kini Gris memasang kuda-kuda miliknya, begitu pun Sieren. mereka telah siap diposisi masing-masing untuk saling menyerang dan saat pembawa acara mengatakan "mulai!"
Gris kemudian mengeluarkan tongkat yang ia simpan di lengan bajunya.
"(kaget) penyihir!."Sieren sontak mundur kebelakang untuk menjaga jarak, tapi Gris telah selesai merapal mantranya.
"fire ball!"bola api keluar dari ujung tongkat Gris dan mengarah tepat ke Sieren.
karena tidak sempat menghindar, Sieren menyilangkan kedua tangannya untuk menahan bola api itu dan itu menyebabkan kedua tangan Sieren terluka cukup parah. tidak berhenti di situ Gris kemudian kembali merapal sebuah mantra, melihat itu Sieren langsung maju dan menyerang Gris dengan tinjunya.
"cepat sekali!"Gris mencoba menghindar dengan menjatuhkan tubuhnya ke belakang, namun akibat serangan itu Gris mendapat luka gores di bagian wajahnya.
"mau sampai kapan kau melarikan diri seperti itu?."ucap Sieren dengan wajah penuh dengan hinaan, tapi Gris mengabaikannya.
serangan demi serangan terus dilancarkan oleh Sieren Namun tidak ada satupun serangan itu yang mengenai Gris.
"sial berhenti berlari seperti pecundang bangsat!,"ucap Sieren dengan penuh amarah yang kini nampak di wajahnya.
"baiklah"Gris berhenti bergerak dan melihat kebawah lalu mengucapkan sebuah mantra.
"fireball level 3, Phoenix bird fire."bola api yang keluar dari tongkat Gris kini berubah menjadi seekor burung Phoenix, dan burung itu terbang menuju ke Sieren dengan kecepatan yang sangat cepat dan mengenai Sieren dengan telak, akibatnya Sieren pun tumbang.
- Sieren telah tumbang, serangan dari Gris mengenai Sieren dengan telak hingga membuat Sieren tumbang. maka pemenang dari turnamen ini adalah Gris, dan kita akan mendengarkan bersama apa yang diinginkan oleh pemenang turnamen ini-
Gris kini berdiri di tengah arena dengan memegang tongkat yang dia punya agar tidak pingsan, (dengan wajah yang penuh keringat)
dia bahkan tidak mampu mengucapkan sepatah kata pun.
"tidak perlu terburu-buru dalam memikirkan permintaan mu, penjaga (panggil seorang pria kepada para penjaga yang mengawasi tempat itu) bawa dia ke ruang medis terlebih dahulu, setelah lukanya sembuh maka aku akan mendengarkan permintaannya." ucap pangeran ketiga.
"baik tuan"jawab para penjaga itu dengan tegas.
sebelum para penjaga itu datang, Gris nampak kehilangan keseimbangannya dan akhirnya pingsan akibat kekurangan kekuatan sihir.
bagi orang biasa, kekurangan sihir bukanlah apa-apa namun untuk seorang penyihir, kehilangan sihir sama saja dengan kehilangan darah. semakin banyak sihir yang kau gunakan semakin kuat pula efek sampingnya.gumam Rein
Rein kemudian melihat kearah Rowen Dan mengangguk. melihat tuannya mengangguk Rowen tahu jelas apa yang dipikirkan oleh tuannya itu.
"kalau begitu saya akan menunggu anda di penjara bawah tanah"
"ingat jangan bunuh dia, aku ingin menanyakan beberapa hal kepadanya!"
"baik tuan"setelah mengucapkan itu Rowen kini berjalan mundur perlahan dan menuju ke ruang medis.
sesampainya di sana, para penjaga langsung menyambutnya.
"apa ada yang saya bisa bantu tuan"tanya seorang petugas medis di tempat itu.
dia adalah jesika seorang kepala pengurus medis di tempat itu.
"kau tidak perlu begitu sopan padaku, aku tidak akan pernah melupakan temanku hanya karena sebuah jabatan."
"jadi apa yang membawa ke sini ?"
"aku ingin membawa orang itu(sambil menunjuk Gris) ke penjara bawah tanah untuk di introgasi."
"jadi kau juga merasa ada yang aneh yah, tapi hmm. jarang jarang kau peka terhadap keadaan di sekitar mu!."sedikit terkejut
"apa kau perlu terkejut begitu, yah memang bukan aku sih yang menyadarinya, melainkan pangeran ketiga!"
"kalau begitu, wajar saja karena sifat pangeran ketiga memang tidak bisa di tebak, bahkan oleh ku!"
"jadi apa perlu aku menyembuhkannya dahulu sebelum kau bawa?"tanya jesika
"kurasa itu ide yang bagus."
"baiklah tunggu sebentar!" jesika kemudian merapal sebuah mantra secara singkat.
"tier 2 healer, healing magic" semua sihir Gris kini telah kembali seperti semula.dan jesika kemudian bertanya.
"aku rasa bocah ini hebat dalam sihir teleportasi, jadi apa dia tidak akan melarikan diri?."
