Selamat datang Dikota Berkembang.

" Aku sudah menyiapkan pengalaman perjalanan yang spesial untuk kepulangan kita Ra." Ujar Fano begitu pesawat yang mereka tumpangi telah mengudara.

" Maksudnya apa Fan? Rara belum mengerti arah pembicaraan suaminya.Yang ia rasakan saat ini ialah rasa deg- degan karna sebentar lagi akan bertemu dengan kampung yang telah memberikannya pengalaman mulai dari yang manis sampai pada yang terpahit sekalian.

" Setelah turun dari pesawat kita naik delman menuju stasiun.Kita akan naik kereta api menyusuri sepanjang pantai sampai dikota Pym.Dari sana kekampung aku sudah memesan travel via online.Pokoknya sayang tenang saja, semua telah telah tercover dengan baik,mudah- mudahan cuaca baik, hingga keindahan setiap sudut jalan menuju kampung halaman sayangku bisa kita nikmati dengan baik." Jelas Fano mengusap- usap pundak istrinya.

" Aku percaya padamu Dr cintaku! Kalau bukan karnamu mana mungkin aku bisa kembali lagi, bahkan orang dikampung mungkin tak ada lagi yang mengingat aku saat ini." Ujar Rara berkaca- kaca.

Fano spontan menciumi puncuk kepala istrinya, satu tangan memeluk pundak Rara, sedang tangan yang lain meremas jemari Rara yang dari tadi perempuan itu satukan.

" Jangan mulai membuang airmata dari sini sayang...Karna perjalanan kita masih lama, nanti setibanya dikampung kau akan menangis lagi.Kumohon untuk saat ini tersenyumlah terus disisiku.Nanti bila sudah tiba, silahkan kau ekspresikan semua yang kau rasa hingga begitu kita kembali kepusat kota, kau sudah siap untuk menghadapi semua, termasuk putri kita dan keluarganya." Ujar Fano penuh penekanan.

Rara mendongak suaminya,bukannya berhenti ia malah makinterharu dengan penuturan pria tampan yang sudah mengorbankan seluruh hidupnya untuk mengembalikan seorang Ranata Humaira Zulkifli kembali kedunia nyata setelah hampir 10 tahun tenggelam dalam dunia ilusi.Walau dunia menentang, pria ini memilihnya menjadi pasien kesayangan, bahkan nekat menikahi wanita ini dalam kondisi kejiwaan Rara yang belum tentu akan bisa pulih waktu itu.

" Fano...

" Ya Cintaku ..." Balas Fano mencium mata dan kening yang tersisa karna perempuan memakai cadar.Keduanya seakan tak peduli dengan tatapan penumpang lain dengan berbagai pandangan pada mereka.Yang mereka tahu saat ini adalah keinginan untuk saling mendukung satu sama lain,dalam setiap bagian rasa yang mereka miliki.

" Sekarang aku bersyukur punya masa lalu yang kelam itu Fan."

" Karna apa cintaku?" Walau Fano sudah tau alasannya, tapi ia selalu ingin mendengar dan mendengar lagi pengakuan dari bibir indah sang istri yang tertutup cadar birumuda saat ini.

" Kalau aku tidak mengalami ini semua, mungkin aku tidak akan pernah bertemu dengan dokter Jiwa yang pernah dikatai gila sepertimu." Ucap pelan Rara, takut mengusik penumpang yang lain, padahal dari tadi tanpa suarapun mereka sudah menjadi sorotan sebagai pasangan usang termesra dipesawat

Lion Air ini.

" Cinta membuat orang waras terlihat gila sayang, dan karna cinta juga orang yang sakit jiwa bisa disembuhkan total.Aku dan Robbiku sudah membuktikan ketulusan cinta itu untukmu sayang..." Balas Fano terdengar lebay namun itulah kenyataan yang sebenarnya.

