"Ck, sudah jam segini," gumam Caesar seraya melirik arloji yang melingkar manis pada pergelangan tangan kirinya. Pedal gas ia injak semaksimal mungkin, berada pada kecepatan delapan puluh untuk saat ini, membelah lautan kendaraan yang menyelam bersamanya di jalanan besar nan padat kota.
Guna memecah kerisauan, iapun mulai menyalakan radio mobil. Biasanya, saat pagi dan juga sore, banyak lagu-lagu populer yang diputar. Berharap jika lagu girlgrup kesukaannya tiba-tiba saja terlantun dari sebuah frekuensi radio yang sekarang tengah ia dengar. Dan benar saja, tak berapa lama setelah penyiar radio berbicara panjang lebar, nama judul lagu dari grup favoritnya pun disebut. Senyumnya terkembang sempurna saat melodi pertama dari lagu lampau yang populer pada masanya dapat ditangkap oleh indera pendengarannya.
Caesar Ricardo, pria tampan yang terlampau populer ini sangat mengidolakan salah satu girlgrup yang berisi tujuh wanita cantik, yang lagunya selalu menempati posisi pertama pada music chart. Tidak ada yang menyangka jika Caesar adalah seorang fanboy garis keras yang rela mengikuti perkembangan idolanya dan meluangkan waktunya untuk menikmati setiap konten yang diberikan. Tak tanggung-tanggung, iapun rela masuk fanclub resmi setiap tahunnya guna mengumpulkan merchandise yang hanya didapat oleh fans yang join membership.
Bagi Caesar, DARK PAIN adalah motivasinya dalam menjalani hidup dan meraih cita-cita. Sewaktu SMP, ia sempat menjadi korban bullying teman-teman seangkatan karena penampilannya yang terlalu culun. Tiap hari selalu mendapat hinaan dan juga tertawaan mengejek dari teman-teman jahatnya. Dan pernah, suatu ketika, ia pergi ke ruang konseling sendirian hanya untuk curhat pada guru. Tapi jawaban yang ia dapat sungguh membuat hatinya terasa perih. "Teman-temanmu hanya bercanda, jangan dimasukkan ke dalam hati." Ejekan yang menimbulkan kesedihan itu berlangsung sampai ia lulus SMP dengan nilai terbaik, dan sampai akhirnya ia tak sengaja melihat Music Video DARK PAIN di toko elektronik di jejeran televisi yang terpajang.
🎶Yeah, all the boys stand in line just to check out. Forget about the bet, i'mma blow day breakout. Got my mind on my money and my money on my mind. Nope, it don't really work if you don't. See me skrt, skrt with it, watch him you got it. So hot, so hot when sauce gets drippin I lick. Drop it, Baby, Give me some more. Baby put them lips together. Make that whistle blow🎶
Birai tipis Caesar juga ikut bergerak, ikut bersenandung kecil mengikuti irama lagu dan juga menyeimbangi suara indah dari para gadis yang sekarang tengah sibuk dengan jadwalnya. Ini adalah lagu lawas pertama yang ia dengar, sungguh menenangkan dan dapat membuatnya nyaman. Beruntung sekali, setelah ia mendeklarasikan dirinya sebagai seorang HAPPIEST nama fandom DARK PAIN, ia menjadi seseorang yang populer dan mendapat banyak teman. Ada sebuah kolerasi antara masuk sekolah khusus pria dengan menjadi fanboy sekelompok idola cantik, ia jadi mempunyai banyak teman yang memiliki kesukaan sama dengannya.
Mata Caesar memicing pelan tatkala ia melihat sosok Fira yang berada di depan mobilnya, muncul dari gang kecil di seberang jalan dekat sekolah, mengayuh sepedanya dengan penuh kelelahan—terlihat dari punggungnya. Pria itu terheran-heran, kenapa seorang AlFira yang pergi bekerja dengan sepeda waktu sampainya sama dengan dirinya yang pergi menggunakan mobil mahal? Teringat sesuatu, birai Caesar terbuka, kepalanya ikut terangguk, paham. Ia pergi lewat jalan besar yang padat, sedangkan Fira melewati gang-gang kecil yang terhitung menjadi salah satu faktor. Oke, Caesar mewajarinya.
