"Tujuan kami sekeluarga datang ke sini karena ada yang ingin anak sulung kami katakan."
Fira melambatkan tungkainya. Tuan Richard berkata jika ada sesuatu yang ingin anaknya katakan. Apakah sesuatu seperti permintaan maaf karena sudah terlalu sering menyakiti hati Fira? Jika benar, maka hari ini adalah hari yang paling membahagiakan bagi Fira. Ia bisa mengejek Caesar tanpa takut dibalas lagi dengan ejekan yang tak kalah nyelekitnya.
"Tujuanku datang ke sini, membawa kedua orang tuaku, sebenarnya, ingin menyampaikan itikad baik. Jika Om dan Tante mengizinkan, bolehkah aku mengambil alih tanggung jawab kalian kepada Fira? Aku ingin melamar Fira, menjadikan Fira tanggung jawabku sampai akhir hayat, dan membimbingnya menjadi wanita baik."
Kedua pupil Fira melebar sempurna ketika mendengar pernyataan gila itu dari Caesar. Apa? Ada apa ini? Pria itu pasti sedang bercanda. Yang barusan itu... bukan sebuah lamaran, kan?
Caesar Ricardo sialan, gila! Apa yang tengah dia rencanakan sekarang?
***
Beberapa hari sebelumnya...
"Bunda yang benar saja! Bagaimana pun, aku tidak mau dijodohkan dengan Nyonya takur itu. Anakmu ini ketampanannya sungguh berada di level paling atas! Mana cocok disandingkan dengan tante-tante renta yang sudah empat kali menikah?" tolak Caesar. Ia baru saja pulang kerja, rasa lelah bahkan masih hinggap di pundaknya. Dan sudah disuguhkan oleh perkataan ibunya yang dapat membuat otaknya menggila.
"Bunda rasa ada masalah dengan otakmu, Sar. Usiamu sudah menginjak dua puluh lima tahun. Tapi sampai sekarang, Bunda selalu menangkapmu berbicara sendiri dengan poster yang tertempel di dinding kamarmu," curhat sang ibu, merasa frustrasi bukan main.
Selama ini ia berpresepsi jika anaknya sudah gila karena selalu memanggil para gadis-gadis cantik di poster dengan panggilan istri sembari mengusapnya dengan penuh cinta. Orang tua mana yang tak takut saat melihat tingkah aneh anaknya?
"Bun, yang Bunda lihat selama ini hanyalah sebuah pelepasan dari rasa penat. Itu juga salah satu kegiatan fanboy-ing. Apa yang salah jika aku menganggap delapan dari mereka istri-istriku? Toh, itu juga tidak mungkin dan hanya sebatas halu semata," jelas Caesar guna meluruskan kesalahpahaman yang dapat berefek pada masa depannya.
"Hanya halu katamu? Kamu tahu, Nak, sekarang sudah banyak berita tentang orang-orang yang menjadi tidak waras karena terlalu cinta dengan idolanya. Harusnya kamu sadar, Sar. Bunda tidak ingin kamu menjadi salah satu penghuni rumah sakit jiiw,a" ujar sang ibu sembari tangan kanan mengelus dadanya yang terasa sesak.
Belum lagi jika melihat fakta bahwa anaknya sama sekali tidak pernah membawa dan mengenalkan wanita ke rumah. Padahal, tanpa disadari, anaknya ini adalah playboy cap badak yang sering kali gonta-ganti pasangan. Hanya saja, ia tidak membawanya ke rumah karena dirasa belum mau serius dengan para gadis yang ia kencani.
"Bunda, sebenarnya, aku tengah menyukai seseorang. Dia gadis yang cantik dan berwawasan, benar-benar mempesona jika dilihat dari kacamataku terhadap gadis sempurna." Caesar membicarakannya sambil tersenyum malu. Membayangkan sosok Hilda Idelia sungguh dapat membuatnya lupa diri. Siapa coba yang tidak jatuh cinta pada gadis tersebut? Dia sangatlah populer, sampai kadang, selalu mendapat surat cinta dan juga cokelat dari murid-murid laki-laki dan gombalan dari guru muda yang belum menikah.
Diana terkejut, tak menyangka dengan pernyataan anaknya barusan. "Apa?" tanya sang ibu dengan penuh ketidakpercayaan. Selama ini ia kira anaknya sudah tidak waras karena selalu berbicara sendiri dengan penuh keromantisme dengan poster-poster di kamarnya.
"Iya, namanya—Alfira Mesya, apa yang dia lakukan pada mobilku?" Caesar bergumam kecil tatkala matanya tak sengaja melihat Fira yang melempar kotoran ke arah mobilnya dengan santai. Gadis itu memang minta digebuki, berani-beraninya mengotori mobil mahal Caesar di saat ia baru saja mencuci mobilnya dua hari yang lalu.
"Apa? Alfira Mesya? Kamu menyukai anak tetangga, Sar?" Sayang seribu sayang, ibunya yang sudah tua lalu salah persepi. Yang dia dengar adalah nama Fira yang tersebutkan. Sedangkan kalimat geraman setelah nama Fira sudah tidak mampu telinganya tangkap lagi.
"Ha? Fira? Bunda, itu Bun-"
"Astaga! Nama ini yang sedari dulu selalu Bunda tunggu, Sar! Bunda akan sangat mendukung dan senang jika kamu menyukai Fira. Ya, ya, dia memang gadis yang cantik dan berwawasan, buktinya bisa menjadi guru sepertimu. Oh, Ya Tuhan! Terima kasih, akhirnya engkau mengabulkan doaku perihal menjadikan Fira sebagai menantuku." Diana tersenyum cerah, lalu bergegas menuju telepon rumah untuk mengabari suaminya tentang kabar gembira ini.
Kepala Caesar rasanya jadi semakin berdenyut. Ibunya salah paham sekarang. Ia ingin menjelaskan, tetapi ibunya malah memotong pembicaraannya.
"Hari minggu nanti, mari datang melamar Fira.“
Dan begitulah, acara lamaran yang tidak diinginkan ini terjadi.
Bersambung ....
Hanya gara-gara salah paham, Caesar terpaksa melamar Fira, musuh bebuyutannya 😆
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 65 Episodes
Comments
bhunshin
🤣🤣🤣🤣🤣🤣mknnya jdi orgtuh jgn benci benci amat rasain dah Lo🤣🤣🤣🤣
2024-07-05
1
starlaa
sudah jatuh ketimpa hp pas dikepala, nasib mu Cesar
2022-11-03
1
Juno
hahahaha.. ada2 aj
2022-10-21
1