Dirumahnya Sinta dilanda dilema, sementara dikantornya ribuan karyawan penasaran dengan sosok sang CEO. Ranata Kudriman Smitt yang hanya bisa mereka lihat dari balik sutra tipis yang menutupi keanggunan wajahnya.Desas- desus yang beredar bahwa gadis cantik yang diperkirakan kecantikannya mengalahkan pesona bintang- bintang dilangit, dimalam yang cerah, bahkan dari Balik kain itu masih terlihat menggoda. Siapapun yang memandang Sinta dengan wajah tanpa alas, tidak akan dapat memejamkan mata dengan benar karna dihantui perasaan rindu yang menggebu ingin berjumpa kembali.Tapi siapa yang diberi izin memandang Sinta? Hanya orang rumah yang boleh lihat, bahkan pelayan pun hanya bisa curi pandang dengan tanpa sengaja, karna Sinta selalu dipakaikan penutup wajah sejak usia remaja, walau sekali lagi masih terlihat kecantikannya samar dibalik sutra tipis itu.
Konon dari isu yang beredar, bahwa keluarga Smitt sengaja memasukkan putri mereka kesekolah asrama hanya untuk menyelamatkan sang putri dari tatapan mata jahat para pria berhidung belang, karna sejak tamat sekolah dasar kecantikan Sinta sudah menyita konsentrasi para muda.Bahkan dirumah sendiri Sinta diminta mememakai penutup wajah, karna pernah kepergok oleh sang Daddy dan mommynya diintipi Arjuna Copry Smitt.
Apalagi yang dirasakan oleh Gumilang Dirga, seorang CEO tampan dari Dirgantara Group yang jatuh cinta pada pandang pertama pada wujut sinta ketika wanita itu hampir saja keteabrak oleh Dirga tiga tahun yang lalu.
Wajah polos tanpa penutup membuat Dirga mati rasa pada perempuan manapun selain gadis ini.
Perkenalan tak sengaja itu mendekatkan keduanya, hingga keduanya menjalin hubungan yang Sinta sebut sebagai persahabatan, tapi bagi dirga bukan.Ia menganggap Sinta sebagai kekasih yang harus ia nikahi suatu hari.
Sekarang pernikahan itu tinggal menunggu hari.Gumilang Dirga akan menjadikan Sinta pasangan hidupnya.Setiap hari pria itu tiada hentinya tersenyum saking senang membayangkan hari esok yang penuh kebahagiaan.Karyawan dikantor Dirga menjadi kecipratan senang sang CEO, mereka beberapa hari ini sering mendapat bonus dadakan.
Tak ada halangan yang berarti dirasa Dirga, karna hubungan anak manusia berpaut usia 5 tahun itu direstui kedua orang tua mereka. Apalagi ketika Dirga memutuskan untuk menikahi Sinta, Rencana itu disambut hangat oleh kedua belah pihak keluarga.Pangaturan pesta mewahpun diadakan bahkan sebelum Sinta menjawab iya pada lamaran keluarga Dirgantara.
Betapa bahagianya Dirga akan menghalalkan Sinta,bahkan pria itu berani memberikan mahar Private jet dan sebuah pulau yang sangat indah yang bernama Anjeli land.
Pernikahan mewah diadakan disebuah hotel termewah dikota ini.Bahkan satu hotel diboking khusus untuk acara, mulai dari ballroom sampai pada kamar menjadi milik keluarga Dirgantara dalam sehari semalam.
Walaupun pada dasarnya Dirgantara Corp pemilik saham terbesar dihotel berbintang ini.
Dipelaminan sepasang anak manusia berpakaian pengantin serasi secara fisik namun dengan rasa dan raut yang bertolak belakang. Dirga tiada hentinya menatap istrinya penuh sayang. Sedangkan Sinta selalu membuang muka dan kadang memejamkan mata untuk menghindari tatapan Dirga.
Ditengah syahdunya acara dansa dengan pasangan, Sinta yang dari tadi menolak diajak dansa oleh Suaminya tiba- tiba melangkah pergi menjauhi Dirga. Tepat beberapa meter berjalan diantara para tamu, Sinta didatangi oleh seorang perempuan paruh baya dengan pakaian serba putih dengan tergesa- gesa.Kedua tangan wanita bercadar itu terulur untuk menyalami Sinta begitu mereka berdiri saling berhadap- haradapan.
Deg.