Entah kenapa, setiap melihat Fira, bawaannya Caesar selalu ingin mengusili. Wajah cemberutnya serta suara cemprengnya dapat membuat Caesar merasa bahagia dan puas, karenanya ia selalu mencari gara-gara terlebih dahulu dengan Fira. Lagi pula, sebenarnya Fira lah yang mengibarkan bendera perang dengannya terlebih dulu. Dirinya hanya mengikuti arus saja.
Dengan penuh kesengajaan yang disertai dengan senyuman tipis, Caesar sengaja melajukan mobilnya sedikit lebih kencang, menginjak genangan air hujan yang mengotori jalanan depan sekolah, dan setelah itu tertawa puas ketika melihat Fira berhenti mengayuh sepedanya dengan wajah terkejut. Sedangkan disisi lain, kedua bola mata Fira melebar sempurna tatkala ia mendapati kemeja putihnya terkotori oleh cipratan-cipratan air berwarna coklat yang membuat kemejanya menjadi dua warna. Gadis itu mendongak, melihat lurus ke arah depan, hingga pandangannya tertuju pada mobil yang mulai memasuki area sekolah.
"Dedemit kurang ajar! Hei, Caesar Ricardo!" teriak Fira, menarik perhatian beberapa siswa yang berlari kencang karena satu menit lagi bel masuk akan berbunyi. Bagi Fira, menjadi perbincangan para siswa bukanlah masalah, ia sudah tidak malu lagi digosipi oleh satu sekolah, yang membicarakan tentang hubungan kurang harmonisnya dengan si guru matematika, Caesar Ricardo.
Dengan cepat, Fira segera membersihkan kemejanya dengan menggunakan tissue yang selalu ia bawa di dalam tas. Mendumel pasrah ketika melihat kemejanya menjadi semakin kotor karena usapannya. Karena bel masuk sudah terdengar, Fira segera membuang tissuenya sembarangan—jangan dicontoh perilaku kurang baiknya, lalu segera mendorong sepedanya masuk ke area sekolah.
"Wajahnya jangan ditekuk, Bu guru. Nanti cantiknya hilang," goda si satpam yang setiap hari selalu menjaga gerbang dan memperhatikan para siswa yang berani membolos. Biasanya Fira selalu membalas godaan tersebut dengan senyuman atau pun sebuah perkataan, seperti, "Ah, Pak Nardi bisa saja." Tapi berhubung hari ini mood nya sedang tidak baik, ia hanya berlalu pergi dengan wajah masam yang membuat Pak Nardi geleng-geleng kepala.
Dengan terburu, Fira memarkirkan sepedanya di tempat parkir khusus kendaraan roda dua sepeda yang disedikan untuk para guru dan staff sekolah. Guru-guru muda sekarang banyak yang membawa kendaraan roda empat ke sekolah, sedangkan yang mengayuh sepeda hanyalah guru-guru sesepuh yang sebentar lagi akan pensiun. Sungguh, dunia memang sudah terbalik.
Sekuat tenaga Fira berlari masuk ke dalam lobi sekolah, tak mengindahkan sapaan murid-murid. la harus segera menempelkan sidik jarinya sebagai tanda kehadiran. Telat satu sampai dua menit tak apa, ia punya banyak karangan indah yang dapat dijadikan alasan. Rasanya, jantung Fira hampir copot tatkala ia melihat sosok kepala sekolah yang berdiri di depan sensor sidik jari sembari menyembunyikan kedua tangannya di belakang punggung. Terlihat juga Caesar baru saja berlalu dari sana, sedang berjalan menuju ruang guru yang berada kurang lebih tiga meter dari sensor sidik jari.
Fira menelan ludahnya dengan susah payah. Terlalu malas untuk mendengar siraman kalbu di pagi hari dari si kepala sekolah. Masih wajar jika kepala sekolahnya berjenis kelamin wanita, tetapi dua tahun belakangan, kepala sekolah diganti, dan yang menjabat adalah seorang pria paruh baya yang sampai sekarang masih belum melepas status lajangnya. Tidak berniat kurang ajar, tetapi perjaka tua adalah julukan yang pantas saat menggosipi si kepala sekolah. Si perjaka tua yang sangat berisik, pantas tidak ada yang mau menepikan kapalnya di pelabuhan hati Pak Sapar.