Peluk cium kembali tak terhindari, hingga kembali membuat para penumpang lain mesti mendegup Saliva, ada juga yang menahan nafas, bahkan ada yang tersipu malu karna membayangkan suatu hari bisa memiliki pasangan sehot dan Sweet mereka.Tapi sekali lagi mereka tak tahu sudah menjadi tontonan gratis bahkan ispirasi tersembunyi bagi yang lain, pesawat ekonomi berasa jet pribadi.Akankah Rara masih begini setelah masa lalunya kembali didepan mata?

Selama satu jam lebih mengudara, akhirnya pesawat mendarat di bandara T.

Fano dengan hati- hati menggendong istrinya, karna tak mau mengusik tidur perempuan kesayangannya ini.Karna Cintanya pada Rara, ia sanggup menjamin rasa kasihnya pada semua bagian dari hidup Rara, termasuk masa lalu wanita ini.Bahkan setiap dua tahun sekali Fano selalu meluangkan waktu untuk kembali kekampung Ranata hanya sekedar Ziarah kekuburan pria pertama dalam hidup istrinya ini. Dari awal merawat Rara, Fano sudah menyelidiki latar belakang Rara, walau sang Daddy sering menghawatirkan keselamatan putra semata wayangnya ini karna sudah berani memasuki kehidupan yang menurut sang Daddy cukup berbahaya, mengingat Wanita pilihan sang putra adalah mantan istri seorang yang meninggal karna sebuah pembunuhan yang direncanakan. Tapi sepertinya Fano selalu pandai meningkah sang Ayah."Takdir manusia tidak sama Daddy, jangan takut putramu akan mati pula karna mencintai wanita yang suaminya sudah direnggut nyawanya, jangan sampai Dokter sehebat Daddy mempercayai mitos tak masuk akal itu pula.Doakan saja kebaikanputramu ini jika Daddy yakin menyayangiku.Kalau aku sendiri hanya punya keyakinan takdir buruk masa lalu gadisku menghantarkannya pada takdir baikku, hingga semua aura kebaikan dalam hidupku akan berangsur meyelamatkan wanitaku dari kegelapan." Ujar Fano yang tidak pernah dapat disangkal lagi oleh sang Daddy kecuali dengan sebaris doa, semoga semua harapan putranya dikabulkan yang Maha Kuasa.Dan Syukurnya doa dan dukungan dari orang tua selalu menjadi berkah bagi anak.Terbukti Fano berhasil menyembuhkan Rara dan mampu menjadikan wanita itu pasangan hidup terpilih yang selalu membuat jantungnya selalu bergetar hebat setiap saat , bahkan ketika nama wanitanya ini saja disebut orang.Bahagia...sebuah kesimpulan yang bisa dituliskan untuk mengungkapkan isi jiwa seorang Fanfano Rusman Zakier.

Setelah duduk dalam pangkuan suami diatas delman, barulah Rara terbangun karna mendengar tak tik tuk bunyi sepatu kuda.

Rara membuka mata perlahan, mendapati dirinya seperti seorang putri dinegri dongeng, iapun mencubit pipi sendiri.

" Ada apa, ntar sakit lho." Ucap Fano meraih tangan wanitanya yang ada dipipi balik penutup wajah wanita cantik itu.

" Kufikir aku sedang bermimpi, nyatanya ini benar, kita sudah akan segera sampai ditangan kelahiranku setelah menempuh jarak 365 KM lagi." Ujar Rara setengah memekik.

" Ya sayang...Ingatanmu sangat tajam." Puji Fano mengetahui memory istrinya tentang jalanan menuju daerah asalnya tidaklah hilang, walau jalan sudah sangat banyak mengalami perubahan besar selama 21 tahun ini.

" Alhamdulillah..." Balas Rara seraya meraba dadanya yang kembali berdesir hebat.

" Kita akan membuat perjalanan ini penuh cinta sayang.. " Bisik Fano mesra dengan mengabaikan pak kusir yang panas dingin dari tadi menyaksikan kemesraannya pada istri.

" Fan...Kasihan pak Kusir jadi pengen cepat pulang, kalau kau terus nempeli Rara begini." Ujarnya ingin lepas dari pangkuan suami posesifnya.

