyak kayu putih yang dibawanya, Alan mendongak menatap orang yang menyentuh tengkuknya lantas tersenyum tipis.

"Minumlah." Kamelia menyodorkan air yang dibawanya, dengan wajah tanpa ekspresi.

"Terima kasih!" Alan menyambutnya dengan senang hati.

Tiba-tiba, Kamelia menyingkap baju belakang Alan, membuat pria itu memekik saking terkejutnya, dia juga hampir tersedak air yang baru saja dia teguk, "Li-lia apa yang kamu lakukan?"

"Diamlah, aku akan memijat punggungmu." Alhasil Alan hanya diam dan menurut, dia membiarkan Kamelia memijat punggungnya dengan muka yang sedikit memerah, tanpa sadar dia menikmati hal ini.

'*Apa aku harus sakit dulu, agar bisa mendapat perhatianmu?' batin Alan.

'Tapi aku mabuk di hadapannya, ini sangat memalukan. Mengapa aku sebegai pria terlihat sangat lemah, kau sangat menyedihkan Alan*.'

"Apa sudah lebih baik?" tanya Kamelia, wajahnya masih datar seperti sebelumnya.

"Sudah lumayan, ini semua berkat kau Istriku sayang!" Alan menyematkan senyum manis di bibirnya.

"Jangan memanggilku dengan sebutan seperti itu." Kamelia bangkit dan menyadarkan diri di depan mobil.

Alan bangkit dan menyusul, dia lantas berdiri di samping Kamelia, "terserah kamu mau suka atau tidak, tapi yang pasti aku akan tetap memanggilmu seperti itu."

Kamelia mendengus sembari membuang muka, Alan hanya tersenyum sebagai reaksi.

"Kau sangat keras kepala." Keluh Kamelia.

"Kau juga!" Balas Alan tak lupa dengan senyumnya.

"Kau sangat menjengkelkan Alan, berapa kali harus aku bilang kalau aku--," Alan menaruh jari telunjuknya di bibir Kamelia, membuat wanita itu sektika bungkam.

"Jangan katakan itu Lia. Walau bagaimana pun aku tetap manusia, hatiku sakit saat kau mengatakannya." Kamelia melengos ke arah lain.

"Baiklah, mari kita lanjutkan perjalanan lagi!'' Alan bangkit sambil menggeliat meregangkan otot-ototnya yang kaku.

"Lia, boleh aku yang menyetir?!" Alan kembali menawarkan diri.

"Tidak!" Tegas Kamelia, namun jawaban itu membuat Alan tersenyum.

"Baiklah, aku percayakan hidupku ini padamu sayang! Aku ingin tidur." Alan masuk lebih dulu, dan duduk mencari posisi ternyamannya kemudian menurunkan penutup kepala dari sweater hingga menutupi separuh wajahnya. Kamelia menoleh dari luar menatap apa yang Alan lakukan, dia hanya bisa menghela napas pelan.

Kamelia melajukan kembali mobilnya, cukup lama dia berkendara hingga tak terasa mereka pun telah sampai di Ibu kota. Kota dengan padatnya jalanan, kemacetan seolah menjadi hal biasa di tempat ini. Kamelia membawa mobilnya masuk ke komplek perumahan tempat rumahnya berada. Dia mengehentikan mobilnya di Carport rumahnya.

Dia menatap Alan yang masih tertidur lelap di kursi penumpang, Kamelia tak berani membangunkannya, dia menunduk sembari menghela napas, jujur Kamelia ingin hubungannya dengan Alan kembali seperti dulu, dimana tak ada perasaan yang harus menjadi beban.

Alan menggeliat pelan, dia terbangun dan menatap sekitar, "ternyata sudah sampai ya, Lia kenapa tidak membangunkanku?" namun seperti biasa mulut wanita itu selalu bungkam, seolah tak ada pertanyaan yang mengarah padanya, dan Alan pun mulai terbiasa akan hal itu, Alan menyimpulkan diamnya Kamelia dengan jawaban seperti yang di inginkannya.

"Kamu masuklah lebih dulu, biar aku yang membawa barang-barangnya." Alan keluar lebih dulu dan mulai menurunkan barang-barang dari bagasi dan jok belakang.

Namun Kamelia tak tinggal diam, meski dia tak bicara bukan berati dia tak peduli, dia tak membiarkan Alan melakukan pekerjaan itu sendirian.

'Seperti dugaanku, Lia tidak akan membiarkan orang lain cape sendiri. Lia kita lihat saja, siap yang akan menang aku atau kamu!'