Fira berusaha keras menyunggingkan senyuman termanisnya pada Pak Sapar, si kepala sekolah yang mempunyai alis tebal seperti karakter kartun shincan. "Selamat pagi, Pak," sapa Fira, seramah mungkin. Jika tidak ingin mendapat surat cinta dari kepala sekolah yang dapat membuatnya pusing tujuh keliling, ia harus bersikap ramah walau tidak ikhlas. Tidak ada senyuman di wajah Pak Sapar, lelaki itu tetap melihat Fira dengan lekat.
"Telat dua menit. Sebenarnya, kamu ini serius tidak menjadi seorang guru? Harusnya kamu bisa datang lebih pagi dan menjadi contoh bagi para murid-murid." Pak Sapar masih berbicara dengan sedikit halus, tetapi penuh penekanan ketidaksukaan, membuat telinga Fira rasanya panas. Keinginan untuk mengadu sudah membuncah di hatinya.
"Maaf Pak, sebenarnya saya punya alasan kenapa bisa sampai terlambat seperti ini. Semua itu karena-"
"Selamat pagi, Pak." Sebuah suara lembut khas seorang wanita membuat Fira menghentikan perkataannya. Wajah kepala sekolah tertoleh ke samping, senyumannya terpatri jelas guna menyambut sapaan ramah yang ditujukan untuknya.
"Oh, pagi Bu Hilda," balas Pak Sapar dengan ramah serta senyuman malu dan tatapan mata terpukau. Astaga, drama di pagi hari membuat Fira muak. la ingin cepat-cepat mensensor sidik jarinya, lalu segera pergi menuju ruangannya.
"Maaf Pak, hari ini saya terlambat datang. Ada sedikit urusan yang menghambat keberangkatan," jelas Hilda Idelia, guru bahasa inggris yang populer di antara para siswa karena kecantikan, keramahan, serta kepintarannya. Jika dibandingkan dengan usia, Hilda dua tahun lebih muda dibandingkan Fira. Jika dihitung pun, ia adalah guru junior yang baru saja mulai mengajar sejak enam bulan yang lalu. Sedangkan Fira adalah seorang guru yang sudah mengabdi selama empat tahun di sekolah elite ini. Namun tetap saja, sudah dua kali berganti kepala sekolah, ia tetap tidak bisa mengambil hati si petinggi. Sungguh sial.
"Oh tidak apa-apa, hanya terlambat dua menit. Bukan masalah besar," sahut Pak Sapar yang sukses membuat Fira melongo. Oh Tuhan, dunia sudah bertambah tidak adil. Ia tahu wajahnya tidak secantik Hilda, tetapi bisakah mereka diperlakukan sama? Sekarang ini, cantik adalah sesuatu yang dapat membuat para gadis dimaklumi.
"Ah, selamat pagi, Bu Fira." Hilda mengalihkan perhatiannya ke arah Fira, tersenyum ramah. Dan setelah itu dibalas oleh Fira dengan senyuman tipis. Dirinya sungguh tidak menyukai Hilda Idelia. Hanya merasa tidak adil saja. Manusia berpihak pada seseorang yang cantik atau tampan. Tak lama setelah adegan sapa menyapa dengan senyuman, Pak Sapar segera menoleh dan melayangkan tatapan mengintimidasi ke arah Fira. Oleh sebab itu, Fira buru-buru mensensor sidik jarinya dan segera mengangguk pamit.
Caesar Ricardo dan Hilda Idelia adalah dua orang yang mendapatkan perlakuan khusus dari para penghuni sekolah karena ketampanan dan kecantikan serta kecerdasan mereka. Sedangkan Alfira Mesya adalah salah satu guru yang kemampuannya sangat diragukan oleh semua penghuni sekolah.
To Be Continued ....
Sesuai fakta ya, di mana-mana yang good looking selalu diistimewakan.
Fira, maaf aja, lu kurang cantik.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 65 Episodes
Comments