Setelah berkendara selama kurang lebih 5 jam dengan mobil Arjuna menuju ibukota propinsi, pukul sebelas siang burung Besi milik pribadi keluarga Smitt mengudara menuju ibukota negara tempat empunya tinggal.Rajj yang sudah sangat rindu pada putra kandungnya, apalagi Cinta yang ngak sabaran mendengar kata pulang berlima yang bermakna ambigu diucapkan sang putra, membuat keduanya mengirim pesawat pribadi itu kemaren untuk menjemput Arjuna yang mereka kira sudah memiliki keluarga baru diam- diam.
Jantung kedua pasutri itu dari semalam tak kunjung henti berdegub tak karuan.Rasa terkejut,haru, sedih dan bimbang berganti- ganti menggoda dada tipis iman mereka.
Satu sisi hati mereka diisi oleh rasa sedih dengan keadaan rumah tangga putri kesayangan mereka, sedang disisi yang lain hati mereka bersorak senang membayangkan kalau Arjuna telah menemukan pasangannya dan punya keturunan dikota kecamatan tempat pengasingan terindah anak muda itu.Walau ada rasa kecewa juga karna sang putra dan sahabat menyelenggarakan pernikahan putra semata wayang mereka tanpa memberi tahu.
" Mungkin ini impas sayang...Mereka juga tidak diundang saat kita menikahkan Sinta dengan pesta mewah." Ucap Rajj pada istriku nya yang telah mengatur semua itu.
" Ya Rajj...Aku terima semua ini, karna ini salahku juga.Semoga anak Arjuna itu bukan anak dari kesalahan ya, karna pengennya dapat cucu yang halal-halal saja." Harap Cinta.
" Amiin...Sahut Rajj, tidak sadar mereka jika nyamuk- nyamuk salah masuk rumah mewah itu,tengah menertawai fikiran kejauhan suami istri itu.
" Gagal Faham nih orang! Tusuk dikit Ah.." Ucap sinyamuk betina.
" Jangan! Sebaiknya kita kabur sayang.Ini bukan area kita." Teriak siJantan.
" Tapi aku gemes kang mas, kok bisa- bisanya mereka berfikiran Ngaur gitu." Debat sibetina.
" Gemes jangan sampe bikin lemes, lihat tu, sisum datang mau ngecok." Tunjuk siJantan melihat seorang ART tiba membawa vave elektrik yang baru diisi ganti, siap untuk dicolok.
" Kabuuur...." Ujar kedua serangga penghisap darah itu bersamaan.
🤔 Emang ada begitu? Autornya lagi galau kale! Efek sepi pembaca ni ye.😂😂😂
Kembali pada Cinta dan Rajj.
" Apa sudah menghubungi putrimu
sayang? Bukankah tidak ada lagi larangan untuk pada putra dan putri kita bertemu." Ujar Rajj teringat pada Sinta.
" Ya sayang...Katanya nanti sore ia akan kesini
dan nginap, tadi pagi aku hubungi." Sahut Cinta.
" Apa yang kau katakan padanya?tanya Rajj curiga, takut istrinya yang masih terbawa emosi membongkar masalah Dirga pada Sinta.
" Ngak ada sayang...Aku cuma katakan kalau abangnya akan kembali bersama Tante Adel, om Aris juga anak istri Arjuna." Jelas Cinta.
Deg.
Entah mengapa jantung Rajj tiba- tiba makin merasa tak aman, padahal tidak salah istrinya membeberkan soal keluarga baru Arjuna pada Sinta.
" Hey...Kenapa diam begitu!" Panggil Cinta melihat suaminya terpaku ditempat berdirinya.
" Agghhh...Entah mengapa perasaanku masih ngak karuan, entah ini karna masalah Sinta kita atau ada yang lain lagi." Jujur Rajj.
