Fifteen

Caesar menyesap air mineral hangat untuk mengurangi rasa dingin yang menjalar pada tubuh nya. Pria itu sengaja berjalan keluar dengan handuk yang bertengger di pundak nya. Hendak memamerkan segelas air hangat yang tengah ia teguk sedikit demi sedikit. Dilihat nya Fira yang sekarang tengah mengelap mobil nya agar tidak terlalu basah. Sudah berada di tahap terakhir. Saat diri nya baru saja hendak memamerkan segelas kehangatan pada si gadis, tiba-tiba saja mata nya tak sengaja melirik ke sebelah kiri rumah Fira. Tajamnya penglihatan yang dianugerahi oleh Tuhan membuat Caesar sadar jika sekarang seorang pria dengan balutan hoodie hitam nya tengah mengabadikan sosok Fira dalam kamera nya.

Caesar merasa heran. Biasanya, pria gila itu akan mulai berulah jika ada sesuatu yang menarik perhatian nya. Seperti gadis seksi atau semacam nya yang dapat membuat si pria meneguk saliva kasar. Dan sekarang... kenapa dia mengabadikan sosok Fira yang jelas-jelas—Caesar hampir tersedak ketika sadar jika kaos yang Fira kenakan sangatlah tipis, sehingga mempertontonkan pakaian dalam nya dan warna kulit nya. Dengan gesit, Caesar pun segera meletakkan cangkir nya di atas meja bundar yang berada di teras depan, berjalan cepat menghampiri Fira, lalu mulai mengibarkan handuk nya. Membungkus tubuh nya dan tubuh Fira dengan menggunakan handuk yang sama. Pantulan diri dapat mereka berdua lihat dari jendela mobil. Terlihat jika Caesar yang lebih tinggi tengah berada di belakang nya, sedikit merunduk guna memudahkan diri untuk membungkus dua tubuh berbeda ukuran tersebut.

"Apasih yang kamu lakukan," gerutu Fira, menggeliat minta dilepaskan. Apa yang Caesar lakukan sekarang sungguhlah menghambat proses akhir pekerjaan gila nya.

"Berterima kasihlah," ujar Caesar tiba-tiba.

"Cih, kamu yang seharus nya berterima kasih karena aku sudah berbaik hati mencuci kendaraan mu!" sungut Fira tak terima.

"Astaga gadis ini... apa kamu tidak sadar jika sedari tadi Nino memperhatikan mu dan mengabadikan diri mu dalam kamera laknat nya?" tanya Caesar dengan nada penuh kekesalan.

"Ha?" tanya Fira bingung dengan perkataan yang di ucapkan oleh Caesar.

"Bajumu tembus pandang, bodoh! Kamu mempertontonkan br* mungil mu pada nya," ucapan Caesar barusan membuat Fira segera mengintip di balik handuk, dan seketika mata nya melebar ketika bra hitam nya mulai terpampang nyata. Aish, psikopat gila itu pasti akan menyimpan foto langka ini. Dia kan penyuka pakaian dalam wanita, dibayar berapa pun tidak akan mau menghapus foto tersebut. Huft, ini semua gara-gara Caesar!

"Apa? Mungil kata mu?" Fira membalikkan tubuh nya, menatap Caesar dengan nyalang. Sedangkan si pria mulai terkekeh santai. Benar kan apa yang ia bilang?

"Cup A saja bangga,"

"Sudah jadi B si***an!" geram nya. Di kira d**da nya tidak akan tumbuh ketika sedang menstruasi apa? Belum lagi ditambah ia selalu mengkonsumsi susu kedelai setiap pagi nya. Walau perubahannya terkesan lambat, tetapi Fira bisa merasakan nya.

Caesar menggelengkan kepala nya, lalu berceletuk, "Kamu masukkan apa ke dalam minuman si Mito itu sampai dia jadi suka pada mu?"

"Air ludahku! Puas?" bentak Fira, lalu segera mendorong dada Caesar dan berjalan pergi menuju rumah nya. Berurusan dengan laki-laki itu membuat nya terkena penyakit darah tinggi.

Bersambung ....

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!