Terpopuler

Comments

Liza Warnida

Liza Warnida

ceritanya bagus

2023-05-21

1

Sukabaca📖

Sukabaca📖

Semangat thor💪👍

2022-11-17

2

lihat semua
Episodes
1 Bab 1- Pernikahan tanpa cinta
2 Bab 2 - Perkumpulan keluarga
3 Bab 3 - Baju tidur dan Bola
4 Bab 4- Bermain game
5 Bab 5 - Kedatangan Clara
6 Bab 6 - Gara-gara teman
7 Bab 7- Mengunjungi orang tua
8 Bab 8 - Ingatan masa lalu Kamelia
9 Bab 9 - Gula kapas
10 Bab 10 - Bersama Clara
11 Bab 11 - Alan sakit
12 Bab 12 - Alan Dewasa
13 Bab 13 - Pria dari masalalu
14 Bab 14 - Perasaan yang aneh
15 Bab 15 - Rencana Honey Moon
16 Bab 16 - OTW Bandung
17 Bab 17 - Koper yang tertukar
18 Bab 18 - Pernyataan Cinta Alan
19 Bab 19 - Bungkam!
20 Bab 20 - Mabuk perjalanan
21 Bab 21 - Sebuah rahasia
22 Bab 22 - Wanita hancur
23 Bab 23- Rumah sakit
24 Bab 24 - Ketahuan
25 Bab 25 - Bukan Tisu Toilet
26 Bab 26 - Hadiah untuk Alan
27 Bab 27 - Keputusan untuk berpisah
28 Bab 28 - Kasus Stevan
29 Bab 29 - Kebenaran yang akhirnya terkuak
30 Bab 30 - Masalah selesai
31 Bab 31- Pergulatan di pagi hari
32 Bab 32 - Pasar Malam
33 Bab 33 - Tante dan Keponakan
34 Bab 34 - Program Hamil
35 Bab 35 - Risau
36 Bab 36 - Amarah tiba-tiba
37 Bab 37 - Hamil!
38 Bab 38 - Ngidam
39 Bab 39 - Nama calon bayi
40 Bab 40 - Kerisis
41 Bab 41 - Air mata
42 Bab 42- Menghibur hati yang terluka
43 Bab 43 - Perpisahan sementara
44 Bab 44- Kehadiran dan Kehilangan
45 Bab 45 - Pergi untuk selamanya
46 Bab 46- Separuh nyawa
47 Bab 47 - Semua belum berakhir
48 Pengumuman!
49 Pengumuman Batal Tamat
50 Bab 48 - Titik Terang
51 Bab 49- Ditemukan!
52 Bab 50 - Tersadar!
53 Bab 51 - final episode. End!
Episodes

Updated 53 Episodes

1
Bab 1- Pernikahan tanpa cinta
2
Bab 2 - Perkumpulan keluarga
3
Bab 3 - Baju tidur dan Bola
4
Bab 4- Bermain game
5
Bab 5 - Kedatangan Clara
6
Bab 6 - Gara-gara teman
7
Bab 7- Mengunjungi orang tua
8
Bab 8 - Ingatan masa lalu Kamelia
9
Bab 9 - Gula kapas
10
Bab 10 - Bersama Clara
11
Bab 11 - Alan sakit
12
Bab 12 - Alan Dewasa
13
Bab 13 - Pria dari masalalu
14
Bab 14 - Perasaan yang aneh
15
Bab 15 - Rencana Honey Moon
16
Bab 16 - OTW Bandung
17
Bab 17 - Koper yang tertukar
18
Bab 18 - Pernyataan Cinta Alan
19
Bab 19 - Bungkam!
20
Bab 20 - Mabuk perjalanan
21
Bab 21 - Sebuah rahasia
22
Bab 22 - Wanita hancur
23
Bab 23- Rumah sakit
24
Bab 24 - Ketahuan
25
Bab 25 - Bukan Tisu Toilet
26
Bab 26 - Hadiah untuk Alan
27
Bab 27 - Keputusan untuk berpisah
28
Bab 28 - Kasus Stevan
29
Bab 29 - Kebenaran yang akhirnya terkuak
30
Bab 30 - Masalah selesai
31
Bab 31- Pergulatan di pagi hari
32
Bab 32 - Pasar Malam
33
Bab 33 - Tante dan Keponakan
34
Bab 34 - Program Hamil
35
Bab 35 - Risau
36
Bab 36 - Amarah tiba-tiba
37
Bab 37 - Hamil!
38
Bab 38 - Ngidam
39
Bab 39 - Nama calon bayi
40
Bab 40 - Kerisis
41
Bab 41 - Air mata
42
Bab 42- Menghibur hati yang terluka
43
Bab 43 - Perpisahan sementara
44
Bab 44- Kehadiran dan Kehilangan
45
Bab 45 - Pergi untuk selamanya
46
Bab 46- Separuh nyawa
47
Bab 47 - Semua belum berakhir
48
Pengumuman!
49
Pengumuman Batal Tamat
50
Bab 48 - Titik Terang
51
Bab 49- Ditemukan!
52
Bab 50 - Tersadar!
53
Bab 51 - final episode. End!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!