Cinta memeluk suaminya sejenak, kemudian membawa pujaan hatinya itu duduk disofa, lalu memanggil bibi untuk menghidangkan mereka teh Es dan cemilan untuk dinikmati sembari mendinginkan kerongkongan dan menghilangkan kejenuhan menunggu rombongan tiba disuasana siang yang cerah ini.
flashback on.
Sinta yang pagi- pagi dapat telfon dari mommy awalnya sangat senang.
Cepat wanita muda itu mengusap layarnya untuk menyambungkan panggilan.
" Hallo Assalamualaikum...Ada apa mom..Kangen putri cantikmu ini ya?" Sinta langsung menggoda mommynya dengan riang dari sebrang.
" Mhem...Wailaikum salam...Tentu kangenlah sayang...Apalagi setelah menikah anak perempuan sepertinya telah melupakan rumah dan orangtuanya." Sahut Cinta sebiasa mungkin melupakan kesedihannya perihal fakta yang baru ia ketahui tentang rumah tangga anaknya. Sengaja Cinta menambahi sindiran manis untuk sang putri agar suasana jadi tak canggung.
" Mana begitu mom, aku hanya sibuk saja karna Daddy menitipi semua perusahaannya padaku disaat yang bersamaan dengan ketika aku mesti membina keluarga baruku sebaik mungkin." Ujar Sinta yang juga berusaha menutupi duka rumah tangganya Serapi mungkin.
" Ya nak..Meski begitu sibuk kali ini mom minta waktumu untuk berkumpul dengan kita disini.Selain Mom dan Daddy kangen berat padamu, abangmu juga kembali siang ini bersama keluarga barunya."
Deg.
Tiba- tiba saja berasa ada palu besar memukul jantung Sinta, hingga ia sampai menggigit bibir menahan sakit. Lama Sinta terdiam sembari mengusap dadanya yang terasa sakit dan perih.
" Rasa apa pula ini?Kenapa sakit sekali mendengar Abang sudah memiliki pendamping,seharusnya aku bahagia.Senyum
Sinta!...Senyum...Ucapkan selamat!" Teriak mata batin Sinta memanggil hatinya sendiri.
Sementara disebrang sama sang Mommy mengernyit menyadari putrinya tak bergeming
dari sebrang telfon.
" Ada apa sayang? Apa berita ini terlalu mengejutkan? atau menyakitkan?" Entah mengapa dari bibir Cinta terlontar pertanyaan- pertanyaan aneh yang kian menjebak dan buat Sinta tersedak.
" Uhuk...Uhuk...Uhuk...Beberapa menit hanya suara batuk sang putri yang cinta dengar dari sebrang, membuat cinta sadar ia sudah salah kata.
" Maaf...Mommy salah ucap, mengira perasaanmu seperti perasaan Arjun yang Ngaur dulu.Sekali lagi maaf ya sayang...Mom selalu salah dan menempatkanmu dalam situasi sulit." Kali ini Cinta nyaris keceplosan, karna batinnya mengingat rumah tangga tak bahagia putrinya.
" Apaan sih mom...Sinta tidak pernah menyalahkan mommy untuk apapun, bahkan jika ada yang mommy sembunyikan sekalipun dari Sinta, semua pasti ada alasannya.Sinta terima semua yang terjadi karna Sinta tahu bahwa mommy takkan pernah ada maksud menyakitiku." Sahut Sinta terdengar monohok dihati Cinta, hingga perempuan itu berupaya mencari kata yang tepat untuk mengakhiri pembicaraan dengan sang putri, takut tak mampu mengerem berucap yang lebih mengacaukan lagi, bibirnya sudah berkedut sejak semalaman.
" Putri kesayangan mommy sudah sarapan sayang?Jangan lupa buatkan sarapan yang bergizi untuk kalian ya nak, sebelum berangkat mom mau anak dan menantu tak lupa sarapan, seperti kebiasaan keluarga kita selama ini." Ucap Cinta mengalihkan perhatian.