Detak jantung Sinta memacu lebih kencang tatkala netranya beradu dengan perempuan didepannya. Tapi ini berbeda dengan rasa saat bersama Dirga. Justru kenaikan irama jantung seketika ini secepatnya berganti dengan rasa nyaman yang belum pernah Sinta rasakan.
" U.....Umak...." Tanpa sadar bibir Sinta berucap gagap memanggil wanita itu.
Kedua mata sang perempuan pemilik sorot mata mirip miliknya pengantin wanita itu terlihat berkaca- kaca." Pa...panggil ibu a..apa.. barusan nak?" tanya perempuan itu tak yakin dengan apa yang didengarnya.
" I...Ibu seperti wanita yang kulihat dalam mimpiku.Maaf kalau aku salah bicara." Sahut Sinta sama gugupnya dengan wanita itu.
" Andai aku benar ibumu, apa kau bisa terima nak?" tanya wanita itu dengan sorot yang sulit diartikan.
Deg.
Jantung Sinta kembali berdetak kencang, sementara dihatinya timbul keinginan yang besar hendak memeluk wanita didepannya.
" Apa kita pernah saling kenal selain didunia mimpi Bu?" tanya Sinta yang terdengar konyol ditelinga orang lain.
" Ya, mungkin kita pernah bersama dimasa lalu nak..Tapi takdir memisahkan kita, setelah seseorang yang sangat pentingdalam hidup ibu direnggut dari sisi ibu." Jelas misterius sang ibu bercadar.
Sinta langsung memeluk wanita itu tanpa meminta izin. Wanita itu membalas pelukan Sinta. Saat keduanya tengah berpelukan, beberapa orang satpam datang untuk membawa wanita itu keluar.
"Kamu tamu tanpa undangan, kami terpaksa
mengeluarkanmu nyonya! Harap jangan melawan." Ucap kepala security.
"Jangan! Biarkan ibu ini menemaniku sampai selesai acara." Ujar Sinta membuat semua orang tercengang.
" Sayang...Ada apa?" Mommy Cinta datang menghampiri mendengar keributan kecil itu.
" Ini perempuan yang selalu kulihat dalam mimpiku mom. Apa ia adalah ibukandungku?" tanya Sinta menuntut.
Cinta terdiam memaku,beberapa detik nafasnya nyaris terhenti.
" Mom...Apa aku anak pungut?" tanya Sinta makin monohok.
Cinta menatap wanita disamping putrinya yang hanya tertunduk saja sekarang.
" Mata mereka persis dengan putriku? Mungkinkah ini yang disebut Rara oleh Aulia dulu.Bukankah wanita itu sakit jiwa?Sekarang wanita ini tampak cantik dan sehat. Mungkinkah ini ibu kandung yang selalu ditanyakan putriku?" Batin Mom Cinta berkecamuk.
Wanita berpakaian serba putih itu menatap Cinta yang mulai pucat dengan teliti.
" Ini waktu yang tidak tepat mengungkap semua, aku tak mau wanita yang sudah merawat putriku tertekan dihari bahagia putri kami.Sebaiknya aku pulang dulu, lain hari akan kutemui Cintami dan Rajj dirumahnya." Putus perempuan bercadar didalam hati.
" Aku izin pulang. Maaf...Sepertinya aku salah masuk acara pesta, mungkin acara yang kucari digedung sebelah."Ujar perempuan bercadar sembari menunduk dan beranjak pergi.
" Tidak Mak...Mak sudah masuk pesta yang
tepat! Jangan pergi! Sinta nyaman denganmu..Kembalilah Mak.. " Panggil Sinta, tapi tidak digubris ibu itu.
Sinta berlari mengejar wanita itu, namun detik berikutnya langkah Sinta ditahan oleh Dirga." Sejak tadi kau hanya sibuk mengurusi tamu, tapi lupa telah mengabaikan suami sendiri." Ucap Dirga sembari meraih pinggang istrinya.
" Kita akan bergabung dipesta dansa! tak ada penolakan." Ujar Dirga menunjukkan kekuasaannya didepan perempuan yang sudah resmi menjadi miliknya.
____________________
Pernikahan mewah itu berujung kekecewaan dan persitegangan, saat Sinta menolak raga suaminya dengan nyata dimalam pertama mereka.
Kamar mewah pengantin baru, berubah sepi rasa dikuburan.Tak ada suara manja dan rintihan kasih.Yang ada hanyalah pertikaian, sampai keesokan paginya mereka pulang dengan wajah sama- sama ditekuk.
" Oke! Masih ada waktu...Aku akan menunggu sampai kau siap." Putus Dirga jelang subu h yang diangguki oleh Sinta.