"kau tidak perlu khawatir, pangeran ketiga telah melakukan sesuatu sebelumnya!."ucap Rowen dengan senyuman misterius
kini Rowen mengendong tubuh Gris di bahunya seperti sepotong kayu, dan bergegas menuju penjara bawah tanah.
saat ini diruangan yang gelap dan penuh dengan kesunyian, terdapat seorang pemuda yang tangan dan kakinya telah terbelenggu oleh besi yang nampak sudah perkarat, saat sadar dia begitu terkejut dengan ruangan asing itu, sampai-sampai mengira itu semua hanyalah mimpi. namun saat seekor kecoa naik ke kakinya dan terus naik hingga ke dadanya dia begitu terkejut karena semua ini bukanlah mimpi.
"(menoleh kiri kanan)di mana aku?, siapa pun tolong aku(teriak dengan keras)."
"wah-wah, sepertinya kau telah sadar yah, dari tadi aku menunggu mu sadar namun karena kau tidak sadar sadar, aku berjaga di luar.
tapi karena kau telah sadar maka aku bisa memulai pekerjaan ku(ucap Rowen dengan wajah senang), tapi karena tuan menyuruhku untuk tidak membunuh mu jadi kau akan tetap hidup kok, jadi tenang saja."
kini Rowen mengambil sesuatu dari sudut ruangan itu dan nampak sebuah tempat mirip botol yang penuh dengan paku-paku yang tajam.
gelisah"apa yang akan kamu lakukan?."kini keringat Gris mulai bercucuran.
tapi Rowen berjalan mendekat ke arah Gris dengan senyuman jahat yang muncul di wajahnya.
"tenang saja, ini tidak akan sakit ko!"
jarum itu kini masuk ke kuku Gris dan membuat darah muncrat kemana mana.
"aaaaahhhh, hentikan, kumohon hentikan.!"
tapi Rowen mengabaikannya dan Gris terus ditusuk oleh Rowen, dengan wajah yang penuh dengan kesenangan.
dan seorang kini membuka pintu dan berjalan maju perlahan. sontak Rowen langsung membungkuk.
saat ini Gris nampak berlumuran darah dan seluruh tubuhnya penuh dengan luka tusuk. melihat semua itu Rein hanya melihatnya dengan tatapan menjijikan.
"kau sudah mengerjakan tugas mu dengan baik, sisanya serahkan padaku jadi kau keluar lah."
"baik tuan." berjalan keluar dari tempat itu
sekarang di ruangan itu hanya tersisa dua orang saja, yaitu pangeran ketiga Reinhard al.moonlight dan penyusup itu, yang penuh dengan darah.
"apa yang kau inginkan brengsek"
mendengar itu Rein langsung melancarkan pukulannya ke wajah Gris"tenang saja aku tidak akan membunuh mu, kecuali kau tidak mau menjawab pertanyaan ku, sebaliknya jika kau menjawab semua pertanyaan ku dengan jujur aku akan melepaskan mu, bagaimana tawaran yang menarik bukan?."
untuk memperlancar rencananya mata Rein kini berubah menjadi mata vampir.
"skill lust tier 1 aktifkan"
[mengaktifkan skill lust tier 1]
[skill berhasil di aktifkan]
saat ini Gris telah masuk kedalam sebuah ilusi.
"apakah ras ELF memanggil pahlawan?."
"iya"
"di mana pahlawan itu saat ini?."
"sang pahlawan bersama putri pertama saat ini sedang menuju ke hutan tanpa ujung"
"hm..apa tujuan mereka kesana"
"pahlawan itu mengatakan kepada putri bahwa terdapat sebuah tempat persembunyian di sana, dan mereka telah pergi ke sana seminggu yang lalu."
"lalu apa tujuan mu ke tempat ini?."tanya Rein dengan kebingungan
"tuan putri menyuruh saya untuk mencari kebahagiaan, dan sang pahlawan memberikan saya sebuah skill yang dapat merubah bentuk dan ras ku."
"lalu apa yang----"Rein memegang kepalanya dan matanya Kini mengeluarkan darah.
[skill lust telah melewati batas penggunaan, jika digunakan lebih dari batas waktu maka akan membuat pengguna mengalami luka yang serius]
Gris kemudian mulai tersadar dari ilusi milik Rein dan kembali meronta-ronta.
"sialan lepaskan aku,(terkejut) kenapa matamu mengeluarkan darah ha?."
"ini bukanlah waktunya kau mengkhawatirkan orang lain bodoh"
"seperti yang aku katakan sebelumnya, kalau kau menjawab semua pertanyaan ku maka aku akan melepaskan mu"kata Rein yang kini mengeluarkan niat membunuh di kedua matanya yang penuh akan darah.
ini bukanlah permintaan namun pengukapannya barusan lebih seperti ancaman bagiku, tapi aku tidak akan pernah membuka mulutku.
saat ini Gris tidak tahu kalau Rein telah mengetahui beberapa informasi penting tanpa iya sadari.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 72 Episodes
Comments
Lallizzz
Harusnya dipanggil pangeran gasih? kalo tuan biasanya buat gelar Duke, marquess atau yg lainnya
2025-01-16
0