" Baru saja siap masak Mom, Sinta takkan lupa pesan mommy kok, sekarang semua sudah terhidang, tinggal menunggu suami saja keluar dari bilik mandi untuk sarapan pagi berdua." Balas Sinta semanis mungkin.
" Baiklah...Jangan lupa ntar malam nginap sini ya, ajak Dirga juga kalau bersedia. Assalamualaikum..." Pangkas Cinta kemudian.
" Walaikumussalam...Insya Allah mom." Sahut Sinta sembari menelan Salivanya yang pahit.
" Ya Tuhan...Mengapa sakit ini berasa nyata? Disaat aku menghadapi rumah tanggaku yang
rasa dineraka,memikirkan orang tua kandungku yang saat ini entah dimana, tiba pula kejutan ini.Abang yang padanya secercah asaku bergantung dikala tahu kami bukan saudara kandung, malahan sudah menjadi milik orang lain pula.Memang tak ada cinta yang layak untukmu Sinta, semua harus pergi dengan cara menyakitkan." Keluh Sinta dalam hati seraya mengurut dada.
Dirga baru kembali dari kamar sudah berpenampilan rapi untuk kekantor.Pria muda itu tanpa diminta menuju dapur modern mereka untuk sarapan sebagaimana biasa.
Melihat Sinta termenung menunggunya dimeja makan, sedikit rasa kasihan timbul dihati pria itu.
" Apa ia menyadari perselingkuhanku yang terakhir ini hingga sedih begitu.Sebenarnya istriku jauh lebih baik dari perempuan manapun yang sudah sedia menjajakan tubuhnya padaku.Tapi entah mengapa rasa sayangku pada Sinta selalu datang seiring rasa benci."
" Ada apa termenung ya?Tidak minat menyilahkan suamimu makan." Sapa Dirga telah berusaha keras berkata manis, walau nyatanya masih tajam.
" E...eh Ya...Ayo makan."Ucap gagap Sinta sembari mengisi piring suaminya.
" Aku masak sup iga untuk staminamu, makanlah yang banyak." Ujar Sinta tulus menyodorkan piring yang sudah berisi nasi, sayur, sub dan sambal untuk Dirga.
" A...Apa maksudmu?Dirga gelagapan karna salah paham ucapan istrinya sengaja menyindirnya yang setiap malam menghabiskan tenaga dengan berbagi peluh bersama wanita lain.
" Aku tak bermaksud apapun, belakangan kita begitu sibuk urusan bisnis siang malam, wajar tubuh mendapat asupan yang baik. Jangan salah sangka dan gagal faham pada istri sendiri."Jelas Sinta sebaik mungkin.
Tiba- tiba saja rasa sakitnya mendengar
kabar pernikahan Arjuna membuat Sinta ingin memperlakukan suaminya lebih hangat pagi ini.
" Aku suapin ya Ga..." Ucap Sinta langsung menyuapi suaminya.
Dirga menerima suapan sang istri, dan mulai makan dengan perasaan indah yang baru datang." Selain cantik, istriku sangat manis.Bodoh benar aku yang membencinya." Batin Dirga.
Makan pagi pertama terhangat dikeluarga baru Dirga.Pria itu terlena, hingga saat istri mengajaknya untuk menginap nanti malam dirumah mertua, Dirga tak kuasa menolak.Apalagi Dirga penasaran dengan sosok anak lelaki Keluarga Smitt yang konon kembali kerumah siang ini, kakak ipar yang belum sempat Dirga kenal.Aneh bukan?
" Seperti apa pria itu? Apa mirip dengan istriku?" Batin Dirga sembari mengelus dada yang kembali bedegup keras.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 68 Episodes
Comments
Nadia Afriza
lanjutttt
2022-11-09
1
Dina Mustica Jaya
lanjut 😄😄🥰😊🥰😊😃☺😊😊😃😃😄😊😊😊😃😊😊😊😃😃😃😊😊☺😀😄😊😄😃☺😃😀😀😃☺☺😊😄😄
2022-11-05
3