" Uppp....Tak ada yang boleh lepas begitu saja, biarkan pak kusir mendegup Saliva sementara, nanti pasti akan kuberikan bonus agar bapak itu bisa segera pulang minta dimanjain istri, kalau perlu bekal sebulan penuh bakal aku berikan." Ujar Fano sempererat pelukannya dipinggang Rara.

" Ahhhh...Biasa aja lagi tuan tampan, orang bapak udah tubeng, ngak segitunya lagi." Balas sungkan pak kusir yang dari tadi hanya senyum- senyum sembari melengos.

" Setua apapun kita yang namanya api cinta pada yang terkasih jangan biarkan padam pak. Ntar dibisukiin resepnya begitu kita dampe stasiun." Ujar Fano tersenyum smirk.

Pak kusir mengangguk- anguk pasrah tak rela, apalagi saat pasandan itu menyatukan tangan mereka untuk menunjuk objek- objek yang mereka sukai, rasanya dada pak kusir makin berdesir.

Sesampainya di stasiun, Fano menepati janjinya, ia menyerahkan tiga ikat uang anti basah ketangan pak kusir.

" I...Ini tak Wajar tuan tampan!" Pekik sang kusir setengah Syok.

" Simpan cepat, jangan sampai ada yang lihat dan iri! " Ujar Fano seraya menyerahkan sesuatu kerangan pak Kusir.

" Ini apa lagi?" Tanya pak kusir membelalak melihat apa yang ada ditangannya.

" Hadiah untuk ibu dirumah, agar bapak segera mau dibawa ketempat tidur pagi- pagi begini." Bisik Fano.

Pak supir itu geleng- geleng kepala, merasa tak pantas menerima kejutan sebesar itu diwaktu duha begini.

" Berkah Duha! Pulanglah dan bersenang- senanglah dirumah untuk hari ini. Mari saking mendoakan. Kalau yang ini hadiah khusus hari pernikahan almarhum mommy dan Daddyku." Jelas Fano agar pak kusir tak bingung.

" Oh...Makasih banyak nak...Semoga semua kedua orang tuamu tenang dialam sana, dan kebahagiamu dan istri bidadarimu ini tetap terjalin sampai akhir hayat, tanpa terusik oleh rintangan dan cobaan apapun." Ucap tulus pria berusia senja itu tulus.

" Amiiin ..." Sambut Rara dan Fanfano bersamaan.

Perjalanan dengan keretapun dimulai, dan Fano memberikan kesan terbaik dari setiap titik perjalanan mereka.

Turun dari kereta naik travel dengan mobil sejuta Umat yang dikendarai oleh seorang pria muda.

Setelah melewati tiga rangkaian perjalanan, Akhirnya menjelang sore, merekapun tiba dikampung Rara yang sekarang sudah menjelma jadi kota.

* Welcome di Kota Berkembang* Sebuah tulisan besar terpampang digapura gerbang menuju kampung kelahiran Ranata.

Deg.

Degup dada Rara makin kencang, namun suaminya terus memegang tangan wanita itu dengan erat.

Berlanjut...

Jangan lupa yang mampir senggol dong dengan cara kasih Ulasan dikolom komentar, like, fote, give dan faforitkan karya ini ya teman....

