Alfira Mesya, gadis yang baru saja ulang tahun 3 hari yang lalu, adalah tipikal fans yang loyal terhadap idolanya. Terbukti sekarang, walau usianya sudah menginjak dua puluh lima tahun, ia tetap setia mendukung oppa-oppa yang setiap hari namanya selalu ia elukan. Terhitung sudah tujuh tahun ia menggemari boyband Gradiands yang semakin dikenal oleh dunia dimulai sejak SMA kelas Tiga. Fangirls goals, begitulah teman-teman memanggilnya.
Sudah pernah datang ke konser begitupun fanmeeting, terlalu beruntung sehingga pernah tiga kali datang ke fansign, punya segala macam perintilan boyband kesayangannya. Ibaratnya, Alfira Mesya tidak akan bisa bernapas jika satu barang yang dikeluarkan agensi tempat bernaung boyband nya ia lewatkan.
Terkadang pun, ibunya sudah emosi dan memilih untuk menyembunyikan semua perintilan yang memadati kamar sempit anak gadisnya. Terlebih ayahnya yang tanpa ba-bi-bu langsung membakar poster 18+ yang tertempel di dinding kamar anaknya, poster yang memarkerkan perut kotak-kotak.
Terlalu fanatik, sampai terkadang, ia memilih untuk mengurung diri di kamar sendirian, mendengarkan lagu-lagu galau yang tengah booming, menangis semalaman suntuk dengan tissue yang berhamburan di ubin lantai, hanya karena biasnya terkenal skandal dating.
Parah? Ada yang lebih parah! Alfira pernah mogok makan sampai kehilangan lima kilo berat badan hanya karena memikirkan bagaimana nasib boyband kesayangannya setelah Lim Jin meninggalkan grup. Kala itu dunia peridolan tengah panas dikarekanakan berita hengkangnya Lim Jin. Pria itu memang sering terlibat suatu kasus- termasuk kasus dating yang ditangis-tangisi Alfira.
Namun setidaknya, sekarang ini, kefanatikannya tidak terlalu membabi buta lagi. Di usianya yang sudah menginjak dua puluh lima tahun, ia meminimalisir pengeluaran untuk membeli segala macam perintilan dan anak perintilan yang dikeluarkan Gradiands ataupun barang di mana idolanya menjadi brand ambassador. Ya, walaupun persentase bias is mine beberapa persen masih melekat.
"Ahh Ma ... kenapa tidak membangunkanku?“ Alfira mengacak-acak surai hitamnya gusar. Seragam kerjanya terpakai dengan tidak rapi, sama seperti dirinya berantakan. Sang ibu yang baru saja selesai menghidangkan secangkir kopi untuk sang ayahanda pun menoleh singkat, menggeleng pelan ketika ekor matanya berhasil mengidentifikasi anak gadisnya dari atas sampai bawah.
"Kamu 'kan sudah besar. Untuk apa ibu bangunkan? Belajar bangun sendiri dan jadilah pribadi yang mandiri serta tak kekanakkan!" Ibunya berkata dengan nada menyindir, dan berujung dengan Alfira yang tidak mengindahkan setiap kata yang keluar dari birai ibunya. Dengan cepat, ia segera meraih toast buatan ibunda, mengulumnya, dan kemudian segera duduk di sebelah ayahnya. Bergelayut manja di lengan si pria paruh baya.
"Pa—"
Belum sempat sang ayah menjawab sapaan Fira, ibunya sudah lebih dulu menyahut. "Jangan terlalu memanjakan anakmu! Lihat dia sekarang, tumbuh menjadi pribadi yang manja!" cerocos sang ibu, sedangkan Fira hanya bisa cemberut dan tetap melanjutkan aksinya untuk merebut hati sang ayah. Benar, sang ayah memang seringkali memanjakannya. Wajar, anak gadis satu-satunya, sedangkan anaknya yang lain-kedua kakaknya Fira- berjenis kelamin pria, dan sekarang sudah menetap di kota lain bersama dengan keluarganya masing-masing.
"Kenapa? Papa tahu, pasti ada maunya," timpal sang ayah yang kerap disapa Pak Ferdi oleh tetangga sekitar. Mendapati itu, Fira segera tersenyum lebar, sebab apa yang ayahnya katakan adalah suatu kebenaran. Ia memang sedang ada maunya, apalagi sekarang, jam dinding sudah menunjukkan pukul tujuh tiga puluh.
"Papa tahu sendiri ‘kan jika hari ini Fira bangunnya siang. Nah, kebetulan, mobil Papa di dalam garasi sudah seminggu tidak dipanaskan. Daripada nanti mesinnya rusak, bukankah lebih baik jika Fira yang mengendarainya? Tidak setiap saat, untuk hari ini ataupun hari-hari lainnya. Papa 'kan superman nya Fira yang paling baik. Papa memberi izin 'kan?" Fira berbicara dengan nada manja yang dibuat-buat, seolah ia adalah anak SMA yang meminta izin pada sang ayah untuk pergi menonton konser bersama teman-teman.
Ferdi berdehem, meraih tangkai cangkir, mendekatkan, dan kemudian menyesap kopi hitam tak manis buatan istri tercintanya. Ia berdehem dan kemudian menjawab, "Daripada naik mobil, lebih baik naik sepeda, 'kan? Papa baru saja memperbaiki sepeda lamamu yang nyatanya masih cukup bagus. Daripada tidak terpakai, lebih baik kamu gunakan kembali. Bersepeda itu menyehatkan loh, Nak.“ Ferdi memerhatikan raut wajah anaknya yang cemberut, dan sepersekian kemudian, ia tersenyum. Tipikal ayah yang lembut pada anak gadisnya, tapi bisa juga menjadi pribadi yang keras jika anaknya sudah berbuat diluar batas kewajaran. Berbanding terbalik dengan sosok ibunya yang mulutnya sepedas cabe rawit.
"Papa, Fira sedang tidak main-main. Fira serius," tukas sang anak, masih bergelayut manja di lengan kekar sang ayah.
"Papa pun serius, Fira." Suara berat yang dikeluarkan sang ayah sukses membuat Fira melepaskan lengan ayahnya. Waktu terus berjalan, jika ia belum berangkat sekarang, sudah bisa dipastikan dirinya akan terlambat datang ke sekolah.
"Mau sampai kapan kamu merengek di sebelah Papamu? Mau mendapat teguran yang kedua kali dari kepala sekolah? Atau kamu memang ingin berhenti menjadi seorang guru?" tanya sang ibu dengan sarkasnya, yang sontak membuat Fira langsung beranjak dari kursinya. Ia berusaha untuk membujuk ayahnya sekali lagi, tetapi tetap saja tidak berhasil dan membuatnya berdecak kesal.
"Oh, atau pergi bersama Caesar saja? Mama lihat dia baru saja keluar rumah, sekarang sedang memanasi mobilnya," usul Kirana dan langsung ditolak mentah-mentah oleh Fira.
Menumpang dengan Caesar yang kebetulan juga berprofesi sebagai seorang guru di sekolah yang sama dengan Fira adalah hal terburuk dalam sejarah. Sampai detik ini pun, Alfira Mesya tidak pernah mau mengeluarkan suaranya guna meminta tumpangan pada musuhnya.
Bersambung ....
Tolong tinggalkan komen dan likenya..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 65 Episodes
Comments
bhunshin
🤣🤣🤣🤣bertahun² mereka tetangga bikin/Hammer//Hammer//Hammer//Hammer/
2024-07-05
0
starlaa
tetangga meresahkan hhaaaa
2022-11-03
0