Saatnya Kembali.

Dibagian Barat orang- orang yang mengasihinya tengah begadang membicarakan dan memikirkan Sinta.Ditengah Mommy dan Daddynya juga gundah dan merasa bersalah sudah menikahkannya dengan lelaki yang membuat mereka terkecoh ditengah hari.Sedangkan diwilayah timur mantan musuh ayahnya sudah mengendus keberadaan Sinta,dan mulai menyusun rencana untuk menyingkirkannya.Tidak jauh dari sisinya, suaminya barusaja menghinanya dan sekarang dengan sengaja berselingkuh untuk menyakitinya.Semua tengah bicara dan punya rencana terhadap wanita muda itu, pantaslah desir darah perempuan yang senyumannya saja mampu melihat para bidadari iri ini tak kunjung berhenti dari tadi.Bahkan memejampun sangat sulit, tatkala Sinta ingin kembali mengulang mimpinya walau begitu membuatnya berantakan dan sakit saat terbangun.

" Ya Tuhan...Mengapa saat aku siap untuk bermimpi, justru untuk tidurpun susah." Keluh Sinta kembali mendudukkan tubuhnya dengan bersandar dikepala ranjang.

" Lebih baik aku ngaji saja dulu, siapa tahu hatiku tenang setelahnya dan bisa tertidur setelah ini." Ucap Sinta memandang lesu jam dinding yang sudah menunjukkan waktu larut malam.

Wanita itu beringsut turun dan melangkah kekamar mandi untuk bersuci.

Tiga menit berikutnya Sinta sudah menggelar sajadahnya, duduk bersimpuh, meletakkan Alquran diatas lehar, membuka Kitab sucinya dengan hati- hati, lalu membaca Ummul Quran dan surat Al Baqarah sampai selesai.Terakhir Sinta sholat malam, lalu menutupnya dengan berdoa.

"Allahumma inni as-aluka nafsan bika muthma-innah, tu'minu biliqo-ika wa tardho bi qodho-ika wataqna'u bi 'atho-ika.Ya Allah..aku memohon kepadaMu jiwa yang merasa tenang kepadaMu, yang yakin akan bertemu denganMu, yang ridho dengan ketetapanMu, dan yang merasa cukup dengan pemberianMu." Amiiin.

Syukurlah setelahnya, mata Sinta mulai mengantuk, dan debaran dadanya semakin tenang." Alhamdulillah...Ucap Sinta sembari menggantung peralatan ibadahnya di wall in closed, lalu mulai merebahkan tubuh moleknya diranjang gadis ( Tempat tidur yang hanya dapat menampung satu orang saja ).

*******

Sementara Arjuna yang sudah mengetahui tak ada hubungan darah antara dirinya dengan adiknya Sinta tak kalah galau.

Pria tampan itu merasa sudah terlambat mengetahui semua ini,apalagi wanita yang ia cintai itu bukan dimiliki oleh pria dari kalangan biasa, rasanya takkan mungkin ia jadi pembinor seorang CEO termuda dan tertampan dinegri ini.

" Mengapa mommy dan Daddy merahasiakan semua ini dariku, padahal merekamenyayangi Sinta, apasalahnya aku yang menikahinya?Toh mereka akan bisa memiliki kami berdua tanpa harus kehilangan satupun karna pergi atau dibawa oleh pasangan setelah menikah." Fikir Arjuna bicara pada angin malam yang bertiup cukup kencang malam ini dibalkon kamarnya.

Ya Tuhan...Apa hatiku terlalu sempit hingga sulit mengikhlaskan Sinta?Apalagi sekarang bertambah kecil rasanya hati ini, setelah kutahu ternyata adikku itu tiada salahnya kumiliki." Arjun memukul- mukul dadanya sendiri yang terasa begitu sesak.

" Apa yang kau temui hari ini sampai pulang larut dan terlihat makin kacau begini nak?" Tanya sebuah suara berat sembari menahan tangan Arjuna yang masih ingin menyakiti dirinya sendiri.

" Lepas Om A, aku tidak sedang hendak bunuh diri, hanya ingin menepuk dada ini supaya isi didalamnya sedikit melebar." Ucap Arjun asal.

" Dasar bingung! mana bisa dadamu makin lebar dengan kau pukul, yang ada nantinya kau bisa sakit.Om walau sayang padamu belum tentu mau mati dan mendonorkan jantung apalagi hati padamu ya, apalagi kalau kau sakit karna perbuatan sendiri."Ujar Aris menatap tajam Arjun dan dengan mencekal tangan besar pria itu.

Arjun tertunduk, kedua matanya kembali mengembun,sejak pernikahan Sinta ia makin cengeng saja." Apakah hanya aku lelaki yang karna Cinta jadi begitu bodoh dan sempit hati ya Om A?" Ucapnya menatap sendu sang paman.