Dirga terus merayu, berharap bisa meluluhkan Sinta dengan cara lembut, dengan menawarkan bulan madu ke pulau yang sudah ia hadiahkan pada Sinta.Namun
Dirga kembali terpukul saat Sinta menolak bulan madu.Bahkan wanita itu berubah sangat dingin dan makin sering didatangi mimpi- mimpi yang menyeramkan yang membuat bahkan untuk tidur disisi istrinyapun sangat menyiksa bagi Dirga ketika wanita ini dalam mimpinya kerap melawan Dirga seperti seorang yang kurang waras.
" Apa yang terjadi dengan istriku? mengapa Cintanya Sirna dimalam pertama? " Dirga terus bertanya didalam hati.
Sebulan sudah berlalu, tapi tak pernah ada tanda- tanda Sinta siap menjadi istri Dirga sesunguhnya.Dirga terus menunggu, sedang Sinta terus tenggelam dalam mimpi- mimpi seramnya.Kadang ia menangis, kadang ia tertawa, bahkan tidak jarang berteriak dalam tidurnya.
" Cik, Sepertinya kalau aku tidak mengambil jalan pintas, istriku akan benar- benar sibuk dengan bermimpi terus setiap malam." Gumam Gumilang Dirga tersenyum jahat memikirkan ide yang terlintas dikepalanya.
Rasa penasaran serta keinginan yang besar memiliki,membuat Dirgantara memutuskan menjalankan idenya. Mencekoli istri sendiri dengan obat agar dapat menggaulinya.
Harapan Dirga menyempurnakan pemilikannya pada sang istri berujung kekecewaan, tatkala Dirga mendapatkan istrinya tidak suci lagi.
Pertikaian makin berbuntut panjang ketika Sinta dengan santainya meminta dikembalikan pada orang tuanya.
" Tidak! Kau akan tetap disisiku sampai kau menyesal sudah pernah dilahirkan ibumu kedunia ini." Ujar Dirga penuh dendam.
" Bedebah! Ternyata kau tak ubahnya dengan ayahmu,Pria pembunuh!!! " Pekik histeris Sinta lebih mengejutkan.
" Entah mimpi atau nyata, inilah yang Dirga rasakan." Wanita itu masih tidur, bahkan dikasih obat saja seperti biasa tidurnya tidak pernah tenang. Dirga menatap wanita yang barusaja ia gagahi dengan penuh kebencian." Siapa yang telah diam- diam mengambil milikku? Aku tertipu dengan paras jelitanya, Milikku didalam sana tak ubahnya seperti jahit didalam lesung!" Umpatnya kesal bercampur kecewa.
" Oke aku akan membuatmu tersiksa selama pernikahan ini, sampai kau mengaku siapa yang telah mendahuluiku! " Ujar Dirga sembari menghembuskan asap rokoknya dengan kasar kewajah Sinta yang sedang tidur gelisah.
Sinta terbangun dan merasakan tubuhnya polos.Ia terkejut bukan main, apalagi pria yang sudah berstatus suami selama satu bulan ini memandangnya penuh permusuhan.
" Apa yang kau lakukan padaku!" tanya bentak
Sinta.
" Perempuan sial! Seharusnya aku yang marah, aku hanya ingin mengambil hakku atas istriku, tapi ternyata kau tak lebih dari wanita murahan yang sudah menjajakan tubuhmu entah pada siapa sebelum menikah denganku." Balas Dirga sembari menjambak rambut panjang Sinta, hingga wanita itu tertarik duduk dengan tubuh yang masih polos.
Tiba- tiba angin bertiup kencang.Selimut diatas tempat tidur menggulung tubuh Sinta.
Sedang tangan Dirga seperti ada yang memukul.Ajaib memang, tapi Dirga tidak menyadari semua itu saking kecewa, ia hanya merasa Sinta yang sedang melawannya.
" Aku tak pernah mengatakan iya menerimamu jadi suami! Mengapa kau tetap nekat meneruskan pernikahan ini! Ini salahmu sendiri! " Bentak Sinta tak mau kalah seraya berdiri cepat dan menangkap pergelangan tangan Dirga yang barusaja melayang hendak lagi menyakitinya lagi.
" Auw...Ringis Dirga merasakan sendi- sendinya hampir bergeser, akibat tangannya dipelintir oleh Sinta kemudian.
" Pulangkan aku pada orang tuaku! Aku akan mengganti semua yang kau beri! " Ujar Sinta menyampaikan isi hatinya yang paling dalam.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 68 Episodes
Comments