sebelum Rein pergi ke barat dia membuat klon dirinya untuk mengatur wilayah itu. dia kemudian mengangkat jari telunjuknya dan berkata.
"skill boneka jiwa aktifkan." sebuah tiruan diri Rein muncul dengan wujud asli dari Rein.
[karena skill boneka jiwa telah di aktifkan, silahkan pilih tubuh yang akan menjadi tubuh Utama anda]
/skill ini menggunakan banyak sekali energi iblis itu sebabnya aku baru bisa menggunakannya sekarang, fungsi dari skill ini adalah walaupun kita terbunuh dan tubuh kita hancur tapi selama masih ada klon maka jiwa kita akan berpindah ke tubuh lainnya. dan satu satunya kelemahan skill ini ada pada tubuh lainnya dimana mereka tidak bergerak sama sekali. tapi aku punya sistem dimana sistem dapat menutupi kelemahan itu./
baiklah untuk sekarang aku akan menyebut tubuh aslinya dengan sebutan tubuh 1 dan tubuh yang dewasa itu dengan tubuh 2.
"untuk tubuh Utama lebih baik jika tubuh 1 karena ditempat ini lebih aman dibandingkan wilayah yang akan aku tuju. sistem masuklah ke tubuh 1 dan atur wilayah ini."
tubuh 1 atau tubuh Rein kini membuka matanya seperti sebuah boneka yang dikendalikan dari dalam, gerakannya juga patah patah bagaikan sebuah robot. sungguh jauh dari kata seorang manusia. namun lama-kelamaan gerakannya mulai lancar dan sudah mampu untuk bergerak bebas. dia kemudian berjalan ke tubuh 2 dan mulai membuka mulutnya.
[lapor, pengambilan tubuh telah selesai. dan tubuh telah bisa digunakan sepenuhnya.]
"baguslah,(ucap tubuh 2) kalau begitu sisanya ku serahkan padamu." ucap tubuh 2 yang kini siap untuk pergi, namun tubuh 1 kembali berkata
[apa kamu akan baik-baik saja tanpaku?]
mendengar itu Rein terkejut setengah mati, (langsung memalingkan wajahnya ke belakang) dia tidak percaya bahwa sistem yang telah menemaninya puluhan tahun ternyata dapat merasa khawatir. pada awalnya Rein hanya berfikir kalau sistem itu hanyalah sebuah benda yang tidak mempunyai perasaan. bahkan pada saat di Neraka Rein selalu menggunakan skill ini dan berpisah dengan sistem miliknya. dan sistem itu hanya melakukan apa yang di perintahkan oleh Rein, dalam sekejap Rein memikirkan banyak sekali pertanyaan di kepalanya. tapi dengan cepat Rein menenangkan dirinya dan langsung pergi ke barat tanpa bertanya satu hal pun ke sistem itu.
...----------------...
kini di kegelapan malam yang disinari oleh cahaya bulan, lebih tepatnya di sebuah lorong yang gelap. seorang pria berlari terbirit-birit dengan pakaian yang sudah compang camping, dan dipenuhi oleh luka di tubuhnya yang membuat darahnya terus mengalir.
"ja.. jangan mendekat."ucapnya sambil panik dia seperti sedang dikejar oleh sesuatu yang sangat menyeramkan.
"teruslah.... berlari!." suara wanita terdengar di balik kegelapan. melihat pria itu berlari seperti seekor tikus yang sedang dikejar oleh kucing, dia tersenyum dengan sangat puas.
pria yang berlari itu terus melangkah lebih cepat dan semakin cepat, sampai-sampai dia tidak menyadari bahwa ada belokan di depannya. Al hasil dia terbentur dengan keras ke tembok itu.