" Entahlah Arjun, om tak pernah mengalami kisah cinta sepertimu, kisah Cinta Om A dengan tantemu dilajur yang mulus saja, seperti jalan tol sampai kami menikah.Tapi yang namanya hidup didunia tak ada yang sempurna, kalau kami saling mencintai sejak pandang pertama, kirim surat dapat balas, minta restu langsung diberi,Rezki lancar,

tapi untuk keturunan, sampai kami keliling Negri untuk berobat tak dikabulkan Illahi. Bahkan setelah kami mengangkat anak itu, justru kami harus merelakan pula ia bersama mommymu." tanpa sadar Aris sudahcurhat sambil keceplosan juga, tapi herannya Aris, ponakannya ini tidak terkejut sama sekali karna ini.

" Ada apa Jun?" Tanyanya melihat Arjun diam masih dalam tatapan sendu.

" Aku sudah tahu semuanya Om A.. Sore ini aku bertemu dengan wanita persis Sinta dijalan menuju persawahan, ternyata dia adalah orang tua kandung Sinta." Ucap Arjun membuat kedua bola mata Aris nyaris meloncat keluar.

" Ra...Rara???" Tanya Syok Aris.

" Apa? Rara masih hidup dan sekarang ada disini?" Adelia yang baru tiba langsung menimpali.

" Ya Tante! Barusan kami kumpul divilla membicarakan tentang Sinta."

Deg.

Tiba- tiba sekarang Adelia yang gemetaran.

" Be...Benarkah?Bersama siapa dia kesini?

kufikir ia juga turut dilenyapkan oleh musuh suaminya, setelah wanita cantik itu dibawa kekota berobat oleh ibu angkatnya pasca melahirkan Sinta yang dititip mama mertuanya pada kami." Ucap Adel terbata setelah berkali menenangkan debaran dadanya.

" Ya Bi...Ia masih hidup dan telah sembuh total dan mempunyai kisah yang menarik bersama dokter tampan putra pemilik rumah sakit jiwa tempat ia dirawat. Tapi__" Arjun menjeda ucapannya yang membuat kedua alis Adia menaut.

" Tapi apa?Tanya Adel tak sabaran.

" Ibu mertuanya yang meninggal tertembak saat melindungi Tante itu dari peluru penyusup yang hendak melenyapkannya dirumah sakit.

" Kasihan sekali Rara, begitu banyak ia harus kehilangan semua yang berharga diusia muda, mulai dari orang tua kandungnya kecelakaan saat ia masih kecil, setelah menikah, suaminya pulang dalam keadaan tak bernyawa, padahal pria itu jago beladiri lho, tapi Kud menurut kisah dari mulut kemulut saat itu dipukul kepalanya sedang berkendara, lalu tanpa ampun kawanan pembunuh berencana itu menyerang Pria itu setelah jatuh dan menghabisinya dengan cara mengenaskan. Wajar Rara sampai Depresi." Ucap Adel kemudian menghembuskan nafas berat.

" Berarti apa yang dilihat oleh Sinta dalam mimpinya adalah bayangan masa lalu,bukan sekedar mimpi belaka." Arjuna semakin merasa sakit, mendegup salivanya yang terasa sangat pahit sembari mengenang Sinta.

" Ya Bi...Semakin aku tahu, semakin besar sesal dan kesalku.Andaisaja dulu aku percaya padanya, dan membantunya cari tahu tentang itu,tidaklah malah meledeknya, mungkin sekarang aku tidak akan kehilangan dia." Sahut Arjun terlihat patah hati sekali.

" Jangan menyalahkan diri sendiri Arjun! Apalagi kedua orangtuamu, karna mereka sebenarnya tak tahu latar belakang Sinta, yang mereka tahu Sinta anak yang kami adopsi, darimana asalnya mereka tak pernah bertanya, yang mommymu tahu,ia sudah sangat mencintai Sinta sejak pandangan pertama. Mereka protektif bukan karna tahutentang bayi cantik itu, mereka melindunginya darimu karna sejak kau melihat bayi itu saat pulang dari sekolah asrama, kau terus saja menciuminya sepanjang hari, sampai merah- merah tubuh adikmu itu. Apa kau ingat saat itu nak?" Adel berusaha meluruskan pandangan Arjun pada kedua orang tuanya.

" Ya Bi...Aku tak lupa saat itu, baru sehari aku dirumah, langsung diantar lagi kesekolah."Sahut Arjun mengenang kejadian kala ia duduk dikalas 1 Stasanawiyah.

" Cinta dan birahiku sudah tumbuh pada Sinta sejak ia bayi." Gumam Arjuna.

" Sekarang bukan saatnya menyesal, tapi sepertinya sudah saatnya kau kembali nak...Lihatlah kalau adikmu itu disayangi, dilindungi dan dibahagiakan oleh suaminya, maka jika itu yang kau temui kau harus belajar mengikhlaskannya, karna tidak semua cinta mesti memiliki."Timpal Aris menasehati Arjuna.

