mendengar kata murid Lia hanya menatap zero dengan ekspresi penasaran, dia kemudian bertanya"apa itu murid? aku sama sekali tidak tahu tuan."dengan cepat Zero mulai menjelaskan apa itu murid kepada Lia"murid adalah seseorang yang ingin belajar sesuatu dan diajari oleh seorang yang bernama guru, dimana murid harus menganggap gurunya itu sebagai orang tua mereka."
"orang tua...."Respon Lia dengan nada pelan"ngomong-ngomong siapa namamu?."yang kemudian menjulurkan tangannya untuk membantu Lia berdiri.
"Lia....namaku Lia."menatap Zero.
"hm...Lia kah, jadi dimana orang tua mu saat ini?."Zero tahu betul kalau ini adalah pertanyaan yang bodoh, tapi dia hanya ingin lebih mengetahui tentang Lia bersama masa lalunya. Mendengar Zero lia membungkuk, memejamkan mata diikuti air mata yang mulai membasahi pipinya.
"hiks....papa dan mama Lia....hiks..me..re..ka(tersedu-sedu dengan kedua tangan mengusap air mata yang keluar dari matanya) pergi bekerja..na.namun mereka tidak kembali lagi."mendengar semua itu ekspresi Zero tak berubah, namun dia merasakan sesuatu yang aneh di dadanya.
perasaan yang tidak pernah dia rasakan sebelumnya. hatinya seperti di timpa oleh 1 ton beras, yang membuat Zero memegangi dadanya dengan keras.
apa ini! kenapa dadaku menjadi sesak? padahal tidak ada satupun luka di organ dalam ku tapi kenapa? rasanya sesak sekali! siall....ini membuat ku tak nyaman.
{sebenarnya Rein sama sekali tidak tahu tentang beberapa sifat alami manusia karena sewaktu dibumi sifat yang pernah ia rasakan hanyalah marah, senang, serakah, rakus, malas dan sedih itu juga hanya sekali seumur hidup dia merasakan kesedihan dan itu adalah waktu pemakaman Aulia teman masa kecilnya. sedangkan sifat lainnya dia sama sekali tidak pernah merasakannya karena dia sangat fokus pada pelajaran semasa dibumi.}
selagi Zero masih memikirkan apa yang terjadi padanya, seorang gadis keluar dari gubuk itu diikuti oleh anak lainnya, gadis itu nampak dibantu berjalan oleh beberapa bocah laki-laki"jangan sentuh kakakku dasar bajingan, jika kau berani melukainya aku akan membuat mu menyesal seumur hidup."gadis itu mengancam Zero.
ha(menghela nafas)setidaknya lihat dulu kondisimu sebelum mengancam seseorang, tapi tunggu dulu apa dia adik dari Lia?.gumam Zero.
melihat adiknya keluar dengan kondisi seperti itu Lia khawatir"Sia, kenapa kau keluar, bukankah sudah kubilang jangan keluar dulu, keadaanmu belum membaik duu.."menggeleng ringan.
"tapi kak!."
"tidak ada tapi-tapi, dan juga bukankah kau terlalu kasar pada orang yang menyelamatkanku."dia mengomeli adiknya itu layaknya seorang kakak, melihat cuaca disana mulai panas Lia menatap Zero"bisakah saya membawa adik saya masuk lebih dulu?."Zero mengangguk.
jika di lihat-lihat lagi apa mereka kembar? mari lihat apa dia setidaknya mewarisi sedikit dari talent kakaknya.
[status]
nama: Sia
level: 1
keterampilan: pengendalian suara
ketahanan: 2
kecepatan: 1
kekuatan: 5
vitalitas: 1
sihir: 2
melihat status Sia mata Zero terbuka lebar, dia tersenyum"sungguh hari keberuntunganku. aku tidak menyangka anak kembar ini mempunyai talent yang hebat. Lia mempunyai talent beratribut sedangkan adiknya mempunyai talent tingkat unique. talent pengendalian suara. anjas kelazz."
sepertinya Lia juga sudah menjelaskan kepada adiknya, kalau aku ingin menjadikan Lia sebagai muridku. itu bagus, tapi kenapa anak-anak ini berkumpul di depanku?
seorang anak lelaki berambut pirang maju"maaf tuan, saya tadi menguping pembicaraan anda dengan Lia, saya dengar anda ingin menjadikan Lia sebagai murid anda jadi sebab itu(dia berlutut di ikuti anak-anak lain yang ada dibelakangnya dan mereka berkata dengan serempak) kami harap!, kami juga bisa di angkat sebagai murid anda!."teriakan mereka menggema di seluruh tempat itu.
anak ini, dia tahu tata Krama, walaupun tidak ada dari mereka yang mempunyai talent lagi, tapi sepertinya mereka cukup loyal. dan anak ini cocok menjadi seorang pemimpin.
"sebelum aku menjawab permintaan mu, jawab ini, apa kau anak dari seorang bangsawan?."dari gerak-geriknya membuat Zero curiga bahwa bocah laki-laki ini hanya menyamar dan menyatu dengan anak-anak lain.
"tidak."menggelengkan kepala.
"kalau begitu dimana kau belajar tata Krama seperti itu?."
"saya diajari oleh orang tua angkat saya, tapi mereka telah meninggal setahun yang lalu."
puas dengan perkataan bocah pirang yang kira-kira umurnya itu 12 tahun."baiklah aku akan melatih kalian semua!."mendengar itu semua anak itu melompat kegirangan, mereka tidak tahu takdir apa yang akan menimpa mereka.
hehehe.....aku akan melatih kalian hingga kalian bahkan tidak akan bisa menggerakkan tangan kalian.
"kalau begitu kalian bersiap-siaplah kita akan keluar dari kota ini, karena berlatih di dalam kota sangatlah berbahaya." tingkat kekuatan Zero saat ini berada di puncak rank gold. alasan Zero memilih melatih mereka diluar kota adalah karena Zero juga ingin leveling.
"tapi sebelum kita pergi keluar aku akan menyembuhkan semua yang terluka terlebih dahulu."dia kemudian melangkah menuju gubuk yang tadi dimasuki oleh Lia dan mencoba melihat penyakit apa yang menyerang adik dari Lia.
"hm.. lukanya cukup serius, namun aku masih bisa menyembuhkannya, kalian semua keluarlah lebih dulu dan persiapan barang-barang kalian."
"baik."ucap anak-anak itu serempak.
20 menit kemudian.
Zero keluar dari gubuk itu dan anak-anak sepertinya menunggu hasil dari pengobatan Sia."tuan! apa kaki adikku sudah sembuh?."dia nampak khawatir tapi Zero menaruh tangannya di atas kepala Lia dan mengelus-elusnya.
"kau tidak perlu khawatir semuanya berjalan lancar ko! kau boleh keluar sekarang Sia." sosok gadis berambut pendek keluar.
"kakak! aku...aku bisa berjalan lagi."dengan cepat Lia langsung memeluk adiknya itu sambil menangis.lalu memutar badan dan membungkuk kearah Zero.
"terimakasih banyak tuan, saya benar-benar berterima kasih."
"tidak perlu seperti itu, bukankah aku sudah bilang kalau aku menganggap kalian sebagai anak-anakku sekarang, tapi kalian jangan memanggilku ayah panggil aku master."
"baik, master." ucap mereka serempak.
"kalau begitu kemarilah kita akan langsung pergi dari tempat ini."lingkaran sihir keuangan muncul yang lebarnya 10 m, semua anak itu masuk ke dalam lingkaran sihir itu dan dalam sekejap mereka berpindah tempat. di tengah hutan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 72 Episodes
Comments