Episodes
1 Antara Mimpi dan Nyata
2 Firasat Apakah Ini?
3 Tamu tak Diundang.
4 Rindu yang Menyiksa
5 Hati yang Menangis
6 Cemen!
7 Hanya Tuhan Yang Tahu.
8 Semangat Baru.
9 Buaya Buntung.
10 Temukan Alamat Ibu Ini Untukku.
11 Setelah 21
12 Selamat datang Dikota Berkembang.
13 Kejutan Kali Ini
14 what???
15 Persis Sama
16 Saatnya Kembali.
17 Pulang Berlima.
18 Gerutu Cintami
19 Pinta tanpa Suara.
20 Belum Sempat.
21 Sambutan tak Lazim.
22 Bertemu
23 Kau Salah Sangka Sayang...
24 Tanah kosong.
25 Semoga.
26 " Disepanjang Jalan.
27 Perempuan Paling Beruntung
28 Nazar Yang Wajar
29 Putri Kita
30 Kekuatan Kasih Sayang.
31 " Oow...Begini kelakuannya?"
32 Kalau ngak mau Kujadikah Menantu Saja!"
33 Antara.
34 Takut Berbalik.
35 Tertegun.
36 " Deal!"
37 Kesempatan Kedua
38 Tahi lalat Dibawah Mata?
39 Ruangan Bebas Camera.
40 Sakit Jiwa model Beda.
41 Mereka Pasti Tahu.
42 Sepertinya Semesta Mendukung.
43 Tidak ada Permusuhan Yang...
44 Pengakuan Yang Menyakitkan.
45 Kompor Baru.
46 Apa hubungannya?
47 Ramadan Sinta.
48 "Aku seperti Pernah Dengar nama yang diteriakkan Wanita itu."
49 Kutunggu Jandamu
50 Melewatkan Malam
51 Balik Lagi.
52 Rapat Keluarga.
53 Cek let.
54 Bermalam Berdua???
55 " Tak bisa tempat Lain?
56 "Kok ada disini?
57 Duka Tersembunyi.
58 "Siapa yang mau dinikahi tanpa dinafkahi?"
59 " Selalu saja mencemari mata dan telingaku!
60 Ternyata Bermimpipun Sudah tak Boleh Lagi.
61 Asa lebih dominan dari Rila?
62 Fantasi Aneh.
63 Soal Rasa.
64 Sangat Egois.
65 Masa Penenangan.
66 "Otomatis!
67 What???
68 Pengantin Ideal.
Episodes

Updated 68 Episodes

1
Antara Mimpi dan Nyata
2
Firasat Apakah Ini?
3
Tamu tak Diundang.
4
Rindu yang Menyiksa
5
Hati yang Menangis
6
Cemen!
7
Hanya Tuhan Yang Tahu.
8
Semangat Baru.
9
Buaya Buntung.
10
Temukan Alamat Ibu Ini Untukku.
11
Setelah 21
12
Selamat datang Dikota Berkembang.
13
Kejutan Kali Ini
14
what???
15
Persis Sama
16
Saatnya Kembali.
17
Pulang Berlima.
18
Gerutu Cintami
19
Pinta tanpa Suara.
20
Belum Sempat.
21
Sambutan tak Lazim.
22
Bertemu
23
Kau Salah Sangka Sayang...
24
Tanah kosong.
25
Semoga.
26
" Disepanjang Jalan.
27
Perempuan Paling Beruntung
28
Nazar Yang Wajar
29
Putri Kita
30
Kekuatan Kasih Sayang.
31
" Oow...Begini kelakuannya?"
32
Kalau ngak mau Kujadikah Menantu Saja!"
33
Antara.
34
Takut Berbalik.
35
Tertegun.
36
" Deal!"
37
Kesempatan Kedua
38
Tahi lalat Dibawah Mata?
39
Ruangan Bebas Camera.
40
Sakit Jiwa model Beda.
41
Mereka Pasti Tahu.
42
Sepertinya Semesta Mendukung.
43
Tidak ada Permusuhan Yang...
44
Pengakuan Yang Menyakitkan.
45
Kompor Baru.
46
Apa hubungannya?
47
Ramadan Sinta.
48
"Aku seperti Pernah Dengar nama yang diteriakkan Wanita itu."
49
Kutunggu Jandamu
50
Melewatkan Malam
51
Balik Lagi.
52
Rapat Keluarga.
53
Cek let.
54
Bermalam Berdua???
55
" Tak bisa tempat Lain?
56
"Kok ada disini?
57
Duka Tersembunyi.
58
"Siapa yang mau dinikahi tanpa dinafkahi?"
59
" Selalu saja mencemari mata dan telingaku!
60
Ternyata Bermimpipun Sudah tak Boleh Lagi.
61
Asa lebih dominan dari Rila?
62
Fantasi Aneh.
63
Soal Rasa.
64
Sangat Egois.
65
Masa Penenangan.
66
"Otomatis!
67
What???
68
Pengantin Ideal.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!