Berlanjut

Episodes
1 Antara Mimpi dan Nyata
2 Firasat Apakah Ini?
3 Tamu tak Diundang.
4 Rindu yang Menyiksa
5 Hati yang Menangis
6 Cemen!
7 Hanya Tuhan Yang Tahu.
8 Semangat Baru.
9 Buaya Buntung.
10 Temukan Alamat Ibu Ini Untukku.
11 Setelah 21
12 Selamat datang Dikota Berkembang.
13 Kejutan Kali Ini
14 what???
15 Persis Sama
16 Saatnya Kembali.
17 Pulang Berlima.
18 Gerutu Cintami
19 Pinta tanpa Suara.
20 Belum Sempat.
21 Sambutan tak Lazim.
22 Bertemu
23 Kau Salah Sangka Sayang...
24 Tanah kosong.
25 Semoga.
26 " Disepanjang Jalan.
27 Perempuan Paling Beruntung
28 Nazar Yang Wajar
29 Putri Kita
30 Kekuatan Kasih Sayang.
31 " Oow...Begini kelakuannya?"
32 Kalau ngak mau Kujadikah Menantu Saja!"
33 Antara.
34 Takut Berbalik.
35 Tertegun.
36 " Deal!"
37 Kesempatan Kedua
38 Tahi lalat Dibawah Mata?
39 Ruangan Bebas Camera.
40 Sakit Jiwa model Beda.
41 Mereka Pasti Tahu.
42 Sepertinya Semesta Mendukung.
43 Tidak ada Permusuhan Yang...
44 Pengakuan Yang Menyakitkan.
45 Kompor Baru.
46 Apa hubungannya?
47 Ramadan Sinta.
48 "Aku seperti Pernah Dengar nama yang diteriakkan Wanita itu."
49 Kutunggu Jandamu
50 Melewatkan Malam
51 Balik Lagi.
52 Rapat Keluarga.
53 Cek let.
54 Bermalam Berdua???
55 " Tak bisa tempat Lain?
56 "Kok ada disini?
57 Duka Tersembunyi.
58 "Siapa yang mau dinikahi tanpa dinafkahi?"
59 " Selalu saja mencemari mata dan telingaku!
60 Ternyata Bermimpipun Sudah tak Boleh Lagi.
61 Asa lebih dominan dari Rila?
62 Fantasi Aneh.
63 Soal Rasa.
64 Sangat Egois.
65 Masa Penenangan.
66 "Otomatis!
67 What???
68 Pengantin Ideal.
Episodes

Updated 68 Episodes

1
Antara Mimpi dan Nyata
2
Firasat Apakah Ini?
3
Tamu tak Diundang.
4
Rindu yang Menyiksa
5
Hati yang Menangis
6
Cemen!
7
Hanya Tuhan Yang Tahu.
8
Semangat Baru.
9
Buaya Buntung.
10
Temukan Alamat Ibu Ini Untukku.
11
Setelah 21
12
Selamat datang Dikota Berkembang.
13
Kejutan Kali Ini
14
what???
15
Persis Sama
16
Saatnya Kembali.
17
Pulang Berlima.
18
Gerutu Cintami
19
Pinta tanpa Suara.
20
Belum Sempat.
21
Sambutan tak Lazim.
22
Bertemu
23
Kau Salah Sangka Sayang...
24
Tanah kosong.
25
Semoga.
26
" Disepanjang Jalan.
27
Perempuan Paling Beruntung
28
Nazar Yang Wajar
29
Putri Kita
30
Kekuatan Kasih Sayang.
31
" Oow...Begini kelakuannya?"
32
Kalau ngak mau Kujadikah Menantu Saja!"
33
Antara.
34
Takut Berbalik.
35
Tertegun.
36
" Deal!"
37
Kesempatan Kedua
38
Tahi lalat Dibawah Mata?
39
Ruangan Bebas Camera.
40
Sakit Jiwa model Beda.
41
Mereka Pasti Tahu.
42
Sepertinya Semesta Mendukung.
43
Tidak ada Permusuhan Yang...
44
Pengakuan Yang Menyakitkan.
45
Kompor Baru.
46
Apa hubungannya?
47
Ramadan Sinta.
48
"Aku seperti Pernah Dengar nama yang diteriakkan Wanita itu."
49
Kutunggu Jandamu
50
Melewatkan Malam
51
Balik Lagi.
52
Rapat Keluarga.
53
Cek let.
54
Bermalam Berdua???
55
" Tak bisa tempat Lain?
56
"Kok ada disini?
57
Duka Tersembunyi.
58
"Siapa yang mau dinikahi tanpa dinafkahi?"
59
" Selalu saja mencemari mata dan telingaku!
60
Ternyata Bermimpipun Sudah tak Boleh Lagi.
61
Asa lebih dominan dari Rila?
62
Fantasi Aneh.
63
Soal Rasa.
64
Sangat Egois.
65
Masa Penenangan.
66
"Otomatis!
67
What???
68
Pengantin Ideal.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!