"wah.... sayang.... sekali yah, padahal aku masih ingin bermain bersamamu." wanita itu berkata seperti itu dengan wajahnya yang kini semakin dekat dengan pria itu.
dari penampilannya dia adalah wanita yang kira-kira berumur 20 tahun dengan baju dan celana berwarna merah muda, bahkan sampai rambutnya pun berwarna merah muda. dia adalah wanita yang cantik dan mempunyai tubuh yang sangat menggoda.
namun itu hanya penampilan luarnya saja, jauh di dalam dirinya terdapat sifat yang keji dan juga kejam. dia sangat suka menyiksa seseorang sampai dia mati dengan sendirinya.
pria itu pun mati dalam keadaan shock, wanita itu mulai berdiri dan membalikkan badannya, tapi seorang pria tua kini berdiri di depannya tanpa ekspresi sedikit pun.
/siapa dia? aku sama sekali tidak tahu kalau dia ada di sana./ pikir wanita itu.
pria tua itu mulai membuka mulutnya. "sepertinya kau punya selera yang buruk yah, wanita!." ucap pria itu sambil memandangi pria yang telah tewas tadi.
"itu bukanlah urusan mu orang tua."ucapnya dengan nada yang menghina. wanita itu mulai mengeluarkan senjata miliknya berupa pisau namun di lapisi dengan aura yang halus.
"apa kau akan menggunakan pisau dapur itu?. bukankah lebih baik menggunakan senjata yang lebih panjang."
"sudah kubilang itu bukan urusanmu!." wanita menerjang ke arah pria tua itu dengan berteriak, yang membuat lorong yang tadinya sepi malah seperti sedang berpesta.
wanita itu menyerang pria tua itu dan menargetkan perutnya namun dengan mudah pria tua itu menahan serangan dari wanita itu. melihat serangannya di tahan dengan mudah wanita itu mencoba melihat wajah dari pria tua itu untuk memastikan siapa sebenarnya pria itu.
melihat wajah pria itu, keringat mulai bercucuran di wajah wanita itu. dia merasakan aura kegelapan yang seperti akan menelannya hidup-hidup, sungguh aura yang sangat mengerikan dari pria tua itu.
wanita itu pun langsung melepaskan pedang yang ditahan oleh pria itu dan langsung melompat ke belakang untuk mencari jarak.
"siapa kamu sebenarnya?." tanya wanita itu dengan keringat yang masih mengalir.
pria tua itu tidak membuka mulutnya, dia cuma berdiri di sana dan melihat wanita itu dengan datar. melihat reaksi pria itu wanita itu pun mulai pergi dari lorong yang gelap, dia pun perlahan menghilang.
...----------------...
1 hari kini telah terlewati saat ini Rein telah sampai di wilayah pembunuh bayaran dan di wilayah itu sepertinya lebih damai di bandingkan wilayah kekuasaan utama Rein, mumpung cuaca cukup cerah Rein pun memutuskan untuk berjalan-jalan lebih dlu menggunakan tubuhnya yang mirip seperti om-om.
"agh.... akhirnya sampai juga di sini. baiklah kurasa aku akan berkeliling terlebih dahulu." sambil meregangkan otot lengannya.
"di beli buahnya."
"senjata dengan kualitas tinggi dengan harga yang murah, tuan tuan mari berkunjung untuk melihat semuanya." teriak seorang pedagang penjual senjata.
sejauh mata memandang Rein hanya melihat orang di mana-mana. yah bagaimanapun itu adalah wilayah yang sangat ramai bahkan tidak kalah ramai dari kota utama.
"di sini sungguh ramai!, tempat yang sempurna untuk healing. tapi bukan itu tujuanku kesini, aku harus segera mencari tempat dimana organisasi pembunuh bayaran itu berada."
3 jam kemudian
/aku sudah mencari di berbagai tempat namun aku tak menemukan satupun petunjuk keberadaan mereka. apa mereka hanya keluar pada malam hari yah?./
"yah..... mungkin aku akan mencari mereka sewaktu malam tiba saja ah... soalnya aku juga sudah lelah mencari mereka.... kalau begitu waktunya pergi makan-makan." ucap Rein yang mengubah arah tujuannya dan pergi menuju tempat makan terkenal di tempat itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 72 Episodes
Comments